1. Pra Konstruksi
a. Pengadaan Dan Pembebasan Lahan
Alasan :
Pengadaan lahan yang akan digunakan dalam pembangunan proyek
ini harus sesuai dengan kebutuhan dan lokasi yang diharapkan pemrakarsa.
Setelah adanya lokasi yang sesuai, tentulah pemrakarsa melakukan
negosiasi harga terhadap pembebasan lahan tersebut kepada pemilik lahan.
Hal ini sangat penting guna langkah awal terlaksananya proyek tersebut.
Dalam kegiatan pembebasan lahan ini terdapat beberapa permasalahan
seperti ganti rugi tanah yang tidak sesuai dengan kesepakatan, status
kepemilikan lahan, dan respon masyarakat terhadap proyek tersebut.
b. Perijinan
alasan :
Setelah dilakukannya pembebasan lahan, tahapan terpenting
selanjutnya adalah perijinan. Perizinan yang harus diurus, yaitu Perizinan
instansi (pemerintah) maupun perizinan masyarakat yang meliputi : Surat izin
mendirikan bangunan, Surat kepemilikan tanah, Surat pajak, Denah
bangunan yang akan didirikan, Surat izin proyek dari perangkat
desa/masyarakat. Perijinan ini harus terpenuhi agar tidak terjadi konflik sosial
berupa penolakan atas pembangunan proyek terhadap berbagai pihak.
2. Konstruksi
a. Pemasangan Pondasi
alasan :
pemasangan pondasi merupakan tahapan awal dalam pembangunan
sebuah bangunan yang bertujuan agar bangunan tersebut menjagi kuat dan
kokoh. Dalam pembangunan ini melibatkan para pekerja. pemasangan
pondasi harus dilakukan dengan baik agar tidak menimbulkan kecelakaan
kerja bagi pekerja. Jika terjadi kecelakaan kerja, proses pembangunan pun
menjadi terhambat. Oleh karena itu, sebagai pemrakarsa hendaknya
melindungi keselamatan para pekerjanya agar pembangunan proyek tersebut
dapat berjalan lancar dan selesai sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan. Perlindungan tersebut dapat berupa pemberian APD atau alat
pelindung diri bagi semua pekerja. Selain itu, pembangunan proyek tersebut
akan menimbulkan kebisingan yang dapat mengganggu kenyamanan
masyarakat sekitar sehingga diperlukan kerjasama antara pemrakarsa,
masyarakat dan pekerja bangunan.
3. Pasca Konstuksi
a. Memanaskan lilin untuk pengecapan kain,
Alasan :
Memanaskan lilin untuk pengecapan merupakan salah satu proses dalam
pembuatan kain batik. Pemanasan ini dilakukan diatas tungku yang
mengakibatkan suhu ruangan menjadi meningkat. Dengan meningkatnya
suhu ruangan, tingkat kelelahan kerja pada pekerja akan meningkat pula
sehingga akan dapat menurunkan produktifitas pekerja. Hal ini dapat dihindari
dengan cara pemberian ventilasi yang sesuai agar pertukaran udara menjadi
maksimal sehingga suhu ruangan dapat di kontrol. Disamping itu pemanasan
lilin ini akan menghasilkan uap yang mengandung bahan kimia yang apabila
terhirup oleh pekerja akan mengganggu kesehatan. Untuk itu diperlukan
masker agar uap tersebut tidak terhirup oleh pekerja.