Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL USAHA

“AMARANTHUS CRISPY”

Oleh :
Proposal ini disusun untuk memenuhi tugas
Mata kuliah pharmapreneur

Dosen pengampu : Poppy Dwi Citra Jaluri, M.Farm.,Apt

Gatot saputra
161-210-00

Siti Aqubah
161-210-014

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

BORNEO CENDIKIA MEDIKA PANGKALAN BUN

TAHUN AKADEMIK 2018/2019

Alamat : Jl. Sultan Syahrir No. 11 Pangkalan Bun Kab. Kotawaringin Bara
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala

rahmat, hidayah dan petunjuk-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan Proposal Usaha ini.

Proposal Usaha ini penulis susun guna melengkapi tugas mata kuliah

farmapreneur dalam rangka proses pembelajaran bagi mahasiswa sehingga dapat

menambah wawasan bagi para pembacanya.

Demikianlah proposal ini disusun. Harapan Penulis Proposal Usaha ini

dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi para pembaca, penulis menyadari

bahwa penyusunan Proposal Usaha ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu

penulis berharap adanya kritik dan saran yang bersifat membangun agar Proposal

Usaha ini menjadi sempurna.

Pangkalan Bun, 1 November 2018


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap orang menjalani berbagai macam aktifitas dalam memenuhi

kebutuhan sehai-hari. Aktivitas yang semakin padat, membuat banyak orang

membutuhkan asupan makanan tambahan yang bermanfaat untuk kesehatan

tubuh. Makanan-makanan yang tersedia dipasaran saat ini memang sudah

beragam, tetapi umumnya makanan tersebut bukanlah makanan khas

Indonesia, serta harga yang ditawarkan juga terlalu mahal.

Indonesia dikenal sebagai negara dengan tingkat kesuburan tanah yang

baik. Banyak sekali tanaman yang dapat tumbuh subur di Indonesia. Salah

satunya dari jenis sayur-sayuran seperti bayam. Tanaman sejuta manfaat ini

dapat tumbuh dengan subur di berbagai wilayah di Indonesia.

Sayur bayam yang kita kenal selama ini banyak dikonsumsi sebagai lauk,

seperti tumis bayam, sayur bening, dll. Kandungan vitamin dan mineral yang

terkandung dalam bayam sangat baik bagi kesehatan tubuh. Mengkonsumsi

sayuran bayam secara rutin dapat menurunkan risiko terkena penyakit stroke.

Selain itu, sayuran bayam juga sangat berguna untuk pembentukan sel darah

merah di dalam tubuh sehingga tubuh tidak mudah terserang anemia atau

kurang darah. Namun tidak sedikit masyarakat Indonesia yang tidak suka

mengkonsumsi sayuran, untuk itu saya bermaksud membuat bayam menjadi

produk olahan yang berbeda dari biasanya yaitu keripik bayam krenyess yang

gurih dan renyah.

Dari fakta yang telah dikemukakan diatas maka sangat cocok dan

potensial bila saya mendirikan usaha keripik Amaranthus crispy, dimana


makanan ini merupakan makanan selingan dan baik dikonsumsi sesuai

dengan apa yang diinginkan oleh konsumen karena mengandung nilai-nilai

gizi yang cukup baik.

B. Perumusan Visi Usaha

Menjadi salah satu usaha cemilan yang mengutamakan rasa, kualitas

serta mutu terbaik serta menjadi salah satu kuliner yang digemari oleh banyak

orang.

C. Perumusan Misi Usaha

1. Terus berinovasi untuk menciptakan menu-menu yang menarik dan unik.

2. Memberikan pelayanan prima.

3. Menjaga kualitas produk dengan menggunakan bahan baku yang

berkualitas.

4. Menjual produk dengan harga yang terjangkau tetapi dengan kualitas rasa

yang memukau.

D. Tujuan Usaha

Tujuan dari didirikannya usaha “amaranthus crispy” ini adalah:

1. Melatih jiwa seorang wirausaha agar mampu menjalankan usaha dengan

baik.

2. Mengajak masyarakat untuk hidup sehat dengan produk cemilan yang

ditawarkan.

3. Membantu petani bayam untuk mengolah serta memasarkan hasil

pertaniannya.

4. Mencapai target penjualan.


E. Deskripsi Usaha

Usaha yang akan dilaksanakan merupakan usaha perorangan (Home

Industrie). Tanggung jawab atas usaha ini sepenuhnya ditanggung oleh

pemilik usaha. Jadi segala sesuatu yang terjadi dalam produksi ditanggung

oleh pemilik

Usaha ini meliputi pembelian bahan bahu dan diolah sedemikian rupa

sehingga bahan baku tersebut menjadi barang jadi yang siap dikonsumsi

konsumen dan tentunya memiliki nilai jual yang lebih tinggi.


BAB II
KEGIATAN PASAR DAN PEMASARAN

A. Lingkungan Usaha

Di Indonesia kebanyakan orang mengisi waktu luang atau waktu

senggang dan untuk sekedar menganjal perut yang lapar dengan mengemil

makanan ringan. Sehingga saya meluncurkan produk yang unik yaitu cemilan

keripik bayam.

B. Kondisi Pasar

Jika melihat kompetitor-kompetitor yang bergerak dibidang usaha yang

sama, memang sudah cukup banyak. Seperti keripik tempe, keripik pisang,

keripik singkong, dll. Tetapi, saya menyiasatinya dengan inovasi berbeda dari

produk-produk yang sudah ada yaitu dengan meluncurkan sebuah inovasi

keripik bayam yang rasanya enak, ukuran yang lebih besar, harga yang

ekonomis, dan yang paling penting sehat dan higienis. Dengan ini, saya yakin

produk yang saya miliki mampu bersaing dan laku dipasaran.

C. Rencana Pemasaran/ Lokasi usaha

Dengan usaha keripik bayam yang bisa dibuat cemilan maupun untuk

lauk, maka saya akan memasarkan/menitipkan dikantin kampus, warung,

rumah makan atau agen yang mau menjualnya, sehingga akan banyak yang

membantu untuk mengembangkan usaha ini.

D. Faktor penghambat usaha ini diantaranya :

Pengenalan produk kepada masyarakat karena sebelumnya ada yang

belum pernah mencoba. Tapi saya sudah merencanakan untuk memecahkan

masalah faktor penghambat tersebut diantaranya yaitu dengan menjual


dengan harga yang terjangkau, membuat brosur untuk pengenalan kepada

masyarakat.

E. Target pelanggan

Karena bisa dinikmati oleh semua usia dari yang muda sampai tua, maka

pasar sasarannya mencakup semua kalangan masyarakat.

F. Faktor pendukung usaha ini diantaranya :

1. Persediaan bahan baku mudah didapat

2. Higienis dan harga yang relatif terjangkau

3. Merupakan produk yang unik sehingga masyarakat penasaran

untuk mencobanya.

G. Analisis SWOT

1. Strength (Kekuatan)

Mempunyai ciri khas menu yang berbeda dengan usaha keripik

bayam yang lain, yaitu:

a. Tempatnya strategis

b. Rasanya sangat enak dan gurih

c. Harganya cukup murah ,terjangkau, pelayanan memuaskan, rapi dan

bersih.

2. Weakness (Kelemahan)

a. Produk mudah ditiru

b. Belum mempunyai cabang

3. Opportunity (Peluang)

a. Bisa menjadi alternative sebagai makanan pengganti cemilan


b. Karena bisa dinikmati oleh semua usia dari yang muda sampai tua,

maka pasar sasarannya mencakup semua kalangan masyarakat.

c. Ciri khas menu yaitu menjadikan usaha ini sangat menjanjikan.

d. Cabang yang semakin banyak membawa konsumen mudah

mendatanginya.

4. Threath (Ancaman)

a. Adanya pesaing yang menjual produk dengan harga lebih murah

b. Harga bahan baku yang sewaktu-waktu bisa naik dapat menyebabkan

kenaikan harga yang mungkin dapat mengurangi pembeli.


BAB III
ASPEK PRODUKSI

A. Jenis Produk

Jenis produk yang dibuat adalah Amaranthus crispy

B. Volume Produk

Banyaknya produk yang akan dibuat sesuai dengan kebutuhan konsumen dan

untuk mendapatkan laba adalah 1.120 bungkus/ bulan.

C. Fasilitas dan Peralatan Produksi

Nama peralatan Jumlah Harga (Rp)

Wajan 1buah 25.000

Spatula 1buah 7.000

Serok 1buah 5.000

Baskom 1buah 5.000

Pisau 1buah 3.000

Tampah 1buah 8.000

Cobek + ulek 20.000

Gas 30.000

JUMLAH TOTAL 10.000

D. Bahan baku

BAHAN HARGA

Bayam 10 ikat 30.000

Tepung tapioka ¼ kg 3.000

Tepung beras 1bugkus 6.000


Teung terigu ¼ kg 3.000

Bawang putih 10.000

Garam 3.000

Kunyit 2.000

Kemiri 3.000

Ketumbar 1.000

Penyedap rasa 3.000

Minyak goreng 18.000

Cabe bubuk 8.000

JUMLAH TOTAL 89.000

E. Jumlah tenaga kerja

Berjumlah 2 orang, Adapun pembagian tugasnya adalah sebagai berikut.

1. Bertugas untuk memanajemen organisasi yang meliputi manajemen

organisasi dan produksi, melakukan kontrol terhadap jalannya proses

produksi, mengontrol keuangan serta pemasaran.

2. Bagian keuangan, bertugas untuk mengontrol dan mencatat keuangan

serta transaksi usaha.

3. Bagian pemasaran, bertugas untuk pendistribusian, promosi serta

pemasaran produk agar sampai ke tangan konsumen.

4. Bagian produksi, bertugas untuk melakukan pembelian bahan baku,

pembuatan dan pengolahan produk, serta pengemasan produk.

F. Proses produksi
1. Pertama, campurkan ½ kg tepung beras, ¼ kg tepung terigu dan 10 sdm

tepung kanji dengan air

2. Haluskan 15 siung bawang putih, kunyit, kemiri dan ketumbar secara

bersamaan, campurkan dengan adonan dan aduk hingga rata

3. Pisahkan daun bayam dari tangkainya lalu cuci hingga bersih

4. Panaskan minyak goreng dan masukkan bayam ke dalam adonan satu per

satu

5. Goreng ke dalam minyak panas sampai kecoklatan

6. Angkat keripik dari minyak lalu tiriskan setelah tidak panas masukkan 10

lembar keripik ke dalam kemasan plastik untuk proses pengepakan.


BAB IV
ASPEK KEUANGAN

A. Aspek Produksi

1. Jenis produksi : Amaranthus crispy

2. Jumlah produksi : 60 bungkus 1 kali produksi x 2 = 120/bulan

B. Modal Rp.

C. Biaya Tetap

1. Peralatan

Wajan 1 buah Rp. 25.000,00

Spatula 1 buah Rp. 7.000,00

Serok 1 buah Rp. 5.000,00

Baskom 1 buah Rp. 5.000,00

Pisau 1 buah Rp. 3.000,00

Tampah 1 buah Rp. 8.000,00

Gas Rp. 30.000,00

Cobek + uleg Rp. 20.000,00

Jumlah Rp. 105.000,00

Total biaya tetap Rp. 105.000,00

D. Biaya Variabel

1. Bahan baku ( 1 kali produksi)

Bayam 30 Ikat Rp. 30.000,00

Tepung Tapioka ¼ kg Rp. 3.000,00

Tepung Beras 1bungkus Rp. 6.000,00

Tepung Terigu ¼ kg Rp. 3.000,00

Bawang Putih Rp. 10.000,00


Garam Rp. 3.000,00

Kunyit 2cm Rp. 2.000,00

Kemiri Rp. 3.000,00

Ketumbar Rp. 1.000,00

Penyedap rasa Rp. 3.000,00

Minyak Rp. 18.000,00

Cabe bubuk Rp. 8.000,00

Total biaya bahan baku Rp. 89.000,00

Ket:

1 bulan 2kali produksi Rp. 89.000,00 x 2 = Rp. 178.000,00/bulan

2. Biaya operasional ( 1 kali produksi)

Gas/ bahan bakar @Rp. 30.0000 : 2 Rp. 15.000,00

Plastik Rp. 10.000,00

Isi Steples Rp. 3.000,00

Label Rp. 30.000,00

Total biaya bahan operasional Rp. 58.000,00

Ket:

1 bulan 2 kali produksi Rp. 58.000,00 x 2 =116.000,00/bulan

3. Biaya-biaya (1kali produksi)

Biaya transportasi Rp. 50.000,00

1 minggu 2 kali produksi Rp. 50.000 x 2 Rp. 100.000,00

E. Total Cost Rp. 499.000,00

F. Rencana pemasaran bulan pertama


1. Harga pokok = Total cost/jumlah produksi

= Rp. 499.000,00/ 120

= Rp. 4.200,00

2. Harga jual = Rp. 6.000,00

G. Perhitungan laba dan rugi

Harga per bungkus Rp. 6.000,00

Minimal 120 bungkus/ bulan

Pemasukan per bulan = Rp. 6000 x 120

= Rp. 720.000,00

Keuntungan bulan 1 = Pemasukan – modal

= Rp. 720.000,00 – 1.000.000,00

= Rp. 280.000,00

Keuntungan bulan 2 = Pemasukan – pengeluaran

= Rp. 720.000,00 – 499.000,00

= Rp. 221.000,00

Jadi, keuntungan yang bisa diperoleh setiap bulan adalah Rp. 221.000,00
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dengan ini dapat disimpulkan bahwa suatu usaha dapat berjalan dengan

baik apabila manajemen dan perencanaannya disajikan dengan baik dan

matang begitu juga aspek permodalannya. Kita harus dapat menggunakan

modal yang kita punya dengan baik supaya kita bisa mendapatkan laba yang

maksimal dan sesuai dengan yang kita inginkan. Jadi, segala sesuatu yang

berhubungan dengan usaha, baik manajemen maupun ketersediaan modal

sangat erat kaitannya antara satu dengan yang lain. Selain itu, usaha ini

membutuhkan kesabaran dan keuletan dalam proses produksi, hal ini

bertujuan untuk menghasilkan produk yang berkualitas untuk memperoleh

keuntungan yang maksimal.

B. Saran

Proposal ini diharapakan dapat bermanfaat bagi usaha lain yang sejenis.

Kritik dan saran yang membangun diperlukan demi kesempurnaan proposal

ini, diantaranya mengenai :

1. Penambahan modal usaha

2. Peningkatan jumlah penjualan

3. Perluasan daerah pemasaran

4. Penambahan jumlah sarana dan prasarana usaha

Anda mungkin juga menyukai