Nilam Dan Ikrimah
Nilam Dan Ikrimah
1. Defenisi
pertumbuhan dan perkembangan normal pada anak dengan berlandaskan pada teori
Gangguan Jiwa pada Anak adalah perilaku yang tidak sesuai dengan tingkat
kurangnya atau terganggunya fungsi adaptasi (Townsend, 1999). Dasar untuk memahami
gangguan yang terjadi pada anak adalah dengan menggunakan teori perkembangan.
2. Etiologi
a) Faktor-faktor psikobiologik
saraf lainnya.
anak.
b) Dinamika keluarga
yang buruk, kurangnya batasan antar generasi, dan perasaan terjebak) disertai
c) Faktor lingkungan
1) Kemiskinan, perawatan pranatal yang tidak adekuat, nutrisi yang buruk, dan
3) Budaya keluarga. Perilaku orang tua yang secara dramatis berbeda dengan
jangka waktu lama maka dia bisa mengalami gangguan konsep diri harga diri
rendah".
tidak memiliki teman, jarang bermain dengan teman sebaya karena berbagai
dipekerjakan oleh orang lain dll, resiko yang mungkin muncul adalah
halusinasi
3) Salah pergaulan, jika anak salah berkumpul dengan grup yang salah maka
4) Karena status orang tua, seorang anak yang memiliki seorang bapak yang
tersebut akan berusaha menghindar dari sosial atau melakukan isolasi social.
3. Patofisiologi
muncul pada masa kanak – kanak (sebelum usia 18 tahun) yang ditandai dengn fungsi
kecerdasan di bawah normal ( IQ 70 sampai 75 atau kurang) dan disertai dengan
keterbatasan – keterbatasan lain pada sedikitnya dua area fungsi adaptif : berbahasa
dengan masalah intrauterin seperti abrupti plasenta, DM, prematur, serta kondisi
neonatal termasuk meningitis dan perdarahan intra kranial, posnatal yaitu mencakup
kondisi-kondisi yang terjadi karena cedera kepala, infeksi dan gangguan degeneratif
dan demielinisdasi. Sindrom Fragile X, sindrom Down, dan sindrom alkohol fetal
kejang berhubungan dengan retardasi mental yang lebih berat. Diagnosis retardasi
mental ditetapkan secara dini pada masa kanak-kanak, prognosis jangka panjang
4. Manifestasi Klinik
a) Gangguann kognitif
Ditandai dengan masalah awal pada tiga area perkembangan utama: perilaku,
1) Retardasi mental
Muncul sebelum usia 18 tahun dan dicirikan dengan keterbatasan
keterbatasan terkait dalam dua bidang ketrampilan adaptasi atau lebih (mis.,
2) Autisme
komunikasi, serta aktivitas dan minat yang terbatas (Johnson, 1997). Gejala-
gejalanya meliputi kurangnya responsivitas terhadap orang lain, menarik diri dan
yang aneh terhadap lingkungan (mis., tergantung pada benda mati dan gerakan
memukul-mukul kepala).
hiperaktivitas yang tidak sesuai dengan tahap perkembangan. Menurut DSM IV,
ADHD pasti terjadi di sekitanya dua tempat (mis., disekolah dan di rumah) dan
2) Gangguan perilaku
Dicirikan dengan perilaku berulang, disuptif, dan kesengajaan untuk tidak
yang lain, jahat terhadap binatang, dan seranga fisik terhadap orang lain.
melanggar hak-hak orang lain sampai tingkat yang terlihat dalam gangguan
c) Gangguan ansietas sering terjadi pada Anak dan berlanjut ke masa remaja
hingga dewasa
terjadi pada anak-anak dan remaja, dengan gejala yang sama dengan yang
terlihat pada orang dewasa.
yang ditandai dengan rasa takut berpisah dari orang yangpaling dekat
d) Skizofrenia
dan berkaitan dengan traits yang atribut kepribadian. Walau tidak bersifat genetic,
sifat bawaan (inbron trsits) menghasilkan respon sosial yang berbeda yang
psikologis. Body image (citra tubuh) merupakan konsep biofisik yang juga
internasional, lingkungan, dan citra tubuh ideal dan penyesuaian sebagai respon
terhadap pertumbuhan fisik dan pengalaman hidup. Maturasi secara teratur dan
berangsur terbentuk yang membedakan anak sebagai bagian yang terpisah dari
ibunya, dan skema tubuh mereka menjadi lebih mantap dan stabil pada akhirnya
masa remaja.
kehidupan anak sangat penting dan pada usia lima tahun karakter dasar yang
dimiliki anak telah terbentuk dan tidak daapt diubah lagi. Freud juga mengenalkan
Tema sentral teori Sullivan berkisar pada ansietas dan menekankan bahwa
hubungan interpersonal.
Teori Piaget menekankan bahwa cara anak berpikir berbeda dengan orang
dewasa, bahkan anak belajar secara spontan tanpa mendapatkan masukan dari orang
dewasa. Menurut Piaget, anak belajar melalui proses meniru dan bermain.
perbedaan tiap individu dan pengaruh sosial. Piaget tidak setuju dengan pendapat
kanak, yang mana struktur linguistik dan kognitif berkembang secara paralel.
membedakan apa yang nyata dan yang tidak. Perkembangan anak memudahkan uji
realitas dan sebagai dasar terhadap identitas dan perbedaan semua dimensi pada
dalam standar moral yang komprehensif. Proses transformasi ini merupakan bagian
dari/dan tergantung pada kumpulan pertumbuhan kognitif anak, yang timbul sejalan
dengan hubungan anak dengan dunia luar. Teori perkembangan moral anatara lain
dengan berfokus pada ego atau diri sebagai unsur mandiri. Ilmuwan yang
mendukung teori ini berkeyakinan bahwa ego dan unsur rasional yang menentukan
pencapaian intelektual dan sosial terdiri dari sumber energi, motif, dan rasa tertarik.
Pada dasarnya tidak ada satu teori pun yang secara lengkap menjelaskan
perkembangan jiwa anak dan menyimpulkan secara holistik tentang penyimpangan
kesehatan jiwa pada anak termasuk landasan intervensi yang perlu dilakukan. Oleh
karena itu dalam keperawatan jiwa pada anak dapat digunakan suatu pendekatan
Menurut Stuart dan Sundeen (1995), pendekatan ini sangat efektif dan sensitif
untuk menjadi seorang dewasa yang kompeten menurut Strayhorn (1989) adalah :
a) Perawatan berbasis komunitas saat ini lebih banyak terdapat pada managed
care.
adalah perawatan pranatal awal, program intervensi dini bagi orang tua
dengan faktor resiko yang sudah diketahui dalam membesarkan anak, dan
mengidentifikasi anak-anak yang berisiko untuk memberikan dukungan
keluarga.
sakit jiwa. Pengobatan di unit-unit ini biasana diberikan untuk klien yang
tidak sembuh dengan metode alternatif yang kurang restriktif, atau bagi
1. Pengkajian
a) Kaji kembali riwayat klien untuk adanya hal-hal yang mencetuskan stressor atau
b) Catat pola pertumbuhan dan perkembangan anak dan bandingkan dengan alat
standar, seperti The Developmental Screening Test dan versi yang sudah direvisi
(Wong, 1997).
d) Lakukan pemeriksaan fisik pada anak, catat data normal atau abnormal.
Pohon Masalah
Ketidakmampuan kognitif
Retradasi mental
↑ ↓
Menarik diri
a) Masalah Keperawatan
b) Diagnosa Keperawatan
2. Isolasi social
3. Intervensi Keperawatan
Tujuan :
perkembangan di rumah.
Kriteria Hasil:
1) Anak dan keluarga aktif terlibat dalam program stimulai.
Strategi Pelaksanaan 1:
Pasien:
Keluarga:
2) Ajak kedua orang tua untuk hadir pada konferensi pemberian informasi.
dirumah,
Tujuan :
Kriteria hasil :
Pasien :
Keluarga :
Stategi pelaksanaan 1 :
Pasien :
1) Identifikasi penyebab
3) latih berkenalan
keluarga
Keluarga :
4) Latih ( stimulasi )
5) jadwal keluarga untuk merawat pasien.
4. Implementasi Keperawatan
Berbagai bentuk terapi pada anak dan kelurga dapat diterapkan, yang terdiri dari :
a) Terapi bermain
Pada umumnya merupakan media yang tepat bagi anak untuk mengekspresikan
a. Menguasai dan menggali kembali pengalaman masa lalu yang tidak dapat
dikendalikan sebelumnya.
b. Berkomunikasi dengan kebutuhan yang tidak disadari
d. Menggali dan mencoba belajar bagaimana berhubungan dengan diri sendiri, dunia
b) Terapi keluarga
perlu belajar secara bertahap tentang peran mereka dalam permasalahan yang
dihadapi dan bertanggung jawab terhadap perubahan yang terjadi pada anak dan
keluarga. Biasanya cukup sulit bagi keluarga untuk menyadari bahwa keadaan dalam
keluarga turut meninbulkan gangguan pada anak.. Oleh karena itu perawat perlu
c) Terapi kelompok
Terapi kelompok dapat berupa suatu kelompok yang melakukan kegiatan atau
berbicara. Terapi kelompok ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan uji realitas,
Pendidikan terhadap orang tua merupkan hal yang penting untuk mencegah
gangguan kesehatan jiwa anak,. Orang tua diajarkan tentang tahap tumbuh kembang
anak, sehingga orang tua dapat mengetahui perilaku yang sesuai dengan usia anak.
orangtua dan anak. Teknik yang tepat dalam mengasuh anak juga diperlukan untuk
mengembangkan disiplin diri anak. Hal-hal lain seperti psikodinamika keluarga,
e) Terapi lingkungan
hari yang dialami anak. Lingkungan yang aman dan kegiatan yang teratur dan
pada perilaku, memungkinkan staf keperawatan untuk memberikan umpan balik terus
menerus kepada anak-anak tentang perilaku mereka sesuai jadwal kegiatan. Untuk
perilaku yang baik, mereka menerima pujian, stiker atau nilai, tergantung pada tingkat
Hamid, Y. 2008. Bunga Rampai Asuhan Keperawatan Kesehatan Jiwa Jakarta :EGC
Isaac, Ann. 2004. Panduan Belajar : Keperawatan Kesehatan Jiwa dan Psikiatrik.Jakarta:
EGC
Nasir Abdul dan Abdul Muhith. 2011. Dasar-dasar Keperawatan Jiwa. Jakarta: Salemba
Medika
Riyadi Sujono dan Sukarmin. 2009. Asuhan Keperawatan pada Anak. Yogyakarta: Graha
Ilmu
Yupi, Supartini. 2004. Buku Ajar Konsep dasar Keperawatan Anak. Jakarta : EGC
Yusuf AH, R Fitryasari R,dkk. 2015. Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa.Jakarta:
Salemba Medika