PERENCANAAN KONSTRUKSI
42
SNI 1726-2012 Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk
struktur bangunan gedung dan non gedung.
Ubin lantai keramik, mutu dan cara uji SNI 03-0106-1987.
Peraturan Umum Keselamatan Kerja dari Departemen Tenaga
Kerja.
Tata Cara Pengecatan Dinding Tembok dengan Cat Emulsi SNI 03-
2410-2002.
Pedoman Perencanaan Penanggulangan Longsoran SNI 03-1962-
1990.
Peraturan Teknis lain yang berlaku di Indonesia.
Peraturan Umum Instalasi Listrik Indonesia tahun 2000 dan 2011.
43
2. Mendesain hasil survey dan investigation kedalam bentuk gambar
perencanaan kemudian menyesuaikannya dengan perhitungan;
3. Pelaksanaan pembangunan/konstruksi (construction), yaitu kegiatan-
kegiatan realisasi atau tahap pekerjaan pembangunan.
4. Setelah proyek selesai, tahapan selanjutnya adalah operation, dimana
bangunan tersebut telah siap digunakan/dioperasikan. Kemudian
pemeliharaan (maintenance) dilakukan berkala setelah bangunan
tersebut mulai dioperasikan.
44
Perencanaan struktur meliputi beberapa tahapan perencanaan, antar
lain : perencanaan tipe struktur, perencanaan dimensi dari elemen – elemen
penyusunnya, perencanaan mutu bahan bangunan yang digunakan,
perencanaan kekuatan dan kekakuan dari dasar bangunan tersebut sehingga
didapatkan suatu angka keamanan yang memenuhi persyaratan.
Pada Proyek Pembangunan Gedung Hotel Radja Semarang ini
terdapat perencanaan pekerjaan struktur yang terbagi menjadi beberapa
pekerjaan, yaitu : pekerjaan struktur bawah (sub structure) dan pekerjaan
struktur atas (upper structure).
4.5.1 Perencanaan Struktur Bawah (Sub Structure)
Pada tahap perencanaan struktur bawah perlu adanya
penyelidikan mengenai kondisi lapangan dan dilanjutkan penelitian
dilaboratorium untuk menentukan jenis pondasi, jenis konstruksi
dan metode plaksanaan konstruksi yang aman, kokoh dan
ekonomis. Penyelidikan tanah dilokasi Proyek Pembangunan
Gedung Hotel Radja Semarang ini bertujuan untuk mendapatkan
informasi mengenai kondisi lapisan tanah dan parameter tanah.
Lingkup pekerjaan dilapangan dengan melakukan pengeboran dan
sondir yang selanjutnya dilakukan penyelidikan dilaboratorium
untuk mendapatkan data yang akan dipakai dalam menentukan
karakteristik tanah pada lokasi proyek tersebut selanjutnya
memberikan rekomendasi berdasarkan hasil uji lapangan tersebut.
Struktur bawah (Sub Structure) merupakan bagian bangunan
yang terletak di bawah tanah, yang umumnya hanya berupa
pondasi dan sloof. Struktur bawah (Sub Struktur) memiliki fungsi
sebagai penyalur beban dari struktur yang ada diatasnya dan beban
diteruskan kedalam tanah.
Pondasi merupakan titik tumpuan terakhir dari semua elemen
struktur yang berada diatasnya. Beban-beban yang diterima oleh
pondasi kemudian akan diteruskan kelapisan dibawahnya dan juga
disekeliling pondasi tersebut.
45
Oleh karena itu pondasi suatu bangunan harus memenuhi
beberapa kriteria antara lain :
Mempunyai daya dukung yang cukup kuat terhadap struktur
diatasnya.
Penurunan tanah segera (settlement) yang terjadi tidak akan
membahayakan srtuktur secara keseluruhan.
Penurunan tanah segera (settlement) yang disebabkan oleh
beban, masih dalam batas yang diijinkan.
Untuk merencanakan pondasi suatu bangunan dipilih satu
tipe pondasi. Pemilihan didasarkan pada beberapa kriteria antara
lain :
a. Fungsi bangunan atas yang akan dipikul oleh pondasi.
b. Berat bangunan atas ataupun besar beban diatas pondasi.
c. Keadaan tanah disekitar/dibawah pondasi.
d. Keadaan lingkungan disekitar proyek.
e. Biaya dan peralatan/teknologi yang dapat digunakan.
Untuk mengetahui jenis pondasi yang akan digunakan,
terlebih dahulu harus diketahui keadaan, susunan, dan sifat-sifat
tanah serta daya dukungnya. Masalah-masalah teknis yang sering
dijumpai oleh seorang Enginner adalah dalam menentukan daya
dukung tanah dan kemungkinan penurunan yang terjadi. Oleh
karena itu diperlukan survei dan penyelidikan.
Pondasi yang dipakai Proyek Pembangunan Gedung Hotel
Radja Semarang adalah pondasi tiang pancang, dipilih berdasarkan
data tanah yang diperoleh dari penyelidikan tanah dan spesifikasi
perencanaan pembangunan. Tahapan pelaksanaan pekerjaan
pondasi adalah sebagai berikut :
a. Pondasi Tiang Pancang
Secara umum struktur bawah pada Proyek
Pembangunan Gedung Hotel Radja Semarang menggunakan
pondasi tiang pancang, pondasi tiang pancang dipasang
hingga kedalaman 9 m tiang pancang yang digunakan adalah
tiang pancang yang berpenampang lingkaran dengan
46
diameter 30 cm dan mutu beton K-500, Pondasi tiang
pancang pada Proyek Pembangunan Gedung Rumah Sakit
dan Jalan Akses RSUD Ungaran mengggunakan 225 titik.
c. Pile Cap
Pile cap berfungsi untuk menerima beban dari kolom
yang kemudian akan terus disebarkan ketiang pancang. Pada
proyek ini mutu beton yang dipakai pile cap adalah K-350 f’c
= 29,2 MPa dengan tulangan baja D-16 mm dan D22 mm.
Jumlah pile cap yang digunakan dalam Proyek Pembangunan
Gedung Rumah Sakit dan Jalan Akses RSUD Ungaran
sejumlah 88 dengan tipe pile cap P4-D30, P7-D30, P9-D30,
P12-D30, P16-D30.
47
B B
P1
TAMPAK ATAS
D19-150
D19
D19-90 D19-80
LANTAI KERJA 10 CM
PASIR URUG 15 CM
TANAH ASLI DIPADATKAN
BOREPILE Ø 60 CM
KEDALAMAN 14 M
JACKPILE 40X40
KEDALAMAN 24 M
48
Yang dimaksud dengan struktur atas (upper structure) adalah
bagian dari struktur yang berada di permukaan tanah, mulai dari
ground floor hingga lantai atas. Struktur atas merupakan bagian
konstruksi yang menerima beban atap (beban mati dan beban
hidup).
Dalam perencanaan kolom, balok plat selain berdasarkan
beban yang bekerja pada struktur juga berdasarkan mutu beton (fc’)
dan mutu baja tulangan (fy) serta luas tulangan (As) yang dipakai.
Dengan denah struktur yang lebih sederhana dan kekakuan
struktur yang lebih seragam pada setiap lantai diharapkan lebih
mampu menahan gaya-gaya yang bekerja dan lebih khusus dalam
menahan beban gempa.
a. Kolom
Kolom bagian konstruksi yang berfungsi sebgai tiang
bangunan dan sebagai pendukung beban diatasnya, yaitu
berat kolom itu sendiri, beban balok beban pelat dan beban
hidup serta beban – beban lain. Dimensi kolom yang
digunakan pada Proyek Pembangunan Gedung Rumah Sakit
dan Jalan Akses RSUD ada beberapa macam, diantaranya:
49
Mutu beton yang digunakan adalah K350, dengan tulangan
c. Plat lantai
Dalam perencanaan plat lantai, harus memperhitungkan
beban mati dan beban hidup yang akan diterima oleh plat
yang dikalikan dengan koefisien angka keamanan.
Fungsi plat dalam konstruksi antara lain :
1. Memisahkan ruangan dalam bangunan secara horisonal.
2. Menahan beban diatasnya, seperti dinding, partisi atau
sekat lainnya.
50
3. Menyalurkan beban yang diterima plat ke balok yang ada
dibawahnya.
Plat lantai yang digunakan pada proyek ini mempunyai
ketebalan 12 cm dengan diameter tulangan D-10 dan
menggunakan mutu beton fc’ = 29,2 MPa.
d. Perencanaan Tangga
Tangga adalah suatu konstruksi sebagai penghubung
antara lantai bawah dengan lantai yang ada di atasnya.
Tangga bukanlah konstruksi utama dalam konstruksi struktur
atas. Walaupun konstruksi tangga hanya sebagai pelengkap
namun dalam pembangunan proyek ini konstruksi tangga
penting untuk dibuat karena salah satu fungsi tangga adalah
sebagai jalan akses darurat jika instalasi lift ataupun eskalator
tidak berfungsi. Perencanaan tangga pada proyek ini
menggunakan beton bertulang, dengan sistem konvensional
yaitu metode cor di tempat.
Perencanaan tangga pada Proyek Pembangunan
Gedung Rumah Sakit dan Jalan Akses RSUD Ungaran adalah
sebagai berikut :
Mutu Beton : K-350
Nilai Slump Test : 10 ± 2 cm
Diameter Tulangan : D16, Ø12, Ø10, Ø8 mm
Tebal Plat Tangga : 20 cm
Antrade : 30cm
Optrade : 17cm
Balok Bordes : 20 x 40 cm
Tulangan Pokok Bordes : D16
Tulangan Sengkang : Ø8
51
Gambar 4.3 Detail Penulangan Tangga
52