Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK 6

SUMBER BELAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN IPS MI

Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajaran IPS MI/SD Yang
Diampu Oleh Ibu Eri Purwanti, M.Pd

Oleh:
Nama NPM
MARYA ULFA 1611100005

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung
Tahun Akademik 2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap manusia memerlukan belajar untuk menambah dan mengembangkan
pengetahuan, bakat maupun minatnya. Dalam mengembangkan kemampuan tersebut,
seseorang membutuhkan guru atau seorang pengajar, sarana dan prasana sebagai
penunjang proses pembelajarannya yang dikenal sebagai sumber belajar.
Agar proses belajar mengajae lebih mudah dan lebih menyenangkan, maka diperluka
sebuah media pembelajaran. Media memiliki kekuatan yang positif yang mampu merubah
sikap dan tingkah laku mereka kearah perubahan yang kreatif dan dinamis. Peran media
sangat diperlukan dalam pembelajaran di mana perkembangannya saat ini media bukan
lagi dipandang sebagai alat bantu, tetapi merupakan bagian yang penting dalam sistem
pendidikan dan pembelajaran.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sumber belajar pembelajaran IPS MI?
2. Apa saja ragam media pembelajaran IPS MI?
3. Apa fungsi dan manfaat media pembelajaran IPS MI?
4. Apa saja kelemahan dan keunggulan masing-masing media pembelajaran IPS MI?
5. Apa saja kriteria yang harus dipenuhi dalam memilih media pembelajaran IPS MI?
6. Bagaimana langkah-langkah dalam menyusun media pembelajaran IPS MI?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan sumber belajar IPS MI
2. Untuk mengetahui apa saja ragam media pembelajaran IPS MI
3. Untuk mengetahui apa fungsi dan manfaat media pembelajaran IPS MI
4. Untuk mengetahui kelemahan dan keunggulan masing-masing media pembelajaran
5. Untuk mengetahui apa saja kriteria yang harus dipenuhi dalam memilih media
pembelajaran
6. Untuk mengetahui bagaimana langkah-langakah dalam menyusun media
pembelajaran.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Sumber Belajar Pembelajaran IPS MI


Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat atau
asal untuk belajar seseorang. Pemahaman tentang sumber belajar adalah sebagai
prasarana (tempat) bagi berlangsungnya kegiatan belajar, sedangkan asal dapat dimaknai
sebagai bahan acuan (benda, manusia, pengalaman, buku) yang dapat digunakan dalam
kegiatan pembelajaran.1
Penggunaan sumber belajar memiliki fungsi teoritis dan praktis. Fungsi teoretis
berkenaan dengan penggunaan sumber belajar dalamkegiatan yang dikaji efektivitasnya,
yaitu proses belajar dan hasil belajar yang dicapai siswa. Fungsi teoretis berorientasi
dengan kegiatan penelitian pendidikan untuk mengetahui hubungan antara sumber belajar
dengan proses dan hasil belajar. sedangkan fungsi praktis berkenaan dengan pengadaan
dan aplikasi dalam pembelajaran sebagai upaya guru menghadirkan sumber belajar yang
terkait dengan materi agar proses pembelajaran berlangsung efektif dan efisien.
Sumber belajar dikelompokkan menjadi 4 kategori menurut jenisnya, yaitu:
1. Sumber Belajar Berupa Benda
Sumber belajar yang termasuk ke dalam kategori ini adalah berupa benda mati dan
makhluk hidup. Benda mati seperti: bangunan, museum, candi, artefak, batuan, tanah, air,
peta, grafik, globe, atlas, dan lain-lain. Sedangkan yang termasuk makhluk hidup adalah
tumbuhan dan hewan.
2. Sumber Belajar Berupa Manusia
Manusia sebagai sumber balajar adalah mereka yang memiliki pengetahuan dan
kemampuan atau keterampilan tertentu yang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa.
Sumber belajar manusia tidak harus yang memiliki pendidikan tinggi, misalnya: guru,
petani, nelayan, pedagang, pengusaha, pemerintah dan lain-lain.
3. Sumber Belajar Berupa Karya Ilmiah
Karya ilmiah sebagai sumber belajar meliputi seluruh karya hasil kajian ilmiah, baik
berupa kayra tulis maupun benda atau model. Pada umumnya, karya ilmiah yang
digunakan dalam kegiatan pembelajaran adalah sumber bahan pembelajaran yakni berupa
referensi yang relevan dengan materi dan tujuan pembelajaran. Penggunaan beragam
buku sumber atau referensi dalam penyampaian suatu materi akan membantu siswa dalam
memiliki pengetahuan yang luas dan mendalam. Karya ilmiah yang dapat dijadikan
sumber belajar diantaranya adalah, buku, artikel, dan jurnal.
4. Sumber Belajar Berupa Lingkungan
Adalah segala sesuatu yang ada di sekitar atau di sekeliling siswa yang dapat
dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan dan pembelajaran secara lebih optimal.

1 Yulia Siska, Pembelajaran IPS di SD/MI, (Yogyakarta: Garudhawaca), 2018, h. 313


Lingkungan sebagai sumber belajar misalnya, lingkungan alam, lingkungan sosial, dan
lingkungan budaya.

B. Ragam Media Pembelajaran IPS MI


Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah,
perantara, atau pengantar. Gerlach & Ely mengatakan bahwa media apabila dipahami
secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang
membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam
pengertian ini, guru, buku, dan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus,
pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat
grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali
informasi visual atau verbal.2
Media pembelajaran dapat membantu keterlibatan siswa secara aktif dan secara
totalitas mengikuti kegiatan pembelajaran. Aktivitas siswa dimaksudkan adalah terlibat
aktif secara perhatian, pemikiran, dan perbuatan sehingga kegiatan pembelajaran akan
lebih bervariasi. Media sebagai alat bantu yang kebermaknaannya sangat bergantung pada
kemampuan guru memfungsikannya.
Media pembelajaran dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu media visual, media
audio, dan media audio visual.
1. Media Visual
Visualisasi pesan, informasi, atau konsep yang ingin disampaikan kepada siswa dapat
dikembangkan dalam berbagai bentuk, seperti foto/gambar, sketsa, diagram, bagan/chart,
poster, papan flanel, papan buletin, dan lain-lain.3
a. Gambar/foto
Gambar/foto adalah media yang paling umum dipakai. Dia merupakan bahasa
yang umum, sebab merupakan visualisasi yang dapat dilihat dan diamati secara
langsung.
b. Sketsa
Sketsa adalah gambar yang sederhana, atau draft kasar yang melukiskan bagian-
bagian pokok tanpa detail. Karena setiap orang yang normal dapat belajar
menggambar. Setiap guru yang baik haruslah dapat menuangkan ide-idenya ke
dalam bentuk sketsa. Sketsa selain dapat menarik perhatian murid, juga dapat
menghindari verbalisme dan dapat memperjelas penyampaian pesan.
c. Diagram

2 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada), 2013, h. 3


3 Ahmad Susanto, Pengembangan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar, (Jakarta: Prenadamedia Group),
2014, h. 327
Diagram atau skema adalah penggambaran struktur dari objek secara garis besar.
Diagram menunjukkan hubungan antar komponennya dengan segala sifat-sifatnya
dan prosesnya yang kompleks secara sederhana sehingga dapat memperjelas
penyajian pesan. Denah rumah adalah salah satu contoh dari diagram.
d. Papan Flanel
Papan flanel adalah papan yang berlapis kain flanel, berfungsi sebagai tempat
memasang gambar objek yang akan disajikan dan sangat praktis digunakan
berkali-kali karena gambar yanng ditempel pada papan flanel dapat dicopot
dengan mudah.
e. Papan Buletin
Papan buletin berfungsi menempelkan gambar-gambar atau tulisan yang
dimaksudkan untuk memberitahukan kejadian atau pesan dalam jangka waktu
tertentu.4

2. Media Audio
Media audio sangat berkaitan dengan indera pendengaran yang menyampaikan pesan
dalam bentuk lambang-lambang auditif baik verbal (bahasa lisan) maupun non verbal.
Kegiatan mendengarkan dalam pembelajaran akan menghubungkan aspek kognitif yang
sesuai dengan informasi baru ke peristiwa riil atau ke materi yang telah dipelajari
sebelumnya. Ada beberapa jenis media yang dapat dikelompokkan ke dalam media audio
antara lain, radio, alat perekam pita magnetik (tape recorder), dan piringan hitam.

3. Media Audio-Visual
Media audio visual merupakan salah satu jenis media pembelajaran yang dapat
digunakan dalam proses pembelajaran. Asyhar mendefinisikan bahwa media audio visual
adalah jenis media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan melibatkan
pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu proses atau kegiatan. Pesan dan
informasi yang dapat disalurkan melalui media ini dapat berupa pesan verbal dan
nonverbal yang mengandalkan baik penglihatan maupun pendengaran. Beberapa contoh
media audio visual adalah film, video, program TV, program slide suara, dan lain-lain.

C. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran IPS MI


1. Fungsi Media

4 Diakses pada: 18 Oktober 2018, 20:14 http//eprints.radenfatah.ac.id/380/6/PAKET%206.pdf. hal. 28-29


Media berfungsi untuk tujuan instruksi dimana informasi yang terdapat dalam media
itu harus melibatkan siswa-siswi baik dalam benak atau mental maupun dalam bentuk
aktifitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi. Materi harus dirancang secara
lebih sistematis dan psikologis dilihat dari segi prinsip-prinsip belajar agar dapat
menyiapkan intruksi yang efektif. Disamping menyenangkan media pengajaran harus
dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan dan memenuhi kebutuhan
perorangan siswa-siswi.
Pemakaian media pengajaran dalam peroses belajar mengajar ha malik dapat
membengakitkan keinginan dan minat yang baru dalam merangsang motivasi siswa-siswi
dalam kegiatan belajar yang membawa pengaruh psikologis bagi siswa-siswi.
Fungsi media dalam pelajaran menurut Derek Rowntree adalah:
Membangkitkan motivasi belajar, mengulang apa yang telah dipelajari, menyediakan
stimulus belajar, mengaktifkan respon siswa-siswi, memberikan feed back dengan segera
Levie dan lents mengemukakan ada 4 fungsi media dalam pembelajaran yaitu (1)
fungsi atensi, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa-siswi untuk berkonsentrasi
kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna yang ditampilkan atau yang menyertai
teks materi pelajaran; (2) fungsi afektif, terlihat dari tingkat perhatian siswa-siswi dalam
proses belajar mengajar dengan menggunakan media yang dapat menggugah emosi dan
sikap siswa-siswi dalam proses belajar mengajar; (3) fungsi kognitif yaitu memperlancar
pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat pesan yang disampaikan melalui
media; (4) fungsi kompensatoris yaitu dapat membantu siswa-siswi yang lemah membaca
dan memahami teks sehingga dengan mudah dapat mengorganisasikan informasi dalam
teks dan mengingatkan nya kembali, dengan kata lain media pengajaaran berfungsi untuk
mengakomodasi siswa-siswi yang lemah dan lambat menerima serta memahami isi
pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal.
2. Manfaat media
Sudjana dan Rivai dalam Arsyad mengemukakan manfaat media pendidikan sebagai
berikut (1) pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa-siswi sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar; (2) bahan pengajaran akan jelas maknanya sehingga
dapat lebih dipahami oelh siswa siswi dan memungkinkanya menguasai dan mencapai
tujuan pengajaran; (3) metode pengajar akan lebih bervariasi, sehingga siswa-siswi tidak
bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap
pelajaran; (4) siswa-siswi dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak
hanya mendengarkan uraian guru tetapi juga aktifitas lain seperti mengamati, melakukan,
mendemonstrasikan, memerankan dan lain-lain.5

D. Kelemahan dan Keunggulan Masing-Masing Media Pembelajaran


Pemilihan dan penggunaan media dalam proses belajar mengajar bagi seorang
pengajar ataupun pendidik harus disadari bahwa tidak ada satu media yang terbaik untuk
mencapai satu tujuan pembelajaran. Tiap-tiap jenis media memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing, sehingga dalam pemilihan media harus selalu
mempertimbangkan kecocokan ciri media dengan karakteristik materi pelajaran yang
disajikan serta kegiatan belajar yang akan dilaksanakan.
Berikut merupakan contoh jenis media dengan kelebihan dan kekurangannya:
1. Media gambar/foto
Kelebihannya:
a. Sifatnya konkret,gambar/foto lebih realistis menunjukkan pokok masalah
dibandingkan dengan media verbal semata.
b. Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. Tidak semua benda, objek atau
peristiwa dapat dibawa ke kelas, dan siswa pun belum tentu bisa dibawa ke
objek/peristiwa tersebut.
c. Media gambar/foto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita. Sel atau
penampang daun yang tidak mungkin kita bisa lihat secara langsung dapat
disajikan dengan jelas dalam bentuk gambar atau foto.
d. Foto dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang apa saja dan untuk tingkat
usia berapa saja, sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalah pahaman.
e. Foto harganya murah dan gampang didapat serta digunakan tanpa memerlukan
peralatan khusus.

Kekurangannya:
a. Gambar/foto hanya menekankan persepsi indera mata
b. Gambar/foto merupakan benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk
kegiatan pembelajaran.
c. Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.

2. Media Papan Buletin


Kelebihannya:
a. Dapat dibuat sendiri
b. Gambar-gambar dengan mudah ditempelkan
c. Menghemat waktu dan tenaga
d. Menarik perhatian peserta didik
e. Memudahkan guru menjelaskan materi pelajaran

Kekurangannya:
5 Diakses pada: 18 Oktober 2018, 20:14 http//eprints.radenfatah.ac.id/380/6/PAKET%206.pdf. hal. 29-30
a. Memerlukan waktu lama untuk mempersiapkan materi
b. Memerlukan biaya yang mahal untuk mempersiapkannya
c. Sukar menampilkan pada jarak jauh

3. Media Radio
Kelebihannya:
a. Harganya lebih murah
b. Dapat dipindahkan dari satu tempat ketempat lain
c. Dapat memberikan informasi secara berulang-ulang
d. Dapat mengembangkan daya imajinasi anak didik.
e. Merangsang partisipasi aktif mendengar
f. Memusatkan perhatian anak didik pada pesan yang disajikan
g. Menyajikan hal-hal yang menarik
h. Memberikan pengalaman-pengalaman luar kelas
i. Mengatasi ruang, dana dan waktu
j. Radio dapat memberikan berita autentik atau keterangan-keterangan yang
sebenarnya
k. Mendorong keaktifan anak didik
l. Radio berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian seseorang
Kekurangannya:
a. Sifat komunikasi radio hanya satu arah
b. Program radio telah disentralisir, sehingga guru kurang mempersiapkan diri
bersama anak didik secara baik. Karena belum terjalin kerjasama antara pembuat
program dengan guru-guru di kelas.

4. Kelebihan dan Kelemahan Audio Visual


Kelebihannya:
a. Film dan video dapat melengkapi pengalaman dasar siswa
b. Film dan video dapat menggambarkan suatu proses secara tepat yang dapat
disaksikan secara berulang-ulang jika perlu
c. Disamping mendorong dan meningkatkan motivasi film dan video menanamkan
sikap-sikap dan segi afektif lainnya
d. Film dan video yang mengandung nilai-nilai positif dapat mengandung pemikiran
dan pembahasan dalam kelompok siswa
e. Film dan video dapat menyajikan peristiwa yang berbahaya jika dilihat secara
langsung
f. Film dan video dapat ditunjukkan kepada kelompok besar atau kelompok kecil,
maupun perorangan
g. Film yang dalm kecepatan normal memakan waktu satu minggu dapat ditampilkan
dalam satu menit atau dua menit.

Kelemahannya:
a. Pengadaan film dan video umumnya memerlukan biaya mahal dan waktu yang
banyak
b. Tidak semua siswa mampu mengikuti informasi yang ingin disampaikan melalui
film tersebut
c. Film dan video yang tersedia tidak selalu sesuai dengan kebutuhan dan tujuan
belajar yang diinginkan, kecuali dirancang dan diproduksi khusus untuk
kebutuhan sendiri.6

E. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran IPS MI


Kriteria pemilihan media bersumber dari konsep bahwa media merupakan bagian dari
sistem intruksional secara keseluruhan. Arsyad mengemukakan bahwa ada beberapa
kriteria yang patut diperhatikan dalam pemilihan media sebagai berikut:
1. Media dipilih berdasarkan tujuan intruksional dalam pembelajaran yang telah
ditetapkan yang secara umum mengacu kepada salah satu ranah atau dua maupun
gabungan ketiga ranah (kognitif,afektif,psikomotorik)
2. Tepat untuk mendukung isi materipelajaranyang sifatnya fakta, konsep, prinsip, atau
generalisasi. Agar dapat membantu proses pembelajaran secara efektif media harus
selaras dan sesuai dengan kebutuhan tugas pembelajaran dan kemampuan mental
siswa-siswi.
3. Praktis, luwes dan bertahan. Media yang mahal dan waktu lama untuk
memproduksinya bukanlah sebagai jaminan yang terbaik. Guru harus memiliki media
yang ada, mudah diproleh, mudah dibuat sndri oleh guru dan pemilihan media ini
sebaiknya dapat digunakan dimanapun dan kapanpun dengan peralatan yang tersedia
disekitarnya.
4. Guru terampil mengunakannya. Apapun media itu guru harus dapat menggunakannya
dalam proses pembelajaran, sebab nilai dan manfaat media amat ditentukan oleh yang
mengoprasikannya.
5. Pengelompokan sasaran. Media digunakan secara efektif berdasarkan kelompok
sasaran. Ada media digumakan tepat untuk kelompok besar belum tentu digunakan
untuk kelompok kecil demikian pula sebaliknya.
6. Mutu teknis. Pengembangan media harus memenuhi syarat teknis tertentu, misalnya
visualn pada slide harus jelas dan informasi atau pesan yang ditunjukan dan ingin
disampaikan tidak boleh diganggu oleh elemen lain.

6 Diakses pada: 18 Oktober 2018, 20:50, http://file.upi.edu/direktori/DUAL-MODES/PENDIDIKAN


IPS_DI_SD.pdf hal 53-54
Selain pertimbanagan yang dikemukkan yang diatas, ditambahkan beberapa
pertimbanagan yang juga tidak kalah pentingnya untuk diperhatiakan seprti yang di tulis
oleh R. Ibrahim:
a) Kesesuain alokasi waktu dan sarana pendukung yang ada. Salah satu hambatan
yang dialami dalam mengaar adalah kurangnya waktu yang tersedia apalagi
kurikulumnya terlalu padat isinya. Disamping itu yang perlu diperhatiakan
misalnya listrik, cahaya dan lain lain
b) Biaya. Kesesuian kemampuan dana yang dimiliki untuk pengadaan media juga
sutau hal yang perlu pertimbangan. Meskipun terkadang media yang paling cocok
digunakan untuk suatu pembelajaran terpaksa tidak digunakan karena persoalan
ketidak siapan dana untuk pengadaanya
c) Secara lebih spesific, mata pelajaran ips pada jenjang MI bertujuan agar peserta
didik memiliki kemampuan: 1) mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan
kehidupan masyarakat dan lingkungan, 2) memiliki kemampuan dasar untuk
berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuri, dan keterampilan dalam kehidup
sosial, 3) memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial
kemanusiaan, 4) memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan
berkompetisi bekerjasama dan berkompentensi dalam masyarakat yang majemuk,
ditingkat nasional dan global. ( standar isi madrasah ibtidaiyah)

Karekteristik peserta didik MI dalam pembelajaran ips didasarkan pada asumsi bahwa
peserta didik bukan hanya menjadi sasaran yang harus menerima materi IPS yang
diajarkan, melainkan mereka harus diperlakukan sebagai subyek yang menjalalani proses
bljar ips secara aktif. Oleh karena itu, hal-hal yang berkenan dengan hakekat dirinya
harus diperhatikan secara sungguh-sungguh. Diantaranya ; 1) kondisi dan mentalnya
memiliki acuan dalam menentukan model penyajian yang paling serasi, 2) kesadaran
mentalnya, seperti minat, dorongan mengetahui kenyataan, dan dorongan menemukan
sendri gejala gejala kehidupan harus ditumbuhkan kembangkan dengan model
pembelajaran yang menarik dan bermakna, 3) potensi yang dimilikinya, seperti sikap
mentalnya, daya emosional dan rasional, serta keterampilan yang akan dikembangkan
melalui pembelajaran ips dibina ke arah kematangan dan kedewasaan. 7

F. Langkah-Langkah Menyusun/Membuat Media Pembelajaran IPS MI

7 Diakses pada: 18 Oktober 2018, 20:14 http//eprints.radenfatah.ac.id/380/6/PAKET%206.pdf. hal. 33-34


I Nyoman Sudana Degeng menyatakan bahwa aa sejumlah faktor yang perlu
dipertimbangkan guru/pendidik dalam membuat media pembelajaran, yaitu: 1. Tujuan
instruksional; 2. Keefektifan; 3. Siswa; 4. Ketersediaan; 5. Biaya pengadaan; 6. Kualitas
teknis. Dalam pembuatan media, hal-hal yang harus diperhatikan adalah tujuan
pembelajaran, keefektifan media, kemampuan peserta didik, ketersediaan sarana dan
prasarana, kualitas media, biaya, fleksibilitas, dan kemampuan menggunakannya serta
alokasi waktu yang tersedia.
Berikut langkah-langkah menyusun/membuat media pembelajaran:
1. Langkah-langkah pembuatan media papan flanel
a. Siapkan papan triplek yang berfungsi untuk menempemlkan gambar-gambar.
Pastikan ukuran papan tersebut kurang lebih 50x75 cm. Dapat juga membeli
papan seperti whiteboard yang sudah jadi.
b. Siapkan bahan flanel yang berbulu atau dapat pula menggunakan karpet dengan
bulu tebal, sesuai ukurannya dengan papan tersebut, tempelkan dengan
menggunakan paku atau lem.
c. Siapkan gambar-gambar yang akan ditempelkan pada papan flanel tersebut. Untuk
menempelkannya, maka gambar tersebut harus dipasang alas yang keras atau
bahan amplas. Gambar-gambar tersebut dapat diambil dari majalah, koran,
tabliod, atau gambar yang dibeli dari toko. Banyaknya gambar yang ditempelkan
disesuaikan dengan kebutuhan dan keluasan materi yang disajikan.
2. Langkah-langkah pembuatan media papan bulletin (Bulletin Board)
a. Bulletin Board hampir sama dengan white board baik dari sisi bentuk maupun
ukurannya tapi bahan pada bagian mukadapat berupa papan dicat dengan warna
yang sesuai, dilapisi bahan flanel atau karpet atau steryoform.
b. Untuk lebih menarik, perlu dicat dengan warna-warni, dan pada bagian pinggirnya
diberi bingkai yang sesuai agar terlihat rapi. Untuk menjaga keamanan karya yang
dipajang, jika perlu dipasang juga kaca yang disertai dengan kunci pengaman.
c. Berilah judul yang menarik dengan yang mencolok dan ukuran yang besar
sehingga terlihat dengan jelas.
d. Kumpulkanlah bahan-bahan berupa gambar, kartun, objek, buku, poster, dan lain-
lain. Siapkan juga alat-alat untuk menempelkannya seperti lem, paku payung,
gunting, dan cat warna.
e. Tempelkan bulletin board sesuai dengan fungsinya, jelas terlihat dari berbagai
arah. Dapat ditempelkan di dalam kelas, di depan kelas, di kantor atau di jalan
keluar masuk ruangan atau koridor. Supaya terlihat terang, tempatkan disekitarnya
banyak cahaya matahari atau menggunakan lampu sorot.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian di atas, dapat disimpilkan bahwa sumber belajar adalah segala sesuatu
yang dapat dipergunakan sebagai tempat atau asal untuk belajar seseorang, misalnya,
buku, manusia, lingkungan dan lain-lain. Media pembelajaran diartikan sebagai segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan kemauan siswa sehingga membantu proses belajar mengajar. Media
pembelajaran dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu media visual, media audio, dan
media audio visual. Masing-masing media pembelajaran mempunyai kelebihan dan
kekurangannya masing-masing. Ada beberapa kriteria dalam memilih media
pembelajaran, salah satunya yaitu edia dipilih berdasarkan tujuan intruksional dalam
pembelajaran yang telah ditetapkan yang secara umum mengacu kepada salah satu ranah
atau dua maupun gabungan ketiga ranah (kognitif, afektif, dan psikomotorik).

B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini mungkin masih terdapat banyak kesalahan baik dari isi
dan cara penulisan, oleh karena itu, kritik dan saran dari teman-teman sangat kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Demikian dan terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai