PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kinerja pendidikan suatu negara berdasarkan sistem pendidikan yang ada sebelumnya,
relevansi dan hubungan hasil pendidikan dengan tuntutan kebutuhan karena kinerja
sekolah tidak sesuai dengan tuntutan yang diperlukan siswa untuk terjun ke dunia kerja,
sekolah dianggap tidak mamapu memberikan hasil dalam konteks kehidupan ekonomi
kompetitif secara global. Hal tersebut diindikasikan dengan prestasi siswa dalam mata
manajemen sekolah. Upaya yang dilakukan adalah membangun suatu sistem persekolahan
yang mampu memberikan kemampuan dasar (basic skill) bagi siswa. Sehingga muncullah
suatu konsep pengelolaan sekolah melalui konsep MBS (School Based Management).
Syamsuddin (1999) menjelaskan bahwa MBS merupakan salah satu alternative pengelolaan
adanya otonomi yang luas di tingkat sekolah, partisipasi masyarakat yang tinggi agar
sekolah lebih leluasa dalam mengelola sumber daya dan mengalokasikannya sesuai dengan
prioritas, kebutuhan dan potensi setempat. MBS pada prinsipnya bertumpu pada sekolah
dan masyarakat serta jauh dari birokrasi yang sentralistik. MBS berpotensi untuk
1
Marlinda, Sejarah Manajemen Berbasis Sekolah, November 4, 2013, wordpress.com, Latar belakang
munculnya Manajemen Berbasis Sekolah(MBS) tak lepas dari kinerja pendidikan suatu negara berdasarkan
sistem pendidikan yang ada sebelumnya.-sekolah-mbs/.
meningkatkan partisipasi masyarakat, pemerataan, efisiensi, serta manajemen yang
Dalam MBS peran serta masyarakat yang menonjol terdapat dalam pengambilan
masyarakat. Dengan kata lain semua kebijakan dan program sekolah ditetapkan oleh
komite sekolah berdasarkan musyawarah dari para anggota yang terdiri dari pejabat
perlu diajarkan, dan mengelola sumber daya yang ada untuk berinovasi. MBS juga
memiliki potensi yang besar untuk menciptakan kepala sekolah, guru dan administrator
yang professional. Dengan demikian, sekolah akan bersifat responsive terhadap kebutuhan
masing-masing siswa dan masyarakat sekolah. Prestasi belajar siswa dapat dioptimalkan
melalui partisipasi langsung orangtua dan masyarakat. Oleh karena itu, MBS wajib
diketahui, dihayati, dan diamalkan oleh warga negara Indonesia terutama mereka yang
B. Rumusan Masalah
2
H M Jufri Dolong, “Karakteristik Manajemen Pendidikan Berbasis Sekolah,” Journal.uin-alauddin.ac.id VII
(June 2018): 2.
3
Sri Nurabadiah Pratiwi, “Manajemen Berbasis Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas Sekolah,” Jurnal
EduTech 2 (March 1, 2016): 87.
4. Apa manfaat manajemen berbasis sekolah ?
C. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
School Based Management adalah model pengelolaan yang memberikan otonomi atau
secara langsung semua warga sekolah sesuian dengan standard pelayanan yang
Menurut Judith Capman, MBS adalah “school based management refers to form of
education administration in which the school become the primary unit for decision making,
adalah merujuk pada suatu bentuk administrasi pendidikan, dimana sekolah menjadi unit
kecil utama dalam pengambilan keputusan. Hal ini berbeda dengan bentuk tradisional
keputusan). 5
memberikan otonomi yang luas pada sekolah, dan keterlibatan masyarakat dalam
4
Dadang Dally, “Balanced Score Card Suatu Pendekatan dalam Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah,”
1st ed. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset, 2010), 10.
5
Arini Haq, “Sinergitas Kepala Sekolah dengan Komite Sekolah dalam Implementasi Manajemen Berbasis
Sekolah Di Sekolah Dasar Islam Jiwa Nala Surabaya” (UIN Sunan Ampel Surabaya, 2016), (digilib.uinsby.ac.id).
mengelola sumber daya, sumber dana, sumber belajar, dan mengalokasikan sesuai
Pendidikan Nasional pasal 51 ayat (1) bahwa yang dimaksud dengan Manajemen
pendidikan, yang dalam hal ini Kepala Sekolah/Madrasah dan guru dibantu oleh
kepala sekolah, guru, siswa, orangtua dan masyarakat untuk memiliki control yang
lebih besar dalam proses pendidikan dan mereka tanggung jawab tentang dana,
yang menekankan pada pengarahan dan pendayagunaan sumber internal sekolah dan
lingkungan nya secara efektif dan efisiensi sehingga menghasilkan lulusan yang
kemandirian dan demokratis. Menurut konsep MBS, kepala sekolah dan guru memiliki
kebebasan yang luas dalam mengelola sekolah tanpa mengabaikan kebijakan dan
6
Dadang Dally, Op.cit., hal. 11
7
Sri Nurabdiah Pratiwi, Op.cit., hlm 87.
8
B Suryosubroto, “Manajemen Pendidikan di Sekolah,” 2nd ed. (Jakarta: PT Asdi Mahasatya, 2010), 196.
a. Otonomi
dalam mencapai tujuan sekolah untuk menciptakan mutu pendidikan yang baik.
b. Kemandirian
yang ada.
c. Demokratif
Menurut Mulyasa yang dikutip oleh Aziz menjelaskan bahwa karakteristik MBS
adalah pemberian otonomi yang luas pada sekolah, partisipasi masyarakat dan orang
tua peserta didik yang tinggi, kepemimpinan sekolah yang demokratis dan professional,
MBS memberikan otonomi yang luas kepada sekolah disertai tanggung jawab
pengelolaan sumber daya dan pengembangan strategi sesuai dengan kondisi setempat,
Sekolah sebagai lembaga pendidikan diberi kewenangan dan kekuasaan yang luas
9
Arini Haq, Op.cit,. hal 24
untuk mengembangkan program-program kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan
orang tua peserta didik. Orang tua peserta didik dan masyarakat tidak hanya
mendukung sekolah melalui bantuan keuangan, tetapi melalui komite sekolah dan
meningkatkan kualitas sekolah. Masyarakat dan orang tua menjalin kerja sama untuk
kualitas pembelajaran.
kepemimpinan sekolah yang demokratis dan professional. Kepala sekolah dan guru
kemampuan dan integritas professional. Kepala sekolah adalah manajer sekolah yang
kebijakan yang telah ditetapkan. Guru-guru yang direktur oleh sekolah adalah pendidik
professional dalam bidang masing-masing , sehingga baik kepala sekolah maupun para
Adanya team work yang kompak dalam menjalankan program sekolah sangat
pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pengelolaan pendidikan berjalan harmonis dan
saling membutuhkan. Dengan demikian keberhasilan MBS merupakan hasil sinergi
MBS memberikan kebebasan dan kekuatan yang besar pada sekolah, disertai
seperangkat tanggung jawab. Dengan adanya otonomi yang memberikan tanggung jawab
pengelolaan sumber daya dan pengembangan strategi MBS sesuai dengan kondisi setempat,
sekolah dapat lebih meningkatkan kesejahteraan guru sehingga dapat lebih berkonsentrasi
pada tugas. Namun manfaat yang diraih dalam melaksanakan MBS sebagai berikut :
b. Memberi peluang bagi seluruh anggota sekolah untuk terlibat dalam pengambilan
keputusan penting.
kondisi lingkungan sekolah walau beda dari pola umum atau kebiasaan.
didik.11
10
Ahmad Zaini Aziz, “Manajemen Berbasis Sekolah: Alternatif Peningkatan Mutu Pendidikan Madrasah,” Jurnal
el-Tarbawi VIII (2015): 81–83.
11
Arini Haq, Loc.it., hal 31
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
otonomi yang luas pada sekolah, dan keterlibatan masyarakat dalam kerangka
2. Konsep dasar Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yaitu otonomi, kemandirian dan
demokratis.
3. Karakteristik MBS adalah pemberian otonomi yang luas pada sekolah, partisipasi
masyarakat dan orang tua peserta didik yang tinggi, kepemimpinan sekolah yang
Dally, Dadang. “Balanced Score Card Suatu Pendekatan dalam Implementasi Manajemen
Berbasis Sekolah,” 1st ed., 10. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset, 2010.
Haq, Arini. “Sinergitas Kepala Sekolah dengan Komite Sekolah dalam Implementasi
Manajemen Berbasis Sekolah Di Sekolah Dasar Islam Jiwa Nala Surabaya.” UIN Sunan
Ampel Surabaya, 2016. (digilib.uinsby.ac.id).
Zaini Aziz, Ahmad. “Manajemen Berbasis Sekolah: Alternatif Peningkatan Mutu Pendidikan
Madrasah.” Jurnal el-Tarbawi VIII (2015): 81–83.