Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Latar belakang munculnya Manajemen Berbasis Sekolah(MBS) tak lepas dari

kinerja pendidikan suatu negara berdasarkan sistem pendidikan yang ada sebelumnya,

di Amerika misalnya kemunculan MBS karena masyarakat merasakan kurangnya

relevansi dan hubungan hasil pendidikan dengan tuntutan kebutuhan karena kinerja

sekolah tidak sesuai dengan tuntutan yang diperlukan siswa untuk terjun ke dunia kerja,

sekolah dianggap tidak mamapu memberikan hasil dalam konteks kehidupan ekonomi

kompetitif secara global. Hal tersebut diindikasikan dengan prestasi siswa dalam mata

pelajaran tertentu (Matematika dan sains) yang belum memuaskan.1

Berdasarkan hal tersbut pemerintah mengantisipasi untuk melakukan upaya perubahan

manajemen sekolah. Upaya yang dilakukan adalah membangun suatu sistem persekolahan

yang mampu memberikan kemampuan dasar (basic skill) bagi siswa. Sehingga muncullah

suatu konsep pengelolaan sekolah melalui konsep MBS (School Based Management).

Syamsuddin (1999) menjelaskan bahwa MBS merupakan salah satu alternative pengelolaan

sekolah dalam kerangka desentralisasi dalam bidang pendidikan yang memungkinkan

adanya otonomi yang luas di tingkat sekolah, partisipasi masyarakat yang tinggi agar

sekolah lebih leluasa dalam mengelola sumber daya dan mengalokasikannya sesuai dengan

prioritas, kebutuhan dan potensi setempat. MBS pada prinsipnya bertumpu pada sekolah

dan masyarakat serta jauh dari birokrasi yang sentralistik. MBS berpotensi untuk

1
Marlinda, Sejarah Manajemen Berbasis Sekolah, November 4, 2013, wordpress.com, Latar belakang
munculnya Manajemen Berbasis Sekolah(MBS) tak lepas dari kinerja pendidikan suatu negara berdasarkan
sistem pendidikan yang ada sebelumnya.-sekolah-mbs/.
meningkatkan partisipasi masyarakat, pemerataan, efisiensi, serta manajemen yang

bertumpu pada tingkat sekolah.2

Dalam MBS peran serta masyarakat yang menonjol terdapat dalam pengambilan

keputusan, secara bersama-sama dengan kepala sekolah dan guru-guru mengadakan

musyawarah. Dengan demikian seluruh kegiatan sekolah yang mencakup keuangan,

pembelajaran, sarana-prasarana, dan berbagai komponen yang menunjang kelancaran

pendidikan di sekolah merupakan tanggungjawab sekolah yang telah disetujui oleh

masyarakat. Dengan kata lain semua kebijakan dan program sekolah ditetapkan oleh

komite sekolah berdasarkan musyawarah dari para anggota yang terdiri dari pejabat

pendidikan daerah, kepala sekolah, guru-guru, perwakilan orangtua siswa, tokoh

masyarakat, dan pejabat daerah di mana sekolah itu berada.3

MBS dimaksudkan meningkatkan otonomi sekolah, menentukan sendiri apa yang

perlu diajarkan, dan mengelola sumber daya yang ada untuk berinovasi. MBS juga

memiliki potensi yang besar untuk menciptakan kepala sekolah, guru dan administrator

yang professional. Dengan demikian, sekolah akan bersifat responsive terhadap kebutuhan

masing-masing siswa dan masyarakat sekolah. Prestasi belajar siswa dapat dioptimalkan

melalui partisipasi langsung orangtua dan masyarakat. Oleh karena itu, MBS wajib

diketahui, dihayati, dan diamalkan oleh warga negara Indonesia terutama mereka yang

berkecimpung di dunia pendidikan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa definisi manajemen berbasis sekolah ?

2. Bagaimana konsep menajemen berbasis sekolah ?

3. Bagaimana karakteristik manajemen berbasis sekolah ?

2
H M Jufri Dolong, “Karakteristik Manajemen Pendidikan Berbasis Sekolah,” Journal.uin-alauddin.ac.id VII
(June 2018): 2.
3
Sri Nurabadiah Pratiwi, “Manajemen Berbasis Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas Sekolah,” Jurnal
EduTech 2 (March 1, 2016): 87.
4. Apa manfaat manajemen berbasis sekolah ?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui definisi manajemen berbasis sekolah.

2. Untuk mengetahui konsep menajemen berbasis sekolah.

3. Untuk mengetahui karakteristik manajemen berbasis sekolah.

4. Untuk mengetahui manfaat manajemen berbasis sekolah.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Berbasis Sekolah

Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dalam terminology bahasa Inggris disebut

School Based Management adalah model pengelolaan yang memberikan otonomi atau

kemandirian kepada sekolah dan mendorong mengambil keputusan yang melibatkan

secara langsung semua warga sekolah sesuian dengan standard pelayanan yang

ditetapkan oleh Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten, dan Kota.4

Menurut Judith Capman, MBS adalah “school based management refers to form of

education administration in which the school become the primary unit for decision making,

it differs from more traditional form of educational administration in which central

bureaucracy dominate in the decision making process” (manajemen berbasis sekolah

adalah merujuk pada suatu bentuk administrasi pendidikan, dimana sekolah menjadi unit

kecil utama dalam pengambilan keputusan. Hal ini berbeda dengan bentuk tradisional

administrasi pendidikan, yakni pemerintah pusat sangat menonjol dalam pengambilan

keputusan). 5

MBS merupakan paradigma baru dalam menajemen pendidikan, yang

memberikan otonomi yang luas pada sekolah, dan keterlibatan masyarakat dalam

kerangka kebijakan pendidikan nasional. Otonomi diberikan agar sekolah leluasa

4
Dadang Dally, “Balanced Score Card Suatu Pendekatan dalam Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah,”
1st ed. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset, 2010), 10.
5
Arini Haq, “Sinergitas Kepala Sekolah dengan Komite Sekolah dalam Implementasi Manajemen Berbasis
Sekolah Di Sekolah Dasar Islam Jiwa Nala Surabaya” (UIN Sunan Ampel Surabaya, 2016), (digilib.uinsby.ac.id).
mengelola sumber daya, sumber dana, sumber belajar, dan mengalokasikan sesuai

prioritas kebutuhan, serta lebih tanggap terhadap kebutuhan setempat. 6

Dalam penjelasan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional pasal 51 ayat (1) bahwa yang dimaksud dengan Manajemen

Berbasis Sekolah/Madrasah adalah bentuk otonomi manajemen pendidikan pada suatu

pendidikan, yang dalam hal ini Kepala Sekolah/Madrasah dan guru dibantu oleh

Komite Sekolah/Madrasah dalam mengelola kegiatan pendidikan.

Moyers dan Stonehill mengemukakan, MBS adalah strategi untuk memperbaiki

pendidikan dengan mentransfer otoritas pengambilan keputusan secara signifikan dari

pemerintah pusat dan daerah ke sekolah-sekolah secara individual dengan memberi

kepala sekolah, guru, siswa, orangtua dan masyarakat untuk memiliki control yang

lebih besar dalam proses pendidikan dan mereka tanggung jawab tentang dana,

personel, dan kurikulum.7

Dalam memperhatikan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya

MBS merupakan suatu strategi pengelolaan penyelenggaraan pendidikan di sekolah

yang menekankan pada pengarahan dan pendayagunaan sumber internal sekolah dan

lingkungan nya secara efektif dan efisiensi sehingga menghasilkan lulusan yang

berkualitas atau bermutu. 8

B. Konsep Manajemen Berbasis Sekolah

Menajemen Berbasis Sekolah merupakan menajemen yang bernuansa otonomi,

kemandirian dan demokratis. Menurut konsep MBS, kepala sekolah dan guru memiliki

kebebasan yang luas dalam mengelola sekolah tanpa mengabaikan kebijakan dan

otoritas pemerintah. Konsep dasar Manajemen Berbasis Sekolah yaitu :

6
Dadang Dally, Op.cit., hal. 11
7
Sri Nurabdiah Pratiwi, Op.cit., hlm 87.
8
B Suryosubroto, “Manajemen Pendidikan di Sekolah,” 2nd ed. (Jakarta: PT Asdi Mahasatya, 2010), 196.
a. Otonomi

Merupakan kewenangan sekolah dalam mengatur dan mengurus kepentingan sekolah

dalam mencapai tujuan sekolah untuk menciptakan mutu pendidikan yang baik.

b. Kemandirian

Merupakan langkah dalam pengambilan keputusan. Dalam mengelola sumber daya

yang ada, mengambil kebijakan, memilih strategidan metode dalam memecahkan

persoalan tidak tergantung pada birokrasi yang sentralistik sehingga mampu

menyesuaikan dengan kondisi lingkungan dan dapat memanfaatkan peluang-peluang

yang ada.

c. Demokratif

Merupakan keseluruhan elemen-elemen sekolah yang dilibatkan dalam menetapkan,

menyusun, melaksanakan dan mengevaluasi pelaksanaan untuk mencapai tujuan

sekolah demi terciptanya mutu pendidikan dan tercapainya pengambilan kebijakan

yang mendapat dukungan dari seluruh elemen-elemen sekolah.9

C. Karakteristik dasar Manajemen Berbasis Sekolah

Menurut Mulyasa yang dikutip oleh Aziz menjelaskan bahwa karakteristik MBS

adalah pemberian otonomi yang luas pada sekolah, partisipasi masyarakat dan orang

tua peserta didik yang tinggi, kepemimpinan sekolah yang demokratis dan professional,

serta adanya team work yang professional.

a. Pemberian otonomi luas kepada sekolah

MBS memberikan otonomi yang luas kepada sekolah disertai tanggung jawab

pengelolaan sumber daya dan pengembangan strategi sesuai dengan kondisi setempat,

Sekolah sebagai lembaga pendidikan diberi kewenangan dan kekuasaan yang luas

9
Arini Haq, Op.cit,. hal 24
untuk mengembangkan program-program kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan

kondisi dan kebutuhan peserta didik serta tuntunan masyarakat.

b. Partisipasi masyarakat dan orang tua

Pelaksanaan program-program sekolah didukung oleh partisipasi masyarakat dan

orang tua peserta didik. Orang tua peserta didik dan masyarakat tidak hanya

mendukung sekolah melalui bantuan keuangan, tetapi melalui komite sekolah dan

dewan pendidikan merumuskan serta mengembangkan program-program yang dapat

meningkatkan kualitas sekolah. Masyarakat dan orang tua menjalin kerja sama untuk

membantu sekolah sebagai narasumber berbagai kegiatan sekolah untuk meningkatkan

kualitas pembelajaran.

c. Kepemimpinan yang demokratis dan professional

Partisipasi masyarakat program-program sekolah tidak berjalan baik tanpa

kepemimpinan sekolah yang demokratis dan professional. Kepala sekolah dan guru

sebagai pelaksana inti program-program sekolah dan orang-orang yang memiliki

kemampuan dan integritas professional. Kepala sekolah adalah manajer sekolah yang

direcrut komite sekolah untuk mengelola segala kegiatan sekolah berdasarkan

kebijakan yang telah ditetapkan. Guru-guru yang direktur oleh sekolah adalah pendidik

professional dalam bidang masing-masing , sehingga baik kepala sekolah maupun para

guru bekerja berdasarkan pola kinerja professional dalam bidangnya masing-masing.

d. Team work yang kompak dan transparan

Adanya team work yang kompak dalam menjalankan program sekolah sangat

menentukan tingkat keberhasilan sekolah dalam mencapai tujuan pendidikan. Semua

pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pengelolaan pendidikan berjalan harmonis dan
saling membutuhkan. Dengan demikian keberhasilan MBS merupakan hasil sinergi

(synergistic effect) dari kolaborasi tim yang kompak dan transparan.10

D. Manfaat Manajemen Berbasis Sekolah

MBS memberikan kebebasan dan kekuatan yang besar pada sekolah, disertai

seperangkat tanggung jawab. Dengan adanya otonomi yang memberikan tanggung jawab

pengelolaan sumber daya dan pengembangan strategi MBS sesuai dengan kondisi setempat,

sekolah dapat lebih meningkatkan kesejahteraan guru sehingga dapat lebih berkonsentrasi

pada tugas. Namun manfaat yang diraih dalam melaksanakan MBS sebagai berikut :

a. Memungkinkan orang-orang yang kompeten di sekolah untuk mengambil keputusan

yang akan meningkatkan peningkatan pembelajaran.

b. Memberi peluang bagi seluruh anggota sekolah untuk terlibat dalam pengambilan

keputusan penting.

c. Mendorong muculnya kreatifitas dalam merancang program pembelajaran

d. Mampu mengambil keputusan yang sesuai dengan kebutuhan, kemampuan dan

kondisi lingkungan sekolah walau beda dari pola umum atau kebiasaan.

e. Sekolah dapat meningkatkan kesejahteraan guru sehingga dapat lebih

berkonsentrasi pada tugasnya.

f. Guru didorong berinovasi dengan melakukan eksperimentasi-eksperimentasi di

lingkungan sekolah nya.

g. Rasa tanggap sekolah terhadap kebutuhan setempat meningkat dan menjamin

layanan pendidikan sesuai dengan tuntutan masyarakat sekolah dan peserta

didik.11

10
Ahmad Zaini Aziz, “Manajemen Berbasis Sekolah: Alternatif Peningkatan Mutu Pendidikan Madrasah,” Jurnal
el-Tarbawi VIII (2015): 81–83.
11
Arini Haq, Loc.it., hal 31
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

1. MBS merupakan paradigma baru dalam menajemen pendidikan, yang memberikan

otonomi yang luas pada sekolah, dan keterlibatan masyarakat dalam kerangka

kebijakan pendidikan nasional.

2. Konsep dasar Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yaitu otonomi, kemandirian dan

demokratis.

3. Karakteristik MBS adalah pemberian otonomi yang luas pada sekolah, partisipasi

masyarakat dan orang tua peserta didik yang tinggi, kepemimpinan sekolah yang

demokratis dan professional, serta adanya team work yang professional.

4. Manfaat dalam melaksanakan MBS yaitu sekolah dapat lebih meningkatkan

kesejahteraan guru sehingga dapat lebih berkonsentrasi pada tugas.


DAFTAR PUSTAKA

Dally, Dadang. “Balanced Score Card Suatu Pendekatan dalam Implementasi Manajemen
Berbasis Sekolah,” 1st ed., 10. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset, 2010.

Haq, Arini. “Sinergitas Kepala Sekolah dengan Komite Sekolah dalam Implementasi
Manajemen Berbasis Sekolah Di Sekolah Dasar Islam Jiwa Nala Surabaya.” UIN Sunan
Ampel Surabaya, 2016. (digilib.uinsby.ac.id).

M Jufri Dolong, H. “Karakteristik Manajemen Pendidikan Berbasis Sekolah.” Journal.uin-


alauddin.ac.id VII (June 2018): 2.

Marlinda. Sejarah Manajemen Berbasis Sekolah. November 4, 2013. Wordpress.com. Latar


belakang munculnya Manajemen Berbasis Sekolah(MBS) tak lepas dari kinerja pendidikan
suatu negara berdasarkan sistem pendidikan yang ada sebelumnya.-sekolah-mbs/.

Nurabadiah Pratiwi, Sri. “Manajemen Berbasis Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas


Sekolah.” Jurnal EduTech 2 (March 1, 2016): 87.

Nurabdiah Pratiwi, Sri. “Manajemen Berbasis Sekolah Dalam Meningkatkan Kualitas


Sekolah.” Jurnal EduTech 2 (1) (March 1, 2016): 87.

Suryosubroto, B. “Manajemen Pendidikan di Sekolah,” 2nd ed., 196. Jakarta: PT Asdi


Mahasatya, 2010.

Zaini Aziz, Ahmad. “Manajemen Berbasis Sekolah: Alternatif Peningkatan Mutu Pendidikan
Madrasah.” Jurnal el-Tarbawi VIII (2015): 81–83.

Anda mungkin juga menyukai