Latar
Jenis Pelatihan
Nama STATUS Jabatan Belakang
yang diikuti
pendidikan
Muhlis Kurniawan, S.ST. PNS Karu D4 1,3,4,6,7
Yayuk Sri Agustin, S.Kep. PNS Wakaru / S1 2,3,5,6,7
Ners Katim I
Nurul Laili, S.Kep. Ners PNS Katim II S1 2,3,6,7
Evi Rosalina, S.Kep. Ners PNS PJS S1
Ahmad Junaidi, Amd. Kep. Non PNS PP D3 4,6
Desy Dwi A, Amd. Keb. Non PNS PP D3
B.R Diah Palupi, Amd. Kep PNS PJS D3 4,5,6,7,
Yayuk Puji, Amd. Kep Non PNS PP D3 4,6
Moh David, Amd. Kep. Non PNS PP D3 4
Jainal Yusuf, Amd. Kep Non PNS PJS D3 4,6,7
Siti Nurhasanah, S.ST Non PNS PP D4 5,6,7
Lila Nur Jannah, Amd. Keb Non PNS PP D3
Siti Aisyah, S.Kep. Ners PNS PJS S1 4,5,6,7
Mirza, Amd.Keb Non PNS PP D3
Moh Fahrizal, Amd.Kep Non PNS PP D3
Nurindah W, S.Kep. Ners Non PNS PP S1 4,5,6,7
Maryam Z.R, S.Kep. Ners Non PNS PP S1
RR. Desi Wardiana, S.E Non PNS ADM S1
Sumber: Data primer di ruang melati, Oktober 2018
Keterangan :
1. Diklat ahli
2. Managemen keperawatan
3. BLS
4. PPGD/BCLS
5. Komunikasi Efektif
6. Resusitasi cairan
7. APAR
1. Perawat profesional
Kebutuhan perawat profesional = 40 % dari jumlah tenaga kesehatan
= 40 % x 17
= 6,8 → 7 orang
2. Perawat Vocasional
Kebutuhan perawat vocasional = 60 % dari jumlah tenaga kesehatan
= 60 % x 17
= 10.2 → 10 orang
Catatan :
Terdapat 4 orang tenaga vokasional dengan pendidikan D4 dan D3
Kebidanan
Berdasarkan hasil pengkajian tenaga keperawatan di ruang Melati
sudah bagus dikarenakan sudah terdapat perawat profesional dan perawat
vocasional. Jumlah perbandingan perawat profesional dan perawat
vokasional telah memenuhi standart dimana diruangan terdapat 6 orang
perawat profesional dan 11 orang perawat vokasional. Berdasarkan hasil
kesepakatan Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia dengan
kementrian kesehatan RI dalam rapat RTA AIPNI 13 Oktober 2016 ruang
Melati seharusnya terdapat 7 orang perawat profesional dan 10 orang
perawat vokational. Namun dengan demikian besanya angka pada
perhitungan tenaga vokasional tidak semuanya dari jumlah tenaga
keperawatan, karena terdapat juga yang memiliki latar belakang dari selain
keperawatan, yaitu D4 dan D3 Kebidanan. Jadi dari hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa kebutuhan tenaga perawat profesional di ruang Melati
RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo sudah cukup baik yang didasarkan
standar hasil kesepakatan Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia
dengan kementrian kesehatan RI dalam rapat RTA AIPNI 13 Oktober
2016.
c. Struktur organisasi
Berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 1 Oktober 2018 di ruang
Melati, diketahui bahwa terdapat struktur organisasi dalam ruangan.
Berikut struktur organisasi yang ada diruangan melati RSUD dr. Abdoer
Rahem Situbondo:
KA. Ruangan
Muhlis Kurniawan, S.ST
Administrasi
RR. Desi Wardiana, SE
KA. TIM II
Nurul Laili, S.Kep., Ners
Klasifikasi Pasien
Jumlah
Minimal Parsial Total
pasien
Pagi Sore Malam Pagi Sore Malam Pagi Sore Malam
1 0,17 0,14 0,07 0,27 0,15 0,10 0,36 0,30 0.20
2 0,34 0,28 0,14 0,54 0,30 0,20 0,72 0,60 0,40
3 0,51 0,42 0,21 0,81 0,45 0,30 1,08 0,90 0,60
Dst
Sumber: perencanaan kebutuhan tenaga keperawatan Douglas
Jumlah rata-rata perawat perhari berdasarkan tingkat ketergantungan
pasien dari tanggal 1 Oktober – 3 Oktober 2018 sebagai berikut:
Tabel 2.4 Jumlah tenaga perawat berdasarkan tingkat ketergantungan pasien
Keterangan:
TP = tenaga perawat
A = jam perawatan/24 jam (waktu perawatan yang dihasilkan pasien)
B = Rata-rata klien/hari
TT = jumlah tempat tidur
C = jumlah hari libur
Perhitungan menggunakan rata-rata jumlah pasien selama 3 hari
A = 2 x 2 jam = 4 jam (perawatan langsung minimal)
= 4 x 3 jam = 12 jam (perawatan langsung sebagian)
= 2 x 6 jam= 12 jam (perawatan lengsung total)
= 7 x 1 jam = 7 jam (perawatan tidak langsung)
Total jam= 28 + 7 = 35 jam
Pendidikan kesehatan = 7 x 0,25 = 1,75 2 jam
Jumlah total waktu perawatan/ hari = 35 + 2 / jumlah pasien
= 37 / 7 = 5,2 jam 5 jam
Jumlah kebutuhan perawat
DIDAMPINGI :
PENDAFTARAN PASIEN
KELUARGA
PIHAK BERWENANG
POLI IGD
PENDAFTARAN
PERAWATAN PASIEN
Gambar 2.3 Alur masuk pasien
Analisis Swot M1
1. Strength S–W=
a. 11 orang tenaga kesehatan 4-2,6= 1,4
diruang Melati telah
mengikuti pelatihan
diantaranya pelatihn
Diklat ahli, Managemen 0,50 4 2
keperawatan, BLS,
PPGD/BCLS, Komunikasi
Efektif, Resusitasi cairan,
dan APAR
b. Ketenagaan di ruang
melati yaitu terdapat 6
orang perawat profesional
dan 11 orang perawat
vokasional, hal tersebut 0,50 4 2
sesuai dengan standart
jumlah perbandingan
perawat profesional dan
perawat vokasional
TOTAL STRENGTH 1 8 4
2. WEAKNESS
a. Tidak semua ketenagaan di
ruang melati memiliki latar
belakang pedidikan seorang
0,4 2 0,8
perawat, terdapat juga yang
memiliki latar belakang dari
D4 dan D3 Kebidanan
b. Terdapat program
pelatihan dari rumah sakit
yang dapat diikuti oleh
perawat ruangan, namun 0,6 3 1,8
dalam pelaksanaannya
pelatihan tersebut tidak
rutin dilaksanakan.
3. Opurtunity O–T=
Adanya kesempatan bagi 3,50-3,00 =
perawat diruangan untuk 0,50
0,25 2 0,50
mengikuti pelatihan diluar
rumah sakit.
Perawat ruang melati
diberikan kebebasan untuk
melanjutkan jenjang
pendidikan dengan catatan 0,75 4 3
melalui prosedur yang
telah ditetapkan oleh
rumah sakit
4. Threats
Banyaknya keluarga
pasien yang mengikuti
perkembangan teknologi
informasi merupakan hal
yang perlu diperhatikan
perawat, Adanya tindakan
1 3 3
yang tidak sesuai dengan
harapan pasien akan
dengan mudah
disebarluaskan sehingga
mempengaruhi citra
rumah sakit
TOTAL THREATS 1 3 3
Diagram Layang
Analisis SWOT yang di dapat pada tabel diatas didapat nilai total skor
sebagai berikut:
a. Strength : 4,00
b. Weakness : 2,60
c. Oppurtunity : 3,50
d. Threats :3
Maka diketahui nilai Strength diatas nilai Weakness, dengan selisih (+) 1,40
dan nilai Opportunity diatas nilai Threats dengan selisih (+) 0,50. Dari hasil
identifikasi faktor-faktor tersebut maka dapat digambarkan dalam diagram
dibawah ini :
Opportunity (+3,50)
I. Agresif
III. Turn Around
(+) 0,50
(+)1,4
Weakness (-2,60) Strength (+4,00)
Threats (-3)