Anda di halaman 1dari 17

Sistem Kardiovaskular Tubuh

Manusia

Tressy A. Padahana
NIM: 102010233
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jl. Arjuna Utara No. 6, Jakarta Barat
Email: trezyph@ymail.com
PENDAHULUAN

Sistem kardiovaskular berawal di jantung, sebuah pompa berotot yang berdenyut secara ritmis
dan berulang 60 – 100 kali per menit. Setiap denyut menyebabkan darah mengalir dari jantung ke
seluruh tubuh dalam suatu jaringan tertutup yang terdiri dari arteri, arteriol, dan kapiler dan kembali
ke jantung melalui venula dan vena.

Sistem kardiovaskular merupakan sistem transportasi dalam tubuh yang berfungsi


menghantarkan berbagai nutrisi, oksigen, air, dan elektrolit menuju jaringan tubuh dan
membawa berbagai sisa metabolisme jaringan ke alat ekskresi. Selanjutnya juga mengangkut
panas sebagai hasil proses metabolisme sel ke seluruh tubuh serta membawa berbagai
hormon dari kelenjar endokrin ke organ sasaran. Pada saat yang sama, sistem kardiovaskular
juga mengangkut produk-produk sisa metabolisme yang dihasilkan oleh setiap sel untuk
dibuang melalui paru dan ginjal.

Semua jaringan tubuh selalu bergantung pada aliran darah yang disalurkan oleh
kontraksi atau denyut jantung. Jantung mendorong darah melintasi pembuluh darah untuk
disampaikan ke jaringan dalam tubuh yang mencukupi, apakah tubuh dalam keadaan
beristirahat atau sedang melakukan olahraga atau pekerjaan berat.

STRUKTUR & VASKULARISASI JANTUNG1,3,5,7

Sistem kardiovaskular terdiri dari beberapa komponen utama di antaranya, yaitu


jantung dan pembuluh darah.

A. Jantung
Secara anatomi, jantung merupakan organ tunggal yang bekerja melalui proses
kontraksi dan relaksasi (fase sistole-diastole). Jantung merupakan organ muskuler
berongga yang diliputi kantung fibrous disebut perikardium visceral dan parietal.
Dalam sistem kardiovaskular, jantung berperan sebagai pompa yang
melakukan tekanan terhadap darah untuk menimbulkan gradien tekanan yang
diperlukan agar darah dapat mengalir ke jaringan.

2
Gb. 1. Jantung
(Sumber: www.google.com)

Jantung secara struktural mempunyai dua sisi, kiri dan kanan (disebut pompa
ganda) yang terbagi menjadi empat ruang. Dua ruangan pada bagian superior disebut
atrium dextra dan atrium sinistra, sedangkan dua ruangan lain pada bagian
posterior disebut ventrikel dextra dan ventrikel sinistra.
Jantung terletak di rongga thorax sekitar garis tengah antara sternum pada
bagian anterior dan vertebra pada bagian posterior. Jantung memiliki pangkal yang
lebar di sebelah atas dan meruncing membentuk ujung yang disebut apex di dasar.

Gb. 2. Letak jantung dalam rongga thorax


(Sumber: www.google.com)

3
Walaupun secara anatomi jantung merupakan organ tunggal, sisi kiri dan
kanan jantung bekerja sebagai dua alat pompa yang terpisah (pompa ganda). Atrium
berfungsi menerima darah yang kembali ke jantung dan akan memindahkannya ke
ventrikel untuk dipompa ke paru dan seluruh tubuh.
Kedua belahan jantung dipisahkan oleh septum, suatu partisi otot kontinu yang
mencegah pencampuran darah dari kedua sisi jantung. Pemisahan ini sangat penting
karena separuh kanan jantung menerima dan memompa darah beroksigen rendah
sementara sisi kiri jantung menerima dan memompa darah beroksigen tinggi.
Terdapat dua jenis sirkulasi dalam sistem sirkulasi itu sendiri, yaitu sirkulasi
sistemik dan sirkulasi pulmonal. Sistem kerja jantung berhubungan erat dengan
kedua jenis sirkulasi di atas. Kedua sisi jantung secara simultan memompa darah
dalam jumlah yang sama. Volume darah beroksigen rendah yang dipompa ke paru
oleh sisi kanan jantung segera memiliki volume yang sama dengan darah beroksigen
tinggi yang dipompa ke jaringan oleh sisi kiri jantung.
Sirkulasi paru/pulmonal adalah sistem yang memiliki tekanan dan resistensi
yang rendah, sedangkan sirkulasi sistemik adalah sistem dengan tekanan dan
resistensi yang tinggi. Oleh karena itu, walaupun sisi kiri dan kanan jantung
memompa darah dalam jumlah yang sama, sisi kiri melakukan kerja yang lebih besar
karena ia memompa volume darah yang sama ke dalam sistem dengan resistensi
tinggi. Dengan demikian, otot jantung di sisi kiri jauh lebih tebal daripada otot
jantung di sisi kanan, sehingga sisi kiri adalah pompa yang lebih kuat.
Jantung memiliki katup yang bertugas mencegah darah yang sudah masuk ke
ventrikel untuk kembali lagi ke atrium, sehingga darah hanya mengalir satu arah.
Katup-katup tersebut terdapat di antara atrium dan ventrikel sehingga disebut katup
atrioventrikel atau katup AV sebelah kanan dan kiri. Katup-katup ini terletak
sedemikian rupa sehingga akan membuka dan menutup secara pasif karena perbedaan
tekanan.
Katup AV kanan disebut katup trikuspid karena terdiri dari tiga daun katup,
sedangkan katup AV kiri disebut katup bikuspid atau katup mitral yang terdiri
hanya dari dua daun katup. Tepi-tepi daun katup AV diikat oleh tali fibrosa yang tipis
namun kuat disebut korda tendinae (jaringan tendinosa) yang mencegah katup
berbalik, yaitu didorong oleh tekanan ventrikel yang tinggi untuk membuka ke arah
yang berlawanan ke dalam atrium. Korda tendinae berjalan dari tepi daun katup dan
melekat ke otot papilaris.

4
Ketika ventrikel berkontraksi, otot papilaris juga ikut berkontraksi menarik ke
bawah korda tendinae. Tarikan ini menimbulkan ketegangan di daun katup AV yang
tertutup sehingga daun katup dapat tertahan dalam posisinya dan tetap tertutup rapat
walaupun terdapat gradien tekanan yang besar ke arah belakang.

Gb. 3. Katup jantung


(Sumber: www.google.com)

Dua katup jantung lainnya adalah katup aorta dan katup pulmonalis terletak
di sambungan tempat arteri-arteri besar keluar dari ventrikel. Keduanya dikenal
sebagai katup semilunaris karena terdiri dari tiga daun katup yang berbentuk seperti
bulan-separuh (sinus valsava). Ketika ventrikel berkontraksi, katup semilunaris akan
terbuka dan tertutup ketika ventrikel relaksasi.

Secara mikroskopis, jantung terdiri dari dinding jantung, rangka jantung,


katup jantung, sistem hantar rangsang, pembuluh darah jantung, pembuluh
limfe jantung, dan saraf jantung. Dinding jantung terdiri tiga lapisan, yaitu
endokardium, miokardium, dan epikardium. Rangka jantung merupakan bangunan
penyokong tempat sebagian besar otot jantung dan katup jantung melekat. Sebagian

5
besar terdiri atas jaringan ikat padat. Bagian utamanya terdiri atas septum
membranaseum, trigonum fibrosum, dan anulus fibrosus.
Katup jantung yang terdiri atas katup mitral dan katup trikuspid merupakan
lempengan jaringan ikat yang berpangkal pada anulus fibrosus atau lebih tepatnya
anulus fibrosus merupakan pemisah antara lapisan miokardium atrium dengan
miokardium ventrikel. Serat hantar rangsang pada jantung adalah serat purkinye.
Serat purkinye ini mempunyai kecepatan hantar rangsang yang lebih besar daripada
serat otot jantung biasa. Ukurannya juga jauh lebih besar daripada otot jantung,
mengandung banyak sarkoplasma, jumlah , miofibril sedikit, dan terletak di tepi serat.
Pembuluh darah jantung, terdiri dari dua arteri koronaria yang mensuplai
darah ke jantung dan vena jantung yang mengalirkannya kembali. Fungsi utama dari
a. koronaria dan arteriolnya adalah menyediakan O2 secukupnya sesuai kebutuhan
miokard. Pembuluh limfe jantung merupakan saluran limfe yang banyak terdapat
dalam jantung dan berhubungan erat dengan serat otot. Selain itu, terdapat juga
jalinan limfe di dalam jaringan ikat subendokardium dan subepikardium.
Saraf jantung, suplai saraf berasal dari vagus dan divisi simpatis susunan
otonom. Kerja vagus berlawanan dengan kerja simpatis, serat vagus menghambat
sedangkan serat simpatis mempercepat kerja jantung. Serat-serat ini membentuk
jaringan luas, sering berhubungan dengan ganglion otonom kecil, dan berakhir
terutama berhubungan dengan nodus sinoatrial dan atrioventrikuler dan sepanjang
berkas atrioventrikular serta pembuluh koroner. Terdapat baik ujung saraf motoris
maupun sensoris.

B. Pembuluh Darah
Pembuluh darah jantung memiliki peran sebagai saluran dalam sistem
sirkulasi. Terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu arteri, arteriola, kapiler, vena,
dan venula. Pembuluh darah tersebut berfungsi sebagai saluran untuk mengarahkan
dan mendistribusikan darah dari jantung ke semua bagian tubuh dan kemudian
mengembalikannya ke jantung.

6
Gb. 4. Aliran darah jantung
(Sumber: www.google.com)

1) Arteri
Arteri berfungsi untuk transportasi darah dengan tekanan yang tinggi ke
seluruh jaringan tubuh. Dinding arteri kuat dan elastis (lentur), kelenturannya
membantu mempertahankan tekanan darah di antara denyut jantung. Dinding
arteri banyak mengandung jaringan elastis yang dapat teregang saat sistol dan
mengadakan rekoil saat diastol.
2) Arteriola
Merupakan cabang paling ujung dari sistem arteri, berfungsi sebagai katup
pengontrol untuk mengatur pengaliran darah ke kapiler. Arteriol mempunyai
dinding yang kuat sehingga mampu kontriksi atau dilatasi beberapa kali
ukuran normal, sehingga dapat mengatur aliran darah ke kapiler. Otot arteriol
dipersarafi oleh serabut saraf kolinergik yang berfungsi vasodilatasi. Arteriol
merupakan penentu utama resistensi/tahanan aliran darah, perubahan pada
diameternya menyebabkan perubahan besar pada resistensi.

7
3) Kapiler
Merupakan pembuluh darah yang halus dan berdinding sangat tipis, yang
berfungsi sebagai jembatan diantara arteri (membawa darah dari jantung) dan
vena (membawa darah kembali ke jantung). Kapiler memungkinkan oksigen
dan zat makanan berpindah dari darah ke dalam jaringan dan memungkinkan
hasil metabolisme berpindah dari jaringan ke dalam darah.

Gb. 5. Kapiler, vena, dan arteri (dari atas ke bawah)


(Sumber: www.google.com)
4) Venula
Dari kapiler darah mengalir ke dalam venula lalu bergabung dengan venul-
venul lain ke dalam vena, yang akan membawa darah kembali ke jantung.
5) Vena
Vena memiliki dinding yang tipis, tetapi biasanya diameternya lebih besar
daripada arteri, sehingga vena dapat mengangkut darah dalam volume yang
sama tetapi dengan kecepatan yang lebih rendah dan tidak terlalu di bawah
tekanan. Karena tekanan dalam sistem vena rendah maka memungkinkan vena
berkontraksi sehingga mempunyai kemampuan untuk menyimpan atau
menampung darah sesuai kebutuhan tubuh.

Secara mikroskopis, pembuluh darah memiliki 3 lapisan, yaitu tunika intima,


tunika media, dan tunika adventisia. Tunika intima merupakan lapisan bagian dalam

8
dekat lumen yang terdiri dari epitel selapis gepeng dan jaringan ikat areolar. Tunika
media merupakan lapisan bagian tengah yang terdiri dari jaringan ikat padat yang
bervariasi dan otot polos sehingga lebih tebal daripada dua lapisan yang lain. Tunika
adventisia merupakan lapisan bagian luar yang terdiri dari jaringan ikat, serat saraf,
pembuluh limfe, dan vasa vasorum.

MEKANISME & VASKULARISASI JANTUNG1,2,5-7

Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, sirkulasi darah dari jantung terdiri dari dua
macam sirkulasi, yaitu sirkulasi sistemik dan sirkulasi pulmonal.

1. Sirkulasi Sistemik
Sirkulasi sistemik berjalan dari jantung ke seluruh tubuh dan kembali lagi ke
jantung. Darah akan masuk ke atrium kiri dari vena pulmonaris, selanjutnya darah
akan mengalir ke dalam ventrikel kiri melalui katup AV yaitu katup mitral. Semua
katup jantung akan membuka ketika tekanan dalam ruang jantung atau pembuluh
yang berada di atasnya melebihi tekanan di dalam ruang atau pembuluh yang ada di
bawahnya.
Darah dari ventrikel kiri akan mengalir menuju aorta melalui katup aorta.
Darah di aorta akan disalurkan ke seluruh tubuh melalui arteri, arteriol, dan kapiler,
yang kemudian menyatu kembali untuk membentuk venula. Venula dari bagian
bawah tubuh akan mengembalikan darah ke vena kava inferior, sedangkan venula dari
bagian atas tubuh mengembalikan darah ke vena kava superior. Kedua vena kava ini
akan bermuara di atrium kanan jantung.
2. Sirkulasi Pulmonal
Sirkulasi pulmonal berjalan dari jantung menuju paru dan kembali lagi ke jantung.
Darah di atrium kanan mengalir ke ventrikel kanan melalui katup trikuspid. Darah
akan keluar dari ventrikel kanan dan mengalir melewati katup pulmonaris ke dalam
arteri pulmonaris. Arteri pulmonaris bercabang-cabang menjadi arteri pulmonaris
kanan dan arteri pulmonaris kiri yang masing-masing mengalir ke paru kanan dan
paru kiri. Di paru, arteri ini bercabang menjadi arteriol dan kapiler. Setiap kapiler
memberi perfusi kepada satuan pernapasan, melalui sebuah alveolus. Semua kapiler
menyatu kembali untuk menjadi venula, dan venula menjadi vena. Vena-vena ini
kemudian menyatu untuk membentuk vena pulmonaris yang besar. Darah akan
9
mengalir ke dalam vena pulmonaris kembali ke atrium kiri untuk menyelesaikan
siklus aliran darah.

Aktivitas Listrik Jantung

Terdapat dua jenis khusus sel otot jantung, yaitu sel kontraktil merupakan 99% sel
otot jantung yang melakukan kerja mekanis, yaitu memompa. Sel-sel ini dalam keadaan
normal tidak menghasilkan sendiri potensial aksi. Sebaliknya, sebagian kecil sisanya yang
merupakan sel otoritmik tidak berkontraksi tetapi mengkhususkan diri untuk mencetuskan
dan menghantarkan potensial aksi yang bertanggungjawab untuk kontraksi sel-sel pekerja.

Jantung mempunyai kemampuan autorhythmicity, yaitu kemampuan untuk


membangkitkan sendiri impuls listrik yang ritmis. Dari kemampuan autorhythmicity ini akan
menghasilkan impuls listrik yang memicu adanya potensial aksi sehingga otot jantung dapat
berkontraksi. Kemampuan tersebut dimiliki oleh sistem penghantar khusus yang terdiri dari
sel-sel otoritmik. Biasanya, kecepatan penghantaran impuls oleh sistem penghantar khusus ini
lebih cepat daripada gap junction.

Berbeda dengan sel saraf dan sel otot rangka, sel-sel otoritmik jantung tidak memiliki
potensial istirahat. Sel-sel tersebut memperlihatkan aktivitas pemacu (pacemaker activity),
yaitu membran sel otoritmik secara perlahan mengalami depolarisasi atau bergeser antara
potensial-potensial aksi sampai ambang tercapai pada saat membran mengalami potensial
aksi. Melalui siklus pergeseran dan pembentukan potensial aksi yang berulang-ulang tersebut,
sel-sel otoritmis ini secara siklis mencetuskan potensial aksi yang kemudian menyebar ke
seluruh jantung untuk mencetuskan denyut secara berirama tanpa perangsangan saraf apapun.

Sel-sel jantung yang mampu mengalami otoritmisitas antara lain:

1. Nodus sinoatrium (nodus SA), terdapat pada dinding atrium kanan dekat muara
vena kava superior.
2. Nodus atrioventrikel (nodus AV), terdapat pada dasar atrium kanan dekat septum,
tepat di atas pertautan atrium dan ventrikel.
3. Berkas His, suatu jaras sel-sel khusus yang berasal dari nodus AV dan masuk ke
septum atrioventrikel, tempat berkas tersebut bercabang membentuk berkas kanan
dan kiri yang berjalan ke bawah melalui septum, melingkari ujung bilik ventrikel dan
kembali ke atrium di sepanjang dinding luar.

10
4. Serat Purkinye, serat-serat terminal halus yang berjalan dari berkas His dan
menyebar ke seluruh miokardium ventrikel.

Sekali potensial aksi timbul di salah satu sel otot jantung, potensial aksi tersebut akan
menyebar ke seluruh miokardium melalui gap junction dan sistem penghantar khusus di atas.
Oleh karena itu, nodus SA yang dalam keadaan normal memperlihatkan kecepatan
otoritmisitas tertinggi, yaitu 80 – 100 potensial aksi per menit, menjalankan bagian jantung
sisanya dengan kecepatan yang sama dan dikenal sebagai pemacu jantung atau pacemaker.

Gb. 10. Letak Nodus SA dan Nodus AV pada jantung


(Sumber: www.google.com)

Secara garis besar, aktivitas listrik jantung adalah sebagai berikut. Impuls jantung
yang berasal dari nodus SA memiliki kecepatan depolarisasi spontan ke ambang yang
tertinggi. Setelah dicetuskan, potensial aksi menyebar ke seluruh atrium kanan dan kiri,
sebagian dipermudah oleh jalur penghantar khusus, tetapi sebagian besar melalui penyebaran
impuls dari sel ke sel melalui gap junction. Impuls berjalan dari atrium ke dalam ventrikel
melalui nodus AV. Potensial aksi berhenti sebentar di nodus AV untuk memastikan bahwa
kontraksi atrium mendahului kontraksi ventrikel agar pengisian ventrikel berlangsung
sempurna.

11
Impuls kemudian berjalan dengan cepat ke septum antarventrikel melalui berkas His
dan secara cepat disebarkan ke seluruh miokardium melalui serat-serat purkinye. Sel-sel
ventrikel lain diaktifkan melalui penyebaran impuls dari sel-sel melalui gap junction. Dengan
demikian, atrium berkontraksi sebagai satu kesatuan, diikuti oleh kontraksi sinkron ventrikel
setelah suatu jeda singkat.

Potensial aksi serat-serat jantung kontraktil memperlihatkan fase positif yang


berkepanjangan atau fase datar yang disertai oleh periode kontraksi yang lama untuk
memastikan agar waktu ejeksi adekuat. Fase datar ini terutama disebabkan oleh pengaktifan
saluran Ca++ lambat. Karena terdapat periode refrakter yang lama dan fase datar yang
berkepanjangan, penjumlahan dan tetanus otot jantung tidak mungkin terjadi. Hal ini
memastikan bahwa terdapat periode kontraksi dan relaksasi yang berganti-ganti sehingga
dapat terjadi pemompaan darah.

Penyebaran aktivitas listrik jantung dapat direkam dari permukaan tubuh. Rekaman
ini dapat memberikan informasi penting mengenai status jantung.

 Denyut jantung dan Tekanan darah.

Kecepatan denyut jantung terutama ditentukan oleh pengaruh otonom pada


nodus SA. Nodus SA dalam keadaan normal adalah pemacu jantung karena memiliki
kecepatan depolarisasi paling tinggi. Penurunan gradual potensial membran secara
otomatis antara denyutan secara umum dianggap disebabkan oleh penurunan
permeabilitas terhadap K+. Jantung dipersarafi oleh kedua divisi sistem saraf otonom,
yang dapat memodifikasi kecepatan kontraksi, walaupun untuk memulai kontraksi
tidak memerlukan stimulan saraf. Saraf parasimpatis ke jantung adalah saraf vagus
terutama mempersarafi atrium, terutama nodus SA dan nodus AV, sedangkan
persarafan ke ventrikel tidak signifikan.

Tekanan darah adalah tekanan yang diberikan oleh darah setiap satuan luas
pada pembuluh darah. Tekanan darah terdiri atas tekanan sistol dan diastol. Tekanan
dipengaruhi oleh curah jantung dengan resistensi perifer. Curah jantung adalah
volume darah yang dipompa oleh tiap – tiap ventrikel per menit. Dua faktor penentu
curah jantung adalah kecepatan denyut jantung dan volume sekuncup. Volume
sekuncup adalah volume darah yang dipompa per denyut. Peningkatan volume
diastolik akhir akan menyebabkan peningkatan volume sekuncup.

12
Hal ini disebabkan oleh semakin besar pengisian saat diastol, semakin besar
volume diastolik akhir dan jantung akan semakin teregang. Semakin teregang jantung,
semakin meningkat panjang serat otot awal sebelum kontraksi. Peningkatan panjang
menghasilkan gaya yang lebih kuat pada kontraksi jantung berikutnya dan dengan
demikian dihasilkan volume sekuncup yang lebih besar. Hubungan intrinsik antara
volume diastolik akhir dan volume sekuncup ini dikenal sebagai hukum Frank -
Starling pada jantung.

 Bunyi Jantung

Dua bunyi jantung utama dalam keadaan normal dapat didengar dengan
stetoskop selama siklus jantung. Bunyi jantung pertama bernada rendah, lunak, dan
relatif lama-sering dikatakan terdengar seperti “lub”. Bunyi jantung kedua memiliki
nada yang lebih tinggi, lebih singkat dan tajam sering dikatakan terdengar seperti
“dup”. Bunyi jantung pertama berkaitan dengan penutupan katup AV, sedangkan
bunyi katup kedua berkaitan dengan penutupan katup semilunar. Pembukaan tidak
menimbulkan bunyi apapun.

Bunyi timbul karena getaran yang terjadi di dinding ventrikel dan arteri -arteri
besar ketika katup menutup, bukan oleh derik penutupan katup. Karena penutupan
katup AV terjadi pada awal kontraksi ventrikel ketika tekanan ventrikel pertama kali
melebihi tekanan atrium, bunyi jantung pertama menandakan awitan sistol ventrikel.
Penutupan katup semilunaris terjadi pada awal relaksasi ventrikel ketika tekanan
ventrikel kiri dan kanan turun di bawah tekanan aorta dan arteri pulmonalis. Dengan
demikian bunyi jantung kedua menandakan permulaan diastol ventrikel.

Siklus Jantung

Siklus jantung terdiri dari periode sistol (kontraksi dan pengosongan jantung) dan
diastol (relaksasi dan pengisian jantung) secara bergantian. Atrium dan ventrikel mengalami
siklus sistol dan diastol yang terpisah.

Siklus jantung akan diawali dengan awal diastol ventrikel. Pada awal diastol
ventrikel, atrium masih berelaksasi. Darah dari vena besar mengalir ke atrium menyebabkan
volume dan tekanan atrium naik sehingga nodus AV terbuka dan darah akan mengalir dengan
sangat cepat ke ventrikel (pengisian cepat ventrikel) yang diikuti pengisian lambat ventrikel.
Pengisian cepat dan pengisian lambat meliputi 70% pengisian ventrikel.

13
Akhir fase diastol ventrikel merupakan awal kontraksi ventrikel. Pada saat ini,
kontraksi atrium dan pengisian ventrikel telah selesai. Volume darah di ventrikel pada akhir
diastol disebut volume diastolik akhir (End Diastolic Volume, EDV) yang besarnya sekitar
135 ml. Pada awal kontraksi ventrikel terjadi peningkatan tekanan ventrikel yang curam,
disebut kontraksi ventrikel isovolumetrik sehingga semua katup tertutup. Pada keadaan ini,
tekanan ventrikel terus meningkat karena volume tetap.

Pada saat tekanan ventrikel melebihi tekanan aorta, katup aorta dipaksa membuka dan
darah mulai mengalir masuk ke aorta. Namun, ventrikel tidak mengosongkan diri secara
sempurna. Dalam keadaan normal, hanya sekitar separuh dari jumlah darah yang terkandung
di dalam ventrikel pada akhir diastol dipompa keluar selama sistol. Jumlah darah yang tersisa
di ventrikel pada akhi sistol ketika fase ejeksi usai disebut volume sistolik akhir (End Sistolic
Volume, ESV) yang besarnya sekitar 65 ml. Ini adalah jumlah darah paling sedikit yang
terdapat di dalam ventrikel selama siklus ini.

 Stoke Volume
Merupakan volume darah yang dipompakan ventrikel tiap sistol (isi
sekuncup). Besarnya : EDV – ESV.
Sroke volume dipengaruhi oleh besar kecilnya EDV dan ESV; EDV
tergantung pada aliran balik vena; ESV tergantung kekuatan kontraksi ventrikel dan
tekanan dalam pembuluh darah yang harus dilawan oleh ventrikel waktu memompa
darah.
Besarnya stroke volume ditentukan oleh 3 faktor, yaitu preload yang artinya
ventrikel sudah dibebani sebelum kontraksi. Faktor yang kedua adalah kontraktilitas
yang merupakan pengaruh curah jantung melalui faktor yang berasal dari luar jantung
(faktor ekstrinsik). Faktor yang ketiga adalah afterload yang merupakan tekanan rata-
rata dalam pembuluh darah aorta dan pembuluh pulmonal.

 Cardiac Output (Curah jantung)


Merupakan jumlah darah yang dipompakan ventrikel tiap menit. Biasanya,
curah jantung kanan sama dengan curah jantung kiri. Pada saat istirahat, besarnya
konstan. Ketika frekuensi denyut nadi turun, stroke volume akan meningkat, namun
cardiac output tetap. Cardiac output pada orang dewasa adalah antara 4,5 dan 8 liter
per menit. Peningkatan cardiac output dapat terjadi karena adanya peningkatan
kecepatan denyut jantung dan atau volume sekuncup.

14
Pengaturan cardiac output dilakukan sesuai kebutuhan, baik secara intrinsik
maupun ekstrinsik. Pengaturan ekstrinsik berhubungan dengan faktor saraf dan zat
kimia dalam darah yang dikenal juga sebagai mekanisme homometrik. Pengaturan
intrinsik berhubungan dengan mekanisme hukum Starling atau yang disebut juga
mekanisme heterometrik. Pentingnya hukum Starling ini adalah bahwa volume
sekuncup ventrikel kiri dan kanan adalah sama. Jika keluaran ventrikel kanan lebih
besar daripada ventrikel kiri, darah akan terakumulasi di paru, sehingga tekanan darah
pulmonalis akan meningkat dan cairan akan terdorong ke dalam interstisium dan
alveoli paru (edema paru).
Pada keadaan normal, keadaan ini tidak terjadi karena setiap peningkatan
tekanan darah pulmonalis akan meningkatkan tekanan pengisian dan kemudian
meningkatkan end-diastolic volume ventrikel kiri. Volume sekuncup ventrikel kiri
kemudian akan meningkat sesuai hukum Starling sampai jumlahnya menyamai
kembali keluaran ventrikel kanan sampai pada titik dimana terjadi kesetimbangan.
Dalam hal ini, dikenal juga dua macam refleks yang akan terjadi apabila ada
perubahan tekanan darah, yaitu refleks kardiovaskuler atau disebut juga refleks
baroreseptor dan refleks bainbridge. Refleks baroreseptor ini sangat peka terhadap
perubahan tekanan darah, sedangkan refleks bainbridge merupakan refleks
peningkatan frekuensi denyut nadi, bila volume darah atrium naik.

Persarafan Jantung

Pengaturan kerja jantung diatur oleh persarafan otonom yang terdiri dari simpatis
untuk menggiatkan kerja jantung yang terdiri dari nodus SA, nodus AV, berkas His, dan
miokardium atrium-ventrikel. Persarafan otonom yang berikut adalah parasimpatis untuk
menghambat kerja jantung dan memiliki bagian-bagian yang sama dengan sistem simpatis
kecuali pada miokardiumnya, karena tidak ada saraf parasimpatis yang melalui miokardium
ventrikel.

KESIMPULAN

Sistem kardiovaskular merupakan sistem transportasi yang sangat penting dalam


tubuh karena memegang peranan utama sebagai penyalur zat-zat makanan yang dibutuhkan

15
oleh tubuh maupun jaringan dan sel-sel yang terdapat di dalamnya. Selain itu juga membawa
oksigen dalam darah untuk dialirkan ke seluruh tubuh agar proses metabolisme dalam sel-sel
tubuh dapat berlangsung dengan baik.



16
DAFTAR PUSTAKA

1. Sherwood, L. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC. 2002.
2. Corwin, E. J. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2002.
3. Leeson. T, Leeson. C, Paparo. A. Buku Ajar Histologi. Jakarta: EGC. 2000.
4. Ganong, W. F. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC. 2002.
5. Bahan Kuliah Blok 8 – Kardiovaskular-1. Jakarta: FK Ukrida. 2011.
6. Ward. J, Clarke. R, Linden. R. At a Glance Fisiologi. Jakarta: Erlangga Medical Series.
2005.
7. Widyastuti P, editor. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC. 2002.

17

Anda mungkin juga menyukai