Anda di halaman 1dari 7

D.1.

Kebutuhan Oksigen
Pemenuhan kebutuhan oksigen selama proses persalinan perlu diperhatikan oleh
bidan, terutama pada kala I dan kala II, dimana oksigen yang ibu hirup sangat penting
artinya untuk oksigenasi janin melalui plasenta. Suply oksigen yang tidak adekuat, dapat
menghambat kemajuan persalinan dan dapat mengganggu kesejahteraan janin. Oksigen
yang adekuat dapat diupayakan dengan pengaturan sirkulasi udara yang baik selama
persalinan. Ventilasi udara perlu diperhatikan, apabila ruangan tertutup karena
menggunakan AC, maka pastikan bahwa dalam ruangan tersebut tidak terdapat banyak
orang. Hindari menggunakan pakaian yang ketat, sebaiknya penopang payudara/BH dapat
dilepas/ dikurangi kekencangannya. Indikasi pemenuhan kebutuhan oksigen adekuat adalah
Denyut Jantung Janin (DJJ) baik dan stabil.
D.2. Kebutuhan Cairan dan Nutrisi
Kebutuhan cairan dan nutrisi (makan dan minum) merupakan kebutuhan yang harus
dipenuhi dengan baik oleh ibu selama proses persalinan. Pastikan bahwa pada setiap
tahapan persalinan (kala I, II, III, maupun IV), ibu mendapatkan asupan makan dan minum
yang cukup. Asupan makanan yang cukup (makanan utama maupun makanan ringan),
merupakan sumber dari glukosa darah. Glukosa darah merupakan sumber utama energi
untuk sel-sel tubuh. Kadar gula darah yang rendah akan mengakibatkan hipoglikemia.
Sedangkan asupan cairan yang kurang, akan mengakibatkan dehidrasi pada ibi bersalin.
Pada ibu bersalin, hipoglikemia dapat mengakibatkan komplikasi persalinan baik ibu
maupun janin. Pada ibu, akan mempengaruhi kontraksi/his, sehingga akan menghambat
kemajuan persalinan dan meningkatkan insiden persalinan dengan tindakan, serta dapat
meningkatkan risiko perdarahan postpartum. Pada janin, akan mempengaruhi kesejahteraan
janin, sehingga dapat mengakibatkan komplikasi persalinan seperti asfiksia.
Dehidrasi pada ibu bersalin dapat mengakibatkan melambatnya kontraksi/his, dan
mengakibatkan kontraksi menjadi tidak teratur. Ibu yang mengalami dehidrasi dapat diamati
dari bibir yang kering, peningkatan suhu tubuh, dan eliminasi yang sedikit.
Dalam memberikan asuhan, bidan dapat dibantu oleh anggota keluarga yang mendampingi
ibu. Selama kala I, anjurkan ibu untuk cukup makan dan minum, untuk mendukung
kemajuan persalinan. Pada kala II, ibu bersalin mudah sekali mengalami dehidrasi, karena
terjadi peningkatan suhu tubuh dan terjadinya kelelahan karena proses mengejan. Untuk itu
disela-sela kontraksi, pastikan ibu mencukupi kebutuhan cairannya (minum). Pada kala III
dan IV, setelah ibu berjuang melahirkan bayi, maka bidan juga harus memastikan bahwa ibu
mencukupi kebutuhan nutrisi dan cairannya, untuk mencegah hilangnya energi setelah
mengeluarkan banyak tenaga selama kelahiran bayi (pada kala II).
https://oshigita.wordpress.com/2014/01/10/kebutuhan-fisiologis-ibu-bersalin/
A. Kebutuhan Dasar Ibu Hamil
1. Nutrisi
Nutrisi dan gizi yang baik pada masa kehamilan akan sangat membantu ibu hamil dan
janinnya melewati masa tersebut. Pada dasarnnya menu makan yang diperlukan adalah pola
makan yang sehat. Hanya saja Ibu hamil harus lebih berhati-hati ketika memilih makanan.
Dengan kebutuhan nutrisi yang meningkat seperti kalsium, zat besi, asam folat, dan
sebagainya, ibu hamil pun perlu dikontrol kenaikan berat badannya. Kenaikan yang ideal
berkisar antara 12-15 kilogram. Jika lebih banyak dari itu dikhawatirkan dapat mempengaruhi
tekanan darah. Anjurkanlah wanita hamil makan yang secukupnya saja, cukup mengandung
protein hewani dan nabati, karena kebutuhan kalori selama kehamilan meningkat. Kenaikan
berat badan wanita hamil berkisar antara 6,5 – 16 kg selama kehamilan. Bila berat badan
tetap atau menurun, semua makan yang dianjurkan terutama yang mengandung protein dan
besi. Bila BB naik dari semestinya dianjurkan mengurangi makanan yang mengandung
karbohidrat, lemak jangan dikurangi apalagi sayur dan buah.
Berikut ini daftar asupan gizi yang harus dipenuhi oleh ibu hamil.
a. Kalori
Pada masa kehamilan kebutuhan kalori naik antara 300-400 kkal per harinya. Kalori ini dapat
dipenuhi dari sumber makanan yang bervariasi, dengan menu 4 sehat 5 sempurna sebagai
acuaannya. Sebaiknya 55% didapatkan dari umbi-umbian serta nasi sebagai sumber
karbohidrat, lemak nabati dan hewani 35 %, serta 10 % berasal dari sayur dan buah-buahan.
b. Asam folat
Janin sangat memerlukan asam folat dalam jumlah cukup banyak yang berguna untuk
pembentukan syaraf. Pada trimester pertama bayi membutuhkan 400 mikrogram dalam setiap
harinya. Jika kekurangan asam folat, maka perkembangan janin menjadi tidak sempurna dan
bisa membuat bayi lahir dengan kelainan, misalnya tanpa batok kepala, bibir sumbing, atau
tulang belakang tidak tersambung. Asam folat diperoleh dari buah-buahan, sayuran hijau, dan
beras merah.
c. Protein
Asupan protein diperlukan untuk zat pembangun, pembentukan darah, dan sel. Kebutuhan ibu
hamil akan protein adalah 60 gram setiap harinya, atau 10 gram lebih banyak daripada
biasanya. Makanan berprotein didapat dari kacang-kacangan, tahu-tempe, putih telur, dan
daging.
d. Kalsium
Zat ini berfungsi untuki pertumbuhan tulang dan gigi. Dengan pemenuhan kebutuhan kalsium
yang cukup selama kehamilan, ibu hamil dapat terhindar dari osteoporosis. Hal ini
dikarenakan, jika kebutuhan kalsium sang ibu tidak mencukupi, kebutuhan kalsium janin
diambil dari tulang ibunya. Makanan yang banyak mengandung kalsium diantaranya susu,
`dan produk olahan lain seperti vitamin A, D, B2, B3, dan C. Vitamin A sangat bermanfaat
bagi mata, pertumbuhan tulang, dan kulit. Vitamin D dapat menyerap kalsium yang
bermanfaat untuk pertumbuhan tulang dan gigi sang janin.
e. Zat besi.
Berfungsi dalam pembentukan darah, terutama untuk membentuk sel darah merah
hemoglobin, serta mengurangi resiko ibu hamil terkena anemia. Kandungan zat besi sangat
dibutuhkan pada masa kehamilan memasuki usia 20 minggu. Makanan yang banyak
mengandung zat besi diantaranya hati, ikan, dan daging.

Kebutuhan beberapa zat yang penting :


Tidak hamil Hamil Laktasi
Kalori Kal 2500 2500 2500
Protein gr 60 85 100
Calsium gr 0,8 1,5 2
Fernem mg 12 15 15
Vitamin A si 5000 6000 8000
Vitamin B mg 1,5 1,8 2,3
Vitamin C mg 70 100 150
Riboflavin mg 2,2 2,5 3
As. nikotitinat mg 15 10 23
Vitamin D si + 400-800 400-800

2. Oksigen
Ibu hamil membutuhkan udara yang bersih bebas dari polusi. Kebutuhan Oksigen Bagi Ibu
Selama Kehamilan Trimester I, II, dan III. Oksigen (O2) merupakan kunci segala kehidupan.
Kita bisa hidup beberapa hari tanpa makanan dan air, tetapi tidak dapat hidup selama 4 menit
saja tanpa oksigen. Bahkan sel-sel otak kita akan mati bila dalam waktu 15 detik tanpa
adanya oksigen. Setiap sel didalam tubuh manusia membutuhkan oksigen, untuk membelah,
untuk bertumbuh dan untuk sel tetap hidup. Pada dasarnya, kebutuhan oksigen pada manusia
adalah sama, termasuk pada wanita yang sedang mengandung/hamil. Betapa pentingnya
oksigen bagi kehidupan menjadikan oksigen tersebut menjadi perhatian khusus terlebih pada
ibu hamil. Hal ini dikarenakan keadaan ibu hamil harus lebih ketat diperhatikan segala
sesuatu yang dikonsumsinya, agar tidak mengganggu dan merusak kondisi janin. Pada ibu
hamil, kebutuhan oksigen meningkat dari 500 ml menjadi 700 ml dan ini relatif sama dari
trimester I, II dan III. Hal ini merupakan hal yang wajar, karena konsumsi oksigen pada ibu
hamil meningkat seiring dengan bertambahnya kebutuhan untuk dirinya dan janin yang
dikandungnya. Oksigen yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah oksigen yang sehat dan
termasuk dalam kriteria oksigen yang baik.
Adapun kriteria oksigen yang baik dan dibutuhkan oleh ibu hamil adalah sebagai berikut :
a. Bersih dan Segar
Kriteria oksigen ini bisa didapatkan pada tempat yang bersih dan asri. Oleh karena itu, ibu
yang sedang hamil dianjurkan untuk berolah raga pada pagi hari ( jalan pagi), hal ini
dimaksudkan agar konsumsi oksigen yang masih bersih dan segar dapat berlangsung.
Oksigen kotor yang didapatkan sebelumnya bertukar dengan oksigen yang segar dan bersih.
b. Tidak Berpolusi dan Kotor
Dengan semakin banyaknya jumlah kendaraan bermotor menjadikan semakin rentannya
oksigen yang kita hirup mengandung zat yang berbahaya buat tubuh, mulai dari udara yang
mengandung timbel sampai yang mengandung residu. Polusi udara dapat menimbulkan
gangguan kesehatan pada manusia melalui berbagai cara, antara lain dengan merangsang
timbulnya atau sebagai faktor pencetus sejumlah penyakit. Kelompok yang terkena terutama
bayi, orang tua dan golongan berpenghasilan rendah biasanya tinggal di kota-kota besar
dengan kondisi perumahan dan lingkungan yang buruk. Hal inilah yang menjadi alasan
kenapa seorang ibu hamil dianjurkan untuk menghindari tempat yang berpolusi, agar tidak
menghirup oksigen yang telah tercemar yang dapat mengganggu perkembangan janin
didalam rahimnya.
c. Tidak Bau
Adapun alasan kenapa seorang ibu hamil tidak diperbolehkan menghirup udara yang berbau
dikarenakan indera penciuman seorang ibu hamil semakin sensitif yang tidak tahan terhadap
bau yang kuat. Si ibu hamil akan muntah karena tidak tahan menghirup oksigen yang berbau.
Apabila berlanjut dapat mengganggu kondisi kesehatannya dan janin yang dikandungnya.
``Untuk itu seorang ibu hamil harus menghindari tempat keramaian yang memiliki kualitas
oksigen yang buruk, seperti terminal, ataupun ruangan yangsering digunakan untuk merokok.

http://letsstudy-ryni.blogspot.co.id/2015/10/makalah-kebutuhan-dasar-ibu-hamil.html

2.1.1 Oksigen

Kebutuhan oksigen pada setiap manusia pada dasarnya sama, yaitu berupa udara yang
bersih, jauh dari polusi, bebas dari asap rokok dan tidak bau. Begitu juga dengan kebutuhan oksigen
pada ibu pada saat persalinan, ibu membutuh ruangan yang bersih, nyaman, bebas asap rokok, dan
tidak bau untuk ketenangan ibu dalam menghadapi persalinan.

Ada dua pernafasan dasar untuk persalinan yaitu pernafasan lambat atau pernafasan ringan.
Rencanakan pernafasan mana yang akan digunakan selama persalinan guna membantu relaksasi,
menjamin pasokan oksigen yang memadai, dan memungkinkan anda mengubah pernafasan sebagai
respons terhadap intensitas kontraksi. Akan sangat nyaman bila ibu memulai dengan pernafasan
lambat jika diperlukan pada awal persalinan dan menggunakannya selama persalinan sepanjang hal
itu membantu. Selanjutnya ibu mungkin ingin menggantinya dengan pernafasan ringan atau salah
satu variasi yang paling enak bagi ibu . maka dari itu hendaknya ibu dapat menguasai keduanya.

2.1.2 Nutrisi

Berdasar hasil penelitian terdahulu bahwa pemberianmakanan padat dengan pasien yang
memerlukan anestesi tidak disetujui. Motilitas, absorpsi dan sekresi asam lambung menurun. Hal ini
dapat menyebabkan makanan dapat tertinggal di lambung sehingga dapat terjadi aspirasi
pneumonia. Namun demikian, kebutuhan akan cairan masih diperbolehkan. Selama persalinan, ibu
memerlukan minum dan sangat dianjurkan minum minuman yang manis dan berenergi seperti jus.

Sebagian ibu masih berkeinginan untuk makan selama fase laten persalinan, tetapi
memasuki fase aktif, hanya ingin minum saja. Pemberian makan dan minum
selama persalinanmerupakan hal yang tepat, karena memberikan lebih banyakenergi dan
mencegah dehidrasi (dehidrasi dapat menghambatkontraksi/tidak teratur dan kurang efektif). Oleh
karena itu, anjurkan ibu makan dan minum selama persalinan dankelahiran bayi,
anjurkan keluarga selalu menawarkanmakanan ringan dan sering minum pada ibu selamapersalinan.
Namun ibu disarankan untuk tidak mengkonsumsi makanan yang bisa menimbulkan bau yang
menyengat seperti jengkol dan petai.

Makanan yang dianjurkan :

1. Roti atau roti panggan (rendah serat) yang rendah lemak baik diberi selai ataupun madu.

2. Sarapan sereal rendah serat dengan rendah susu.

3. Nasi tim.

4. Biskuit.

5. Yogurt rendah lemak.

6. Buah segar atau buah kaleng.

Minuman yang dianjurkan :

1. Minuman yogurt rendah lemak.

2. Es blok.

3. Jus buah-buahan.

4. Kaldu jernih.

5. Diluted squash drinks.


6. Air mineral.

7. Cairan olahraga atau cairan isotonic

http://melanigustina.blogspot.co.id/2013/03/kebutuhan-dasar-selama-persalinan.html

2.1 Oksigen

Asupan oksigen saat persalinan sangat penting, dengan adanya relaksasi pasokan
oksigen akan memungkinkan terpenuhi saat persalinan. Ada dua pernfasan saat persalinan
yaitu pernafasan lambat dan pernafasan ringan.

 Pernafasan lambat

lambat dapat berupa pernafasan dada maupun perut, yang lebih penting dari pada
apakah itu pernafasan dada atau perut adalah bahwa pernafasan ini membantu klien rileks.

Implementasinya saat persalinan :

 Segera setelah kontraksi dimulai, ambil nafas yang banyak, dan hembuskan nafas dengan
kuat. Ini dapat digunakan sebagai pernafasan "pengatur" atau sinyal pada pasangan.
Lepaskan semua ketegangan sewaktu Anda mengeluarkan nafas, dan kendurkan semua otot
dari kepala sampai ujung kaki.

 Pusatkan perhatian.

 Dengan perlahan hirup nafas melalui hidung (atau mulut jika hidung Anda tersumbat) dan
keluarkan melalui mulut, dengan membiarkan semua udara mengalir keluar. Berhenti
sejenak sampai udara seolah-olah ingin masuk kembali. Bernafaslah enam sampai sepuluh
tarikan per menit (kira-kira separuh dari kecepatan pernafasan normal).

 Tarik nafas dengan cepat, tetapi keluarkan nafas dengan bersuara (dapat didengar oleh
mereka yang dekat dengan Anda), dengan mulut sedikit terbuka dan rileks. Bunyi yang
terdengar sewaktu mengeluarkan nafas adalah seperti desah lega. Pada saat persalinan,
Anda boleh berteriak atau bergumam waktu mengeluarkan nafas.

 Jaga bahu dalam posisi kebawah dan rileks. Relakskan dada dan perut sehingga keduanya
mengembung waktu Anda menarik nafas dan kembali normal waktu Anda mengeluarkan
nafas.

 Saat kontraksi berakhir, beri sinyal pada pasangan bahwa kontraksi sudah berlalu atau ambil
nafas yang dalam dan rileks, diakhiri dengan desahan .

 Rilekskan seluruh tubuh, ganti posisi, minum dll.

 Pernafasan Ringan

Selama persalinan, pernafasan ringan tampak lebih alami karena rahim bekerja sangat
keras sehingga Anda membutuhkan lebih banyak oksigen. Sama seperti berlari membuat
Anda bernafas dengan cepat untuk memenuhi kebutuhan oksigen, meningkatnya intensitas
dan frekwensi kontraksi juga meningkatkan kebutuhan akan oksigen.

Kecepatan pernafasan Anda selama persalinan secara alami akan diatur oleh kebutuhan
oksigen serta rasa sakit dan frekwensi kontraksi.

 Pernafasan ringan melalui mulut terbuka akan membuat mulut kering, jadi gunakan satu atau
beberapa anjuran berikut ini.

 Sewaktu Anda menarik nafas, sentuhkan ujung lidah pada langit-langit tepat dibelakang gigi.
Cara ini akan membuat udara basah saat Anda menarik nafas.

 Dengan jari-jari regang, tutup hidung dan mulut sehingga telapak tangan Anda mereefleksikan
cairan dari udara pernafasan Anda.

 Diantara kontraksi, minumlah iar atau cairan lain, atau mangisap es batu atau es buah beku.

2.2 Nutrisi

Makanan padat tidak boleh diberikan selama persalinan aktif, oleh karena makanan
padat lebih lama tinggal di lambung dari pada makanan cair, sehingga proses pencernaan
lebih lambat selama persalinan.

Penelitian terdahulu bahwa pemberian makanan padat dengan pasien yang


memerlukan anestesi tidak disetujui. Motilitas, absorpsi dan sekresi asam lambung
menurun. Hal ini dapat menyebabkan makanandapat tertinggal di lambung sehingga dapat
terjadi aspirasi pneumonia. Namun demikian, kebutuhan akan cairan masih diperbolehkan.
Selama persalinan, ibu memerlukan minum dan sangat dianjurkan minum minuman yang
manis dan berenergi.

Sebagian ibu masih berkeinginan untuk makan selama fase laten persalinan, tetapi
memasuki fase aktif, hanya ingin minum saja. Pemberian makan dan minum
selama persalinan merupakan hal yang tepat, karena memberikan lebih banyak energi dan
mencegah dehidrasi (dehidrasi dapat menghambat kontraksi/tidak teratur dan kurang
efektif). Oleh karena itu, anjurkan ibu makan dan minum
selama persalinan dan kelahiran bayi, anjurkan keluarga selalu
menawarkan makanan ringan dan sering minum pada ibu selama persalinan.

http://yhuasanfitri.blogspot.co.id/2014/05/kebutuhan-dasar-ibu-bersalin.html

Anda mungkin juga menyukai

  • PMK No.35-2014 TTG Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek
    PMK No.35-2014 TTG Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek
    Dokumen33 halaman
    PMK No.35-2014 TTG Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek
    Nur Aini Iktikhafsari
    Belum ada peringkat
  • Bab Vi
    Bab Vi
    Dokumen9 halaman
    Bab Vi
    yeni suryani
    Belum ada peringkat
  • Analisa Masalah SMD
    Analisa Masalah SMD
    Dokumen18 halaman
    Analisa Masalah SMD
    yeni suryani
    Belum ada peringkat
  • BB
    BB
    Dokumen10 halaman
    BB
    yeni suryani
    Belum ada peringkat
  • Bab Vi
    Bab Vi
    Dokumen2 halaman
    Bab Vi
    yeni suryani
    Belum ada peringkat
  • Bab Vi
    Bab Vi
    Dokumen2 halaman
    Bab Vi
    yeni suryani
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen40 halaman
    Bab I
    yeni suryani
    Belum ada peringkat
  • Bab Vi
    Bab Vi
    Dokumen9 halaman
    Bab Vi
    yeni suryani
    Belum ada peringkat
  • Tua Kehamilan
    Tua Kehamilan
    Dokumen1 halaman
    Tua Kehamilan
    yeni suryani
    Belum ada peringkat
  • Narkoba 1
    Narkoba 1
    Dokumen28 halaman
    Narkoba 1
    yeni suryani
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen11 halaman
    Bab I
    yeni suryani
    Belum ada peringkat
  • REMAJA
    REMAJA
    Dokumen46 halaman
    REMAJA
    yeni suryani
    Belum ada peringkat
  • Askeb Nifas
    Askeb Nifas
    Dokumen19 halaman
    Askeb Nifas
    Aminuddin Harahap
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen40 halaman
    Bab I
    yeni suryani
    Belum ada peringkat
  • Pre Eklamsia
    Pre Eklamsia
    Dokumen15 halaman
    Pre Eklamsia
    yeni suryani
    Belum ada peringkat
  • Nifas
    Nifas
    Dokumen11 halaman
    Nifas
    akreditasi puskesmas
    Belum ada peringkat
  • Tua Kehamilan
    Tua Kehamilan
    Dokumen1 halaman
    Tua Kehamilan
    yeni suryani
    Belum ada peringkat
  • Posyandu
    Posyandu
    Dokumen5 halaman
    Posyandu
    yeni suryani
    Belum ada peringkat
  • Teks Drama
    Teks Drama
    Dokumen7 halaman
    Teks Drama
    yeni suryani
    Belum ada peringkat
  • Narkoba 1
    Narkoba 1
    Dokumen28 halaman
    Narkoba 1
    yeni suryani
    Belum ada peringkat
  • Konsep - Dasar - Statistik Umum
    Konsep - Dasar - Statistik Umum
    Dokumen19 halaman
    Konsep - Dasar - Statistik Umum
    yeni suryani
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen40 halaman
    Bab I
    yeni suryani
    Belum ada peringkat
  • John Snow Dan Kolera
    John Snow Dan Kolera
    Dokumen2 halaman
    John Snow Dan Kolera
    Amalia Azhari Jannah
    Belum ada peringkat
  • Makalah Kehamilan Disertai Penyakit
    Makalah Kehamilan Disertai Penyakit
    Dokumen26 halaman
    Makalah Kehamilan Disertai Penyakit
    trisnia
    Belum ada peringkat
  • Makalah Solusio Plasenta
    Makalah Solusio Plasenta
    Dokumen19 halaman
    Makalah Solusio Plasenta
    yeni suryani
    Belum ada peringkat
  • Distribusi Frekuensi (Ke5)
    Distribusi Frekuensi (Ke5)
    Dokumen18 halaman
    Distribusi Frekuensi (Ke5)
    yeni suryani
    Belum ada peringkat
  • Makalah Kehamilan Disertai Penyakit
    Makalah Kehamilan Disertai Penyakit
    Dokumen26 halaman
    Makalah Kehamilan Disertai Penyakit
    trisnia
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen18 halaman
    Bab I
    yeni suryani
    Belum ada peringkat
  • Vitamin Dan Mineral
    Vitamin Dan Mineral
    Dokumen17 halaman
    Vitamin Dan Mineral
    yeni suryani
    Belum ada peringkat