Anda di halaman 1dari 12

NAMA : Putu Ayunda Maysari

FAKULTAS : Kedokteran

JURUSAN : Kedokteran Umum

NPM : 16710207

HARI/TANGGAL : Rabu, 12 September 2018

MATA KULIAH : IKM

PENGUJI : Prof. Dr. Hj. Rika Subarniati T., dr., SKM

TANDA TANGAN :

Pertanyaan :

1. Tulislah judul penelitian, data empiris, rumusan masalah, tujuan umum


dan khusus serta kesimpulan dan saran!
2. Tulislah kasus homevisit individual meliputi kasus, kausa, diagnosa
berdasarkan apa, APGAR, SCREEM dan apa yang dilakukan ketika
homevisit!
3. Metodologi riset poin 9 (Variabel).
4. Kedokteran Keluarga poin 1 (Cara pengendalian biaya kesehatan).
Jawab :

1. Penelitian

A. Judul penelitian :
Hubungan Keikutsertaan KP-ASI dengan Keberhasilan ASI
Eksklusif di Desa Semambung, Kecamatan Jabon, Kabupaten
Sidoarjo Tahun 2018.

B. Data empiris :
Data yang didapat berdasarkan :
1. Data Primer : data yang diperoleh dari lapangan dengan
menggunakan kuesioner.
2. Data Sekunder : data yang diperoleh dari data lapangan, yaitu
buku register bidan desa.

C. Rumusan masalah :
Apakah ada hubungan keikutsertaan KP-ASI dengan
keberhailan ASI eksklusif di Desa Semambung, Kecamatan Jabon,
Kabupaten Sidoarjo tahun 2018?

D. Tujuan :
1. Tujuan Umum :
Menganalisis hubungan keikutsertaan KP-ASI dengan
keberhasilan ASI eksklusif di Desa Semambung, Kecamatan
Jabon, Kabupaten Sidoarjo tahun 2018.
2. Tujuan Khusus :
a. Mengetahui peran kelompok pendukung ASI eksklusif di
Desa Semambung, Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo
tahun 2018.
b. Mengidentifikasi karakteristik responden di Desa
Semambung, Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo tahun
2018.
c. Menganalisis hubunga keikutsertaan KP-ASI dengan
keberhasilan ASI eksklusif di Desa Semambung, Kecamatan
Jabon, Kabupaten Sidoarjo tahun 2018.

E. Kesimpulan :
1. Ibu yang mengikuti KP-ASI di Desa Semambung, Kecamatan
Jabon, Kabupaten Sidoarjo tahun 2018 sebesar 87%.
2. Ibu yang memiliki bayi usia 7-24 bulan yang memberikan ASI
eksklusif di Desa Semambung, Kecamatan Jabon, Kabupaten
Sidoarjo tahun 2018 sebesar 80%.
3. Adanya hubungan yang signifikan antara keikutsertaan KP-ASI
dengan keberhasilan ASI eksklusif di Desa Semambung,
Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo tahun 2018.

F. Saran :
1. ASI eksklusif sangat dibutuhkan oleh bayi sehingga ibu harus
memprioritaskan pemberian ASI eksklusif kepada bayinya.
2. Ibu yang menyusui harus memperhatikan kualitas ASI dengan
cara memenuhi kebutuhan nutrisi ibu dengan makanan bergizi
dan istirahat yang cukup.
3. Merubah pola pikir ibu dalam mengauh bayinya sehingga ibu
bisa mengutamakan kesehatan anaknya dan juga memberi
kenyaman pada anaknya.
4. Pada tenaga kesehatan, diharapkan dapat terus melaksanakan
proses inisiasi menyusui dini (IMD).
5. Menjadikan angka capaian ASI eksklusif yang sudah 80%
menjadi 100%.
6. Bagi Puskesmas Jabon, hasil penelitian ini diharapkan dapat
meningkatkan keberhasilan ASI eksklusif dengan membentuk
KP-ASI di desa lainnya.
7. Bagi peneliti selanjutnya, agar memperdalam bahasan tentang
KP-ASI dan ASI eksklusif.

2. Homevisit

A. Kasus homevisit : Diabetes Mellitus

Nama : Ny. T

Umur : 55 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Pekerjaan : Wiraswasta

Pendidikan : SD

Agama : Islam

Alamat : Desa Kedung Cangkring RT 11 / RW 06,

Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo

Suku : Jawa

Tanggal perika : 9 Agustus 2018

B. Kausa :
a. Pola makan yang kurang sehat
b. Tidak pernah olahraga
c. Tidak pernah mengikuti Posbindu
d. Tidak mau mengkonsumsi obat secara teratur
e. Tingkat pendidikan yang rendah serta pengetahuan yang kurang
tentang penyakit Diabetes Mellitus
f. Ekonomi menengah kebawah
g. Kurangnya edukasi, konseling dan monitoring terhadap pasien
dan keluarga pasien.

C. Diagnosa
1) Anamnesis : didapatkan pasien dengan keluhan kaki terasa
kesemutan sejak 1 bulan yang lalu dan memberat saat
beraktivitas. Kesemutan muncul secara mendadak dan terus-
menerus serta menjalar ke telapak kaki dan sejak 1 minggu yang
lalu kesemutan dirasa semakin sering. Pasien juga mengeluh
badannya sering terasa linu dan sering merasa haus sehingga
pasien sering minum. Pada riwayat penyakit dahulu didapatkan
Hipertensi dan Diabetes Mellitus sejak tahun 2016. Dalam
keluarga, ayah pasien juga menderita Hipertensi dan Diabetes
Mellitus namun sudah meninggal dunia.
Pada pemeriksaan penunjang didapatkan Gula darah puasa: 234
mg/dl.
2) Diagnosa juga diperoleh berdasarkan rekam medis pasien yang
didapat dari Puskesmas yang menunjukkan kadar gula pasien
lebih dari 200 mg/dl.
D. Fungsi Fisiologis Keluarga

SCORE
APGAR TEORI FAKTOR
2 1 0
Bagaimana Pasien merasa komunikasi
dukungan terhadap keluarganya sudah
dari keluarga baik, dan pasien merasa
apabila salah diterima dikeluarganya.
seorang Namun bila terjadi masalah
anggota pasien merasa susah
keluarga berbagi dengan suaminya
mengalami dan lebih berbagi ke
masalah, anaknya dikarenakan pasien
terutama merasa kasih sayang suami
A
untuk kurang karena kurangnya √
(ADAPTATION)
masalah waktu yang diberikan
kesehatan. kepada suami pasien akibat
Adakah suami pasien jarang pulang
saling kerumah karena bekerja
keterbukaan
di dalam
keluarga
tersebut
(notoatmodjo,
2003).
Komunikasi Paien merasa puas dan
yang terjalin senang terhadap
anggota keluarganya, namun hanya
keluarga. merasa kurangnya
Apakah pada komunikasi yang terjalin
saat salah antara keluarga terutama
P (PARTNERSHIP) satu anggota dirinya dan suaminya. √
memiliki
masalah,
terutama
masalah
(notoatmodjo,
2003).
Apakah Untuk memenuhi kebutuhan
keluarga rumah pasien bergantung
tersebut dapat kepada suaminya yang bekerja
G( GROWTH) memenuhi sebagai supir truk dan anaknya

kebutuhan- yang kerja dipabrik. Pasienjuga
kebutuhannya bekerja sebagai pemilik
(notoatmodjo, warung.
2003).
Hubungan Keluarga pasien tidak
kasih sayang meninggalkan pasien sendiri
dan interaksi saat pasien merasa putus asa
antar anggota dengan penyakitnya. Pasien
A (AFFECTION) √
keluarga, juga selalu diperhatikan setiap
antara istri harinya.
dan suami,
ibu dan anak,
ayah dan
anak-anak,
dan antara
anak-anak
tersebut
(notoatmodjo,
2003).
Kepuasan di Ketika pasien sakit biasanya
dalam pasien berobat diantar
keluarga akan keluarga. Pasien juga
waktu dan terkadang diajak jalan-jalan
kebersamaan pergi rekreasi dengan
yang keluarga bila hari
diluangkan .libur.Tetapi jarang karena
R (RESOLVE) √
oleh masing- anaknya sibuk bekerja
masing
anggota
keluarga bagi
keluarganya
(notoatmodjo,
2003).

TOTAL SCORE 8

Keterangan :
Skor 2 = Selalu
Skor 1 = Kadang-kadang
Skor 0 = Tidak pernah

Keterangan nilai :

Nilai <5 = Kurang


Nilai 6-7 = Kadang-kadang
Nilai 8-10 = Baik

Dari analisis tabel APGAR keluarga dapat disimpulkan bahwa fungsi


fisiologis keluarga Ny.T dinilai dari skor keluarga yakni 8, keluarga termaksud
dalam keluarga baik fisiologis dan dapat dilihat dari dukungan semua pihak
yang saling terkait dan membantu Sehingga keluarga ini bisa mendukung pasien
untuk mengarah ke tingkat kesembuhan da kepatuhan pengobatan.
Dalam keluarga Ny. T ditemukan ada satu fungsi fisiologis yang kurang
yaitu pada Partnership dan Resolve.Berdasarkan fungsi APGAR dapat diketahui
bahwa pasien mengeluh merasa kurangnya komunikasi yang terjalin antara
keluarga terutama dirinya dan suaminya.

E. Fungsi Patologis Keluarga


SCORE
SCREEM TEORI FAKTOR
2 1 0
Melihat adakah Interaksi sosial yang baik
interaksi sosial yang antar anggota keluarga
baik antar anggota, juga dengan saudara
dengan saudara, serta partisipasi mereka dalam
keaaktifan anggota masyarakat cukup
S(SOSIAL) √
keluarga dalam meskipun banyak
berpatisipasi di keterbatasan ekonomi.
kegiatan-kegiatan
kemayarakatan
(notoatmodjo, 2003).
Melihat kepuasan Kepuasan atau
atau kebanggaan kebanggaan terhadap
terhadap budaya, budaya baik, hal ini dapat
baik dilihat dari dilihat dari pergaulan
pergaulan sehari-hari sehari-hari baik dalam
dalam keluarga keluarga maupun di
maupun di lingkungan, banyak tradisi
limgkungan, serta budaya yang masih diikuti.
C (CULTURAL) √
adakah tradisi Menggunakan bahasa
budaya yang masih jawa, tata krama dan
diikuti. kesopanan.
Menggunakan
bahasa daerah, tata
krama, dan
kesopanan
(notoatmodjo, 2003).
Pemahaman agama Pemahaman agama cukup.
masing-masing Penerapan ajaran agama
anggota keuarga, juga cukup..
serta penerapan
R (RELIGIUS)
ajaran agama dalam √
kehidupan sehari-
hari, dan ibadah
sesuai ajaran agama
(notoatmodjo, 2003).
Bagaimana golongan Ekonomi keluarga ini
ekonomi tersebut, tergolong menengah ke
pemenuhan bawah, untuk kebutuhan
kebutuhan sehari- primer sudah bisa
hari (primer, terpenuhi, meski belum
E (EKONOMI) sekunder, tersier), mampu mencukupi √
serta skala prioritas kebutuhan sekunder
pemenuhan rencana ekonomi tidak
kebutuhan hidup memadai, diperlukan skala
keluarga prioritas untuk pemenuhan
(notoatmodjo, 2003). kebutuhan hidup
Bagaimana Pendidikan anggota
pendidikan masing- keluarga kurang memadai.
masing anggota Tingkat pendidikan dan
keluarga tersebut, pengetahuan orang tua
bagaimana masih rendah.
pengetahuan anggota Kemampuan untuk
keluarga, terutama memperoleh dan memiliki
yang sedang fasilitas pendidikan seperti
mengalami kesehatan buku-buku, koran dan
E (EDUKASI) √
tentang penyakitnya, internet terbatas.
serta fasilitas
pendidikan apa yang
dimiliki berkaitan
dengan informasi
yang seharusnya
dimiliki perihal
kesehatan
(notoatmodjo, 2003).
Bagaimana keluarga Tidak mampu membiayai
mencari pelayanan pelayanan kesehatan yang
kesehatan, dan lebih baik. Dalam mencari
bagaiman sistem pelayanan kesehatan
pembiayaannya keluarga ini biasanya
apabila ada anggota menggunakan Puskesmas
M (MEDICAL) √
keluarga yang sakit dengan metode
dan harus pembayaran BPJS Pasien
berobat(notoatmodjo, dan keluarga rutin berobat
2003). ke Puskesmas karena
mudah dijangkau dan
letaknya dekat.

TOTAL SCORE 7

Dalam keluarga Ny. T ditemukan ada satu fungsi patologi yang kurang
yaitu Economic, Educational, Medical. Dari analisis tabel SCREEM
keluarga dapat disimpulkan bahwa fungsi patologis keluarga Ny. T dinilai
dari skor keluarga yakni 7.
F. Yang dilakukan saat homevisit
1) Memberikan pengertian kepada penderita dan anggota keluarga
mengenai penyakit Diabetes melitus dan merupakan penyakit
yang harus dikontrol dengan pengobatan teratur dan diet yang
baik.
2) Memberikan edukasi kepada pasien untuk rutin kontrol ke
Puskesmas dan juga mengikuti kegiatan Posbindu di desa.
3) Memberikan edukasi kepada pasien tentang pentingnya minum
obat secara rutin.
4) Memberkan edukasi kepada pasien tentang pola hidup sehat
seperti mengatur pola makan dan rajin berolahraga.

3. Metodologi Riset poin 9 (variable)


a. Variabel : operasionalisasi dari suatu konsep. Konsep yg
mempunyai bermacam-macam nilai, berarti menunjukkan variasi.
Sesuatu yg nilainya dapat berubah atau bervariasi.
b. Jenis-jenis Variabel :
Berdasar nilai :
1) Kontinyu : variabel yg dapat kita tentukan nialinya dalam jarak
jangkau tertentu.
2) Deskrit : variabel yg nilainya tidak dapat dinyatakan dalam
bentuk pecahan atau desimal. Terbagi menjadi Variabel
Dikotom (dengan 2 kategori) dan Variabel Polikotom (dengan >
2 kategori)

Berdasar Fungsi :

1) Variabel sebab (independent) , dibagi jadi 2 yaitu : Variabel


Aktif ( yg dapat dimanipulasi peneliti) dan Variabel Pasif (tidak
bisa dimanipulasi)
2) Variabel penghubung (intervening), variabel yg menghubungkan
variabel sebab dan akibat
3) Variabel akibat (dependent), terjadi sbg akibat dari variabel
sebab

4. Kedokteran Keluarga poin 1 (cara pengendalian biaya kesehatan)


Cara pengendalian biaya kesehatan yaitu dengan mengutamakan
pelayanan pencegahan penyakit, mencegah pelayanan yang berlebihan
dan juga membatasi konsultasi dan rujukan.

Soal Tambahan :

Definisi Sehat menurut WHO :

Pengertian sehat menurut WHO adalah “Health is a state of complete


physical, mental and social well-being and not merely the absence of diseases
or infirmity” dan dalam cakupan yang sangat luas, yaitu “keadaan yang
sempurna baik fisik, mental maupun sosial, tidak hanya terbebas dari penyakit
atau kelemahan/cacat”

Definisi Sehat menurut Kemenkes RI :

UU No.23 Tahun 1992 tentang kesehatan menyatakan bahwa :


Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Dalam pengertian
ini maka kesehatan harus dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh terdiri dari
unsur –unsur fisik, mental dan sosial dan di dalamnya kesehatan jiwa
merupakan bagian integral kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai