FAKULTAS : Kedokteran
NPM : 16710207
TANDA TANGAN :
Pertanyaan :
1. Penelitian
A. Judul penelitian :
Hubungan Keikutsertaan KP-ASI dengan Keberhasilan ASI
Eksklusif di Desa Semambung, Kecamatan Jabon, Kabupaten
Sidoarjo Tahun 2018.
B. Data empiris :
Data yang didapat berdasarkan :
1. Data Primer : data yang diperoleh dari lapangan dengan
menggunakan kuesioner.
2. Data Sekunder : data yang diperoleh dari data lapangan, yaitu
buku register bidan desa.
C. Rumusan masalah :
Apakah ada hubungan keikutsertaan KP-ASI dengan
keberhailan ASI eksklusif di Desa Semambung, Kecamatan Jabon,
Kabupaten Sidoarjo tahun 2018?
D. Tujuan :
1. Tujuan Umum :
Menganalisis hubungan keikutsertaan KP-ASI dengan
keberhasilan ASI eksklusif di Desa Semambung, Kecamatan
Jabon, Kabupaten Sidoarjo tahun 2018.
2. Tujuan Khusus :
a. Mengetahui peran kelompok pendukung ASI eksklusif di
Desa Semambung, Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo
tahun 2018.
b. Mengidentifikasi karakteristik responden di Desa
Semambung, Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo tahun
2018.
c. Menganalisis hubunga keikutsertaan KP-ASI dengan
keberhasilan ASI eksklusif di Desa Semambung, Kecamatan
Jabon, Kabupaten Sidoarjo tahun 2018.
E. Kesimpulan :
1. Ibu yang mengikuti KP-ASI di Desa Semambung, Kecamatan
Jabon, Kabupaten Sidoarjo tahun 2018 sebesar 87%.
2. Ibu yang memiliki bayi usia 7-24 bulan yang memberikan ASI
eksklusif di Desa Semambung, Kecamatan Jabon, Kabupaten
Sidoarjo tahun 2018 sebesar 80%.
3. Adanya hubungan yang signifikan antara keikutsertaan KP-ASI
dengan keberhasilan ASI eksklusif di Desa Semambung,
Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo tahun 2018.
F. Saran :
1. ASI eksklusif sangat dibutuhkan oleh bayi sehingga ibu harus
memprioritaskan pemberian ASI eksklusif kepada bayinya.
2. Ibu yang menyusui harus memperhatikan kualitas ASI dengan
cara memenuhi kebutuhan nutrisi ibu dengan makanan bergizi
dan istirahat yang cukup.
3. Merubah pola pikir ibu dalam mengauh bayinya sehingga ibu
bisa mengutamakan kesehatan anaknya dan juga memberi
kenyaman pada anaknya.
4. Pada tenaga kesehatan, diharapkan dapat terus melaksanakan
proses inisiasi menyusui dini (IMD).
5. Menjadikan angka capaian ASI eksklusif yang sudah 80%
menjadi 100%.
6. Bagi Puskesmas Jabon, hasil penelitian ini diharapkan dapat
meningkatkan keberhasilan ASI eksklusif dengan membentuk
KP-ASI di desa lainnya.
7. Bagi peneliti selanjutnya, agar memperdalam bahasan tentang
KP-ASI dan ASI eksklusif.
2. Homevisit
Nama : Ny. T
Umur : 55 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Suku : Jawa
B. Kausa :
a. Pola makan yang kurang sehat
b. Tidak pernah olahraga
c. Tidak pernah mengikuti Posbindu
d. Tidak mau mengkonsumsi obat secara teratur
e. Tingkat pendidikan yang rendah serta pengetahuan yang kurang
tentang penyakit Diabetes Mellitus
f. Ekonomi menengah kebawah
g. Kurangnya edukasi, konseling dan monitoring terhadap pasien
dan keluarga pasien.
C. Diagnosa
1) Anamnesis : didapatkan pasien dengan keluhan kaki terasa
kesemutan sejak 1 bulan yang lalu dan memberat saat
beraktivitas. Kesemutan muncul secara mendadak dan terus-
menerus serta menjalar ke telapak kaki dan sejak 1 minggu yang
lalu kesemutan dirasa semakin sering. Pasien juga mengeluh
badannya sering terasa linu dan sering merasa haus sehingga
pasien sering minum. Pada riwayat penyakit dahulu didapatkan
Hipertensi dan Diabetes Mellitus sejak tahun 2016. Dalam
keluarga, ayah pasien juga menderita Hipertensi dan Diabetes
Mellitus namun sudah meninggal dunia.
Pada pemeriksaan penunjang didapatkan Gula darah puasa: 234
mg/dl.
2) Diagnosa juga diperoleh berdasarkan rekam medis pasien yang
didapat dari Puskesmas yang menunjukkan kadar gula pasien
lebih dari 200 mg/dl.
D. Fungsi Fisiologis Keluarga
SCORE
APGAR TEORI FAKTOR
2 1 0
Bagaimana Pasien merasa komunikasi
dukungan terhadap keluarganya sudah
dari keluarga baik, dan pasien merasa
apabila salah diterima dikeluarganya.
seorang Namun bila terjadi masalah
anggota pasien merasa susah
keluarga berbagi dengan suaminya
mengalami dan lebih berbagi ke
masalah, anaknya dikarenakan pasien
terutama merasa kasih sayang suami
A
untuk kurang karena kurangnya √
(ADAPTATION)
masalah waktu yang diberikan
kesehatan. kepada suami pasien akibat
Adakah suami pasien jarang pulang
saling kerumah karena bekerja
keterbukaan
di dalam
keluarga
tersebut
(notoatmodjo,
2003).
Komunikasi Paien merasa puas dan
yang terjalin senang terhadap
anggota keluarganya, namun hanya
keluarga. merasa kurangnya
Apakah pada komunikasi yang terjalin
saat salah antara keluarga terutama
P (PARTNERSHIP) satu anggota dirinya dan suaminya. √
memiliki
masalah,
terutama
masalah
(notoatmodjo,
2003).
Apakah Untuk memenuhi kebutuhan
keluarga rumah pasien bergantung
tersebut dapat kepada suaminya yang bekerja
G( GROWTH) memenuhi sebagai supir truk dan anaknya
√
kebutuhan- yang kerja dipabrik. Pasienjuga
kebutuhannya bekerja sebagai pemilik
(notoatmodjo, warung.
2003).
Hubungan Keluarga pasien tidak
kasih sayang meninggalkan pasien sendiri
dan interaksi saat pasien merasa putus asa
antar anggota dengan penyakitnya. Pasien
A (AFFECTION) √
keluarga, juga selalu diperhatikan setiap
antara istri harinya.
dan suami,
ibu dan anak,
ayah dan
anak-anak,
dan antara
anak-anak
tersebut
(notoatmodjo,
2003).
Kepuasan di Ketika pasien sakit biasanya
dalam pasien berobat diantar
keluarga akan keluarga. Pasien juga
waktu dan terkadang diajak jalan-jalan
kebersamaan pergi rekreasi dengan
yang keluarga bila hari
diluangkan .libur.Tetapi jarang karena
R (RESOLVE) √
oleh masing- anaknya sibuk bekerja
masing
anggota
keluarga bagi
keluarganya
(notoatmodjo,
2003).
TOTAL SCORE 8
Keterangan :
Skor 2 = Selalu
Skor 1 = Kadang-kadang
Skor 0 = Tidak pernah
Keterangan nilai :
TOTAL SCORE 7
Dalam keluarga Ny. T ditemukan ada satu fungsi patologi yang kurang
yaitu Economic, Educational, Medical. Dari analisis tabel SCREEM
keluarga dapat disimpulkan bahwa fungsi patologis keluarga Ny. T dinilai
dari skor keluarga yakni 7.
F. Yang dilakukan saat homevisit
1) Memberikan pengertian kepada penderita dan anggota keluarga
mengenai penyakit Diabetes melitus dan merupakan penyakit
yang harus dikontrol dengan pengobatan teratur dan diet yang
baik.
2) Memberikan edukasi kepada pasien untuk rutin kontrol ke
Puskesmas dan juga mengikuti kegiatan Posbindu di desa.
3) Memberikan edukasi kepada pasien tentang pentingnya minum
obat secara rutin.
4) Memberkan edukasi kepada pasien tentang pola hidup sehat
seperti mengatur pola makan dan rajin berolahraga.
Berdasar Fungsi :
Soal Tambahan :