Tugas Epidemiologi
Tugas Epidemiologi
Asuhan Keperawatan
“HIV/AIDS”
19 54
Oleh:
Kelompok 5
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
2014
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb
Puji syukur atas berkat rahmat Allah swt sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas MAKALAH KEPERAWATAN ANAK ini tepat pada
waktunya.
Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada ibu bidang study
mata kuliah KEPERAWATAN ANAK yang telah memberikan arahan
kepada kami untuk menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Penulis
Kelompok 5
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………..
DAFTAR ISI……………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………
a. Latar belakang………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………..
1. Pengkajian……………………………………………………………
2. Diagnosa……………………………………………………………...
3. Perencanaan Keperawatan…………………………………………
4. Implementasi…………………………………………………………
5. Evaluasi……………………………………………………………….
a. Kesimpulan…………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………...
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Pada tahun 2000 terjadi peningkatan penyebaran epidemic HIV
secara nyata melalui perkerja seks komersial, tetapi ada fenomena
baru penyebaran HIV/AIDS melalui pengguna narkoba suntik.
Tahun 2002 HIV sudah menyebar ke rumah tangga. Sampai tahun
2006 diperkirakan 4.360 anak terkena HIV dan separuh diantaranya
meninggal dunia. Saat ini diperkirakan 2.320 anak terkena HIV.
Kebanyakan wanita mengurus keluarga dan anak-anaknya
selain mengurus diri sendiri, sehingga gangguan kesehatan pada
wanita akan mempengaruhi seluruh keluarganya. Wanita dengan
HIV/AIDS harus mendapatkan dukungan dan perawatan mencakup
penyuluhan yang memadai tentang penyakitnya, perawatan,
pengobatan, serta pencegahan penularan pada anak dan
keluarganya.
Penularan HIV ke ibu bisa akibat hubungan seksual yang tidak
aman, pemakaian narkoba injeksi dengan jumlah bergantian
bersama pengidap HIV, tertular melalui darah dan produk darah,
penggunaan alat kesehatan yang tidak steril serta alat untuk
menoreh kulit. Penyebab terjadinya infeksi HIV pada wanita secara
berurutan dari yang terbesar adalah pemakaian obat terlarang
melalui injeksi 51%, wanita heteroseksual 34%, transfuse darah
8%, dan tidak diketahui sebanyak 70%.
Penularan HIV ke bayi dan anak bisa dari ibu ke anak,
penularan melalui darah, penularan melalui hubungan seks
(pelecehan seksual pada anak). Penularan dari ibu ke anak terjadi
karena wanita yang menderita HIV/AIDS sebagian besar (85%)
berusia subur (15-44 tahun) sehingga terdapat resiko penularan
infeksi yang bias terjadi pada saat kehamilan. Prevalensi penularan
dari ibu ke bayi dalah 0,01% sampai 0,7%. Bila ibu baru terinfeksi
HIV dan belum ada gejala AIDS, kemungkinan bayi terinfeksi
sebanyak 20% sampai 35%, sedangkan gejala AIDS sudah jelas
pada ibu kemungkinan mencapai 50%.
BAB II
PEMBAHASAN
Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Riwayat : tes HIV positif, riwayat perilaku beresiko tinggi,
menggunakan obat-obat.
b. Penampilan umum : pucat, kelaparan.
c. Gejala subyektif : demam kronik, dengan atau tanpa menggigil,
keringat malam hari berulang kali, lemah, lelah, anoreksia, BB
menurun, nyeri, sulit tidur.
d. Psikososial : kehilangan pekerjaan dan penghasilan, perubahan
pola hidup, ungkapkan perasaan takut, cemas, meringis.
e. Status mental : marah atau pasrah, depresi, ide bunuh diri, apati,
withdrawl, hilang interest pada lingkungan sekitar, gangguan
prooses piker, hilang memori, gangguan atensi dan konsentrasi,
halusinasi dan delusi.
f. HEENT : nyeri periorbital, fotophobia, sakit kepala, edem muka,
tinitus, ulser pada bibir atau mulut, mulut kering, suara berubah,
disfagia, epsitaksis.
g. Neurologis :gangguan refleks pupil, nystagmus, vertigo,
ketidakseimbangan , kaku kuduk, kejang, paraplegia.
h. Muskuloskletal : focal motor deifisit, lemah, tidak mampu
melakukan ADL.
i. Kardiovaskuler ; takikardi, sianosis, hipotensi, edem perifer,
dizziness.
j. Pernapasan : dyspnea, takipnea, sianosis, SOB, menggunakan
otot Bantu pernapasan, batuk produktif atau non produktif.
k. GI : intake makan dan minum menurun, mual, muntah, BB
menurun, diare, inkontinensia, perut kram, hepatosplenomegali,
kuning.
l. Gu : lesi atau eksudat pada genital,
m. Integument : kering, gatal, rash atau lesi, turgor jelek, petekie
positif.
2. Diagnosa keperawatan
a. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan imunosupresi, malnutrisi
dan pola hidup yang beresiko.
b. Resiko tinggi infeksi (kontak pasien) berhubungan dengan infeksi
HIV, adanya infeksi nonopportunisitik yang dapat ditransmisikan.
c. Intolerans aktivitas berhubungan dengan kelemahan, pertukaran
oksigen, malnutrisi, kelelahan.
d. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan intake yang kurang, meningkatnya kebutuhan metabolic,
dan menurunnya absorbsi zat gizi.
e. Diare berhubungan dengan infeksi GI
f. Tidak efektif koping keluarga berhubungan dengan cemas tentang
keadaan yang orang dicintai.
3. Perencanaan keperawatan
5. Evaluasi
a. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan imunosupresi, malnutrisi
dan pola hidup yang beresiko dapat teratasi.
b. Resiko tinggi infeksi (kontak pasien) berhubungan dengan infeksi
HIV, adanya infeksi nonopportunisitik yang dapat ditransmisikan.
Teratasi.
c. Intolerans aktivitas berhubungan dengan kelemahan, pertukaran
oksigen, malnutrisi, kelelahan. dapat teratasi.
d. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan intake yang kurang, meningkatnya kebutuhan metabolic,
dan menurunnya absorbsi zat gizi. Teratasi.
e. Diare berhubungan dengan infeksi GI. Teratasi.
f. Tidak efektif koping keluarga berhubungan dengan cemas tentang
keadaan yang orang dicintai. Dapat teratasi.
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
http://anandaluluandikvermansyahindonesia.blogspot.com/2013/03/epi
domologi-penyakit-menular-hivaids.html. di update: 30 April 2014