PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bayi baru lahir sebesar 10.000.000 jiwa per tahun. Kematian bayi tersebut terjadi
peluang yang besar untuk dihindari dengan meningkatkan kerjasama antar pemerintah,
Kematian bayi baru lahir memberikan konstribusi sebesar 47% terhadap angka
kematian bayi. Setengah dari angka kematian bayi baru lahir terjadi pada minggu pertama
Angka kematian bayi baru lahir di Indonesia masih lebih tinggi dibandingkan
baru lahir di negara berkembang antara lain adalah asfiksia, sindrom gangguan nafas,
Hipotermi terjadi karena penurunan suhu tubuh yang disebabkan oleh berbagai
keadaan, terutama karena tingginya kebutuhan oksigen dan penurunan suhu ruangan.
Mempertahankan suhu tubuh dalam batas normal sangat penting untuk kelangsungan
hidup dan pertumbuhan bayi baru lahir. Pengaturan suhu tubuh tergantung pada faktor
penghasil panas dan pengeluarannya, sedangkan produksi panas sangat tergantung pada
oksidasi biologis dan aktifitas metabolisme dari sel-sel tubuh waktu istirahat (Jensen,
2005).
suhu tubuh bayi agar tetap normal. Adaptasi fisiologi kehidupan luar rahim kadang-
1
kadang mempersulit bayi baru lahir untuk menjaga suhu tubuhnya (Departemen
yang dapat mengakibatkan cacat seumur hidup bahkan kematian, misalnya akibat
hipotermi dapat terjadi cold stress yang selanjutnya dapat mengakibatkan kerusakan otak,
perdarahan otak, syok beberapa bagian tubuh mengeras dan keterlambatan tumbuh
Bayi baru lahir tidak dapat mengatur suhu temperatur tubuhnya secara memadai
dan dapat dengan cepat kedinginan jika kehilangan panas tidak segera di cegah. Bayi
yang mengalami kehilangan panas (hipotermi) beresiko tinggi untuk jatuh sakit atau
meninggal. Jika bayi dalam keadaan basah atau tidak diselimuti, bayi akan segera
mengalami hipotermi meskipun berada dalam ruangan yang relatif hangat (Departemen
Bayi baru lahir memiliki kecenderungan menjadi cepat stress karena perubahan
suhu lingkungan. Hal ini terjadi karena pusat pengaturan suhu tubuh bayi yang belum
sempurna, permukaan tubuh bayi yang relatif luas, kemampuan produksi dan
penyimpanan panas yang terbatas, penurunan suhu ruangan dan kekurangan lemak
Berdasarkan survei awal pada tanggal 20 September 2008 di Klinik Dina Elfira
Kelurahan Tanah 600 Kecamatan Medan Marelan, dengan melakukan wawancara kepada
pada bayi baru lahir. Hal ini menujukkan masih kurangnya pengetahuan mahasiswa
Dengan diketahuinya bahaya hipotermi pada bayi baru lahir, maka perlu
terganggu pada bayi baru lahir. Berdasarkan latar belakang inilah, maka peneliti tertarik
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Untuk dijadikan bahan masukan dan memberikan informasi bagi dosen dan
2. Bagi Mahasiswa
Untuk menambah pengetahuan mahasiswa tentang hipotermi pada bayi baru lahir
3. Bagi Peneliti
dipelajari.