Anda di halaman 1dari 5

Algoritma ACO (Ant Colony Optimization) Algoritma CA (Cultural Algorithm)

Algoritma ACO (Ant Colony Optimization) adalah salah satu Algoritma CA (Cultural Algorithm) adalah salah satu algoritma
algoritma yang digunakan untuk pencarian jalur. Contoh yang optimasi yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.
dibahas kali ini adalah mengenai pencarian jalur yang melalui semua Contoh yang dibahas kali ini adalah mengenai pencarian posisi
titik tujuan dengan jarak paling rendah. dengan pengembalian nilai fungsi maksimal.
Ant Colony Optimization adalah teknik probabilitas untuk Diasumsikan ada sebaran titik 2 dimensi antara -2 sampai dengan 2
menyelesaikan permasalahan, berdasarkan tingkah laku semut Fungsi yang diketahui adalah fungsi Himmelblau, dengan rumus f(x,
dalam sebuah koloni yang mencari sumber makanan. Teknik ini y) = (x^2+y-11)^2 + (x+y^2-7)^2
Tentukan posisi dimana fungsi tersebut mengembalikan nilai
dapat digunakan untuk menemukan solusi dari permasalahan
maksimal
kompleks untuk mendapatkan jalur optimal dalam grafik.
Fungsi Himmelblau adalah salah satu fungsi yang dapat digunakan
untuk mengoptimasi suatu permasalahan. Fungsi ini memiliki sebuah
Algoritma PSO (Particle Swarm Optimization) nilai maksimum pada x = -0.270845, and y = -0.923039 dengan nilai
fungsi sebesar f(x,y) = 181.617, dengan asumsi bahwa rentang
Algoritma PSO (Particle Swarm Optimization) adalah salah satu minimal dan maksimal dari sebaran titik adalah -2 sampai dengan 2
algoritma optimasi yang dapat digunakan untuk pengambilan
keputusan. Tetapi bisa juga digunakan untuk pencarian jalur.
Algoritma CMA-ES (Covariance Matrix Adaptation –
Contoh yang dibahas kali ini adalah mengenai pencarian posisi
Evolution Strategy)
dengan pengembalian nilai fungsi minimal. .
Particle Swarm Optimization adalah teknik optimasi dengan cara
Algoritma CMA-ES (Covariance Matrix Adaptation – Evolution
menghitung secara terus menerus calon solusi dengan Strategy) adalah salah satu algoritma optimasi yang dapat digunakan
menggunakan suatu acuan kualitas. Algoritma ini mengoptimasi untuk pengambilan keputusan. Contoh yang dibahas kali ini adalah
permasalahan dengan cara menggerakan partikel / calon solusi di mengenai pencarian posisi dengan pengembalian nilai fungsi
dalam ruang permasalahan menggunakan fungsi tertentu untuk maksimal.
posisi dan kecepatan dari partikel. Pergerakan partikel dipengaruhi Diasumsikan ada sebaran titik 2 dimensi antara -2 sampai dengan 2
oleh solusi terbaik partikel tersebut, dan solusi terbaik secara umum Fungsi yang diketahui adalah fungsi Himmelblau, dengan rumus f(x,
yang didapatkan dari partikel lain. Sekumpulan partikel ini y) = (x^2+y-11)^2 + (x+y^2-7)^2
dinamakan swarm, dan pada akhirnya swarm ini akan bergerak Tentukan posisi dimana fungsi tersebut mengembalikan nilai
menuju kepada solusi terbaik. maksimal
Salah satu pengembangan algoritma ini adalah algoritma MSO Fungsi Himmelblau adalah salah satu fungsi yang dapat digunakan
(Multi Swarm Optimization), dimana digunakan lebih dari 1 swarm untuk mengoptimasi suatu permasalahan. Fungsi ini memiliki sebuah
untuk menyelesaikan permasalahan. nilai maksimum pada x = -0.270845, and y = -0.923039 dengan nilai
fungsi sebesar f(x,y) = 181.617, dengan asumsi bahwa rentang
minimal dan maksimal dari sebaran titik adalah -2 sampai dengan 2
Algoritma Kalman Filter keputusan. Contoh yang dibahas kali ini adalah mengenai pencarian
posisi dengan pengembalian nilai fungsi maksimal.
Algoritma Kalman Filter adalah salah satu algoritma yang digunakan Diasumsikan ada sebaran titik 2 dimensi antara -2 sampai dengan 2
untuk memperkirakan hasil berikutnya berdasarkan data-data yang Fungsi yang diketahui adalah fungsi Himmelblau, dengan rumus f(x,
sudah ada sebelumnya. Contoh yang dibahas kali ini adalah y) = (x^2+y-11)^2 + (x+y^2-7)^2
mengenai memperkirakan penjualan pada periode berikutnya Tentukan posisi dimana fungsi tersebut mengembalikan nilai
maksimal
berdasarkan data penjualan pada periode sebelumnya.
Algoritma ini biasanya digunakan untuk melakukan estimasi data
sebenarnya berdasarkan data observasi yang mengandung noise Algoritma Extended Kalman Filter
dan beberapa faktor ketidaktepatan lainnnya, dan itulah arti kata
“Filter” pada algoritma ini. Tetapi dalam kasus ini, algoritma ini akan Algoritma Extended Kalman Filter adalah salah satu algoritma yang
digunakan untuk memprediksikan nilai kedepannya, yang diperoleh digunakan untuk memperkirakan hasil berikutnya berdasarkan data-
dari nilai filter pada akhir perhitungan. data yang sudah ada sebelumnya. Contoh yang dibahas kali ini
adalah mengenai memperkirakan penjualan pada periode
berikutnya berdasarkan data penjualan pada periode sebelumnya.
Algoritma Unscented Kalman Filter
Algoritma ini merupakan pengembangan dari Algoritma Kalman
Filter yang sudah dijelaskan sebelumnya. Algoritma ini digunakan
Algoritma Unscented Kalman Filter adalah salah satu algoritma yang
dalam permasalahan non-linier, dan yang akan dilakukan algoritma
digunakan untuk memperkirakan hasil berikutnya berdasarkan data-
ini adalah melakukan linearisasi pada rata-rata dan kovarians non-
data yang sudah ada sebelumnya. Contoh yang dibahas kali ini
linier dan kemudian melakukan proses filter menggunakan variabel
adalah mengenai memperkirakan penjualan pada periode
tersebut.
berikutnya berdasarkan data penjualan pada periode sebelumnya.
Algoritma ini merupakan pengembangan dari Algoritma Kalman
Filter dan memiliki kedekatan dengan Algoritma Extended Kalman Algoritma SFLA (Shuffled Frog Leaping Algorithm)
Filter yang sudah dijelaskan sebelumnya. Algoritma ini bekerja
dengan menggunakan data sample yang disebut dengan sigma yang Algoritma SFLA (Shuffled Frog Leaping Algorithm) adalah salah
satu algoritma optimasi yang dapat digunakan untuk pengambilan
kemudian akan dilakukan proses transformasi Unscented untuk
keputusan. Contoh yang dibahas kali ini adalah mengenai pencarian
mendapatkan estimasi rata-rata dan kovarians non-linier. Langkah
posisi dengan pengembalian nilai fungsi maksimal.
perhitungan berikutnya adalah melakukan filter menggunakan Analogi dari istilah “Frog Leap” juga digunakan dalam permainan
variabel tersebut. tradisional. Orang pertama akan membungkukan diri, kemudian
orang kedua yang berada dibelakang orang pertama akan
Algoritma SCE (Shuffled Complex Evolution) menggunakan punggung orang pertama untuk melompati orang
pertama tersebut. Selanjutnya orang kedua akan membungkukan diri,
Algoritma SCE (Shuffled Complex Evolution) adalah salah satu kemudian orang pertama akan menggunakan punggung orang kedua
algoritma optimasi yang dapat digunakan untuk pengambilan untuk melompati orang kedua tersebut. Demikian seterusnya sampai
permainan dihentikan. Dalam kasus ini, anak dari sebuah induk akan Algoritma Random Search adalah salah satu algoritma optimasi yang
melompati induk tersebut menuju solusi terbaik.Diasumsikan ada dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Contoh yang dibahas
sebaran titik 2 dimensi antara -2 sampai dengan 2 kali ini adalah mengenai pencarian posisi dengan pengembalian nilai
Fungsi yang diketahui adalah fungsi Himmelblau, dengan rumus f(x, fungsi maksimal.
y) = (x^2+y-11)^2 + (x+y^2-7)^2 Algoritma ini memiliki beberapa variasi yaitu:
Tentukan posisi dimana fungsi tersebut mengembalikan nilai
maksimal  FSSRS (Fixed Step Size Random Search)
 OSSRS (Optimum Step Size Random Search)
lgoritma AMO (Amoeba Method Optimization) / Nelder-  ASSRS (Adaptive Step Size Random Search)
Mead Method  ORSSRS (Optimized Relative Step Size Random Search)

Algoritma AMO (Amoeba Method Optimization) / Nelder-Mead Variasi yang dibahas kali ini adalah variasi ASSRS (Adaptive Step
Method adalah salah satu algoritma optimasi yang dapat digunakan Size Random Search). Akan terdapat 2 radius, yaitu radius normal
untuk pengambilan keputusan. Contoh yang dibahas kali ini adalah dan radius yang lebih besar. Solusi akan dihitung berdasarkan nilai
mengenai pencarian posisi dengan pengembalian nilai fungsi acak dalam masing-masing radius. Radius normal akan menjadi
maksimal. radius yang lebih besar jika memenuhi syarat tertentu, dan radius
Amoeba Method Optimization, atau disebut juga dengan Nelder- yang lebih besar akan diperkecil apabila memenuhi syarat tertentu.
Mead Method dan Simplex Optimization, adalah metode numerik Proses tersebut dilakukan sampai jumlah perulangan telah terpenuhi.
umum yang digunakan untuk mencari nilai minimal atau maksimal
dari sebuah fungsi obyektif pada ruang multi dimensi. Simplex Algoritma Random Search: FSSRS (Fixed Step
Optimization bekerja dengan cara membentuk segitiga solusi yang Size Random Search)
dikatakan sebagai solusi terbaik – lainnya – terburuk. Pada setiap
perhitungan, segitiga ini akan dihitung sehingga semakin mendekati
solusi yang terbaik. Apabila segitiga ini digambar secara berurutan Algoritma Random Search adalah salah satu algoritma optimasi yang
pada setiap perulangan, gerakan segitiga yang terjadi mirip dengan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Contoh yang dibahas
pola gerakan Amoeba. kali ini adalah mengenai pencarian posisi dengan pengembalian nilai
Diasumsikan ada sebaran titik 2 dimensi antara -2 sampai dengan 2 fungsi maksimal.
Fungsi yang diketahui adalah fungsi Himmelblau, dengan rumus f(x, Algoritma ini memiliki beberapa variasi yaitu:
y) = (x^2+y-11)^2 + (x+y^2-7)^2
Tentukan posisi dimana fungsi tersebut mengembalikan nilai  FSSRS (Fixed Step Size Random Search)
maksimal  OSSRS (Optimum Step Size Random Search)
 ASSRS (Adaptive Step Size Random Search)
 ORSSRS (Optimized Relative Step Size Random Search)

Variasi yang dibahas kali ini adalah variasi FSSRS (Fixed Step Size
Algoritma Random Search: ASSRS (Adaptive Step Size
Random Search). Pencarian acak dilakukan dari posisi terbaik yang
Random Search)
memiliki nilai radius yang tetap. Proses tersebut dilakukan sampai  S-DSA (SURJECTIVE DSA)
jumlah perulangan telah terpenuhi.  E1-DSA (ELITIST DSA jenis pertama)
 E2-DSA (ELITIST DSA jenis kedua)
Algoritma SCA (Sine Cosine Algorithm)  Hybrid-DSA

Algoritma SCA (Sine Cosine Algorithm) adalah salah satu algoritma Variasi yang dibahas kali ini adalah variasi Hybrid-DSA. Hybrid-
optimasi yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. DSA adalah perpaduan antara metode B-DSA (BIJECTIVE DSA)
Contoh yang dibahas kali ini adalah mengenai pencarian posisi dan S-DSA (SURJECTIVE DSA). Sehingga dalam setiap
dengan pengembalian nilai fungsi maksimal. perulangan akan digunakan salah satu dari metode tersebut
Algoritma ini menggunakan 2 buah fungsi, yaitu fungsi sinus dan Diasumsikan ada sebaran titik 2 dimensi antara -2 sampai
kosinus dalam melakukan pergerakan dari masing-masing individu. dengan 2
Pada awalnya, panjang gelombang sinus / kosinus akan bernilai
besar untuk memperluas ruang pencarian, kemudian semakin lama Fungsi yang diketahui adalah fungsi Himmelblau,
semakin mengecil agar posisi dari sebuah individu sudah tidak dengan rumus f(x, y) = (x^2+y-11)^2 + (x+y^2-7)^2
berpindah-pindah lagi. Tentukan posisi dimana fungsi tersebut
Diasumsikan ada sebaran titik 2 dimensi antara -2 sampai dengan 2 mengembalikan nilai maksimal
Fungsi yang diketahui adalah fungsi Himmelblau, dengan rumus f(x,
y) = (x^2+y-11)^2 + (x+y^2-7)^2
Tentukan posisi dimana fungsi tersebut mengembalikan nilai Algoritma CMA-ES (Covariance Matrix Adaptation –
maksimal Evolution Strategy)

Algoritma CMA-ES (Covariance Matrix Adaptation – Evolution


OCR (Optical Character Recognition) dengan Strategy) adalah salah satu algoritma optimasi yang dapat digunakan
teknik Back-Propagation untuk pengambilan keputusan. Contoh yang dibahas kali ini adalah
mengenai pencarian posisi dengan pengembalian nilai fungsi
Algoritma DSA (Differential Search Algorithm): Hybrid- maksimal.
DSA Diasumsikan ada sebaran titik 2 dimensi antara -2 sampai dengan 2
Fungsi yang diketahui adalah fungsi Himmelblau, dengan rumus f(x,
Algoritma DSA (Differential Search Algorithm) adalah salah satu y) = (x^2+y-11)^2 + (x+y^2-7)^2
algoritma optimasi yang dapat digunakan untuk pengambilan Tentukan posisi dimana fungsi tersebut mengembalikan nilai
keputusan. Contoh yang dibahas kali ini adalah mengenai pencarian maksimal
posisi dengan pengembalian nilai fungsi maksimal. Fungsi Himmelblau adalah salah satu fungsi yang dapat digunakan
Algoritma ini memiliki beberapa variasi cara perhitungan untuk mengoptimasi suatu permasalahan. Fungsi ini memiliki sebuah
morfogenesis yaitu: nilai maksimum pada x = -0.270845, and y = -0.923039 dengan nilai
fungsi sebesar f(x,y) = 181.617, dengan asumsi bahwa rentang
 B-DSA (BIJECTIVE DSA) minimal dan maksimal dari sebaran titik adalah -2 sampai dengan 2

Anda mungkin juga menyukai