Oleh :
Kelompok 5 Kelas 2B – TK
Rheynna Ayunita P NIM 161411050
Rezza Lingga Permana NIM 161411051
Riski Eka Fahira NIM 161411052
Risky Febiayu E NIM 161411053
Pengecekkan potensial
keluar recifier, dekat
groundbed dan terjauh
dari groundbed
V. Keselamatan Kerja
1. Usahakan tidak kontak langsung dengan bahan kimia CuSO4 pada saat
pembuatan larutan jenuh.
2. Cuci mata dengan air aquades jika terkena larutan tembaha sulfat.
-1.1
-1.15
-1.2
-1.25
Jarak(m)
Y min y Maks
Kebocoran di titik 7
POTENSIAL (mV)
-9.8
-9.6
-8.8
-12.3
-8.4
-12.4
-11.7
Kebocoran di titik 12
POTENSIAL (mV)
-7.2
-9.7
-9.5
-15.5
-13.5
VIII. Pembahasan
Pada praktikum kali ini telah dilakukan pengukuran potensial pipa
pada simulasi perpipaan dimana tujuannya adalah untuk mengetahui titik
kebocoran atau cacat coating pada pipa yang di pendam di dalam tanah.
Kerusakan tersebut dapat diketahui dari nilai potensial yang di ukur dari
pipa hingga permukaan tanah yang kemudian dibandingkan dengan nilai
reference. Tahap pengukuran nilai potendial ini ada 2 yakni CIPS dan
DCVG. Cara yang dilakukan yakni dengan mendeteksi nilai potensial
maksimum dan nilai potensial minimum dari logam yang di tanam di
dalam tanah. CIPS (Close Interval Potential Survey) bertujuan untuk
mengetahui integritas dari jalur pipa khususnya berkaitan dengan
efektifitas kerja dari Sistem Proteksi Katodik. DCVG (Direct Current
Voltage Gradient) bertujuan untuk mendeteksi adanya cacat coating pada
struktur pipa yang terpendam. Prinsip dari CIPS ini adalah mengukur
Potensial Pipa dalam kondisi Sistem Proteksi Katodik berjalan, sehingga
secara langsung akan dapat diketahui pada lokasi mana saja dari jalur
pipa yang tidak terlindungi oleh Sistem Proteksi Katodik tersebut.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa di bagian tersebut terjadi
kerusakan coating dan menyebabkan kebocoran. Prinsip dari DCVG
yakni mengukur potensial logam dengan mode On/Off dari arus yang
keluar dari rectifier. On/Off dari arus rectifier diatur siklusnya melalui
current interrupter. Dengan begitu, potensial soil to soil bisa diukur pada
saat siklus On dan juga pada saat siklus Off. Sehingga dapat diartikan
juga bahwa proses pengukuran katodik DCVG yakni mengukur
perbedaan soil to soil CP ON dan soil to soil CP OFF. Berdasrkan
percobaan kami melakukan percobaan sepanjang kurang lebih 14 m dan
mendapatkan sebanyak titik pengukuran, berdasarkan hasil pengukuran
didapatkan kebocoran pada pipa yang terjadi berada di titik ke 7
pengukuran yaitu dengan nilai potensial minimum adalah -1,223 dan
nilai potensial maksimum adalah -1,094 kemudian dilakukan kembali
pengukuran ke arah samping dari titik kebocoran itu dengan tujuan untuk
mengetahui besar kecilnya kebocoran yang terjadi dan didapatkan nilai
potensial nya adalah sebesar -8,4 mV. Sehingga pipa tersebut masih
dalam kondisibaik dan tidak perlu dilakukan perbaikan.
IX. Kesimpulan
1. Prinsip CIPS adalah mengukur Potensial Pipa dalam kondisi Sistem
Proteksi Katodik berjalan tepat diatas jalur pipa, sehingga secara
langsung akan dapat diketahui pada lokasi mana saja dari jalur pipa
yang tidak terlindungi oleh Sistem Proteksi Katodik tersebut.
2. Mendeteksi nilai potensial maksimum dan nilai potensial minimum
dari logam yang di tanam di dalam tanah. Pada nilai potensial
maksimum terendah merupakan titik terjadinya kerusakan coating
dan menyebabkan kebocoran pipa.
3. Pada praktikum, didapatkan kebocoran pipa pada titik ke 7 dengan
nilai potensial potensial minimum adalah -1,223 mV dan nilai
potensial maksimum adalah -1,094 Mv.
Daftar Pustaka
Bariyyah, Mariana, Analisa Risiko Pipa Transmisi Gas Onshore di Sumatera,
Universitas Indonesia, Depok, 2012.
Jones, D.A. Principles And Prevention of Corrosion-2nd Edition, Prentice Hall,
Singapore, 1997.
LAMPIRAN