Protein-Protein (Reaksi)

I. Alat dan Bahan

Alat : Bahan :
1. Gelas Kimia 1. Putih Telur
2. Gelas Ukur 2. CuSO4 0,3 N
3. Spatula 3. KOH 0,1 N
4. Neraca Analitik 4. Air
5. Pipet Tetes

II. Prosedur Percobaan

1. CuSO4 padat ditimbang sebanyak 0,322 g lalu dilarutkan dalam 20 mL air.
2. KOH padat ditimbang sebanyak 0,112 g lalu dilarutkan dalam 20 mL air.
3. Larutan CuSO4 dimasukan ke dalam 5 mL larutan putih telur.
4. Larutan KOH diteteskan ke campuran CuSO4 dan putih telur.
5. Teteskan KOH dihitung dan perubahan diamati.
6.
III. Hasil Perobaan

No. Perlakuan Pengamatan

CuSO4 0,1 N + Putih Telur 5 mL Terjadi endapan biru saat tetesan ke

1
5.
Ke dalam campuran, ditetskan KOH Pada tetes ke-10 terjadi perubahan
2
0,1 N. menjadi berwarna merah violet.

Reaksi :
CuSO4 0,1 N + Putih Telur  Larutan terdapat endapan biru
Campuran (CuSO4 + Putih Telur) + KOH  Warna larutan menjadi merah violet

IV. Analisa Percobaan

Putih telur yang pada awalnya berwarna tidak berwarna setelah diteteskan
larutan CuSO4 0,1 N sebanyak 5 tetes, terbentuk endapan biru pada larutan, endapan
tersebut merupakan Cupric Albumine yang terjadi akibat reaksi antara albumin (putih
telur) dengan ion tembaga.
Penambahan KOH 0,1 N sebanyak 10 tetes menjadikan warna larutan menjadi
merah violet. Hal ini dikarenakan larutan campuran antara albumin dengan tembaga
 akan menjadi senyawa kompleks berwarna ungu atau merah violet, apbila direaksikan
dalam suasana basa. Sehingga KOH berfungsi sebagai sumber basa.
Protein yang mempunyai ikatan peptide sebanyak dua buah atau lebih akan
berarna ungu. Warna ungu terjadi karena kompleks ikatan peptide dengan tembaga.
semakin banyak ikatan peptide, maka semakin pekat warna ungu yang terbentuk.

V. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan, putih telur yang awalnya tidak berwarna lalu
mengendap dan berubah warna menjadi biru, dan menjadi warna merah violet akibat
penambahan KOH, emnunjukan putih telur mempunyai ikatan peptide dan bereaksi
dengan Cu2+ dalam suasana basa membentuk senyawa kompleks berwarna merah
violet.