Anda di halaman 1dari 8

TUGAS

SANITASI INDUSTRI DAN KESELAMATAN KERJA


KESEHATAN TENAGA KERJA DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA

Dosen : Arifin, S.KM, M.Kes

Disusun Oleh

Kelompok 1

No. Nama Kelompok NIM


1. Bella Amellia P07133215005
2. Fitra Hidayat P071332150
3. Kamariah P07133215012
4. M. Fajar Pranata P07133215015
5. Raudah Alfira Hayati P07133215024
6. Serlya Ulfa P07133215028
7. Shofia Maulidia P07133215029
8. Siti Jubaidah P07133215031
9. Vina Delya P07133215036
10. Wahyu Saputra P07133215038

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV
KESEHATAN LINGKUNGAN
BANJARBARU
2018
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
1. Kesehatan Tenaga Kerja

Cek
Dudu
Lentu Denyut Denyut
Angkat k
No Nama r Nadi/ Nadi/
Kaki Ganti
Tubu 10detik menit
Posisi
h
1. Bella Amelia √ √ √ 20 120
2. Fitra Hidayat √ √ √ 29 174
3. Kamariah √ √ √ 23 138
M. Fajar
4. √ √ √ 33 198
Pranata
Raudah Alfira
5. √ √ √ 20 120
Hayati
6. Serlya Ulfa √ √ √ 25 150
7. Siti Jubaidah √ √ √ 21 126
Shofia
8. √ √ √ 23 138
Maulidia
9. Vina Delya √ √ √ 23 138
Wahyu
10. √ √ √ 39 234
Saputra

Perhitungan denyut nadi :


220 – (umur) = X – (10% DARI X)

1. Bella Amellia : 220 – 21 = 199 – 19,9 = 179,1


2. Fitra Hidayat : 220 – 21 = 199 – 19,9 = 179,1
3. Kamariah : 220 – 22 = 199 – 19,8 = 178,2
4. M. Fajar pranata : 220 – 21 = 199 – 19,9 = 179,1
5. Raudah Alfira Hayati : 220 – 21 = 199 – 19,9 = 179,1
6. Serlya Ulfa : 220 – 21 = 199 – 19,9 = 179,1
7. Siti Jubaidah : 220 – 21 = 199 – 19,9 = 179,1
8. Shofia Maulidia : 220 – 21 = 199 – 19,9 = 179,1
9. Vina Delya : 220 – 20 = 200 – 20 = 180
10. Wahyu Saputra : 220 – 21 = 199 – 19,9 = 179,1
2. Kondisi Lingkungan Kerja
No Faktor Keterangan
1. Suhu Ruangan Cukup panas
2. Pencahayaan Baik
3. Kebisingan Tidak bising
4. Debu Sedikit berdebu
5. Bau Berbau

B. Pembahasan
1. Kesehatan Tenaga Kerja
Dari hasil tes kesehatan pada pekerja yaitu dengan beberapa tes seperti
angkat kaki, duduk ganti posisi, kelenturan tubuh dan denyut nadi.
a. Angkat Kaki
Pada tes pertama yaitu angkat kaki (keseimbangan tubuh). 100%
pekerja dapat melakukan melakukan tes keseimbangan tubuh dengan
cara berdiri dengan satu kaki selama 60 detik dan dilakukan bergantian
antara kaki kanan dan kaki kiri.
b. Duduk Ganti Posisi
Pada tes kedua yaitu duduk ganti posisi selama 8x dalam waktu
maksimal 21 detik dengan posisi pertama kita dalam keadaan duduk
diatas kursi kemudian dengan secepat mungkin kita duduk kebawah
atau lantai berulang kali sebanyak 8x tidak boleh melebihi batas waktu
yang ditentukan. Jika pekerja dapat melakukannya maka pekerja
tersebut dapat dinyatakan sehat. Pada tes kesehatan tenaga kerja
dengan cara duduk ganti posisi 100% pekerja dapat melakukannya
dengan waktu tidak melebihi 21 detik sebanyak 8x.
c. Cek Kelenturan Tubuh
Pada tes ketiga yaitu kelenturan tubuh yang dilakukan dengan cara
duduk dilantai dengan badan sejajar dengan dinding kemudian
meluruskan kaki dengan benar lalu perlahan menekukkan badan dan
mengarahkan tangan kedepan sampai tangan menyentuh telapak kaki
yang berguna untuk melatih kelenturan tangan serta tubuh. Pada saat
melakukan tes tersebut semua pekerja dapat melakukan tes kelenturan
tubuh.
d. Denyut Nadi Normal
Pada tes terakhir yaitu menghitung denyut nadi normal pada
pekerja sebelum melakukan penghitungan denyut nadi semua pekerja
disuruh beraktifitas selama 5 menit tanpa berhenti seperti berlari,
melompat ataupun jalan di tempat dari awal sampai akhir setelah 5
menit kemudian dilakukan perhitungan denyut nadi selama 10 detik
setelah itu denyut nadi dikalikan 6 untuk mendapatkan denyut nadi 1
menit sehingga didapatkan denyut nadi selama beraktifitas. Dalam
perhitungan denyut nadi normal selama beraktifitas 5 menit tanpa
henti didapatkan hasil seluruh pekerja dinyatakan sehat karena denyut
nadi pada pekerja semuanya normal masih dibawah batas maksimal
denyut nadi normal dan juga pekerja rata-rata masih berusia muda
sehingga para pekerja dalam kondisi sehat dan denyut nadi masih
normal.

2. Kondisi Lingkungan Kerja


a. Suhu Ruangan
Suhu kamar atau suhu ruangan, dalam penggunaan ilmiah,
dianggap kurang lebih antara 20 sampai 25°C, 68 sampai 77°F, 528
sampai 537°R, atau 293 sampai 298 K, walaupun nilai tersebut
bukanlah suatu nilai yang ditentukan dengan persis. Untuk kemudahan
penghitungan, sering digunakan angka 20 °C atau 293 K. Untuk
kenyamanan manusia, rentang suhu dan kelembapan relatif dapat
diterima.
Suhu ruangan di ruang KOPMA Jurusan Kesehatan Lingkungan
pada saat pagi hari sejuk dan pada siang hari hingga sore hari terasa
sedikit panas. Hal tersebut mungkin dikarenakan cuaca dan sirkulasi
udara yang tidak berjalan normal.
Ruangan KOPMA Jurusan Kesehatan Lingkungan juga tidak
menggunakan AC (Air Condisioner) sebagai pendingin ruangan, hal
tersebut berakibat membuat ruangan terasa panas saat siang sampai
sore hari terutama apabila terdapat banyak orang didalam ruangan
tersebut.
b. Pencahayaan
Pencahayaan adalah faktor yang penting untuk menciptakan
lingkungan kerja yang baik. Lingkungan kerja yang baik akan dapat
memberikan kenyamanan dan meningkatkan produktivitas pekerja.
Efisiensi kerja seorang operator ditentukan pada ketepatan dan
kecermatan saat melihat dalam bekerja, sehingga dapat meningkatkan
efektifitas kerja, serta keamanan kerja yang lebih besar.
Pada ruangan KOPMA Jurusan Kesehatan Lingkungan,
Pencahayaan sudah baik. Pencahayaan dapat berasal dari pencahayaan
alami dan tersedia lampu yang dapat dinyalakan jika cuaca sedang
mentung atau hujan dan konsidi ruangan gelap.
c. Kebisingan
Kebisingan adalah salah satu polusi yang tidak dikehendaki oleh
telinga. Dikatakan tidak dikehendaki, karena dalam jangka panjang
bunyi-bunyian tersebut akan dapat mengganggu ketenangan kerja,
merusak pendengaran dan menimbulkan kesalahan komunikasi.
Kebisingan yang menyebabkan ketulian (Noise Induced Deafness)
berada pada rentang frekuensi 2000 – 6000 Hz.
Tabel Nilai Ambang Batas Kebisingan
Durasi Pajanan Level Kebisingan
Kebisingan (Jam) (dBA)
24 80
16 82
8 85
4 88
2 91
1 94

Ruang KOPMA Jurusan Kesehatan Lingkungan tidak memiliki


tingkat kebisingan yang tinggi, karna ruangan tersebut hanya
digunakan untuk mahasiswa dan dosen untuk berbelanja dan makan ,
tetapi akan terasa sedikit bising apabila terdapat banyak orang yang
ngobrol dengan suara agak keras diruangan tersebut. Selain itu
disekitar ruangan tersebut tidak ada kegiatan yang menimbulkan
kebisingan yang signifikan.
d. Debu
Debu adalah zat kimia padat, yang disebabkan oleh kekuatan-
kekuatan alami atau mekanis seperti pengolahan, penghancuran,
pelembutan, pengepakan yang cepat, peledaka dan lain-lain dari benda,
baik organic maupun anorganik (Summa’’mur. 2009).
Debu yang ada di lingkungan kerja dapat mengganggu aktivitas
pekerja, selain itu debu juga dapat menyebabkan gangguan kesehatan
terutama pada pernafasan.
Pada Ruang KOPMA Jurusan Kesehatan Lingkungan, terdapat
sedikit debu pada ruagan tersebut, debu terdapat pada alat atau benda
yang jarang tersentuh dan sulit dibersihkan seperti diatas kulkas,
kusen dekat pintu dan bagian dalam stop kontak.
e. Bau
Bau adalah zat kimia yang tercampur di udara, umumnya dengan
konsentrasi yang sangat rendah, yang manusia terima dengan
indrapenciuman. Bau dapat berupa bau enak maupun tak enak.
Pada ruang KOPMA Jurusan Kesehatan Lingkungan tidak tercium
bau yang tidak enak, pada ruang tersebut hanya tercium bau beberapa
makanan atau gorengan yang sedang dimasak.
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
1. Pada tes kesehatan seperti tes angkat kaki, duduk ganti posisi dan
kelenturan tubuh dari 10 orang pekerja semuanya dapat dinyatakan
sehat karena dapat melakukan seluruh tes kesehatan tersebut dengan
benar dan tidak melebihi dari batas waktu yang ditentukan.
2. Pada tes perhitungan denyut nadi semua pekerja dinyatakan sehat
karena denyut nadi pekerja semuanya normal masih dibawah batas
maksimal denyut nadi normal.

B. Saran
1. Agar setiap pekerja meluangkan waktu berolahraga untuk menjaga
kesehatan dan kebugaran tubuh.
2. Agar pekerja menjaga pola makan dan istirahat yang cukup supaya
terhidar dari sakit yang membuat mereka kehilangan waktu bekerja.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai