Anda di halaman 1dari 90

PENGKAJIAN PARIPURNA

PASIEN GERIATRI

Orientasi Kesehatan Lansia


Dan geriatri Untuk Petugas Puskesmas
dr. Hukniatiku Diana

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


TUJUAN
Peserta mampu
1. Menjelaskan pengertian dan karakteristik pasien geriatri

2. Pengertian, tujuan dan manfaat P3G

3. Prinsip P3G
a. Spektrum model hubungan kerja antar disiplin
b. Telaah cost effectiveness P3G

4. Pengkajian multidimensi pada P3G di Puskesmas dan di rumah


a. Status fisik
b. Status fungsional
c. Status mental dan kognitif
d. Status nutrisi
e. Status sosial pasien geriatri

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia
Latar Belakang

• Pasien usia lanjut bukan pasien dewasa yang


ditambah umurnya
• Mempunyai karakteristik tertentu sehingga
pengelolaannya berbeda
– Tidak sekedar mengurangi dosis
– Banyak aspek lain yang harus ditilik

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Latar Belakang

• Jumlah pasien usia lanjut bertambah 


pengelolaan khusus tersebut bertambah
penting
• Perlu pemahaman dan perhatian khusus
agar tidak terjadi salah-kelola
(mismanagement / mistreatment)

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Program Nasional Geriatri

PENYELENGGARAAN PELAYANAN
KESEHATAN GERIATRI
di PUSKESMAS

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Program Nasional Geriatri

PUSKESMAS
SANTUN LANSIA

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


PENYELENGGARAAN PELAYANAN
KESEHATAN GERIATRI di Puskesmas
• UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 13 TAHUN 1998
TENTANG KESEJAHTERAAN LANJUT USIA
• UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 36 TAHUN 2009
TENTANG KESEHATAN
• PERMENKES 67 TAHUN 2015
PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN
LANJUT USIA DI PUSAT KESEHATAN
MASYARAKAT

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 13 TAHUN 1998
TENTANG KESEJAHTERAAN LANJUT USIA
BAB III (HAK DAN KEWAJIBAN)
Pasal 5

(1) Lanjut usia mempunyai hak yang sama dalam kehidupan bemasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
(2) Sebagai penghormatan dan penghargaan kepada lanjut usia diberikan
hak untuk meningkatkan kesejahteraan sosial yang meliputi:
a. pelayanan keagamaan dan mental spiritual;
b. pelayanan kesehatan;
c. pelayanan kesempatan kerja;
d. pelayanan pendidikan dan pelatihan;
e. kemudahan dalam penggunaan fasilitas, sarana, dan prasarana umum;
f. kemudahan dalam layanan dan bantuan hukum;
g. perlindungan sosial;
h. bantuan sosial.
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 36 TAHUN 2009
TENTANG KESEHATAN
BAB VII
KESEHATAN IBU, BAYI, ANAK, REMAJA, LANJUT USIA, DAN
PENYANDANG CACAT
Bagian Kesatu
Kesehatan ibu, bayi, dan anak
Bagian Kedua
Kesehatan Remaja
Bagian Ketiga
Kesehatan Lanjut Usia dan Penyandang Cacat
Pasal 138
(1) Upaya pemeliharaan kesehatan bagi lanjut usia harus ditujukan untuk menjaga
agar tetap hidup sehat dan produktif secara sosial maupun ekonomis sesuai dengan
martabat kemanusiaan.
2) Pemerintah wajib menjamin ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan
memfasilitasi kelompok lanjut usia untuk dapat tetap hidup mandiri dan produktif
secara sosial dan ekonomis.
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 36 TAHUN 2009
TENTANG KESEHATAN
BAB XV
PEMBIAYAAN KESEHATAN
Pasal 171
(1) Besar anggaran kesehatan Pemerintah dialokasikan minimal sebesar 5% (lima
persen) dari anggaran pendapatan dan belanja negara di luar gaji.
(2) Besar anggaran kesehatan pemerintah daerah provinsi, kabupaten/kota
dialokasikan minimal 10% (sepuluh persen) dari anggaran pendapatan dan belanja
daerah di luar gaji.
(3) Besaran anggaran kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat
(2) diprioritaskan untuk kepentingan pelayanan publik yang besarannya sekurang-
kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari anggaran kesehatan dalam anggaran
pendapatan dan belanja negara dan anggaran pendapatan dan belanja daerah.
Pasal 172
(1) Alokasi pembiayaan kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 171 ayat (3)
ditujukan untuk pelayanan kesehatan di bidang pelayanan publik, terutama bagi
penduduk miskin, kelompok lanjut usia, dan anak terlantar.
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia
PERMENKES 67 Tahun 2015

PENYELENGGARAAN
PELAYANAN
KESEHATAN LANSIA
DI PUSKESMAS

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


#Tujuan - 1#

pengertian dan
Karakteristik Geriatri

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Geriatri
Kecabangan dari gerontologi dan kedokteran yang berkaitan
dengan kesehatan usia lanjut pada semua aspek;
pencegahan, pengobatan, rehabilitasi dan
pengawasan yang trus menerus. (WHO, 1974)
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia
USIA LANJUT; > 60 tahun

Proses Menua

IMPLIKASI KLINIS USIA LANJUT yang SEHAT /


USIA LANJUT yang SAKIT

FAKTOR RISIKO
GENETIK LINGKUNGAN GAYA HIDUP

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIK
PASIEN GERIATRI

• Pasien geriatri adalah orang tua yang berusia


60 tahun ke atas yang memiliki memiliki lebih
dari satu penyakit pada saat yang sama akibat
gangguan fungsi jasmani, rohani, dan atau
kondisi sosial yang bermasalah.
Pasien
Multipatologi
Geriatri Gejala dan tanda yang
tidak khas
• Karakteristik daya cadangan faali
menurun
Gangguan Status
fungsional
Gangguan status nutrisi

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


♦ Penyakit degeneratif, kronik
♦ Lebih dari satu penyakit
Multipatologi
♦ Polifarmasi

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Multipatologi
Implikasi Klinis;
proses menua dan
adanya faktor risiko

 Akumulatif dari waktu ke


waktu Banyak obat yang
 Kronik, degeneratif digunakan
 Karena kondisi akut  (POLIFARMASI)
dirawat
 Perempuan 58 thn : DM
 60 tahun tekanan darah ↑
 65 tahun kolesterol naik
 68 tahun  jantung
 75 tahun: lumpuh kanan
 Usia 80 tahun  pneumonia, delirium, imobilisasi,
inkontinensia urin
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia
♦ Penyakit degeneratif,
kronik
♦ Lebih dari satu penyakit
Multipatologi
♦ Polifarmasi

 Faal organ / sistem organ menurun


 Tanda penyakit akut
Daya Cadangan Faali Menurun
 Normal untuk usianya ; cadangan faali menipis
 Mudah gagal pulih (failure to thrive)

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Gangguan Status
Fungsional
Implikasi Klinis;
proses menua dan
adanya faktor risiko

 Status fungsional:
 Kemampuan untuk melakukan aktivitas hidup sehari-hari
 Kemampuan melakukan activities of daily living (ADL)

Yang DINILAI pada Barthel ADL Index (BAI);


Duduk, berdiri, berjalan, menggunakan toilet, bab, bak,
membersihkan diri, mandi, berpakaian, makan, minum, naik-turun
tangga
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia
Gejala & tanda penyakit tidak khas
♦ Anamnesis  ungkapan tidak eksplisit, keluhan tidak
jelas, faal kognitif mungkin 
♦ Pemeriksaan  perubahan kesadaran. Contoh pada Infeksi:
suhu tak meningkat
♦ Penyakit tumpang tindih; Multipatologi dan polifarmasi

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Gejala dan Tanda
‘PENYAKIT’ Tidak Khas
Implikasi Klinis;
proses menua dan
adanya faktor risiko

• Pneumonia:
– Demam • Acute confusional
– Batuk state/ delirium
– Sesak
• Infeksi Saluran • Instabilitas postural
Kemih: • Jatuh
– Sering b a k • Hilang nafsu makan
– Terasa nyeri/
panas • Perubahan kebiasaan
– Demam • Malas/ lesu

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Gejala & tanda penyakit tidak khas
♦ Anamnesis  ungkapan tidak eksplisit, keluhan tidak
jelas, faal kognitif mungkin 
♦ Pemeriksaan  perubahan kesadaran. Contoh pada Infeksi:
suhu tak meningkat
♦ Penyakit tumpang tindih; Multipatologi dan polifarmasi

 Sering tak terdeteksi secara dini


 Sangat berpengaruh terhadap
respon terapi dan penyembuhan
Gangguan status nutrisi

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


#Tujuan – 2#

Pengertian, tujuan
dan manfaat P3G

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia
PERMENKES 67 Tahun
2015

PENYELENGGARAA
N PELAYANAN
KESEHATAN LANSIA
DI PUSKESMAS

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia
Penerapan CGA di Puskesmas

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia
PERMENKES 25 Tahun 2016

RENCANA AKSI
NASIONAL
KESEHATAN LANJUT
USIA TAHUN 2016-
2019

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


• Karakteristiknya berbeda dari dewasa
muda
• Perlu perhatian dan pendekatan khusus


KEBIJAKAN YANG
BERPIHAK

?!?
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia
• Karakteristiknya berbeda dari dewasa
muda
• Perlu perhatian dan pendekatan khusus

KEBIJAKAN YANG
BERPIHAK

DUKUNGAN
PELAYANAN KESEHATAN BERBEDA

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


PENGKAJIAN PARIPURNA PASIEN GERIATRI (P3G)

Pengertian
Suatu proses diagnostic interdisiplin, untuk
menentukan masalah dan kapabilitas medis,
kemampuan fungsional, psikososial dan
lingkungan bagi pasien lanjut usia

Tujuan

P3G untuk merencanakan penanganan yang


komprehensif serta tindak lanjut jangka panjang

Manfaat
Mendapatkan keterpaduan dalam tatalaksana
geriatri sehingga tatalaksana menjadi efektif dan
efisien (penghematan biaya pengobatan).

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia
P3G Pada Pelayanan Puskesmas

Pengkajian Paripurna Pasien Geriatri


Menapis dan mengelompokan warga usia
lanjut (status fungsionalnya)

Pengelompokan:
1. Usia lanjut sehat dan mandiri
2. Usia lanjut sehat dengan ketergantungan ringan
3. Usia lanjut sehat dengan ketergantungan sedang
4. Usia lanjut dengan ketergantungan berat/ total
5. Usia lanjut pasca-rawat (dua minggu pertama)
6. Usia lanjut yang memerlukan asuhan nutrisi
7. Usia lanjut yang memerlukan pendampingan
(memiliki masalah psiko-kognitif)

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


P3G Pada Pelayanan Puskesmas

• Kelompok 1 & 2
– Balai Lansia (ruang kegiatan usia lanjut)
• Kelompok 3 & 4
– Asuhan rumah/ home care
• Kelompok 5,6,dan 7 ketergantungan ringan
– sedang
– Balai Lansia (ruang kegiatan usia lanjut) +
pengawasan dokter

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


P3G Pada Pelayanan Puskesmas

Ruang Kegiatan Usia Lanjut


– Tujuan:
• mempertahankan derajat status fungsional pasien
agar tetap pada taraf yang paling optimal.
– Aktivitas:
• rehabilitasi medik,
• latihan jasmani,
• program nutrisi,
• KIE (komunikasi-Informasi-Edukasi),
• aktivitas psiko-sosial.

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


P3G Pada Pelayanan Puskesmas

Program Asuhan Rumah (Home Care)


– Tujuan:
• Memberikan pelayanan pada usia lanjut
ketergantungan berat/ total
• Tapi tak ada indikasi rawat inap
• Kesulitan secara teknis untuk ke Puskesmas
– Aktivitas
• Kunjungan awal untuk pengkajian masalah
• Rekomendasi pengelolaan

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


MANFAAT P3G

• Suatu kajian klinik yang bertujuan untuk:


– Mencapai derajat kesehatan optimal serta memiliki
kemampuan fungsional tertinggi
– Tidak sekedar mengobati gangguan organ
• (impairment)
– Tapi juga pada tingkat fungsi sebagai individu
• (disability)
– Dan fungsi sebagai anggota masyarakat
• (handicap)

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


MANFAAT P3G

• Promotif (mempertahankan)
• Preventif (pencegahan)
• Rehabilitatif (pemulihan)
• Kuratif (upaya penyembuhan)
• Sistem kerja INTERDISIPLIN pada Tim
Multidisiplin

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


#Tujuan - 3#

Prinsip P3G

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


PRINSIP P3G
• P3G dilakukan oleh tim terpadu
geriatri dengan pendekatan
1. Spektrum model interdisiplin. Tim terpadu terdiri dari
hubungan kerja dokter umum, dokter gigi, perawat,
antar disiplin bidan, ahli gizi, petugas farmasi,
analis laboratorium (sesuai
ketersediaan tenaga di Puskesmas)

• Evaluasi seluruh aspek yang


berkaitan dengan masalah pasien
2. Telaah cost geriatri sehingga diharapkan dapat
tercapai pengelolaan pasien geriatri
effectiveness P3G yang optimal sesuai dengan kondisi
pasien  menurunkan biaya
pengobatan pasien

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


KONSEP PENGELOLAAN PASIEN GERIATTRI

• Pengkajian Paripurna dan Terpadu


• Paripurna : aspek fisik ( termasuk
fungsional ), psikologik dan sosial
• Terpadu : diantara dokter, petugas
paramedik dan non medik
• Pendekatan interdisiplin  tim pelayanan
terpadu

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


• Diperlukan pemahanan mendalam
tentang sistem pendekatan
INTERDISIPLIN
• Jenis dan jumlah anggota Tim
tergantung keperluan dan sumber
daya manusia yang ada

Pengkajian Paripurna Pasien Geriatri

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


#Tujuan - 4#

Kajian Multidimensi
pada P3G

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


PENGKAJIAN MULTIDIMENSI PADA P3G
DI PUSKESMAS DAN DI RUMAH
STATUS FISIK
 Pemeriksaan tanda vital

STATUS FUNGSIONAL
 Penilaian aktivitas hidup sehari – hari ( activity daliy living )

STATUS MENTAL DAN KOGNITIF


Status kognitif dapat dinilai dengan clock drawing test, abbreviated mental
test atau yang lebih rinci dengan mini mental state examination dan status
afektif dapat dinilai dengan geriatric depression scale

STATUS NUTRISI
 Kegiatan penapisan nutrisi menggunakan formulir MNA bermanfaat untuk
mendeteksi adanya risiko malnutrisi atau adanya malnutrisi pada pasien lansia

STATUS SOSIAL PASIEN GERIATRI


 Penilaian aspek sosial (keluarga, lingkungan fisik, masyarakat sekitar),
ekonomi dan aspek hukum yang dapat terkait dengan pasien lanjut usia
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia
PENGKAJIAN MULTIDIMENSI PADA P3G
DI PUSKESMAS DAN DI RUMAH

• Pengkajian masalah medik dan fisik


(diagnosis medik)
• Pengkajian status fungsional (diagnosis
fungsional)
• Pengkajian status mental kognitif dan emosi
• Pengkajian status nutrisi
• Pengkajian kondisi sosial

Komponen P3G (pasien)


Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia
Pengkajian masalah medik dan fisik (diagnosis medik)

– Setelah melakukan wawancara medik


– Keluhan utama + riwayat perjalanan penyakit
– Pemeriksaan jasmani
– Pemeriksaan penunjang
– Tegakkan diagnosis medik (masalah kesehatan)

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Pengkajian Status Fungsional

• Menilai kemampuan seseorang untuk


melakukan aktivitas hidup dasar sehari-hari
• Merupakan gambaran umum derajat
kesehatan seseorang berusia lanjut.
• Dapat dijadikan patokan keberhasilan
pengobatan/ termasuk evaluasi
• Kalau sakit berat tentu tidak mandiri
• Jika makin membaikkondisinya, maka
ketergantungannya akan berkurang

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


PENGKAJIAN STATUS FUNGSIONAL
ADL

Mengendalikan rangsang BAB 2


Mengendalikan rangsang BAK 2
Membersihkan diri (seka,sisir,skt gigi) 1
Penggunaan WC [in/out,lepas/pakai celana,siram] 2
Makan 2
Transfer 3
Mobilisasi = ambulasi 3
Mengenakan pakaian 2
Naik turun anak tangga 2
Mandi 1

20 : Mandiri (A)
12-19 : Ketergantungan ringan (B)
9-11 : Ketergantungan sedang (B)
5- 8 : Ketergantungan berat (C)
0- 4 : Ketergantungan total (C)

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Pengkajian Status Kognitif
• Sejalan dengan usia; faal memori bisa berkurang
• Jumlah neurotransmiter di celah sinaps berkurang
• Jumlah sel di hipokampus berkurang
• Jumlah sel di amigdala juga bisa berkurang
• Pasien anak-anak belum mampu mengemukakan
keluhan dengan baik
• Pasien geriatri sudah mengalami kesulitan untuk
menyampaikan keluhan dengan benar

Sangat mempengaruhi tujuan pengobatan


Berperan pada proses pengobatan
Berpengaruh terhadap hasil pengobatan

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia
Pengkajian Status mental kognitif dan emosi

• Penting mengkaji status emosi pasien


geriatri karena:
– Sangat mempengaruhi kepatuhan
– Dapat merupakan latar belakang penyakitnya
– Mempengaruhi keberhasilan pengobatan
• Lama rawat
• Kemandirian, status fungsional
• Kematian

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Geriatric Depression Scale
1. Apakah anda sebenarnya puas dengan kehidupan Ya TIDAK
anda ?
2. Apakah anda telah meninggalkan banyak kegiatan YA Tidak
dan minat atau kesenangan anda ?
3. Apakah anda merasa kehidupan anda kosong ? YA Tidak
4. Apakah anda sering merasa bosan ? YA Tidak
5. Apakah anda mempunyai semangat yang baik Ya TIDAK
setiap saat ?
6. Apakah anda takut bahwa sesuatu yang buruk YA Tidak
akan terjadi pada anda ?
7. Apakah anda merasa bahagia untuk sebagian Ya TIDAK
besar hidup anda ?
8. Apakah anda sering merasa tidak berdaya ? YA Tidak
9. Apakah anda lebih senang tinggal di rumah YA Tidak
daripada pergi ke luar dan mengerjakan sesuatu
hal yang baru ?
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia
Geriatric Depression Scale
10. Apakah anda merasa mempunyai banyak YA Tidak
masalah dengan daya ingat anda dibandingkan
kebanyakan orang ?
11. Apakah anda pikir bahwa hidup anda sekarang ini Ya TIDAK
menyenangkan ?
12. Apakah anda merasa tidak berharga seperti YA Tidak
perasaan anda saat ini ?
13. Apakah anda merasa penuh semangat Ya TIDAK
14. Apakah anda merasa bahwa keadaan anda tidak YA Tidak
ada harapan ?
15. Apakah anda pikir bahwa orang lain lebih baik YA Tidak
keadaannya dari anda ?

- Setiap jawaban bercetak tebal mempunyai nilai 1


- Skor antara 5-9 menunjukkan kemungkinan besar depresi
- Skor 10 atau lebih menunjukkan depresi
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia
Pengkajian status nutrisi

Gizi kurang; sering kali tidak


diperhatikan oleh pasien maupun
keluarganya sampai pasien benar-
benar jatuh dalam status gizi yang
buruk

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Penapisan/ Skrining Nutrisi

Proses yang digunakan untuk


mengidentifikasi gejala-gejala
gangguan nutrisi.
Tujuan: untuk mengidentifikasi pasien
yang berisiko defisiensi nutrisi dan
masalah yang mengikutinya.

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Penilaian Nutrisi Mini (MNA)

 MNA terdiri dari bbrp pertanyaan (Penilaian


umum, penilaian diit, penilaian diri) dan
pengukuran antropometri.
 Telah divalidasi dan telah digunakan secara
luas.
 Skor indikator malnutrisi:
 24 = gizi baik
 17-23,5 = berisiko malnutrisi
 < 17 = malnutrisi

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Pengkajian Kondisi Sosial

• Erat kaitannya dengan mengapa pasien sakit


• Bagaimana rencana pengobatan di rumah sakit
• Bagaimana kalau nanti pulang ke rumah
• Siapa yang akan merawat sementara di rumah

Bagaimana keadaan pasien secara finansial?


Siapa yang selama ini menemani di rumah?
Bagaimana hubungan dengan orang-orang terdekat?

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Penutup
• Karakteristik pasien geriatri berbeda dari
dewasa muda
• Pengelolaannya harus khusus (tenaga,
sistem, dan sarana)
• Prinsip harus interdisiplin
• Pelayanan berkesinambungan

Berbasis komunitas; PKM


Berbasis Rumah Sakit

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Penutup
• Pengelolaan disesuaikan dengan
pentahapan kondisi medik dan status
fungsional
• Syarat mutlak sukses pengobatan:
paripurna dan interdisiplin

PENGKAJIAN PARIPURNA
PASIEN GERIATRI
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia
Penutup

PENGKAJIAN PARIPURNA
PASIEN GERIATRI

Tercapai Kualitas Hidup Yang Baik dan


atau Kualitas Wafat Yang Baik

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia
LEMBAR KASUS P3G

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Identitas

Nama : Ny S
Usia : 78 tahun
Alamat : Jakarta Pusat

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Keluhan Utama

Keluhan Utama : batuk dan sesak


memberat 2 hari sebelum berobat.

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Riwayat Penyakit Sekarang
 Sesak dan batuk memberat sejak 2 hari sebelum berobat.
 Batuk berdahak sulit dikeluarkan. Demam (+).

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Riwayat Penyakit Sekarang

• Pasien diketahui menderita hipertensi


sejak 20 tahun SMRS. TD berkisar
130/90 mmHg
• Th/ : amlodipin 1 x 5 mg.

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


TUGAS dan PERTANYAAN

1. Apa masalah Ny.S ?

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Daftar Masalah

Pneumonia
Hipertensi terkontrol

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


TUGAS dan PERTANYAAN
P3G
1. Apa masalah Ny.S ?
2. Apakah diperlukan data lain untuk menyelesaikan
masalah Ny. S diatas ?
3. Apakah data kasus diatas sudah memenuhi P3G ?

Data apa yang seharusnya ada pada kasus diatas


agar memenuhi P3G ?

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


PENGKAJIAN MULTIDIMENSI PADA P3G
DI PUSKESMAS DAN DI RUMAH

• Pengkajian masalah medik dan fisik


(diagnosis medik)
• Pengkajian status fungsional (diagnosis
fungsional)
• Pengkajian status mental kognitif dan emosi
• Pengkajian status nutrisi
• Pengkajian kondisi sosial

Komponen P3G (pasien)


Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia
DATA TAMBAHAN TERKAIT KASUS

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Identitas

Nama : Ny S
Usia : 78 tahun
Alamat : Jakarta Pusat
Suku : Jawa
Status pernikahan : Janda
Pendidikan terakhir : SD
Pekerjaan : Pedagang kue
Jumlah anak :4
Pembiayaan : JKN

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Keluhan Utama

10 bulan 7 bulan 5 bulan 3 bulan 2 hari

(r. inap) (r. jalan) (r.inap) (r. jalan)


(r. inap)
Keluhan Utama : batuk dan sesak
memberat 2 hari sebelum berobat.

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Riwayat Penyakit Sekarang
 Sesak dan batuk memberat sejak 2 hari sebelum
berobat.
 Batuk berdahak sulit dikeluarkan. Demam (+).
 Sesak makin berat, pasien tidak bisa tidur dan gelisah.
Kadang terdengar bunyi mengi.
 Pasien diketahui menderita PPOK sejak 2 tahun, obat
rutin yang dikonsumsi adalah inhalasi beta2 agonis
dan steroid. Sehari-hari sering menggunakan oksigen
3 liter permenit.
 PPOK kambuh terutama bila pasien kena flu atau
radang paru.
 Dalam 1 tahun pasien bisa terkena flu atau radang
paru 4-5 kali sampai perlu dirawat.

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Riwayat Penyakit Sekarang

 Sebelum sakit (2 tahun sebelum berobat)


aktivitas mandiri
 2 tahun terakhir pasien mobilisasi dengan
kursi roda karena bila aktivitas terlalu lelah
menyebabkan pasien sesak.
 Riwayat jatuh (-)
 Pikun (-). Gangguan tidur (-)
 Pasien masih dapat menahan BAB dan BAK

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Riwayat Penyakit Sekarang

• Pasien diketahui menderita hipertensi


sejak 20 tahun SMRS. TD berkisar
130/90 mmHg
• Th/ : amlodipin 1 x 5 mg.

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Riwayat Sosial Kemasyarakatan
• Pasien kadang pergi ke mesjid
(melakukan kegiatan keagamaan),
silatuhrami dengan anak dan cucu
pasien.
• Pasien jarang pergi berekreasi dengan
keluarga
• Kegemaran pasien: memasak dan
menonton TV (saat ini jarang dilakukan).
• Saat ini kegiatan lebih banyak di rumah
saja.
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia
Pemeriksaan Fisik

• TSB, CM, TD: 150/80 mmHg TB/BB: 162 cm/54 kg


• Nadi : 98 x/menit, regular, isi cukup
• Napas : 28 x/menit, regular, ekspirasi memanjang
• Suhu : 37,9 OC

• Mulut : oral higiene buruk


• Mata : konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-
• Leher : JVP 5-2 cmH20
• KGB : tidak teraba pembesaran

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Pemeriksaan Fisik
• Paru : vesikuler, rh +/+ wh+/+, ekspirasi
memanjang.
• Jantung: BJ I dan II normal, murmur-,
gallop –
• Abdomen: datar lemas, H/L ttb, BU+N
• Ekstremitas : akral hangat, cap refill < 2
detik.

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


ADL Barthel

Jenis Kegiatan 1 2 3
Mengendalikan rangsang pembuangan 2 2 2
tinja 1: sebelum sakit
Mengendalikan rangsang berkemih 2 2 2 2: 3 bulan SMRS
3: Saat MRS
Membersihkan diri 1 1 0
Menggunakan jamban 2 2 0
Makan 2 2 1
Berubah sikap dari berbaring ke duduk 3 3 2
Berpindah/berjalan 3 2 0
Memakai baju 2 2 1
Naik turun tangga 2 1 0
Mandi 1 1 0
Total 20 18 8

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


84

Geriatric Depression Scale= 1


Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia
28/30

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


MNA

Penapisan:8
Pengkajian: 20
(risiko malnutrisi

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


TUGAS dan PERTANYAAN
P3G
1. Apa masalah Ny.S ?

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Daftar Masalah
Pneumonia
PPOK eksaserbasi akut
Oral hygiene buruk
Risiko malnutrisi
Hipertensi terkontrol
Imobilisasi

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Pengkajian Paripurna Pasien Geriatri

• Promotif (mempertahankan)
• Preventif (pencegahan)
• Rehabilitatif (pemulihan)
• Kuratif (upaya penyembuhan)
• Sistem kerja INTERDISIPLIN pada Tim
Multidisiplin

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia

Anda mungkin juga menyukai