Anda di halaman 1dari 3

SKRINING NAPZA METODE ASSIST

DI APLIKASI SINAPZA ANDROID


No. Dokumen : 440/ /SOP/C/2022
SOP No. Revisi :
Tgl. Terbit : 2022
Halaman : 2

UPT Puskesmas dr. Tridiana Libriawaty


NIP. 19681008 200212 2 006
Krembung

1.Pengertian Skrining Napza Metode ASSIST adalah deteksi dini seluruh zat psikoaktif
termasuk alcohol, tembakau, narkotika, dan psikotropika.

2.Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah bagi petugas Kesehatan di


puskesmas untuk dapat mengenali pasien yang beresiko tinggi atau yang
telah mengalami ketergantungan satu atau lebih zat.

3.Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Krembung nomor


…………………… tentang Deteksi Dini Gangguan Jiwa

4.Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009
Tentang Narkotika
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1997
Tentang Psikotropika
4. Undang.Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014
Tentang Tenaga Kesehatan
5. PP No. 25 tahun 2011 tentang Pelaksanaan Wajib Lapor Pecandu
Narkotika
6. Permenkes No. 2415 tahun 2011 tentang Rehabilitasi Medis
Pecandu, Penyalahguna dan Korban Penyalahgunaan Narkotika

7.Referensi 1. Buku Pedoman PPDGJ III Diagnosa Jiwa


2. Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Jiwa di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Dasar
8.Alat dan Bahan 1. Tensi meter
2. Buku Kunjungan Jiwa
3. Buku KMS jiwa
4. Alat Tulis
5. Computer di Puskesmas untuk memasukkan data online kunjungan
jiwa melalui aplikasi SIMKESWA

9.Prosedur 1. Petugas Kesehatan duduk berhadapan dengan pasien, tetap


menjaga protokol kesehatan.
2. Ruangan diupayakan tenang dan nyaman
3. Sikap petugas Kesehatan :
Mendengarkan apa yang disampaikan pasien, bersahabat,
tidak menghakimi, empati dan menjaga kerahasiaan pasien
4. Petugas menjelaskan proses skrining penyalahgunaan zat
5. Buka aplikasi SINAPZA di android
6. Masukkan kode UPK dan password
7. Setelah masuk aplikasi, klik demografi dan isikan data pasien
secara lengkap. Kemudian simpan
8. Mulai menanyakan ke pasien melalui kuesioner ASSIST yang
terdiri dari 8 (delapan) pertanyaan :
• PERTANYAAN 1 bertanya tentang Napza yang pernah
digunakan oleh pasien sepanjang kehidupannya
• PERTANYAAN 2 bertanya tentang frekuensi pemakaian Napza
psikoaktif dalam tiga bulan terakhir, dan Napza mana yang
memberikan indikasi paling relevan dengan keadaan
kesehatannya saat ini.
• PERTANYAAN 3 bertanya tentang frekuensi mengalami
keinginan sangat kuat atau mendesak untuk memakai tiap
Napza dalam tiga bulan terakhir.
• PERTANYAAN 4 bertanya tentang frekuensi masalah
kesehatan, sosial, hukum dan keuangan yang berhubungan
dengan pemakaian Napza dalam tiga bulan terakhir.
• PERTANYAAN 5 bertanya tentang frekuensi dan pemakaian
mana dari tiap Napza yang mengganggu peran atau tanggung
jawab dalam tiga bulan terakhir.
• PERTANYAAN 6 merujuk pada Napza yang pernah digunakan
dan bertanya tentang apakah ada seseorang yang pernah
menyatakan perhatiannya tentang penggunaan Napzanya dan
kapan itu terjadi.
• PERTANYAAN 7 bertanya tentang apakah pasien pernah
mencoba dan gagal mengurangi pemakaian Napzanya dan
kapan itu terjadi?
• PERTANYAAN 8 difokuskan pada penggunaan Napza dengan
cara suntikan dan bertanya tentang apakah pasien pernah
menggunakan Napza yang disuntikkan
9. Setelah itu klik simpan, maka akan muncul skore dari skrining yang
telah dilakukan. Intepretasi skor adalah sebagai berikut :
a. Jika skor kurang dari 27 maka pasien berikan penyuluhan
tentang bahaya penyalahgunaan NAPZA dan PHBS
b. Jika skor lebih dari 27 maka pasien perlu dirujuk
10. Jika sudah selesai, berikan apresiasi kepada pasien atas
kerjasamanya

8.Dokumen terkait 1. Buku register pendaftaran


2. Kartu status Rekam Medis
9.Unit Terkait
1. Poli Rawat Jalan Umum
2. Poli PKPR
3. Poli VCT
4. Poli Jiwa
10. Petugas Terkait Dokter, Petugas Napza, Bidan Desa, Kader Kesehatan Jiwa

11. Rekaman Historis Perubahan


Tanggal mulai
No Yang D|iubah Isi perubahan
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai