Anda di halaman 1dari 4

RUJUK PASIEN ODGJ

No Dok:
No Revisi: -
SOP
Tanggal:
Hal: 1/2

Puskesmas dr. Djoko Setijono


Krembung 196906032008011012

1. Pengertian Rujukan pasien gangguan jiwa adalah suatu proses penanganan


pasien dengan mengirimkan pasien ke fasilitas pelayanan Kesehatan
yang lebih tinggi karena pasien tidak mampu ditangani di fasilitas
Kesehatan saat ini dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku
yaitu dengan menstabilkan pasien terlebih dahulu.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah bagi petugas


Kesehatan di puskesmas untuk melakukan rujukan.

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Krembung Nomor


188.4/xxxx/438.5.2.2.12/2023 tentang Rujukan Pasien Gangguan
Jiwa.
4. Referensi 1. Buku Pedoman PPDGJ III Diagnosa Jiwa
2. Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Jiwa di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Dasar

3. Alat dan 1. Buku status pasien


Bahan 2. Informed Consent
3. Surat Rujukan
4. Buku register rujukan

4. Langkah- 1.Petugas kesehatan jiwa menerima laporan keluarga/ masyarakat.


langkah 2.Petugas melakukan kunjungan rumah.
3.Petugas melakukan anamnesa.
4.Petugas mengkonsultasikan kepada dokter bila pasien amuk untuk
pemberian obat penenang.
5. Petugas memberikan informasi tentang kondisi pasien kepada
keluarga dan menyampaikan kalua pasien perlu di rujuk ke rumah
sakit.

1/2
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BsrE
sesuai dengan Undang Undang No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, tandatangan
secara elektronik memiliki kekuatan hukum dan akibat hukum yang sah.
6.Petugas memberikan informed consent kepada keluarga pasien
tentang persetujuan rujukan dan dilakukan Tindakan.
7.Dokter memberikan rujukan.
8.Petugas kesehatan jiwa memberitahukan kepada petugas ambulan
untuk menyiapkan ambulan.
9.Petugas melakukan komunikasi melalui Radiomedik (diutamakan)
atau telepon dengan memberikan informasi ke RS rujukan tentang :
a. Identitas penderita nama, umur, kelamin,dll
b. Kemungkinan diagnosa
c. Hasil anamnesa penderita dan termasuk data pra RS
d. Penemuan awal pemeriksaan
e. Terapi dan tindakan yang telah diberikan serta responnya
f. Memastikan RS tujuan rujukan dapat menerima pasien tersebut.
10. Petugas melakukan dokumentasi dan harus disertakan dengan
penderita, meliputi:
a. Permasalahan penderita
b. Terapi yang telah diberikan
c. Keadaan penderita saat akan dirujuk
d. Ditulis dalam lembar rujukan dan lembar observasi pasien
11. Petugas melakukan serah terima tanggung jawab pasien ke
dokter/perawat rumah sakit rujukan jiwa.
12. Petugas mengisi laporan rujukan jiwa di aplikasi SIMKESWA.

2/2
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BsrE
sesuai dengan Undang Undang No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, tandatangan
secara elektronik memiliki kekuatan hukum dan akibat hukum yang sah.
7. Diagram
Alir Petugas kesehatan jiwa menerima laporan keluarga/
masyarakat.

Petugas melakukan kunjungan rumah.

Petugas memberikan informed consent kepada


keluarga pasien tentang persetujuan rujukan
dan dilakukan Tindakan.

Petugas kesehatan jiwa memberitahukan


kepada petugas ambulan untuk menyiapkan
ambulan.

Petugas melakukan komunikasi melalui


Radiomedik (diutamakan) atau telepon dengan
memberikan informasi ke RS rujukan

Petugas melakukan dokumentasi dan harus


disertakan dengan penderita,

Petugas melakukan serah terima tanggung


jawab pasien ke dokter/perawat rumah sakit
rujukan jiwa.

8. Hal-hal -
yang perlu

3/2
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BsrE
sesuai dengan Undang Undang No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, tandatangan
secara elektronik memiliki kekuatan hukum dan akibat hukum yang sah.
diperhatikan
9. Unit Terkait 1. Kepala Puskesmas
2. Penanggung jawab UKM
3. Penanggung jawab Keswa
4. Petugas Ambulan
10. Dokumen 1. Surat Perintah Tugas
Terkait
11. Rekam Tgl
No Yang Diubah Isi Perubahan
Historis Berlaku
1
Perubahan

4/2
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BsrE
sesuai dengan Undang Undang No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, tandatangan
secara elektronik memiliki kekuatan hukum dan akibat hukum yang sah.

Anda mungkin juga menyukai