Anda di halaman 1dari 14

PEDOMAN

PROGRAM NAPZA

UPTD PUSKESMAS KANIGARAN


DINAS KESEHATAN KOTA PROBOLINGGO
PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan Karunia yang telah diberikan
kepada kami. Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kami sebagai petugas
pelaksana program dan pelayanan kesehatan di tahun 2023

Penyusunan Rencana Kerja Tahunan Program Napza Puskesmas Kanigaran


Tahun 2023 merupakan tanggung jawab saya untuk melaporkan hasil kinerja saya
kepada Kepala Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kota Probolinggo dan instansi terkait.

Pada kesempatan ini, pimpinan beserta seluruh karyawan menyampaikan


terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Kepala Dinas Kesehatan Kota Probolinggo beserta Kepala Bidang, Kepala


Seksi dan staf yang telah memberikan arahan dan bimbingan

2. Muspika Kecamatan Kanigaran, Kepala Instansi di Kecamatan Kanigaran,


dan semua pihak yang telah membantu kinerja Puskesmas Kanigaran.

Semoga dengan tersusunya Pedoman Kerja Proram Napza Puskesmas


Kanigaran ini, akan menjadi bahan untuk acuan kami kedepan dalam melaksanakan
program diare sehingga hasil cakupan program akan meningkatkan dan fungsi
pelayanan dapat berjalan dengan baik dan memuaskan bagi masyarakat.

Probolinggo, 2023
KEPALA UPTD PUSKESMAS PELAKSANA PROGRAM
KANIGARAN

Riski Nur Aini, A.Md.Kep


dr. Ike Yuliana 19950610 202203 2 004
19830728 201101 2 006

DAFTAR ISI

ii
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii

DAFTAR ISI..............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1

A. Latar Belakang.............................................................................................2

B. Tujuan..........................................................................................................2

C. Sasaran........................................................................................................2

D. Ruang Lingkup.............................................................................................2

E. Batasan Operasional...................................................................................2

BAB II STANDAR KETENAGAAN............................................................................3

A. Kualifikasi Sumberdaya Manusia................................................................3

B. Distribusi Ketenagaan..................................................................................3

C. Jadwal Kegiatan...........................................................................................4

BAB III STANDAR FASILITAS..................................................................................6

A. Denah Ruang...............................................................................................6

B. Standar Fasilitas..........................................................................................6

BAB IV TATALAKSANA PELAYANAN.......................................................................7

A. Lingkup Pelayanan......................................................................................7

B. Metode.........................................................................................................7

C. Langkah Kegiatan........................................................................................7

BAB V PENGENDALIAN MUTU.............................................................................18

BAB VI PENUTUP..................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................21

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
NAPZA adalah singkatan dari Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif
lainnya. Istilah lain kepanjangan dari NAPZA adalah narkoba yang berarti narkotika dan
obat atau bahan berbahaya
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman,
baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri,
dan dapat menimbulkan ketergantungan
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis yang bukan
Narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf
pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
Zat adiktif adalah bahan yang penggunaannya dapat menimbulkan
ketergantungan psikis. Penyalahguna adalah orang yang menggunakan Narkotika atau
Psikotropika tanpa indikasi medis dan tidak dalam pengawasan dokter. Ketergantungan
adalah gejala dorongan untuk menggunakan narkotika atau psikotropika secara terus
menerus, memerlukan jumlah yang makin bertambah (toleransi), dan menimbulkan
gejala putus zat (withdrawal) jika pemakaiannya dikurangi atau diberhentikan.
Rehabilitasi adalah upaya kesehatan yang dilakukan secara utuh dan terpadu melalui
pendekatan non medis, psikologis, sosial dan religi agar pengguna NAPZA yang
menderita sindroma ketergantungan
Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, perilaku merokok di
indonesia secara nasional pada kelompok umur 10 tahun keatas
adalah sebesar 29,2 %, sedangkan perilaku minum alcohol selama 12 bulan
adalah 4,6 %. Sementara itu prevalensi penyalahgunaan NAPZA lainnya di Indonesia
sulit untuk di ketahui besarannya. Namun berdasarkan hasil perhitungan estimasi yang
dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) di perkirakan ada 3,2 juta orang (1,5%
dari totak populasi) di Indonesia mempunyai riwayat menggunakan NAPZA. Dari jumlah
tersebut diperkirakan hanya 10 % yang mendapat layanan dari tenaga kesehatan.

1
Gangguan penggunaan NAPZA pada pasien jarag ditemukan berdiri sendiri
melainkan terdapat bersama dengan gangguan lain (komorbiditas)seperti depresi atau
ansietas, yang dapat terjadi karena kondisi predisposisi ataupun sebagai akibat NAPZA
itu sendiri, khususnya penggunaan dengan cara suntik dapat membuat seseorang
menderita penyakit penyulit (komplikasi) seperti HIV/AIDS, infeksi menular
seksual (IMS), hepatitis B atau C dan lain-lain.
Pedoman ini diharapkan menjadi acuan bagi petugas kesehatan di puskesmas
dalam penatalaksanaan pasien degan kondisi fisik dan psikiatrik terkait dengan
gangguan penggunaan NAPZA.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan upaya pelayanan kesehatan Napza secara komperhensif dan
terintegrasi di wilayah Puskesmas Kanigaran

2. Tujuan Khusus
1. Mendeteksi secara dini masalah gangguan penggunaan NAPZA. di pelayanan
puskesmas kanigaran.
2. Menangani kasus gangguan penggunaan NAPZA. di layanan kesehatan primer
termasuk di lingkungan masyarakat
3. Melakukan rujukan pada saat yang tepat bila diperlukan.

C. Sasaran Pedoman
Sasaran program Napza adalah Seluruh petugas yang terkait dalam pelaksanan
pelayanan kesehatan Napza, yaitu dokter, perawat, bidan dan tenaga kesehatan lain.

2
D. Ruang lingkup Pedoman
Ruang lingkup pedoman meliputi penanggulangan NAPZA secara komprehensif
dan berkesinambungan yang terdiri atas promosi kesehatan, pencegahan, diagnosis,
pengobatan dan rehabilitasi terhadap individu, keluarga, dan masyarakat.

E. Batasan operasional
Pencegahan penyalahgunaan NAPZA adalah program dan kegiatan mencegah
penyalahgunaan NAPZA yang dilakukan oleh tim kerja yang dibentuk dalam rangka
meningkatkan ketahanan dan daya tangkal masyarakat untuk tidak menyalahgunakan
NAPZA.

3
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia

Tenaga Kompeten adalah tenaga pemberi pelayanan yang sudah mendapatkan


pelatihan, sedangkan kualitas SDM merupakan pengetahuan, keterampilan, dan
kemampuan seseorang yang dapat digunakan untuk menghasilkan layanan
profesional.

Pengorganisasian tenaga yang dibutuhkan dalam pelaksanaan Program Diare yaitu:


1. Kepala Puskesmas : Penanggung jawab
2. penanggung jawab UKM : Bertugas memonitor pelaksana program
3. Pelaksana Program : Bertanggung jawab dalam pelaporan yang
ada di dalam program tersebut
4. Dokter : Membantu memberikan penyuluhan pada
masyarakat
5. Perawat/bidan : di masing – masing pemegang wilayah
binaan membantu memberikan
penyuluhan
6. Kader : Membantu Pelaksanaan kegiatan penyuluhan
dan penjaringan kasus

B. Distribusi Ketenagaan

Upaya P2 Jiwa dilaksanakan oleh penanggung jawab upaya P2 Jiwa serta


pelaksana upaya kesehatan. Penanggung jawab upaya dan pelaksana merupakan
tenaga kesehatan yang memiliki persyaratan kompetensi sebagai berikut :

NO PENANGGUNG JAWAB UPAYA KOMPETENSI NAMA


IJAZAH
1 Pelindung S1 Kedokteran dr. Ike Yuliana
2 PJ Program Pengembangan S1 Kedokteran dr. Risky Kukuh

4
3 Pelaksana Program P2 Jiwa D3 Keperawatan Riski Nur Aini,
A.Md. Kep

C. Jadwal Kegiatan

Pelaksanaan Pelayanan Ruang Konseling Napza, dijadwalkan setiap hari


Kamis, dimulai jam 08.00 s/d 12.00 wib.

5
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruang
pintu

Meja

Kurs
i

Almari
M Buku dan
ku E K dokumen
rsi J ur
A si

B. Standar Peralatan
No JENIS PERALATAN Jumlah
peralatan

I ALAT MEDIS

1 Tensimeter 1 buah

2 Stetoscope 1 buah

II MEUBELAIR
1 Meja tulis 1 buah
2 Lemari alat 1 buah
3 Kursi 2 buah
III PENCATATAN DAN PELAPORAN
1 Buku register pelayanan konseling 1 buah
2 Formulir informed consent Sesuai

6
Kebutuhan
3 Form screening Sesuai
Kebutuhan
4 Leaflet Sesuai
Kebutuhan
5 Form Resep Obat Sesuai
Kebutuhan
6 Form Rujukan Internal Sesuai
Kebutuhan

C. Standar Fasilitas
 Letak lokasi ruang konseling mudah diakses (strategis) tetapi tidak terlalu
terbuka sehingga prinsip-prinsip konfidensial tetap terjaga.
 Antar ruangan sebaiknya tidak tembus pandang
 Ruang Konseling merupakan tempat yang nyaman dan aman untuk
terjadinya interaksi antara konselor dan pasien.

7
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN PROGRAM P2 DIARE

A. LINGKUP KEGIATAN
Lingkup kegiatan pelayanan Kesehatan Jiwa meliputi :
1. Penanggung jawab: Dokter, perawat dan pemegang program NAPZA
2. Promosi Kesehatan
Promosi kesehatan ditujukan untuk meningkatkan
pengetahuan yang benar dan komprehensif mengenai pencegahan
dan penyalahgunaan NAPZA dengan cara penyuluhan dan leaflet
3. Pencegahan NAPZA
a) Pencegahan Primer (penyuluhan tentang NAPZA)
Pencegahan Sekunder (Deteksi dini anak yang menyalahgunakan
NAPZA, Konseling
b) Pencegahan Tersier, Langkah ini dilakukan pada orang yang
sedang menggunakan atau pernah menggunakan narkoba serta
komponen masyarakat yang berpotensi dapat membantu agar
berhenti dari penyalahgunaan narkoba dan tidak kembali
menggunakan NAPZA. (Konseling dan bimbingan sosial kepada
pengguna dan keluarga serta masyarakat yang ada di lingkungan
sekitarnya Menciptakan lingkungan yang kondusif bagi bekas
pengguna agar mereka tidak terjerat kembali sebagai pengguna
narkoba.

B. METODE
Penyuluhan, tentang NAPZA pada masyarakat dan sekolah SMP dan SMA

C. LANGKAH KEGIATAN
Penyuluhan di sekolah SMP/SMA dan sederajat di wilayah kerja puskesmas
mentikan

8
BAB V
PENGENDALIAN MUTU

Pengendalian Mutu Program


Sasaran mutu pelayanan program Pencegahan penyalahgunaan NAPZA
ditetapkan oleh Tim Mutu Puskesmas berdasarkan acuan target yang ditetapkan oleh
Dinas Kesehatan dengan memperhatikan kemampuan sarana dan tenaga yang dimiliki
Puskesmas serta capaian kegiatan sebelumnya. Sasaran mutu dipantau melalui
monitoring dan evaluasi pelaksanaan. Pencapaian sasaran mutu dibahas dalam rapat
tinjauan manajemen dan dilaporkan kepada Kepala Puskesmas

9
BAB VI
PENUTUP

NAPZA adalah singkatan dari Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif
lainnya. Istilah lain kepanjangan dari NAPZA adalah narkoba yang berarti narkotika
dan obat atau bahan berbahaya, Efek samping obat terlarang dapat menimbulkan
berbagai kerusakan pada tubuh. Diharapkan dengan adanya Pedoman
Pencegahan penyalahgunaan NAPZA ini dapat dijadikan acuan sarana pelayanan
oleh tenaga kesehatan di UPT Puskesmas Kanigaran

10
DAFTAR PUSTAKA

Azwar, S. (2022). Riset-Riset Konstruksi Skala Psikologi (I). Pustaka


Belajar.
Dachlan, Jordi, Megawati, & Berutu. (2019). Rehabilitasi Sebagai
Upaya Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba. Jurnal
Ilmiah Mahasiswa,.
Diclemente, C. C. (2018). Addiction and Change: How Addiction
Develop and Addicted People Recover (2nd ed.). The Guilford
Press.Eleanora, F. N. (2022). Kata Kunci : Narkoba,
Penyalahgunaan, Pencegahan, Penanggulangan. In FH
Universitas MPU Tantular Jakarta .

11

Anda mungkin juga menyukai