Anda di halaman 1dari 2

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

SPO PENGELOLAAN LIMBAH INFEKSIUS


No. Dokumen : No. Revisi : 0 Halaman :
SPO/ …….. 1/2
/4/2020/PPI
Tanggal Terbit: Ditetapkan :
Pada tanggal :
DIREKTUR
RSGM
GUSTI HASAN AMAN
PROVINSI KALIMANTAN
SELATAN
drg.Sapta Rianta Hutasoit, Sp.Ort
NIP.19710924 200003 2 006

Pengelolaan limbah infeksius adalah limbah yang terkontaminasi


darah, cairan tubuh pasien yang mengandung organisme patogen
PENGERTIAN yang tidak secara rutin ada di lingkungan dan organisme tersebut
dalam jumlah dan virulensi yang cukup menularkan penyakit pada
manusia rentan.
1. Agar pengelolaan limbah infeksius lebih efektif dan sesuai
TUJUAN dengan kriteria yang ditetapkan.
2. Proses untuk kegiatan untuk menangani, memilah, dan mengelola
limbah infeksius dengan benar.
3. Melindungi penyebaran infeksi pada masyarakat sekitar.

1. Undang-Undang RI
a. Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
b. Nomor 20 Tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran
c. Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
d. Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
e. Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran
2. Peraturan Pemerintah Nomor 93 Tahun 2015 tentang Rumah Sakit
KEBIJAKAN Pendidikan.
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI
Persiapan alat :
1. Petugas menggunakan APD berupa masker, sarung tangan,
sepatu dan apron.
2. Kantong plastik berwarna kuning untuk limbah padat
infeksius.
3. Troli untuk membawa limbah padat infeksius.
PROSEDUR Identifikasi jenis limbah infeksius (padat dan cair)
1. Proses Pengelolaan Limbah Padat Infeksius
a. Limbah padat infeksius : limbah yang terkontaminasi
darah dan cairan tubuh dimasukkan ke dalam plastik
warna kuning.
b. Limbah percetakan gigi (alginat dan gips) dimasukkan
kedalam kantong plastik kuning dan terpisah dari limbah
padat infeksius lainnya.
c. Wadah tempat penampungan sementara limbah infeksius :
harus tertutup, mudah dibuka dengan menggunakan pedal
kaki, bersih, tidak boleh diletakkan di bawah tempat tidur,
ikat kantong plastik jika sudah terisi ¾ penuh.
d. Limbah diangkut menggunakan troli/gerobak khusus yang
kuat, tertutup dan mudah dibersihkan, tidak boleh tercecer,
petugas menggunakan APD (masker, handscoon, sepatu,
apron) ketika mengangkut limbah.
e. Setiap hari limbah diangkat dari ruangan minimal 2 kali
1
sehari.
f. limbah infeksius akan diserahkan oleh pihak ketiga yang
telah memiliki izin dan telah bekerja sama dengan RSGM
Gusti Hasan Aman.
g. Setelah petugas melakukan pengumpulan sampah
infeksius lepaskan APD dan segera cuci tangan dengan
sabun.
2. Proses Pengelolaan Limbah cair :
Limbah cair segera dibuang kesaluran pembuangan
(spoelhock) dan akan diproses di dalam Instalasi Pengelolaan
Air Limbah (IPAL), serta dilakukan pengawasan terhadap
IPAL. Setelah selesai lakukan kebersihan tangan.
1. Unit Sanitasi
UNIT TERKAIT 2. Unit Gawat Darurat
3. Unit Bedah Sentral
4. Poliklinik Umum dan Geriatri
5. Poliklinik Spesialis
6. Poliklinik Integrasi
7. Oral Diagnosa
8. Laboratorium Klinik
9. Laboratorium Dental
10. Radiologi
11. Unit Sterilisasi

Anda mungkin juga menyukai