Metastasis PDF
Metastasis PDF
TINJAUAN PUSTAKA
Kanker paru dalam arti luas adalah semua penyakit keganasan di paru,
mencakup keganasan yang berasal dari paru sendiri maupun keganasan dari
luar paru (metastasis tumor di paru). Namun dalam penelitian ini, yang
dimaksud dengan kanker paru adalah kanker paru primer, yaitu tumor ganas
carcinoma).18
Kanker paru masih menjadi salah satu keganasan yang paling sering,
berkisar 20% dari seluruh kasus kanker pada laki-laki dengan risiko terkena 1
dari 13 orang dan 12% dari semua kasus kanker pada perempuan dengan
dilaporkan setiap tahun. Perkiraan insidensi kanker paru pada laki-laki tahun
kanker paru di Amerika Serikat pada tahun 2010 sebagai berikut :20
- Sekitar 222.520 kasus baru kanker paru akan terdiagnosa (116.750 orang
laki-laki dan 71.080 pada perempuan), berkisar 28% dari semua kasus
Risiko terjadinya kanker paru sekitar 4 kali lebih besar pada laki-laki
insidensi kanker paru 7 dari 100.000 laki-laki dan 3 dari 100.000 perempuan
pada usia 35 tahun, tetapi pada pasien >75 tahun, insidensi 440 pada laki-laki
dan 72 pada perempuan. Variasi insidensi kanker paru secara geografik yang
luas juga dilaporkan dan hal ini terutama berhubungan dengan kebiasaan
Kekerapan kanker paru di rumah sakit itu merupakan 0.06% dari jumlah
seluruh penderita rawat jalan dan 1.6% dari seluruh penderita rawat inap.18
utama kanker paru, dengan periode laten antara dimulainya merokok dengan
terjadinya kanker paru adalah 15-50 tahun. Selain itu, jumlah pack rokok
dalam 1 tahun yang dihabiskan dan usia dimulainya merokok, sangat erat
dihubungkan dengan risiko terjadinya kanker paru. Variasi geografik dan pola
Penyebab lain dari kanker paru adalah polusi udara, paparan terhadap
chloride. Insidensi kanker paru yang lebih tinggi juga ditemukan pada
sputum. Produksi sputum yang berlebih merupakan suatu gejala karsinoma sel
merupakan gejala pada hampir 50% kasus. Nyeri dada juga umum terjadi dan
bervariasi mulai dari nyeri pada lokasi tumor atau nyeri yang lebih berat oleh
(dyspnea) dan penurunan berat badan juga sering dikeluhkan oleh pasien
terjadi karena lesi obstruktif dalam saluran nafas. Mengi unilateral dan
struktur/organ sekitarnya. Sesak nafas dan nyeri dada bisa disebabkan oleh
Tumor lobus atas kanan atau kelenjar mediastinum dapat menginvasi atau
pasien tersebut akan menunjukkan suatu sindroma vena kava superior, yaitu
vena-vena dada. Tumor apeks dapat meluas dan melibatkan cabang simpatis
menyebabkan nyeri pada leher dan bahu dengan atrofi dari otot-otot kecil
pita suara kiri. Invasi tumor langsung atau kelenjar mediastinum yang
melainkan karena zat hormon/peptida yang dihasilkan oleh tumor itu sendiri.
(galactorrhea). Produksi hormon lebih sering terjadi pada karsinoma sel kecil
manifestasi non metastasis dari kanker paru. Neuropati perifer dan sindroma
Dermatomiositis Lekositosis
Hematologi Pruritis
Anemia
Polisitemia
Retinopati
Ginjal
Glomerulonefritis
Tubulointerstitial
tulang dapat terjadi ke tulang mana saja namun cenderung melibatkan tulang
iga, vertebra, humerus, dan tulang femur. Bila terjadi metastasis ke otak, maka
Tumor paru ukuran kecil dan terletak di perifer dapat memberikan gambaran
normal pada pemeriksaan fisik. Tumor dengan ukuran besar, terlebih bila
penekanan vena kava akan memberikan hasil yang informatif. Pada pasien
kanker paru dapat ditemukan demam, kelainan suara pernafasan pada paru,
pada wajah, tangan, kaki, atau pergelangan kaki, nyeri pada tulang, kelemahan
otot regional atau umum, perubahan kulit seperti rash, daerah kulit
menghitam, atau bibir dan kuku membiru, pemeriksaan fisik lainnya yang
massa tumor berukuran >1 cm. Tanda yang mendukung keganasan adalah tepi
yang ireguler, disertai indentasi pleura, tumor satelit, dan lain-lain. Pada foto
toraks juga dapat ditemukan invasi ke dinding dada, efusi pleura, efusi
Karsinoma
Gambaran Adenokar Karsinoma Karsinoma
sel
radiologi sinoma sel kecil sel besar
skuamosa
Nodul ≤4 cm 14% 46% 21% 18%
Lokasi perifer 29% 65% 26% 61%
Lokasi sentral 64% 5% 74% 42%
Massa
40% 17% 78% 32%
hilar/perihilar
Kavitas 5% 3% 0% 4%
Keterlibatan
pleura/dinding 3% 14% 5% 2%
dada
Adenopati hilar 38% 19% 61% 32%
Adenopati
5% 9% 14% 10%
mediastinum
tumor yang berukuran lebih kecil yang belum dapat dilihat dengan foto toraks,
dapat menentukan ukuran, bentuk, dan lokasi yang tepat dari tumor oleh
atelektasis, efusi pleura yang tidak massif dan telah terjadi invasi ke
MRI tidak rutin digunakan untuk penjajakan pasien kanker paru. Pada
keadaan khusus, MRI dapat digunakan untuk mendeteksi area yang sulit
vertebra).22
mengambil lebih banyak glukosa daripada sel yang normal karena sel-sel
kanker bertumbuh dan bermultiplikasi dengan cepat. Oleh karena itu, jaringan
dengan sel kanker tampak lebih terang daripada jaringan yang normal. Tumor
primer, kelenjar getah bening dengan sel-sel keganasan, dan tumor metastasis
PET scan tidak rutin digunakan sebagai tes diagnostik lini pertama
untuk kanker paru, kadang digunakan setelah foto toraks atau CT scan toraks
untuk membedakan antara tumor jinak dan ganas. PET scan khusus digunakan
kanker yang juga dapat menyebabkan gambaran positif PET scan. Gambaran
sistem bronkopulmoner. Sputum bukanlah air liur (saliva) dan bukan pula
yang sedang berlangsung. Sputum terdiri dari material seluler, non seluler,
Komponen seluler terdiri dari sel-sel inflamasi atau sel darah merah dari
keganasan dari tumor paru. Sel-sel non pulmoner seperti sel-sel skuamosa
orofaring atau sisa-sisa makanan yang dapat menjadi bagian dari sputum
komponen utama dari sputum (90%), selebihnya terdiri dari protein, enzim,
karena sel-sel tumor yang terletak di saluran nafas sentral akan ber-eksfoliatif
paru yaitu dari pemikiran bahwa perubahan sitologi sel epitel bronkus karena
metaplasia skuamosa bronkus dan sel-sel atipik pada kanker paru yang invasif,
sputum yang jelek atau atipik sedang memiliki risiko yang tinggi untuk
invasif yang dapat mendeteksi kanker paru dan lesi-lesi pre-keganasan secara
99% dan sensitivitas 66%, tetapi sensitivitas lebih tinggi pada lesi-lesi sentral
(71%) dibandingkan dengan lesi perifer (49%).6,14 Jenis sel tumor, lokasi, dan
paling tinggi pada karsinoma skuamosa dan karsinoma sel kecil, tetapi paling
lobus bawah dan berdiameter >2 cm memiliki cakupan yang lebih tinggi.
sel-sel tumor. Tumor berdiferensiasi buruk akan lebih sulit untuk menentukan
yang dapat dideteksi dengan CT scan toraks, hanya sekitar 4-11% kasus yang
dapat dideteksi dengan sitologi sputum saja, dan 7-15% kasus dapat terdeteksi
(sentral atau perifer) dan ukuran tumor. Blocking dkk. telah menunjukkan
bahwa sensitivitas sitologi sputum dari 1 sampel berkisar 68%, dari 2 sampel
berkisar 78%, dan dari ≥3 sampel berkisar 85-86%.14 Cara yang paling mudah
adalah dengan cara batuk spontan di pagi hari, dengan mengumpulkan tiga
buah sampel sputum sekuensial I selama 3 hari dan 3 buah sampel sputum
lebih efektif. Perkusi dan vibrasi dada juga dapat meningkatkan cakupan
Cakupan diagnostik dari hanya satu sampel sputum berkisar 40%, namun
sputum. Bila ditangani oleh tenaga yang terampil, maka kekerapan terjadinya
jaringannya, darah, atau keduanya. Apusan dibuat dengan segera dan difiksasi
dalam etanol 95%. Modifikasi dari metode ini adalah teknik fiksasi
terampil.25,27,28
Pada penelitian Rizzo dkk., lebih banyak sel yang dapat didiagnosis
diagnostik dan lebih sedikit terjadinya negatif palsu bila menggunakan teknik
Saccomanno.11
Bila pada spesimen tidak terdapat materi seluler, hanya ditemukan adanya
kategori ini adalah specimen yang terdiri dari elemen-elemen seluler jinak
Kategori ini meliputi semua neoplasma jinak, proses inflamasi, dan apusan
dengan inti atipik (nuclear atypia) sebagai perubahan yang reaktif atau
e. Keganasan (malignancy)
harus dijabarkan lebih lanjut apakah sel kecil (small cell) atau bukan sel
kecil (non small cell) ataukah metastasis. Oleh karena itu sangat
dilaporkan dalam beberapa penelitian bahwa atipik berat akan berisiko 45%
menjadi kanker paru. Sebanyak 40% pasien dengan atipik sedang berkembang
menjadi kanker paru dalam waktu yang lama, dibandingkan dengan 3% pasien
non atipik.27
Keterangan :
banyak.
Induksi sputum
berisi hasil sekresi dari sel-sel epitel dan submukosa pernafasan. Dengan
induksi didapatkan sputum yang adekuat dari saluran nafas bawah. Induksi
induksi sputum adalah mengumpulkan sampel yang cukup dari saluran nafas
Belum ada metode standar untuk induksi sputum. Prinsip yang ada
yang paling baik dari batuk yang dalam (sputum adekuat) adalah adanya
fagosit alveolar. Sebaliknya, air liur (saliva) ditandai oleh adanya sel-sel
makanan dan debris-debris seluler dan aselular. Kadang air liur pasti
valid.31
sputum post bronkoskopi masih menjadi metode yang paling akurat, seperti
cucian bronkus (washing), dan tiga buah sampel sputum post bronkoskopi
selama 16-20 jam setelah tindakan post bronkoskopi. Sikatan bronkus dan
pada 273 orang pasien untuk menentukan juga peranan aspirasi bronkus dan
sputum post bronkoskopi meningkat dari 41% (17 orang menunjukkan hasil
menjadi 61% (25 orang positif dari 41 pasien yang tidak tampak kelainannya
bronkus memiliki cakupan sebesar 97% (61 orang positif dari 63 orang
dan polietilen glikol (carbowax) 2%. Etanol dapat diencerkan dari cairan
polimerasi dari etilen oksida atau produk kondensasi dari etilen glikol.
berbeda, yang dinyatakan dengan berat molekul rata-rata. Dalam penelitian ini
yang dipakai sebagai campuran Saccomanno adalah PEG 400, yang memiliki
rumus kimia :
PEG 400 adalah cairan kental jernih, tidak berwarna, praktis tidak berwarna,
bau khas lemah, agak higroskopik, larut dalam air, etanol 95%, aseton, dan
2.4.5. Bronkoskopi
diagnostik dapat diandalkan untuk mengambil jaringan atau bahan agar dapat
dipastikan ada tidaknya sel ganas. Pemeriksaan ada tidaknya massa intra
berdarah. Prosedur ini juga dapat menilai ada tidaknya pembesaran kelenjar
getah bening, yaitu dengan menilai karina yang terlihat tumpul akibat
Jenis Bronkoskopi
Berdasarkan bentuk dan sifat alat bronkoskopi, saat ini dikenal dua
1966.33 Bronkoskopi serat optik lentur (BSOL) juga dikenal sebagai Fiber
malnutrisi).
Pengambilan Spesimen
penyakit saluran napas termasuk tumor paru primer ataupun sekunder dan
dan 45% kasus kanker paru perifer, tetapi bila dikombinasikan dengan
lagi.
pasien yang dicurigai mengalami kelainan paru difus (infeksi, non infeksi,
non seluler dari lapisan cairan alveolus dan permukaan epitel saluran
napas bawah, mewakili proses inflamasi dan status imun dari saluran
5. Biopsi endobronkial
antara 51-97%. Tiga sampel biopsi yang diambil dari lesi endobronkial
Pada beberapa kasus juga dapat digunakan untuk lesi-lesi benign (jinak).
gauge, tetapi untuk lesi jinak dan limfoma menggunakan jarum yang lebih
ventilasi mekanik.
beberapa keadaan teknik ini dapat menggantikan biopsi paru terbuka (open
1. Normal
(corpus alineum). Dapat juga bersifat akut (pneumonia segmental) atau kronis
atau peach-coloured.
b. Pembengkakan (swelling)
Pada inflamasi yang ringan, sudut karina dapat sedikit tumpul atau
purulen).
dan lain-lain.
f. Tuberkulosis
utama :
- Distorsi dari bronkus karena tekanan dari luar pada pohon bronkus;
- Pertumbuhan intralumen bisa berasal dari tumor itu sendiri, perluasan dari
bronkus.
Karakteristik bronkoskopi :
bronkus.
sekitar 9%. Namun tipe histologi lainnya berbeda berdasarkan jenis kelamin,
yaitu: karsinoma sel skuamosa sekitar 44% dari seluruh kasus kanker paru
paling sering pada laki-laki. Insidensinya pada laki-laki menurun sejak awal
adenokarsinoma menjadi tipe histologi kanker paru yang paling banyak pada
skuamosa masih menjadi tipe yang paling banyak pada laki-laki. Pada
epidemi.2,21
nekrosis dan debris seluler, sel tumor yang besar menunjukkan inti (nukleus)
hiperkromatik yang ireguler dan terletak di tengah, dengan satu atau lebih
anak inti (nukleolus) dan sitoplasma yang sedikit. Sel tumor biasanya
terisolasi dan dapat menunjukkan bentuk bizarre, seperti bentuk spindle dan
tadpole. Sel-sel tampak dalam bentuk agregat yang kohesif, biasanya bentuk
datar dengan nukleus yang panjang atau spindel. Pada karsinoma sel skuamosa
eksfoliatif, lebih dominan sel-sel berasal dari permukaan tumor dan tampak
piknotik yang gelap. Sebaliknya, pada sikatan bronkus, sel-sel berasal dari
kohesif.2
pewarnaan Papanicolaou).
2.6.2. Adenokarsinoma
Klasifikasi WHO membagi tumor ini menjadi tipe asinar atau papilar,
walaupun dalam prakteknya kedua tipe ini bisa didapatkan bersamaan dalam
elektronik menunjukkan bahwa tumor ini berasal dari sel epitel pada atau lebih
distal dari bronkiolus terminalis. Secara inspeksi, batas tumor tampak kurang
adenokarsinoma bisa sendiri atau tersusun dalam morula tiga dimensi, asinus,
sel. Batas kelompok sel tegas dan khas. Volume sitoplasma bervariasi tetapi
biasanya relatif sedikit. Biasanya khas bersifat sianofilik dan lebih translusen
bersifat homogen atau granular dan sebagian bersifat ‘foamy’ oleh karena
dan menekan nukleus ke satu arah, membentuk yang disebut signet-ring cell.
kontur yang relatif halus dan sedikit ireguler. Kromatin cenderung bergranular
halus dan tersebar pada tumor yang berdiferensiasi baik tetapi terdistribusi
kasar dan ireguler atau hiperkromatik pada tumor yang berdiferensiasi buruk.
6A. Tiga dimensi, kelompok besar sel-sel ganas, dengan struktur nukleus yang
Papanicolaou).
Papanicolaou).
6C. Kelompok sel-sel ganas dengan batas sitoplasma yang kurang jelas, tetapi
Karsinoma sel besar adalah kanker paru jenis karsinoma bukan sel kecil
kecil dan glandular atau diferensiasi skuamosa.2 Jenis tumor ini berkisar 15%
dari kanker paru, heterogen, dan banyak peneliti menganggap karsinoma ini
diferensiasi sedang, tumor paru endokrin atipikal, dan karsinoma paru sel
tahun 1992, dan keduanya dikenal sebagai jenis yang jarang dalam klasifikasi
tersebar. Batas sel tidak jelas sehingga sinsitium sel tidak teratur. Nukleus
bervariasi mulai dari bulat sampai bentuk yang sangat tidak teratur dengan
basofilik, biasanya rasio inti: sitoplasma besar. Karsinoma sel besar dengan
palisade dan molding), tetapi dapat dibedakan dari karsinoma sel kecil dengan
adanya nukleolus yang prominen dan nukleus lebih besar 3x dari diameter
limfosit kecil. Karsinoma basaloid pada sediaan apusan terdiri dari sel tumor
dan agregasi kohesif. Sel tumor bentuk spindel memiliki nukleus besar soliter
yang terang.2
Karsinoma sel kecil adalah suatu tumor epitel ganas yang terdiri dari
sel-sel kecil dengan sitoplasma yang jarang, batas sel yang tidak tegas,
kromatin inti bergranular halus, dan nukleolus tidak ada. Sel-sel berbentuk
bulat, oval dan spindel. Nuclear molding prominen. Secara tipikal nekrosis
bersifat luas dan jumlah mitotik banyak.2 Karsinoma sel kecil berkisar 20-
25% dari kasus kanker paru, biasanya berasal dari bronkus sentral. Biasanya
karsinoma sel kecil berkembang dengan cepat dan bermetastase dengan cepat
dan luas (hepar, tulang, sistem saraf pusat, kelenjar getah bening, adrenal, dan
karsinoma sel oat, karsinoma anaplastik sel kecil, karsinoma sel kecil tidak
atau sinsitium, sel-sel tumor umumnya tersusun dalam bentuk linear. Pada
masing sel neoplastik memiliki rasio inti : sitoplasma yang besar dengan
kontur inti yang ovoid sampai ireguler. Gambaran sel yang difiksasi dengan
membentuk gambaran ‘salt and pepper’, sedangkan sel yang tidak terfiksasi
dengan baik menunjukkan kromatin yang tidak berstruktur, warna biru gelap.
Nukleolus yang jelas jarang didapat atau tidak ada. Oleh karena nukleus
sediaan apusan, tetapi terutama pada biopsi aspirasi dan sikatan bronkus.
Gambar 8. Kelompok sel dengan sitoplasma yang sedikit, nuclear molding, dan
kromatin bergranular halus, nukleolus tidak ada, formasi rosette yang baru jadi.2