Disusun oleh
Kelompok 8 THP - B
Anggota Kelompok :
Dimas Wahyu Prihantoro 161710101117
Kelvin Wijaya 161710101120
Amelia Mareta Puspa 161710101121
Dian Pelita Damayanti 161710101125
Lemak merupakan sekelompok ikatan organik yang terdiri atas unsur Carbon
(C),Hidrogen (H) dan Oksigen (O), yang mempunyai sifat dapat larut dalam zat-
zat pelarut tertentu (zat pelarut lemak), seperti petroleum benzene, ether. Lemak
yang mempunyai titik lebur tinggi bersifat pada suhu kamar, sedangkan yang
mempunyai titik lebur rendah, bersifat cair. Lemak yang padat pada suhu kamar di
sebut lemak atau gaji, sedangkan yang cair pada suhu kamar di sebut minyak.
Lemak pada bahan pangan diperoleh dari sumber hewani dan nabati. Salah
satu contohnya yaitu shortening dan susu. Shortening banyak digunakan pada
pembuatan bakery khususnya cake sebagai bahan pembentuk tekstur pada cake.
Sedangkan susu banyak digunakan pada pembuatan es krim dengan fungsi untuk
membentuk flavor pada es krim. Namun, penggunaan shortening maupun jenis
susu yang berbeda akan menghasilkan cake dan es krim dengan karakteristik yang
berbeda pula. Oleh karena itu, melalui makalah ini akan dipaparkan mengenai
peranan lemak terhadap pembuatan cake dan es krim.
BAB 2. ISI
1. Specific gravitiy
Shortening cair memiliki kandungan emulsifier yang lebih tinggi dan lebih
mudah mengikat udara pada adonan.
Shortening dapat menurunkan specific gravity/ bobot jenis dari cake. Hal ini
disebabkan karena kristal β yang berukuran kecil pada shortening membantu
menstabilkan gelembung-gelembung kecil saat pengadukan adonan,
menyebabkan adonan menjadi teraerasi dan menurunkan specific gravitiynya.
2. Viskositas batter (adonan)
Adonan dengan penambahan liquid shortening memiliki viskositas yang lebih
rendah dibandingkan dengan penambahan plastic shortening, hal ini
disebabkan karena liquid shortening yang tidak memiliki struktur solid susah
mengikat udara pada adonan sehingga viskositas pada adonan menjadi
rendah.
3. firmness
Plastic shortening dapat menyebabkan cake memiliki tekstur yang lebih tegas
dibandingkan ketika cake diberi liquid shortening, 4 liquid shortening
memiliki tekstur yang lebih halus, butiran yang seragam dan volume yang
lebih tinggi. Disebabkan karena liquid shortening memiliki daya ikat yang
baik dengan emulsifier seperti lesitin.
Lapisan terluar dari cake
Tekstur cake
Warna cake
2.1.5. Pengaruh penambahan shortening terhadap sifat organoleptik cake
Organoleptik (heenan, 2010). Jenis lemak yang berbeda secara signifikan
(p <0,05) mempengaruhi karakteristik sensoris kue.
1. Mentega
Kue yang diproduksi dengan mentega memliki kerak dengan warna yang lebih
gelap dan memiliki tekstur yang cukup keras dan after tasenya memiliki rasa
hambar,
2. Margarin
sementara kue yang diproduksi dengan margarin memiliki aroma yang kuat
pada aroma‘‘ berlemak ’,‘ rasa yang ‘asin”, dan flavour after tase yang
“hambar” serta memiliki tekstur dimulut yang “berlemak”
3. Shortening
sementara kue yang diproduksi dengan margarin memiliki aroma yang kuat
pada aroma‘‘ meringue ’ dan flavour “Doughy” dan sedikit memiliki rasa asin
dan flavour butter, tekstur yang lembab dan oral tekstur yang berlemak. Gelinas
Et al(1999) menyatakan bahwa nilai sensory cake yang paling bagus terletak
pada cake yang terbuat dari butter (mentega), dimana mentega meningkatkan
flavour, kelembutan dan kelembaban cake.
Hasil yang diperoleh dari penelitian Chiara et al. (2003), di mana komposisi
perkiraan umumnya harus 7,46% untuk lemak, 63,96% untuk kelembaban,
24,80% untuk karbohidrat, dan 0,70% untuk abu. Hasilnya juga sesuai dengan
yang dijelaskan dalam Peraturan 379 (ANVISA, 1999), yang menetapkan minimal
3% untuk lemak dan 2,5% untuk protein. Data yang ditemukan untuk pH dalam es
krim menurut Shaviklo et al. (2011), yang mengevaluasi sifat-sifat kimia dari es
krim yang diperkaya dengan protein ikan dan memiliki pH 6,7 untuk formulasi
kontrol (tanpa menambahkan protein).
Dalam penelitian lain, Pereira dkk. (2011) mengevaluasi pengaruh
penggantian sebagian susu dengan susu kedelai dan menemukan 0,94% untuk abu
dan 22,41% untuk karbohidrat dalam es krim, yang mirip dengan nilai yang
ditemukan dalam penelitian ini. Kandungan protein yang ditemukan oleh para
penulis itu lebih rendah (3,99%) dan lemak lebih tinggi (10,15%) dibandingkan
dengan nilai-nilai yang ditemukan dalam pekerjaan kami.
2.2.6 Pengaruh Perbedaan Jenis Lemak Terhadap Sifat Organoleptik Ice Cream
(aroma, rasa, tekstur)