Anda di halaman 1dari 1

1

INTISARI

Identifikasi Zona Persebaran Mineral Mangan Berdasarkan Pemetaan Geologi dan


Metode VLF-EM di Wilayah Kliripan, Kabupaten Kulonprogo, DIY

Oleh
Galih Puspita Ratih

Wilayah Kliripan merupakan area bekas penambangan mangan yang cukup besar di
Indonesia. Penelitian di daerah ini bertujuan untuk mengetahui persebaran mineral mangan
melalui pemetaan geologi dan pengukuran menggunakan metode VLF-EM. Pemetaan geologi
memberikan informasi berupa jenis litologi dan struktur yang ada di permukaan. Pengukuran
menggunakan metode VLF-EM menghasilkan peta penampang rapat arus ekuivalen (RAE)
yang dapat digunakan untuk memperkirakan posisi zona konduktif. Nilai RAE yang tinggi
dapat mengindikasikan keterdapatan mangan , sedangkan nilai RAE yang rendah dapat
berkorelasi dengan batugamping di daerah penelitian.
Berdasarkan korelasi peta RAE di semua lintasan, terdapat anomali konduktif yang
menerus dari lintasan A hingga lintasan C dengan arah tenggara-barat daya. Anomali tersebut
bertepatan dengan posisi patahan yang memotong ketiga lintasan (A, B, dan C) dan juga
singkapan mangan di permukaan (pada lintasan b dan C). Selain itu, juga ditemukan anomali
konduktif yang berada pada jarak 300-400 meter (lintasan A), 600-675 meter dan 750-800
meter (lintasan C), dan 450-625 meter (lintasan D) yang diinterpretasikan sebagai endapan
mangan. Pembentukan mangan di daerah penelitian dimungkinkan berasal dari proses
hidrotermal dengan sesar naik yang diduga sebagai pengontrol mineralisasi di daerah
penelitian.
Kata kunci : Kliripan, mineral mangan, VLF-EM, peta RAE

Anda mungkin juga menyukai