Makalah
Makalah
DAFTAR ISI
Daftar Isi ................................................................................................................... 1
Kata pengantar ......................................................................................................... 2
Bab I Pendahuluan .................................................................................................... 3
1. Latar Belakang Masalah.......................................................................... 3
Bab II Pembahasan ................................................................................................... 4
A. Pengertian Perdagangan Internasional ................................................. 4
B. Manfaat Perdagangan Internasional ..................................................... 4
C. Faktor-faktor pendorong terjadinya perdagangan internasional .......... 4
D. Keunggulan absolut dan keuntungan komperatif dalam perdaganga internasional 5
E. Kebijakan Perdagangan Internasional .................................................... 5
1. Kebijakan Proteksi .............................................................................. 6
a. Tarif dan Bea Masuk ...................................................................... 6
b. Pelarangan Impor .......................................................................... 7
c. Kuota atau Pembatasan Impor ...................................................... 8
d. Subsidi ............................................................................................ 9
e. Dumping ......................................................................................... 10
2. Kebijakan perdagangan Bebas .......................................................... 11
a. Ciri-ciri Perdagangan Bebas .......................................................... 11
b. Peraturan pemerintah mengenai perdagangan bebas ................. 12
c. Dampak perdagangan bebas ......................................................... 12
3. Kebijakan Autarki ............................................................................... 13
Bab II Penutup ........................................................................................................... 14
A. Kesimpulan .......................................................................................... 14
B. Saran .................................................................................................... 14
Daftar Pustaka .......................................................................................................... 15
Kata Pengantar
Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada tuhan yang maha esa, karena atas berkat dan
limpahan rahmatnyalah maka kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Dengan ini kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga
allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.
BAB I
Pendahuluan
1. Latar Belakang Masalah
Dalam konteks perekonomian suatu negara, salah satu wacana yang menonjol adalah
mengenai pertumbuhan ekonomi. Meskipun ada juga wacana lain mengenai pengangguran,
inflasi atau kenaikan harga barang-barang secara bersamaan, kemiskinan, pemerataan
pendapatan dan lain sebagainya. Pertumbuhan ekonomi menjadi penting dalam konteks
perekonomian suatu negara karena dapat menjadi salah satu ukuran dari pertumbuhan atau
pencapaian perekonomian bangsa tersebut, meskipun tidak bisa dinafikan ukuran-ukuran
yang lain. Wijono (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu
indikator kemajuan pembangunan.
Salah satu hal yang dapat dijadikan motor penggerak bagi pertumbuhan adalah perdagangan
internasional. Salvatore menyatakan bahwa perdagangan dapat menjadi mesin bagi
pertumbuhan ( trade as engine of growth, Salvatore, 2004). Jika aktifitas perdagangan
internasional adalah ekspor dan impor, maka salah satu dari komponen tersebut atau kedua-
duanya dapat menjadi motor penggerak bagi pertumbuhan. Tambunan (2005) menyatakan
pada awal tahun 1980-an Indonesia menetapkan kebijakan yang berupa export promotion.
Dengan demikian, kebijakan tersebut menjadikan ekspor sebagai motor penggerak bagi
pertumbuhan.
Ketika perdagangan internasional menjadi pokok bahasan, tentunya perpindahan modal antar
negara menjadi bagian yang penting juga untuk dipelajari. Sejalan dengan teori yang
dikemukakan oleh Vernon, perpindahan modal khususnya untuk investasi langsung, diawali
dengan adanya perdagangan internasional (Appleyard, 2004). Ketika terjadi perdagangan
internasional yang berupa ekspor dan impor, akan memunculkan kemungkinan untuk
memindahkan tempat produksi. Peningkatan ukuran pasar yang semakin besar yang ditandai
dengan peningkatan impor suatu jenis barang pada suatu negara, akan memunculkan
kemungkinan untuk memproduksi barang tersebut di negara importir. Kemungkinan itu
didasarkan dengan melihat perbandingan antara biaya produksi di negara eksportir ditambah
dengan biaya transportasi dengan biaya yang muncul jika barang tersebut diproduksi di
negara importir. Jika biaya produksi di negara eksportir ditambah biaya transportasi lebih
besar dari biaya produksi di negara importir, maka investor akan memindahkan lokasi
produksinya di negara importir (Appleyard, 2004).
BAB II
Pembahasan
d. Subsidi
Subsidi adalah kebijakan pemerintah untuk membantu menutupi sebagian biaya produksi per
unit barang produksi dalam negeri. Sehingga produsen dalam negeri dapat menjual barangnya
lebih murah dan bisa bersaing dengan barang impor.
e. Dumping.
Dumping adalah kebijakan pemerintah umtuk menjual barang di luar negeri dengan harga
yang lebih rendah dari dalam negeri atau bahkan di bawah biaya produksi. Kebijakan
dumping dapat meningkatkan volume perdagangan dan menguntungkan negara pengimpor,
terutama menguntungkan konsumen mereka. Namun, negara pengimpor kadang mempunyai
industri yang sejenis sehingga persaingan dari luar negeri ini dapat mendorong pemerintah
negara pengimpor memberlakukan kebijakan anti dumping (dengan tarif impor yang lebih
tinggi), atau sering disebut counterveiling duties. Hal ini dilakukan untuk menetralisir
dampak subsidi ekspor yang diberikan oleh negara lain. Predatory dumping dilakukan
dengan tujuan untuk mematikan persaingan di luar negeri. Setelah persaingan di luar negeri
mati maka harga di luar negeri akan dinaikkan untuk menutup kerugian sewaktu melakukan
predatory dumping.
Syarat yang harus dipenuhi dalam kebijakan dumping yaitu:
- kekuatan monopoli di dalam negeri lebih besar daripada luar negeri, sehingga kurva
permintaan di dalam negeri lebih inelastis dibanding kurva permintaan di luar negeri.
- terdapat hambatan yang cukup kuat sehingga konsumen dalam negeri tidak dapat membeli
Perdagangan bebas merupakan suatu kegiatan jual beli produk antar negara tanpa adanya
kerumitan aturan atau birokrasi yang mengatur perdagangan bebas itu didalam suatu Negara.
Sehingga, suatu Negara, perusahaan, atau perorangan sekalipun dapat menjual produk yang
diciptakannya di luar negeri. Begitu pula sebaliknya, Negara lainpun dapat menjual
produknya didalam negeri sehingga konsumen dapat mendapatkan barang – barang kualitas
internasional dengan mudah dan dengan harga yang relatif terjangkau.
Dengan tidak adanya hambatan aturan dalam melaksanakan kegiatan perdagangan bebas ini
tentunya memacu suatu Negara untuk mengembangkan negaranya dalam menjual hasil
produk unggulan yang menjadi ciri khas negaranya tersebut. Menurut para pakar dengan
melakukan perdagangan bebas tentunya akan saling menguntungkan bagi
Tentunya setiap Negara memiliki kekurangan dan kelebihannya masing – masing, ada Negara
yang memiliki keunggulan dalam menciptakan alat – alat canggih seperti komputer dan alat
elektronik lainnya, tetapi minim dalam sumber daya alam. Ada pula Negara yang memiliki
sumber daya alam yang berlimpah tetapi memiliki keterbatasan dalam menciptakan alat – alat
canggih seperti elektronik, maka dengan adanya perdagangan bebas tentunya akan menjadi
keuntungan bagi satu sama lain.
Perdagangan barang tanpa pajak (termasuk tarif) atau pembatasan perdagangan yang lain
(seperti kuota impor atau subsidi untuk produsen), maksudnya adalah jual beli tersebut
dilakukan tanpa dikenai pajak pada pemerintah.
Perdagangan layanan tanpa pajak atau pembatasan perdagangan yang lain, hal ini pun
hamper sama dengan poin pertama, tidak adanya ketentuan pajak yang khusus yang
dikenakan kepada produsen, juga tidak adanya pembatasan oleh perdagangan yang lain.
Ketiadaan dasar-dasar “pemutar belit perdagangan” (seperti pajak, subsidi, peraturan atau
hukum) yang memberikan kelebihan kepada sejumlah kecil perusahaan, isirumah, atau
faktor-faktor produksi
Akses bebas ke pasar, tidak adanya batasan atau kemudahan akses yang dapat langsung pada
pasarnya, langsung pada konsumen dalam proses penjualannya.
Akses bebas kepada informasi pasar, konsumen dalam proses membeli produk dapat meraih
informasi secara terbuka dan bebas.
Ketakupayaan firma-firma mengacaukan pasar melalui kekuatan monopoli atau oligopoli
berian pemerintah
Pergerakan bebas tenaga kerja antara luar dan dalam negara
Pergerakan bebas modal antara luar dan dalam Negara
Dampak Positif
Dengan adanya perdagangan bebas yang dilakukan oleh suatu Negara, tentunya tersebut
dapat menikmati produk tidak hanya dari hasil produk buatan dalam negeri sendiri saja, tetapi
juga dapat menkonsumsi produk buatan luar negeri dengan mudah karena dengan adanya
perdagangan bebas barang impor dapat bebas masuk kedalam negeri. selain itu terjalin suatu
hubungan internasional yang semakin terbuka antar Negara. Kemudian produk – produk
dalam negeri dapat dengan memudah meraih popularitas di luar negeri. Dapat pula
meningkatkan reputasi Negara ketika suatu Negara dapat berprestasi menciptakan produk
yang bermanfaat dan diminati oleh konsumen internasional. Kemudian devisa kuat jika
ekspor lebih besar daripada impor. Setiap individu bebas memiliki kekayaan dan sumber
daya produksi. Setiap individu bebas memiliki kekayaan dan sumber daya produksi, inisiatif
dan kreatifitas masyarakat dapat dikembangkan, terjadi persaingan antar produsen untuk
menghasilkan barang yang bermutu, efisiensi dan efektifitas tinggi karena tindakannya selalu
didasarkan pada prinsip ekonomi.
Dampak Negatif
Tentunya selain dampak positif, tidak sedikit juga dampak negative yang ditimbulkan akibat
kegiatan perdagangan bebas. Yaitu selain menjadi orang yang konsumtif terhadap barang –
bararang impor, banyak pula pengangguran, karena kalah bersaing produsen dari luar negeri,
kemudian banyak pabrik yg bangkrut karena tidak kuat dengan persainan yang begitu ketat,
selain itu larinya investor dikarenakan SDM dan ETOS KERJA dalam negeri lemah dan
devisa yang habis karena lebih banyak produk impor daripada ekspor. Kemudian bagi Negara
– Negara yang belum berkembang maka akan menjadi sebuah kerugian karena selalu
mengandalkan Negara lain untuk terus mengimpor barang – barang kedalam negeri, yang
kemudian membuat Negara yang lemah ini sulit berkembang karena terus “diserang” oleh
barang – banrang impor. Juga sebaliknya, akan menjadi keuntungan tersendiri bagi Negara
yang telah berkembang untuk terus menjual produknya ini sehingga produknya lebih diminati
dan lebih popular di luar negeri. Adanya eksploitasi terhadap masyarakat ekonomi lemah
oleh pihak yang kuat ekonominya, menimbulkan terjadinya monopoli sehingga merugikan
masyarakat, munculnya kesenjangan ekonomi antara golongan ekonomi kuat dengan
golongan ekonomi lemah, perekonomian dapat dengan mudah menjadi tidak stabil.
3. Kebijakan Autarki
Politik autarki adalah kebijakan perdagangan dengan tujuan untuk menghindarkan diri dari
pengaruh-pengaruh negara lain, baik pengaruh politik, ekonomi, maupun militer, sehingga
kebijakan ini bertentangan dengan prinsip perdagangan internasional yang menganjurkan
adanya perdagangan bebas. itu seorang importir dalam melaksanakan pembayarannya harus
membeli uang dollar terlebih dahulu pada suatu bank devisa dengan kurs yang berlaku,
kemudian ditransfer kepada eksportir di Amerika.
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara
dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud
dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah
suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara,
perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP.
Meskipun perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan tahun (lihat Jalur Sutra,
Amber Road), dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan
beberapa abad belakangan. Perdagangan internasional pun turut mendorong Industrialisasi,
kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional.
Kebijakan perdagangan internasional merupakan salah satu bentuk kebijakan ekonomi
internasional. Kebijakan perdagangan internasional adalah kebijakan yang mencakup
tindakan pemerintah terhadap rekening yang sedang berjalan (current account) daripada
neraca pembayaran internasional, khususnya tentang ekspor dan impor barang. Dalam
Kebijakan ini tentu saja terdapat dampak yang positif dan negatif bagi kita.
B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul
makalah ini. Penulis banyak berharap makalah ini dapat diberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di
kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada
khususnya dan dapat mempermudah kami untuk mempelajari mata kuliah Perdagangan
Internasional.
DAFTAR PUSTAKA
http://ssbelajar.blogspot.com/2012/03/kebijakan-perdagangan-internasional.html
http://umihanasumi.blogspot.com/2011/03/kebijakan-perdagangan-internasional.html
https://sites.google.com/site/iwansubhanhotmail/makalah
http://karimahpatryani.wordpress.com/2011/06/05/kebijakan-perdagangan-internasional/
http://pebriandini.wordpress.com/2012/04/17/perdagangan-bebas/