Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan adalah merupakan salah satu dari hak asasi manusia, seperti
termaksud dalam UUD 1945. Dalam UUD 1945 juga dinyatakan bahwa setiap orang
berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan
hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Kesehatan
sebagai hak asasi manusia, mengandung suatu kewajiban untuk menyehatkan yang sakit
dan berupaya mempertahankan yang sehat untuk tetap sehat. Kesehatan adalah keadaan
sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinan setiap orang hidup produktif
secara sosial dan ekonomis. Hal ini melandasi pemikiran bahwa sehat
B. Rumusan Masalah
1) Apakah definisi dari manajemen kesehatan?
2) Apa saja fungsi manejemen kesehatan?
3) Bagaimana penerapan manejemen dibidang kesehatan?
4) Apa saja ruang lingkup di manejemen kesehatan?
5) Apa itu perencanaan kesehatan?
6) Apa manfaat perencanaan kesehatan?
7) Apakah definisi organisasi kesehatan?
8) Apa saja jenis- jenis organisasi kesehatan?

C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk menjelaskan mengenai Organisasi
Dan Manajemen Kesehatan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Manajemen Kesehatan


Manajemen adalah suatu kegiatan untuk mengatur orang lain guna mencapai suatu
tujuan atau menyelesaikan pekerjaan. “Manajemen kesehatan adalah suatu kegiatan atau
suatu seni untuk mengatur para petugas kesehatan dan nonpetugas kesehatan guna
meningkatkan kesehatan masyarakat melalui program kesehatan.” Dengan kata lain
manajemen kesehatan masyarakat adalah penerapan manajemen umum dalam sistem
pelayanan kesehatan masyarakat sehingga yang menjadi objek dan sasaran manajemen
adalah sistem pelayanan kesehatan masyarakat.
1. Fungsi Manajemen Kesehatan
Pada umumnya, fungsi manajemen dalam suatu organisasi meliputi:
a. Planning (perencanaan) adalah sebuah proses yang dimulai dengan merumuskan tujuan
organisasi sampai dengan menetapkan alternative kegiatan untuk pencapaiannya.
b. Organizing (pengorganisasian) adalah rangkaian kegiatan menajemen untuk
menghimpun semua sumber daya (potensi) yang dimiliki oleh organisasi dan
memanfaatkannya secara efisien untuk mencapai tujuan organisasi.
c. Actuating (directing, commanding, motivating, staffing, coordinating) atau fungsi
penggerakan pelaksanaan adalah proses bimbingan kepada staff agar mereka mampu
bekerja secara optimal menjalankan tugas-tugas pokoknya sesuai dengan ketrampilan
yang telah dimiliki, dan dukungan sumber daya yang tersedia.
d. Controlling (monitoring) atau pengawasan dan pengendalian (wasdal) adalah proses
untuk mengamati secara terus menerus pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana
kerja yang sudah disusun dan mengadakan koreksi jika terjadi penyimpangan.

2
2. Penerapan Manajemen Dibidang Kesehatan
Sehat adalah suatu keadaan yang optimal, baik fisik, mental maupun sosial, dan
tidak hanya terbatas pada keadaan bebas dari penyakit atau kelemahan saja. Tujuan
sehat yang ingin dicapai oleh sistem kesehatan adalah peningkatan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya. Sesuai dengan tujuan sistem kesehatan tersebut,
administrasi (manajemen) kesehatan tidak dapat disamakan dengan administrasi niaga
(business adminstration) yang lebih banyak berorientasi pada upaya untuk mencari
keuntungan finansial (profit oriented). Administrasi kesehatan lebih tepat digolongkan
ke dalam administrasi umum/publik (public administration) oleh karena organisasi
kesehatan lebih mementingkan pencapaian kesejahteraan masyarakat umum.
Manajemen kesehatan harus dikembangkan di tiap-tiap organisasi kesehatan di
Indonesia seperti Kantor Depkes, Dinas Kesehatan di daerah, Rumah Sakit dan
Puskesmas dan jajarannya. Untuk memahami penerapan manajemen keehatan di RS,
Dinas Kesehatan dan Puskesmas perlu dilakukan kajian proses penyusunan rencana
tahunan Depkes dan Dinas Kesehatan di daerah. Khusus untuk tingkat Puskesmas,
penerapan manajemen dapat dipelajari melalui perencanaan yang disusun setiap lima
tahun (micro planning), pembagian dan uraian tugas staf Puskesmas sesuai dengan
masing-masing tugas pokoknya.

3. Ruang Lingkup Manajemen Kesehatan


a. manajemen personalia (mengurusi SDM)
b. manajemen keuangan
c. manajemen logistik (mengurusi logistik-obat dan peralatan)
d. manajemen pelayanan kesehatan dan sistem informasi manajemen (mengurusi
pelayanan kesehatan)

3
B. Perencanaan Kesehatan
1. Pengertian perencanaan kesehatan
Perencanaan atau planning adalah proses pengambilan keputusan yang menyangkut
apa yang dilakukan dimasa mendatang, kapan, bagaimana, dan siapa yang melakukannya.
Perencanaan merupakan inti kegiatan menegemen karena semua kegiatan menegemen
diatur dan diarahkan oleh perencanaan tersebut.
Dengan perencanaan itu memungkinkan pengambilan keputusan atau meneger untuk
menggunakan semua sumber daya mereka secara berhasil guna dan berdaya guna.
Perencanaan merupakan suatu fungsi penganalisaan tujuan yang telah ditetapkan terlebih
dahulu menjadi urutan tindakan yang sistematis. Perencanaan merupakan suatu organisasi
adalah suatu proses yang berkesinambungan, tidak akan pernah berhenti, karena organisasi
akan terus menghasilkan tujuan-tujuan yang ingin di capai oleh unit-unit pelaksanaan.
2. Fungsi perencanaan kesehatan
Fungsi perencanaan adalah fungsi terpenting dalam menegemen. Fungsi ini akan
menentukan fungsi-fungsi menegemen selanjutnya. Perencanaan merupakan landasan dasar
dari fungsi menegemen tanpa perencanaan tidak mungkin fungsi menegemen lainya dapat
dilaksanakan dengan baik.
Fungsi perencanaan dapat dilihat dari 4 aspek
a) Kontribusi pada tujuan
Tujuan semua perencanaan adalah mempasilitasi perusahaan dalam mencapai
semua tujuannya.
b) Keutamaan perencanaan
Perencanaan adalah perintah yang berfungsi untuk melakukan eksekusi
berjalannya fungsi menegemen.
c) Penembusan rencana
Perencanaan merupakan fungsi dari meneger, meskipun karakter dan
pelaksanaannya dari perencanaan bermacam-macam ketergantung dengan otoritas dan
kebijakan alami serta dibatasi oleh kekuatan.

4
d) Episiensi dan rencana
Episiensi terhadap rencana diukur menurut kontribusi sejumlah rencana terhadap
beberapa tujuan dan objektifitas sebagai hasil dari pengeluaran biaya dan konsekuensi
lain yang diperlukan untuk merumuskan dan menjalankan nya
3. Manfaat perencanaan kesehatan
Manfaat perencanaan bagi organisasi kesehatan adalah meneger dan staf
organisasi kesehatan tersebut dapat mengetahui :
a) Tujuan yang ingin dicapai organisasi dan cara pencapainnya
b) Jenis dan struktur organisasi yang dibutuh kan
c) Sejauh mana efektifitas kepemimpinan dan pengarahan yang diperlukan.
d) Bentuk dan standar pengawasan yang dilakukan
e) Aktivitas organisasi dalam mencapai tujuan dapat dilaksanakan secara teratur.
f) Menghilangkan aktivitas yang produktif
g) Mengukur hasil kegiatan sebagai dasar pelaksanaan fungsi menegemen
lainnya
4. Aspek perencanaan
a) Hasil dari pekerjaan perencanaan disebut plan, berbeda antara satu perencanaan
kegiatan dengan perencanaan kegiatan yang lain.
b) Perangkat pelaksanaan adalah suatu organisasi yang ditugaskan atau yang bertanggung
jawab menyelenggarakan pekerjaan pelaksaan.
c) Proses perencanaan adalah langkah-langkah yang harus dilaksanakan pada pekerjaan
perencanaan.

5
5. Istilah Yang Identik Dengan Perencanaan
a) Peramalan
Peramalan (Forcasting) adalah suatu upaya mendga apa yang akan terjadi pada
masa depan, yang juga merupakan ciri perencanaan. Tetapi peramalan bukan
perencanaan, karena pada peramalan tidak ditemukan adanya unsur-unsur yang bersifat
pasti dan karena itu dapat diperhitungkan.
b)Penyelesaian Masalah
Penyelesaian masalah (problem solving) adalah suatu upaya menghilangkan
hambatan atau yang juga merupakan ciri perencanaan. Tetapi penyelesaian masalah
bukan perencanaan, karena pada penyelesaian masalah tidak terkandung uraian yang
lengkap tentang bagaimana melaksanakan berbagai kegiatan.

6. Ciri-Ciri Perencanaan
a) Bagian dari sistem administrasi
b) Dilaksanakan secara terus menerus dan berkesinambungan.
c) Berorentasi pada masa depan.
d) Bersifat mampu kelola.

6
7. Unsur – Unsur Perencanaan
a. What (apa)
Apa yang akan dicapai, tindakan apa yang harus dikerjakan untuk mencapai
sasaran, sarana dan prasarana apa yang diperlukan, harus ada penjelasan dan
rinciannya
b. Why (mengapa)
Mengapa itu menjadi sasaran, mengapa ia harus dilakukan dengan memberikan
penjelasan, mengapa ia harus dikerjakan dan mengapa tujuan itu harus dicapai.
c. Where (di mana)
Di mana tempat setiap kegiatan harus dikerjakan. Perlu dijelaskan dan diberikan
alasan-alasannya berdasarkan pertimbangan ekonomis.
d. When (kapan)
Kapan rencana akan dilakukan. Penjelasan waktu dimulainya pekerjaan baik
untuk tiap-tiap bagian maupun untuk seluruh pekerjaan harus ditetapkan standar waktu
untuk memilih pekerjaan-pekerjaan itu. Alasan-alasan memilih waktu itu harus
diberikan sejelas- jelasnya.
e. Who (siapa)
Siapa yang akan melakukannya, jadi pemilihan dan penempatan karyawan,
menetapkan persyaratan dan jumlah karyawan yang akan melakukan pekerjaan, luasnya
wewenang dari masing-masing pekerja.
f. How (bagaimana)
Bagaimana mengerjakannya, perlu diberi penjelasan mengenai teknik-teknik
pengerjaannya.

7
C. Organisasi Kesehatan
1. Definisi Organisasi Kesehatan
Organisasi kesehatan adalah perpaduan secara sistematis daripada bagian- bagian
yang saling ketergantungan/berkaitan untuk membentuk suatu kesatuan yang bulat
melalui kewenangan, koordinasi dan pengawasan dalam usaha meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat.
2. Organisasi Kesehatan
Tujuan umum dari suatu organisasi kesehatan adalah untuk menyusun dan
melaksanakan suatu program atau kebijakan guna meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.
3. Jenis Organisasi Kesehatan
a) Organisasi kesehatan pemerintah pusat
b) Organisasi kesehatan pemerintah daerah
c) Rumah sakit
d) Unit pelaksana teknik
e) Organisasi kesehatan swasta
4. Fungsi Organisasi Kesehatan
Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa bayak sekali organisasi kesehatan yang
sudah terbentuk di Indonesia, namun semuanya mempunyai tujuan umum yang sama
yaitu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Yang akan dijelaskan disini hanyalah
organisasi kesehatan milik pemerintah Provinsi (Dinas Kesehatan Provinsi) dan
kabupaten (Dinas Kesehatan Kabupaten).
Fungsi Dinas Kesehatan Provinsi
1. Bidang Bina Pelayanan Kesehatan, mempunyai fungsi :
a. Bimbingan dan Pengendalian (Bimdal) Penyelenggaraan Upaya Kesehatan
Dasar. Dalam bimdal penyelenggaraan upaya kesehatan dasar termasuk
kesehatan komunitas.
b. Bimdal Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Rujukan meliputi bimdal kesehatan
rujukan/spesialistik, dan sistem rujukan.

8
c. Bimdal Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Khusus. Dalam bimdal
penyelenggraan upaya kesehatan khusus meliputi : bimdal kesehatan jiwa,
kesehatan mata, kesehatan kerja, kesehatan haji, kesehatan gigi dan mulut.
2. Bidang Bina Pengendalian Masalah Kesehatan
a. Bimdal Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit. Dalam bimdal
penyelenggaraan pengendalian dan pemberantasan peyakit meliputi surveilans
epidemiologi, pengendalian penyakit menular langsung, pengendalian penyakit
bersumber binatang, pengendalian penyakit tidak menular, imunisasi dan
kesehatan matra.
b. Bimdal Penyelenggaraan Pengendalian Wabah dan Bencana. Dalam bimdal
penyelenggaraan pengendalian wabah dan bencana meliputi bimdal kesiapsiagaan,
mitigasi dan kesiapsiagaan, tanggap darurat dan pemulihan.
c. Bimdal Penyelenggaraan Penyehatan Lingkungan. Dalam bimdal
penyelenggaraan penyehatan lingkungan meliputi: penyehatan air, pengawasan
kualitas lingkungan, penyehatan kawasan dan sanitasi darurat, sanitasi makanan
dan bahan pangan serta pengamanan limbah.
3. Bidang Bina Pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan
a. Bimdal Perencanaan dan Pendayagunaan.
b. Bimdal Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan.
c. Bimdal Penyelenggaraan Registrasi dan Akreditasi. Dalam bimdal
penyelenggaraan registrasi dan akreditasi meliputi registrasi, perizinan dan
akreditasi tenaga medis, tenaga para medis dan tenaga non medis/tradisional
terlatih.
4. Bidang Bina Jaminan dan Sarana Kesehatan, mempunyai fungsi :
a. Bimdal Penyelenggarakan Jaminan Kesehatan. Dalam bimdal penyelenggaraan
jaminan kesehatan meliputi bimdal kepesertaan, pemeliharaan kesehatan dan
pembiayaan.
b. Bimdal Pelayanan Sarana dan Peralatan Kesehatan. Dalam bimdal pelayanan
sarana dan peralatan kesehatan meliputi: monitoring dan evaluasi, registrasi,
akreditasi dan sertifikasi sarana dan peralatan kesehatan.

9
c. Bimdal Penyelenggaraan kefarmasian. Dalam bimdal penyelenggaraan
kefarmasian meliputi obat, makanan dan minuman, napza, kosmetika dan alat
kesehatan.
5. Sekretariat, mempunyai fungsi:
a. Penyusunan Program. Dalam penyelenggaraan penyusunan program meliputi
penyusunan program dan anggaran.
b. Penyelenggaraan Urusan Ketatausahaan. Dalam penyelenggaraan urusan
ketatausahaan meliputi: urusan rumah tangga, kepegawaian, hukum dan
organisasi, hubungan masyarakat.
c. Penyelenggaraan Urusan Keuangan dan Perlengkapan. Dalam penyelenggaraan
urusan keuangan dan perlengkapan meliputi urusan perbendaharaan, akuntansi,
verifikasi, ganti rugi, tindak lanjut LHP dan perlengkapan.
Fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten
1. Bidang Pelayanan Kesehatan, mempunyai fungsi :
a. Penyelenggaraan upaya kesehatan dasar. Dalam penyelenggaraan upaya kesehatan
dasar termasuk kesehatan komunitas.
b. Penyelenggaraan upaya kesehatan rujukan meliputi kesehatan rujukan/ spesialistik,
dan sistem rujukan.
c. Penyelenggaraan upaya kesehatan khusus. Dalam penyelenggraan upaya kesehatan
khusus meliputi : kesehatan jiwa, kesehatan mata, kesehatan kerja, kesehatan haji,
kesehatan gigi dan mulut.
2. Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan
a. Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit. Dalam penyelenggaraan pengendalian
dan pemberantasan peyakit meliputi surveilans epidemiologi, pengendalian
penyakit menular langsung, pengendalian penyakit bersumber binatang,
pengendalian penyakit tidak menular, imunisasi dan kesehatan matra.
b. Pengendalian Wabah dan Bencana. Dalam penyelenggaraan pengendalian wabah
dan bencana meliputi kesiapsiagaan, mitigasi dan kesiapsiagaan, tanggap darurat
dan pemulihan.
c. Penyelenggaraan Penyehatan Lingkungan. Dalam penyelenggaraan penyehatan
lingkungan meliputi : penyehatan air, pengawasan kualitas lingkungan,

10
penyehatan kawasan dan sanitasi darurat, sanitasi makanan dan bahan pangan
serta pengamanan limbah.
3. Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan
a. Perencanaan dan Pendayagunaan.
b. Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan.
c. Penyelenggaraan Registrasi dan Akreditasi. Dalam penyelenggaraan registrasi dan
akreditasi meliputi registrasi, perizinan dan akreditasi tenaga medis, tenaga para
medis dan tenaga non medis/tradisional terlatih.
4. Bidang Jaminan dan Sarana Kesehatan, mempunyai fungsi :
a. Penyelenggarakan Jaminan Kesehatan. Dalam penyelenggaraan jaminan kesehatan
meliputi kepesertaan, pemeliharaan kesehatan dan pembiayaan.
b. Pelayanan Sarana dan Peralatan Kesehatan. Dalam pelayanan sarana dan
peralatan kesehatan meliputi : monitoring dan evaluasi, registrasi, akreditasi dan
sertifikasi sarana dan peralatan kesehatan.
c. Penyelenggaraan kefarmasian.
d. Dalam penyelenggaraan kefarmasian meliputi obat, makanan dan minuman,
napza, kosmetika dan alat kesehatan.
5. Sekretariat, mempunyai fungsi:
a. Penyusunan Program. Dalam penyelenggaraan penyusunan program meliputi
penyusunan program dan anggaran.
b. Penyelenggaraan Ketatausahaan. Dalam penyelenggaraan urusan ketatausahaan
meliputi : urusan rumah tangga, kepegawaian, hukum dan organisasi, hubungan
masyarakat.
c. Penyelenggaraan Urusan Keuangan dan Perlengkapan. Dalam penyelenggaraan
urusan keuangan dan perlengkapan meliputi urusan perbendaharaan, akuntansi,
verifikasi, ganti rugi, tindak lanjut LHP dan perlengkapan.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

12

Anda mungkin juga menyukai