Anda di halaman 1dari 18

Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia Percobaan “Tangki

Berpengaduk”

BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Pengadukan adalah suatu operasi kesatuan yang mempunyai sasaran
untuk menghasilkan pergerakan tidak beraturan dalam suatu cairan, dengan
alat mekanis yang terpasang pada alat di atas. Walaupun pengadukan sering
disalahartikan dengan campuran, dan mereka tidaklah bersinonim.
Pengadukan mengacu pada pergerakan dalam suatu material dalam bentuk
spesifik; bagaimanapun, ini merupakan suatu distribusi secara acak antara dua
atau lebih tahap yang pada awalnya terpisah. Pola aliran yang terjadi dalam
cairan yang diaduk tergantung pada jenis pengaduk, karakteristik fluida yang
diaduk dan ukuran serta perbandingan ukuran antara tangki, pengaduk dan
sekat.

Adapun tata cara ataupun procedural praktikum tangki berpengaduk ini.


Timbang pikno kosong, pasang satu set alat tangki berpengaduk, lalu
masukkan bahan ke dalam beaker glass (tangki). Atur volume air hingga 1
liter dengan kecepatan dan ketinggian dari dasar beaker glass(tangki) yang
berbeda-beda, yaitu kecepatannya 100 rpm, 150 rpm dan 250 rpm kemudian
ketinggiannya 1 cm, 1,5 cm dan 2 cm. lalu lakukan pengamatan dengan
menggunakan buffle maupun tanpa buffle apakah terjadinya vortex atau tidak.
Lalu ukur densitas campuran, ulangi percobaan diatas sesuai dengan variable
yang telah ditentukan.

Tujuan dari pada operasi pengadukan terutama adalah terjadinya


pencampuran. Pencampuran merupakan suatu operasi yang bertujuan
mengurangi ketidaksamaan komposisi, suhu atau sifat lain yang terdapat
dalam suatu bahan.

Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN “Veteran” Jawa Timur Page 1
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia Percobaan “Tangki
Berpengaduk”

I.2 Tujuan

1. Mengembangkan hubungan empiris untuk memperkirakan ukuran alat pada


pemakaian yang sebenarnya pada percobaan laboratorium.
2. Menentukan konstanta-konstanta dalam persamaan empiris.
3. Membuat kurva hubungan antara bilangan power (Npo) dengan Bilangan
Reynold (Nre) dengan variasi jenis cairan dan ada tidaknya baffle.

I.3 Manfaat

1. Agar praktikan dapat mengetahui bagaimana proses pada alat tangki


berpengaruh secara nyata.
2. Agar praktikan dapat menentukan laju dan waktu pengendapan.
3. Agar praktikan dapat mengetahui persamaan-persamaan yang dipakai
dalam percobaan ini.

Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN “Veteran” Jawa Timur Page 2
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia Percobaan “Tangki
Berpengaduk”

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Secara Umum


Pada proses pengolahan sering kali tergantung pada efektifnya
pengadukan dan pencampuran zat cair dalam zat itu. Istilah pengadukan dan
pencampuran sebenarnya tidaklah sama satu sama lain. Yang mana pengadukan
itu sendiri adalah operasi yang dapat menciptakan terjadinya gerakan dalam bahan
yang akan diaduk atau menunjukkan gerakan-gerakan yang terinduksi menurut
cara tertentu pada suatu bahan yang ada dalam bejana. Tujuan dari operasi
pengadukan ini adalah agar terjadi pencampuran.

Untuk proses mixing atau pencampuran disini adalah peyebaran bahan-bahan


secara acak dimana bahan yang satu meyebar kedalam bahan yang lain dan
sebaliknya, sedang bahan-bahan itu terpisah dalam dua fase atau lebih. Satu bahan
tunggal tertentu, misalnya air satu tangki dapat diaduk tetapi tidak dapat
dicampur. Hal ini dilakukan jika ada bahan lain yang ditambahkan pada air
tersebut

Pengadukan adalah operasi yang menciptakan terjadinya gerakan didalam


bahan yang diaduk. Tujuan dari pada operasi pengadukan terutama adalah
terjadinya pencampuran. Pencampuran adalah suatu operasi yang bertujuan untuk
mengurangi ketidaksamaan komposisi, suhu, atau sifat yang lain yang terdapat
dalam suatu bahan atau bisa juga pencampuran adalah penggabungan dua atau
lebih bahan yang berbeda fase, seperti fluida atau padatan halus dan hal ini
bertujuan untuk mengacak yang satu terhadap yang lain sehingga terjadi
distribusi. Pencampuran dapat menimbulkan gerak didalam bahan itu yang
menyebabkan bagian-bagian bahan saling bergerak satu terhadap yang lainnya,
sehingga operasi pengadukan hanyalah salah satu cara operasi pencampuran.
Istilah pencampuran digunakan untuk berbagai ragam operasi, dimana
derajat homogenitas bahan yang “bercampur” itu sangat berbeda. Umpamanya,

Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN “Veteran” Jawa Timur Page 3
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia Percobaan “Tangki
Berpengaduk”

satu kasus, dimana dua macam gas digabungkan dalam satu tempat hingga
seluruhnya bercampur dengan baik, dan kasus lain pasir, kerikil, dan semen
diaduk didalam drum putar selama beberapa waktu. Dalam kedua kasus itu bahan-
bahan itu pada akhirnya bercampur, namun jelas pula bahwa homogenitasnya
berbeda. Cuplikan campuran gas itu betapa pun kecilnya cuplikan itu semuanya
mempunyai komposisi yang sama. Sedang cuplikan campuran beton, dipihak lain
akan sangat berlainan komposisinya satu sama lain.
Pengadukan zat cair digunakan untuk berbagai maksud bergantung dari
tujuan langkah pengolahan itu sendiri. Tujuan pengadukan antara lain :
a. Untuk membuat suspensi partikel zat padat
b. Untuk meramu zat cair yang mampu bercampur (miscible), umpamanya metil
alkohol dan air.
c. Untuk menyebarkan (dispersi) gas di dalam zat cair dalam bentuk gelembung-
gelembung kecil
d. Untuk menyebarkan zat cair yang tidak dapat bercampur dengan zat cair yang
lain, sehingga dapat membentuk emulsi atau suspensi butiran halus
e. Untuk mempercepat perpindahan kalor zat cair dengan kumparan atau mentol
kalor.
Kadang-kadang pengaduk (agitator) digunakan beberapa tujuan sekaligus
seperti dalam hidrogenasi katalitik dari pada zat cair. Dalam bejana hidrogenasi
gas hidrogen di dispersi melalui zat cair dimana terdapat partikel-partikel katalis
padat dalam suatu keadaan suspensi, sementara kalor reaksi diangkut keluar
melalui kumparan atau mantel.
Beberapa tujuan dari pengadukan fluida adalah:
1. Mencampur dua cairan yang miscible, seperti etil alkohol dan air.
2. Melarutkan padatan dalam cairan, seperti oksalat dan air.
3. Mendispersikan gas dalam cairan dalam bentuk gelembung-gelembung kecil.
Seperti oksigen dari udara dalam suatu suspensi mikroorganisme untuk fermentasi
pada saat proses pengolahan lumpur buangan.

Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN “Veteran” Jawa Timur Page 4
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia Percobaan “Tangki
Berpengaduk”

4. Mendispersikan gas dalam cairan dalam bentuk gelembung-gelembung kecil.


Seperti oksigen dari udara dalam suatu suspensi mikroorganisme untuk fermentasi
pada saat proses pengolahan lumpur buangan.
5. Pengadukan fluida untuk menaikkan transfer panas diantara fluida dan suatu coil
atau jacket dalam dinding tangki.
Agitasi atau mixing adalah salah satu dari operasi-operasi tertua dan paling
sering dijumpai dalam teknik kimia. Agitasi digunakan di dalam banyak aplikasi,
termasuk:
1. Disperse suatu zat terlarut melalui suatu pelarut.
2. Penyatuanduacairan yang dapatdicampur
3. Produksi slurry dari padatan halus didalam suatu cairan
4. Pencampuran reaktan-reaktan dalam suatu reactor.
5. Pengadukan cairan homogen untuk meningkatkan heat transfer ke cairan
Peralatan pengaduk/agitasi mempunyai bentuk yang bermacam-macam,
karena banyaknya variasi aplikasi yaitu:
1. Axial flow impeller dengan penstabil arah aliran pada ujung-ujungnya.
2. Flat blade turbine yang menghasilkan aliran turbulen pada arah radial, tapi
membutuhkan power yang lebih besar.
3. Turbine, digunakan sebagai agitator.
4. Anchor impeller, digunakan untuk tingkat turbulensi yang rendah.
5. Helical impeller, digunakan untuk menyatukan campuran padat-cair atau untuk
mengaduk pasta, lumpur dan adonan.
Proses pencampuran dalam fase cair dilandasi oleh mekanisme
perpindahan momentum didalam aliran turbulen pencampuran terjadi pada tiga
skala yang berbeda :

a. Pencampuran sebagai akibat aliran cairan yang secara keseluruhan disebut


mekanisme konveksi.
b. Pencampuran karena adanya gumpalan-gumpalan fluida yang terbentuk dan
tercampakkan dalam medan aliran dikenal sebagai eddies (pusaran)
c. Pencampuran karena gerak molekul air yang merupakan pencampuran yang
dikenal sebagai difusi ketiga mekanisme yang terjadi secara bersama-sama.

Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN “Veteran” Jawa Timur Page 5
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia Percobaan “Tangki
Berpengaduk”

Peralatan yang digunakan tergantung dari sifat alami bahan dan derajat
pencampuran yang diminta.

Pencampuran sering dirangkaiakan dengan operasi lain seperti reaksi dan


transfer panas. Pencampuran padatan dan larutan sering diselesaikan pada opersai
batch. Faktor-faktor yang diperhatikan dalam penentuan dan pemilihan alat
pencampuran larutan adalah :

1.Proses operasi, batch atau kontinyu.

2. Kealamian proses :

· Mampu tidaknya zat cair tercampur,

· Tersedianya bahan,

· Kemampuan terdispersinya larutan yang tidak mampu campur.

3. Derajat pencampuran yang diiginkan.

4. Sifat fisis zat cair terutama viskositas.

5. Penggabungan operasi pencampuran operasi lain seperti proses reaksi dan


transfer panas.

Tangki Pengaduk

Yang dimaksud dengan tangki pengaduk (tangki reaksi) adalah bejana


pengaduk tertutup yang berbentuk silinder, bagian alas dan tutupnya cembung.
Tangki pengaduk terutama digunakan untuk reaksi-reaksi kimia pada tekanan
diatas tekanan atmosfer dan pada tekanan vakum, namun tangki ini juga sering
digunakan untuk proses yang lain misalnya untuk pencampuran, pelarutan,
penguapan ekstraksi dan kristalisasi.

Keuntungan pemakaian tangki berpengaduk, yaitu :


1. Pada tangki berpengaduk suhu dan komposisi campuran dalam tangki selalu
serba sama. Hal ini memungkinkan mengadakan suatu proses isothermal dalam
tangki berpengaduk untuk reaksi yang panas reaksinya sangat besar.
2. Pada tangki berpengaduk dimana volume tangki relative besar, maka waktu
tinggal juga besar, berarti zat pereaksi dapat lebih lama beraksi didalam tangki.

Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN “Veteran” Jawa Timur Page 6
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia Percobaan “Tangki
Berpengaduk”

Kerugian pemakaian tangki berpengaduk yaitu:


1. Sukar membuat tangki berpengaduk yang dapat bekerja dengan efesiensi
untuk reaksi-reaksi dalam fase gas, karena adanya persoalan pengaduk.
2. Untuk reaksi yang memerlukan tekanan tinggi.
3. Kecepatan perpindahan panas per satuan massa pada tangki pengaduk lebih
rendah.
4. Kecepatan reaksi pada tangki berpengaduk adalah kecepatan reaksi yang
ditunjukkan oleh komposisi waktu aliran keluar dari tangki.

II.1 Sifat Bahan

1. Air
a. Rumus molekul : H2O
b. Massa Molar : 18,0153 gr/mol
c. Densitas : 0,998 gr/cm3
d. Titik lebur : 0oC
e. Titik didih : 100oC
f. Pelarut yang baik
g. Memiliki pH netral 7

2. NaOH
a. Massa Molar : 39,9971 gr/mol
b. Penampilan : zat padat putih
c. Densitas : 2,1 gr/cm3, padatan
d. Titik lebur : 318oC
e. Titik didih : 1390 oC
f. Tidak mudah terbakar
g. Kelarutan : 111 gr/100ml

3. Minyak

Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN “Veteran” Jawa Timur Page 7
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia Percobaan “Tangki
Berpengaduk”

a. Tidak larut air


b. Larut dalam pelarut organic
c. Berbentuk cairan
d. Mudah terbakar
e. Terasa licin apabila dipegang

BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
III.1 Bahan yang digunakan
1. Air 2. Tepung tapioka
III.2 Alat yang digunakan
1. Beaker Glass 5. Viscometer Ostwald
2. Satu set alat berpengaduk 6. Neraca Analitik
3. Statif 7. Piknometer
4. Spatula 8. Baffle
III.3Gambar Alat

Spatula beaker glass neraca analitik stopwatch

Piknometer Statif 1 set alat pengaduk viscometer ostwald

III.4 Prosedur

Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN “Veteran” Jawa Timur Page 8
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia Percobaan “Tangki
Berpengaduk”

1. Timbang pikno kosong


2. Pasang satu set alat tangki berpengaduk.
3. Massukkan air 800ml ke dalam beaker gelas.
4. Putar pengaduk degan kecepatan 200, 250, dan 300 rpm selama 2 menit
5. Amati pola aliran dalam tangki dengan menggunakan buffle atau tanpa
menggunakan buffle.
6. Hitung densitas dengan piknometer dan viskositas dengan viskometer
ostwald
7. Ulangi langkah diatas dengan tambahan jenis liquid berupa bahan campuran
(air, minyak goreng, dan NaOH) dengan konsentrasi 10%, 11%, dan 12%.

Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN “Veteran” Jawa Timur Page 9
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia Percobaan “Tangki
Berpengaduk”

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Tabel Hasil Pengamatan
Volume picnometer : 25 ml
Berat Picno Kosong : 25,5218 gr
Waktu Alir (t) : 2 s
μ air data : 0,00897 gr/cm s
ρ air data : 0,99708 gr/cm3
Gravitasi : 980 gr/s2
IV.1.1 Tanpa Menggunakan Buffle
N t ρ μ
Bahan Vortex
(rpm) (menit) (gr/cm³) (gr/cm.s)
200 Tidak Ada
Air
250 2 Ada 1,1 0,00989
800ml
300 Ada
Air + 200 Tidak Ada
Minyak + 250 2 Ada 1 0,017
NaOH 10% 300 Ada
Air + 200 Tidak Ada
Minyak + 250 2 Tidak Ada 1 0,0155
NaOH 11% 300 Ada
Air + 200 Tidak Ada
Minyak + 250 2 Tidak Ada 0,7 0,0125
NaOH 12% 300 Ada

IV.1.2 Dengan Menggunakan Buffle


N t ρ μ
Bahan Vortex
(rpm) (menit) (gr/cm³) (gr/cm.s)
200 Tidak Ada
Air
250 2 Tidak Ada 0,99708 0,00897
800 ml
300 Tidak Ada
Air + 200 Tidak Ada
Minyak + 250 2 Tidak Ada 1,1 0,014
NaOH 10% 300 Tidak Ada
Air + 200 Tidak Ada
2 1,3 0,0198
Minyak + 250 Tidak Ada

Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN “Veteran” Jawa Timur Page 10
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia Percobaan “Tangki
Berpengaduk”

NaOH 11% 300 Tidak Ada


Air + 200 Tidak Ada
Minyak + 250 2 Tidak Ada 1,1 0,018
NaOH 12% 300 Tidak Ada
IV.2 Tabel Perhitungan
IV.2.1 Tanpa Menggunakan Buffle
N P
Bahan Nre Npo Nfr
(rps) (gr.cm/s)
3,33 13338,86 0,58 0,068 169,9513
Air 4,17 16673,58 0,59 0,106 331,9361
5,00 20008,29 0,6 0,153 573,5855
3,33 6899,412 0,65 0,068 191,0204
Air + Minyak
4,17 8624,265 0,6 0,106 373,0867
+ NaOH 10%
5,00 10349,12 0,59 0,153 644,6939
3,33 7710,325 0,6 0,068 176,3265
Air + Minyak
4,17 9637,907 0,59 0,106 344,3878
+ NaOH 11%
5,00 11565,49 0,59 0,153 595,102
3,33 6714,193 0,64 0,068 131,6571
Air + Minyak
4,17 8392,741 0,61 0,106 257,1429
+ NaOH 12%
5,00 10071,29 0,6 0,153 444,3429

IV.2.2 Menggunakan Buffle


N P
Bahan Nre Npo Nfr
(rps) (gr.cm/s)
3,33 13338,86 0,89 0,068 260,7873
Air 4,17 16673,58 0,88 0,106 503,6271
5,00 20008,29 0,88 0,153 870,2677
3,33 8371,671 0,88 0,068 284,4735
Air + Minyak
4,17 10464,59 0,9 0,106 555,6122
+ NaOH 10%
5,00 12557,51 0,9 0,153 960,098
3,33 7831,035 0,89 0,068 340,0163
Air + Minyak
4,17 9788,794 0,9 0,106 664,0944
+ NaOH 11%
5,00 11746,55 0,9 0,153 1147,555
3,33 6983,698 0,88 0,068 284,4735
Air + Minyak
4,17 8729,622 0,89 0,106 555,6122
+ NaOH 12%
5,00 10475,55 0,9 0,153 960,098

Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN “Veteran” Jawa Timur Page 11
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia Percobaan “Tangki
Berpengaduk”

IV.3 Grafik
IV.3.1 Grafik Bahan Air

Air
Dengan Buffle Tanpa Buffle
1
0.9
0.8
0.7
0.6
Npo

0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 5000 10000 15000 20000 25000
Nre

IV.3.2 Grafik Air + Minyak Goreng + NaOH 10%

Air + Minyak + NaOH (10%)


Dengan Buffle Tanpa Buffle
1
0.9
0.8
0.7
0.6
Npo

0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 5000 10000 15000
Nre

Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN “Veteran” Jawa Timur Page 12
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia Percobaan “Tangki
Berpengaduk”

IV.3.3 Grafik Air + Minyak + NaOH 11%

Air + Minyak + NaOH (11%)


Dengan Buffle Tanpa Buffle
1
0.9
0.8
0.7
0.6
Npo

0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 5000 10000 15000
Nre

IV.3.4 Grafik Air + Minyak + NaOH 12%

Bahan Air + Minyak Goreng + NaOH (12%)


Dengan Bufflle Tanpa Buffle
1
0.9
0.8
0.7
0.6
Npo

0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 5000 10000 15000
Nre

IV.4 Pembahasan
Dalam praktikum tangki berpengaduk ini menggunakan beberapa
variable yakni air, campuran air, texapon dan Nacl, dengan konsentrasi
texapon dan Nacl yang berbeda-beda, masing-masing 10%, 11% dan 12%

Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN “Veteran” Jawa Timur Page 13
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia Percobaan “Tangki
Berpengaduk”

dan air sebanyak 800 ml. Serta kecepatan pengadukan yang berbeda-beda
yakni 200 rpm, 250 rpm, dan 300 rpm.
Hal-hal yang mempengaruhi sistem pengadukan pada praktikum ini
adalah:
1. Kecepatan pengadukan mempengaruhi ada tidaknya vortek pada larutan.
2. Kelarutan suatu bahan padatan seperti texapon
3. Viskositas suatu bahan
4. Densitas suatu bahan
Pada saat pengadukan berjalan, ada tidaknya vortek yang terjadi akibat
pengaruh putaran itu dipengaruhi kecepatan pengadukan dan power dari
pengaduk. Semakin cepat pengadukan maka akan terlihat jelas vortek yang
terjadi. Namum hal ini tidak terjadi ketika tangki dipasang baffle, karena arah
aliran akibat pengadukan yang terjadi tidak terdistribusi searah karena adanya
baffle sehingga didalam aliran tidak terjadi vortex.
Dari data yang di dapat dan dihitung dapat nilai NRe yang berbeda-beda
sehingga Npo juga. Sehingga besar kecil NRe yaitu kecepatan putaran, dan nilai
Npo nya semakin besar kecepatan putarannya maka NRe juga semakin besar.

Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN “Veteran” Jawa Timur Page 14
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia Percobaan “Tangki
Berpengaduk”

BAB V
SARAN DAN KESIMPULAN

V.1 Kesimpulan

1. Dengan adanya atau tidaknya buffle pada sistem pengadukan sangat


berpengaruh dengan ada tidaknya vortex yang terjadi pada aliran. Dengan
buffle sering tidak terjadi vortex dikarenakan aliran terdistribusi merata,
sedang bila tanpa buffle vortex lebih sering terjadi.
2. Dalam sistem pengadukan, semakin besar kecepatan putaran berpengaruh
pada semakin besarnya power / daya yang dibutuhkan.
3. Npo yang menggunakan buffle lebih tinggi dibandingkan dengan Npo
tanpa menggunakan buffle.
V.2 Saran
1. Perlu disediakan alat lebih dari satu agar lebih efisien waktu
2. Pada saat praktikum harus tetap memperhatikan waktu putaran yang telah
ditetapkan agar hasilnya akurat
3. Mengatur impelernya terlebih dahulu agak tidak terkena ke dasar
tangki/beaker glass.

Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN “Veteran” Jawa Timur Page 15
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia Percobaan “Tangki
Berpengaduk”

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2013, “tangki berpengaduk”, http://mhimms.blogspot.com/2013/04/


tangki-berpengaduk.html. diakses tanggal 23-11-2015 pukul 20.00 WIB
Anonim, 2015, “air”, http://id.wikipedia.org/wiki/air. diakses tanggal 23-11-2015
pukul 20.00 WIB
Anonim, 2015, “minyak”, http://id.wikipedia.org/wiki/minyak. diakses tanggal
23-11-2015 pukul 20.00 WIB
Anonim, 2015, “NaOH”, http://id.wikipedia.org/wiki/NaOH. diakses tanggal 23-
11-2015 pukul 20.00 WIB
Mc Cabe W ., Smith J ., 1993, “Operasi Teknik Kimia”, Jakarta; Erlangga.

Vielky, 2012, “tangki berpengaduk”, http://fevzyviely.blogspot.com/2012/12/


tangki-berpengaduk.html. diakses tanggal 23-11-2015 pukul 20.00 WIB

Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN “Veteran” Jawa Timur Page 16
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia Percobaan “Tangki
Berpengaduk”

APPENDIX

1. Diameter Pengaduk = 6 cm
2. Menghitung Densitas
- Volume piknometer kosong = 10 ml
- Berat piknometer kosong = 12gr
 Jadi Densitas :
- ρ air percobaan = 0,99708 gr/cm3
- ρ air+minyak+NaOH 10% = 1 gr/cm3
- ρ air+minyak+NaOH 11% = 1gr/cm
- ρ air+minyak+NaOH 12% = 0,7 gr/cm3
3. Menghitung Viskositas dengan menggunakan Viskometer ostwald
- Viskositas air = 0,00897 gr / cm3 (App. 2 – 322,Perry)
- Densitas air ( d ) = 0,99708 gr / cm3 (App. 2 – 91, Perry)
- Waktu alir ( t ) = 1 detik
 Viskositas air+minyak+NaOH 10%
- Waktu alir ( t ) = 0,17 detik
- Densitas air+minyak+NaOH 10% = 1 gr / cm3
Maka : Viskositas Bahan 10%= ( t x d ) Bahan 10%.
Viskositas aquadest ( t x d ) Aquadest

Viskositas Bahan 10% = ( 0,17 x 1)


0,00897 ( 1 x 0,99708 )
Viskositas Bahan 10% = 0,017 gr / cm.s
4. Menghitung Nre
Da 2 x N x 
NRe =

Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN “Veteran” Jawa Timur Page 17
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia Percobaan “Tangki
Berpengaduk”

 air+minyak+NaOH 10%200 rpm/dt = 200/60 = 3,333 rps


Nre = ( 6² x 3,333 x 0,99708)
1
Nre = 119,637
5. Menghitung NFr
Da x N 2
Nfr =
g

 air+minyak+NaOH 10% 200 rpm


NFr = 6 x 3,3332
980
NFr = 0,068

6. Menghitung Power Number ( Npo )


Dilihat dari grafik 9.14 Hal 224 Mc.Cabe diperoleh nilai dari Npo
Untuk air+minyak+NaOH 10% 200 rpm( dengan Baffle ).
NRe = 8371,671maka Npo = 0,88
Untuk nilai Npo yang lain dicari dengan cara yang sama berdasarkan ada
tidaknya baffle

7. Menghitung nilai P
NPo x  x N 3 x Da 5
P=
g

Air +minyak+NaOH 10% 200 rpm


= 0,88x 1,1 x 3,333 x 65
980
= 284,4735gr cm /detik.

Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN “Veteran” Jawa Timur Page 18

Anda mungkin juga menyukai