PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
pipet. Jadi bayi dapat minum lebih banyak tanpa harus banyak menguras
tenaganya saat mengisap susu dari botol.
B. Identifikasi Masalah
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
2
Mampu mempelajari mata ajar Keperawatan Anak yang
mencakup materi Keperawatan Anak :
a. Pengertian VSD
b. Patofisiologi VSD
c. Manifestasi Klinik VSD
d. Diagnosis VSD
e. Penatalaksaan Medis VSD
f. Asuhan keparawatan pada pasien ventrikel septum defek.
D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan dari makalah ini yaitu:
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang asuhan
keperawatan pada pasien ventrikel septum defek
2. Bagi Institusi
a. Menambah wawasan bagi para tenaga medis tentang keperawatan
anak pada asuhan keperawatan pasien dengan Ventrikel Septum
Defek (VSD).
b. Menambah masukan dan sumber baca di perpustakaan khususnya
tentang tentang keperawatan anak pada asuhan keperawatan pasien
dengan Ventrikel Septum Defek (VSD).
E. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan makalah ilmiah ini adalah dengan
menggunakan metode penyusunan yang terdiri dari 4 BAB yaitu :
3
Bab II : Tinjauan teoritis yang terdiri dari Pengertian, Patofisiologi,
Manifestasi klinis, Pemeriksaan Diagnostic dan
Penatalaksanaan
Bab III : Asuhan Keperawatan yang terdiri dari Pengkajian,
Diagnosa Keperawatan, Intervensi dan Evaluasi
Bab IV : Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.
4
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Definisi
Defek Septum Ventrikel (Ventrikel Septal Defect) merupakan
lubang abnormal pada sekat yang memisahkan ventrikel kanan dan kiri.
Malformasi jantung yang paling sering, meliputi 25% penyakit jantung
konginetal. Defek dapat terjadi pada setiap bagian sekat ventrikel, namun
sebagian besar adalah tipe membranosa. Defek ini ada pada posisi
posteroinferior anterior dari daun katup sekat katup trikuspidal. Defek pada
bagian tengah atau daerah apeks sekat ventrikel adalah tipe muskuler dapat
tunggal atau multipel (sekat swiss – cheese). VSD dapat diklarifikasikan
menurut lokasi defeknya: membranosa atau muskularis. Ukuran vsd dapat
bervariasi dari ukuran mata jarum yang kecil hingga keadaan tanpa
sekat(septum) sehingga kedua ventrikel menjadi satu. VSD sering disertai
dengan defek lainnya seperti stenosis pulmonalis, transposisi pembuluh
darah besar, paten duktus arteriosus, defek antrium dan koarktasio aorta.
Banyak kasus VSD diperkirakan akan menutup secara spontan, penutupan
spontan paling besar kemungkinannya terjadi pada anak –anak dalam usia
0-1 thn defek kecil hingga defek sedang.
5
cushion. Hasil perkembangan ini adalah terbentuknya septum ventrikel pars
membranase dan pars muskularis, serta katup mitral yang mempunyai
kontak jaringan dengan aorta, sedangkap katup triskupid dan katup
plpmonal terpisah. Salah satu bentuk pada proses ini dapat menyebabkan
lubang pada septum ventrikel.
C. Patofisiologi
Karena tekanan yang lebih tinggi dalam ventrikel kiri dan karena
sikulasi sitemik darah arteri memberikan tahanan yang lebih tinggi daripada
sirkulasi pulmonal, maka darah mengalir melewati lubang defek kedalam
arteri pulmonalis. Peningkatan volume darah akan dipompa ke dalam paru
dan keadaan ini akhirnya dapat mengakibatkan peningkatan tahanan
vaskuler pulmonalis. Peningkatan tekanan dalam ventrikel kanan akibat
pemintasan aliran darah dari kiri ke kanan dan peningkatan tahanan
pulmonalis akan menyebabkan hipertrofi otot jantung. Jika ventrikel kanan
tidak sanggup lagi menampung penambahan beban kerja maka antrium
kanan dapat juga membesar karena berupaya mengatasi tahanan yang terjadi
akibat pengosongan ventrikel kanan yang tidak lengkap. Pada defek yang
berat dapat terjadi sindrom Eisenmenger.
6
D. Manifestasi Klinis
E. Pemeriksaan Diagnostik
7
Sejumlah defek kecil yang berarti (30-50%) akan menutup secara
spontan, paling sering selama umur tahun pertama. Defek ini akan sering
menderita aneurisma sekat ventrikel yang membatasi besarnya shunt. Salah
satu resiko jangka lama penderita ini adalah resiko endokarditis infektif.
Endokarditis terjadi kurang daripada 2% anak pada VSD. Untuk defek
sedang atau besar kurang sering menutup secara spontan, bahkan defek
cukup besar untuk mengakibatkan gagal jantung. Yang lebih sering adalah
bayi dengan defek besar menderita kejadian infeksi pernafasan berulang dan
gagal jantung kongesif walaupun manajemen medik optimal. Penderita ini
beresiko terjadi penyakit vaskuler pulmonal dengan bertambahnya waktu
jika defek tidak diperbaiki.
G. Penatalaksanaan Medis
Pada penderita dengan defek kecil, orang tua harus diyakinkan lagi
mengenai sifat lesi yang relatif jinak, dan anak harus didorong untuk hidup
secara normal tanpa pembatasan aktifitas fisik. Perbaikan secara bedah tidak
dianjurkan sebagai perlindungan terhadap endokarditis. Penderita ini dapat
dipantau dengan kombinasi pemeriksaan klinis dan kadang-kadang uji
laboratorium non infasif sampai defek telah menutup secara spontan. Pada
bayi dengan vsd besar, manajemen medik mempunyai 2 tujuan:
mengendalikan gagal jantung kongesif dan mencegah terjadinya penyakit
vaskular pulmonal. Cara cara pengobatan ditunjukkan pada pengendalian
gejala gagal jantung dan mempertahankan pertumbuhan normal. Penutupan
dengan pembedahan dapat dilakukan resiko kecil pada kebanyakan bayi,
manajemen medik harus tidak diteruskan pada bayi bergejala sesudah
percobaan yang tidak berhasil. Penyakit vaskuler pulmonal dicegah bila
pembelahan dilakukan pad aumur tahun pertama dengan demikian defek
besar yang disertai dengan hipertensi pulmonal harus ditutup secara efektif
pada umur antara 6 dan 12 bulan. Sesudah penutupan (obliterasi shunt) dari
kiri ke kanan jantung yang hiperdinamik menjadi tenang, ukuran jantung
berkurang kearah normal.
8
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Riwayat keperawatan: respon fisiologis terhadap defek (sianosis,
aktifitas terbatas)
2. Kaji adanya tanda-tanda gagal jantung: nafas cepat, sesak nafas, retraksi,
bunyi jantung tambahan (mur-mur), edema tungkai, hepatomegali.
3. Kaji adanya tanda hypoxia kronis: clubbing finger
4. Kaji pola makan, pertambahan berat badan.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Penurunan curah jantung b.d malformasi jantung
2. Gangguan pertukaran gas b.d kongesti pulmonal
3. Tidak toleransi terhadap aktifitas b.d ketidakseimbangan antara
pemakaian oksigen oleh tubuh dan suplai oksigen ke sel.
4. Perubahan pertumbuhan dan perkembangan b.d tidak adekuatnya suplai
oksigen dan zat nutrisi ke jaringan
5. Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b.d kelelahan pada saat
makan dan meningkatnya kebutuhan kalori.
6. Resiko infeksi b.d menurunnya status kesehatan
7. Perubahan peran orang tua b.d hospitalisasi anak, kekwatiran terhadap
penyakit anak.
C. Intervensi Keperawatan
1. Penurunan curah jantung b.d malformasi jantung
Tujuan: Curah jantung membaik
Kriteia hasil: adanya tanda-tanda membaiknya curah jantung
Intervensi :
Observasi kualitas dan kekuatan denyut jantung, nadi perifer,
warna dan kehangatan kulit.
9
Tegakkan derajat sianosis (membrane mukosa, clubbing)
Monitor tanda-tanda CHF (gelisah, takikardi, tachipnea, sesak,
lelah saat minum susu, periorbital edema, oliguria dan
hepatomegali.
Kolaborasi untuk pemberian obat (diuretic, untuk menurunkan
afterload) sesuai indikasi
Intervensi :
Intervensi :
10
Hindarkan suhu lingkungan terlalu panas atau dingin
Hindarkan hal-hal yang menyebabkan ketakutan /kecemasan
anak.
Intervensi :
5. Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b.d kelelahan pada saat
makan dan meningkatnya kebutuhan kalori.
Intervensi :
11
Kriteria hasil : tidak ada tanda-tanda infeksi
Intervensi :
Kriteria hasil ;
Intervensi :
12
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Bagi pembaca di sarankan untuk memahami hal-hal yang berkaitan
dengan jantung VSD, sehingga dapat di lakukan upaya-upaya yang
bermanfaat untuk menanganinya secara efektif dan efisien .
a. Mahasiswa kesehatan sebaiknya memahami dan mengetahui
konsep ventrikel septum defek dan askep nya guna unttuk
mengaplikasikan dalam memberikan pelayanan kepada pasien
13
b. Perawat memiliki pengetahuan tentang VSD untuk dapat
mengantisipasi orang tua dalam menjalani pengobatan untuk
sehingga penyakit lebih berat dapat dihindari .
c. Pelayanan keperawatan dapat memberikan anjuran kepada orang
tua untuk melalukan terapi agar VSD dapat teratasi.
14