Anda di halaman 1dari 4

1.

Jelaskan nasib natrium diklofenak dari sediaan yang saudara kerjakan di tugas
sebelumnya dari mulai tempat aplikasi sampai berikatan dengan reseptornya!
Jawab:
Tempat
Yang Terjadi
Kerja/Organ/Jaringan
Natrium Diklofenak masih dalam bentuk tablet dan tidak
terjadi apa-apa. pH rongga mulut yaitu berkisar antara 6,7-
Rongga mulut
7,- (asam lemah-netral) sehingga tidak mempengaruhi
kondisi tablet
Natrium diklofenak masih dalam bentuk tablet dan tidak
Kerongkongan
terjadi apa-apa.
Tablet tidak hancur karena tablet mengandung zat
tambahan penyalut yang befungsi untuk melindungi inti
Lambung
tablet sehingga tidak hancur pada lingkungan asam
lambung
Tablet hancur menjadi granul karena dalam tablet
mengandung zat tambahan disintegran (penghancur)

Tablet Na Diklofenak hancur diusus karena tablet ini


berbentuk salut enterik dengan adanya bahan seperti
pengikat atau derivat selulosa yang tidak hancur di
lambung tetapi larut di usus. Penyalut dapat dibuat dari
bahan yang pH-nya tergantung, tidak larut dalam medium
asam lambung tetapi larut pada lingkungan sedikit asam
Usus
atau lingkungan basa usus. Penyalutan ini digunakan jika
obat mengiritasi lambung, kerja obat ditujukan pada usus

Natrium dikofenak dilepaskan dari partikel pembawa


karena mengalami pembasahan dan pelarutan partikel oleh
empedu.
Pengaruh sediaan: tablet mengandung zat penghancur
Pengaruh tempat kerja: cairan usus turun mengeluarkan
cairan empedu dan membasahi tablet sehingga terjadi
pelepasan tablet
Natrium diklofenak diabsorbsi melalui saluran cerna. Obat
akan diserap di usus halus kemudian obat akan menembus
Usus
dinding pembuluh darah dan masuk ke dalam sirkulasi
darah
Natrium diklofenak dibawah oleh darah ke seluruh tubuh
Saluran sistemik
melalui aliran darah
Natrium diklofenak dimetabolisme di hati melalui
Hepar hidroksilasi dan konjugasi oleh isozim sitokrom P450
subfamili CYP2C9 menjadi 4-hidroksidiklofenak
Natrium diklofenak berikatan dengan reseptor
Cyclooxygenase 1 (COX-1) dan Cyclooxygenase 2 (COX-
2), sehingga menghasilkan penghambatan sintesis
prostaglandin (yang merupakan mediator nyeri)
Natrium diklofenak dalam bentuk molekul dibawa oleh
darah ke organ yang mengalami peradangan
Natrium diklofenak dieksresikan melalui urin (60%) dan
Ginjal
20% melalui empedu dan feses

2. Jelaskan evaluasi ketersediaan hayati natrium diklofenak dari sediaan yang saudara
kerjakan di tugas sebelumnya!
Jawab:
Studi In Vitro Obat Yang Diberikan Peroral
A. Uji Penghancuran Tablet
1) Uji penghancuran meneliti bagian pertama dari tahap awal pelepasan ZA
menurut skema WAGNER.
2) Selain tergantung pada alat yang digunakan, uji waktu hancur tergantung
juga pada berat, bentuk sediaan, ketahanan pada pengikisan, derajat porositas
dan lain-lain.
3) Alat dan pengadukkan
a. Tanpa pengadukkan
b. Pengadukan di dalam dan tidak berkesinambungan
c. Pengadukan di dalam dan berkesinambungan
4) Cairan penghancuran
Digunakan air sebagai media pelarutan dan cairan ionik asam buatan sebagai media
penghancuran.
5) Suhu
Mayoritas dari farmakope di seluruh dunia menggunakan suhu 37˚C.
6) Jumlah Tablet
Uji penghancuran dilakukan dengan jumlah target yang beragam menurut farmakope
dari setiap negara dari 3 hingga 12 tablet.
7) Waktu hancur
Batasan waktu hancur sangat bergagam karena cara pengadukan yang beragam dan
umumnya pengakuan tersebut berlangsung kurang lebih 10-45 menit.
B. Uji Pelarutan Zat Aktif
1) Parameter kinetik pelarutan suatu senyawa
a. Karakter fisiko-kimia
b. Luas permukaan yang berubah antara senyawa dan cairan pelarutan
c. Sifat cairan pelarutan (pH,kekentalan ,tegangan permukaan,dan kekuatan
ionik)
d. Parameter yang berkaitan dengan alat (suhu dan volume cairan uji serta
pengadukan)
2) Peralatan uji pelarutan
Keseragaman prosedur pengadukan menentukan keseragaman alat. Alat digunakan
dapat dikelompokkan atas:
a. Pengadukan eksternal (wadah itu sendiri yang mengaduk)
b. Pengadukan internal (pengaduk berada di dalam wadah)
c. Peralatan dengan cairan yang mengalir (tipe kolom)
d. Pengadukan gabungan
3) Cairan pelarutan
a. Air suling
Memberikan hasil yang berbeda dengan cairan fisiologik, terutama untuk
senyawa ionik yang sangat dipengaruhi oleh pH.

b. Larutan ionik
● Larutan asam pH 1,2 dibuat dari HCl encer baik ditambah atau tidak
ditambah dengan lar. NaCl atau KCl
● Larutan dapar alkali pH 7,8 digunakan untuk meniru pH usus
● Larutan dapar dengan pH 4-6 sesuai dengan pH duodenum
merupakan peralihan dari cairan asam atau basa
4) Protokol ujian pelarutan
Keadaan pH:
a. Pelarutan pada pH tetap atau pH berubah
b. Pelarutan dengan atau tanpa peniadaan senyawa yang terlarut
5) Penetapan kadar uji pelarutan
Untuk penetapan kadar ini umumnya digunakan metoda fisiko-kimia:
a. Spektrofotometri UV-VIS yang menunjukkan banyak kemudahan
otomatik
b. Flourometri yang dapat meningkatkan kepekaan
c. Konduktometri

Anda mungkin juga menyukai