SAMBAS
2018
Yayasan Santa Elisabeth Hungaria
RUMAH SAKIT UMUM SANTA ELISABETH
Jl GUSTI HAMZAH No. 29 SAMBAS 79400
Telepon: (0562) 391648 Fax: 392408,
e-mail: rsuelisabethsambas@gmail.com
Kode Rumah Sakit : 6101135
TENTANG
PENETAPAN ANGGOTA KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
DI RSU SANTA ELISABETH SAMBAS TAHUN 2018
Menetapkan :
Pertama : KEPUTUSAN DIREKTUR RSU SANTA ELISABETH SAMBAS TENTANG
PENETAPAN ANGGOTA KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
INFEKSI DI RSU SANTA ELISABETH SAMBAS
Kedua : Mengangkat nama-nama yang tertera pada lampiran sebagai anggota komite
pencegahan dan pengendalian infeksi RSU Santa Elisabeth Sambas tahun 2018.
Ketiga : Keputusan ini berlaku terhitung sejak tanggal ditetapkan, dan apabila kemudian
hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan ditinjau dan diperbaiki
sebagaimana mestinya.
DITETAPKAN : DI SAMBAS
PADA TANGGAL : 23 JULI 2018
DIREKTUR RSU.ST.ELISABETH SAMBAS
Rumah Sakit sebagai salah satu sarana kesehatan masyarakat memiliki peran yang
sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu rumah sakit
dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang sudah
ditentukan. Masyarakat yang menerima pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan dan pengunjung
di rumah sakit dihadapkan pada risiko terjadinya infeksi atau infeksi nosokomial /Healtcare
Associated Infection (HAIs) yaitu infeksi yang di peroleh di rumah sakit, baik karena atau
datang berkunjung ke Rumah Sakit. Angka infeksi nosokomial / Healtcare Associated Infection
(HAIs) terus meningkat (Al Varado, 2000) mencapai sekitar 9 % (variasi 3-21%) atau lebih dari
1,4 juta pasien rawat inap di rumah sakit seluruh dunia. Hasil survey point prevalensi dari 11
rumah sakit di DKI Jakarta yang dilakukan oleh Perdalin Jaya dan Rumah Sakit Penyakit Infeksi
Prof. dr. Sulianti Saroso Jakarta pada tahun 2003 di dapatkan angka infeksi nosokomial /
Healtcare Associated Infection (HAIs) untuk ILO (Infeksi Luka Operasi) 18,9 %, ISK (Infeksi
Saluran Kemih) 15,1 %, IADP (Infeksi Aliran Darah Primer) 26,4%, Pneumonia 24,5 % dan
Infeksi Saluran Napas lain 15,1%, serta Infeksi lain 32,1 %. Untuk meminimalkan risiko
terjadinya infeksi di rumah sakit perlu diterapkan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI),
yaitu kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pembinaan, pendidikan dan pelatihan,
serta monitoring dan evaluasi.
Pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit (PPIRS) sangat penting karena
menggambarkan mutu pelayanan rumah sakit. Apalagi akhir-akhir ini muncul berbagai penyakit
infeksi baru (new emerging, emerging diseases dan re-emerging diseases). Wabah atau kejadian
luar biasa (KLB) dari penyakit infeksi sulit diperkirakan datangnya. Sehingga kewaspadaan
melalui surveilans infeksi yang terjadi di rumah sakit tidak saja dapat dikendalikan tetapi juga
dapat dicegah dengan melakukan langkah-langkah yang sesuai dengan prosedur yang berlaku .
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan RI bersama World Health
Organization (WHO) ke rumah sakit, rumah sakit di Propinsi / Kabupaten / Kota disimpulkan
bahwa Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit (KPPIRS), selama ini
belum berfungsi optimal sebagaimana yang diharapkan. Penelitian juga menunjukkan bahwa
anggota komite belum memahami dengan baik tugas, kewenangan, serta tanggung jawab yang
harus dilaksanakan dalam lingkup pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka RS. St. Elisabeth, menyusun Pedoman
Pengorganisasian Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RS. St. Elisabeth yang merupakan
salah satu faktor pendukung yang sangat penting untuk mendapatkan dukungan dan komitmen
dari manajemen rumah sakit dan seluruh petugas.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan mutu pelayanan di RS. St. Elisabeth melalui Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi di RS. St. Elisabeth, yang dilaksanakan oleh semua unit/ bagian di RSU. St. Elisabeth
Sambas meliputi kualitas pelayanan, manajemen risiko, clinical governance, serta kesehatan
dan keselamatan kerja.
2. Tujuan Khusus
Sebagai pedoman bagi direktur RSU. St. Elisabeth dalam membentuk Komite PPI :
Menyusun serta melaksanakan tugas, program, wewenang dan tanggung jawab secara
jelas. Menggerakkan segala sumber daya yang ada di rumah sakit dan fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya secara efektif dan efisien dalam pelaksanaan Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi (PPI)
Menurunkan angka kejadian infeksi di RS. St. Elisabeth secara bermakna.
Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
(PPI).
C. Sasaran
1. Terbentuk struktur organisasi Pencegahan dan Infeksi (PPI) di RSU. St. Elisabeth pada tahun
2016.
2. Meminimalkan angka kejadian Infeksi Nosokomial / HAIs di RSU. St. Elisabeth hingga
mencapai angka <2 %.
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
RS. St. Elisabeth beroperasi sejak 1 Juli 1926 yang berada di Jl. Gusti Hamzah, Sambas,
Desa Durian, Kecamatan Sambas, Kabupaten Sambas, Propinsi Kalimantan Barat. RS. ST. Elisabeth
di pimpin oleh seorang kepala dengan sebutan direktur. RS. St. Elisabeth merupakan rumah sakit
swasta yang melayani masyarakat umum dan karyawan-karyawan perusahaan serta keluarganya di
daerah kota Sambas bahkan sebagian dari luar daerah Sambas. Perusahaan yang dilayani dari
berbagai macam perusahaan di sekitar daerah Sambas, antara lain : PT. PANP Sijang, PLN, PT. ANI
Senabah, PT. ANI Kumpai, PT. Karya Boga Mitra, PT. WHS, PT. Agro Wiratama, PT. RWK Tebas,
dan lain-lain.
Selain itu RS. St. Elisabeth juga melayani peserta BPJS, dan asuransi –asuransi
kesehatan lainnya. Pasien yang datang selain di daerah sekitar kota Sambas, beberapa rekanan
perusahaan yang berdomisili di daerah sekitar kota Sambas juga ada merujuk karyawan – karyawan
/ keluarganya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di RS. St. Elisabeth. Pada tahun 2013, Rt. ST.
Elisabeth mendapatkan kelas type D oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit dan Sarana Kesehatan
lainnya (KARS) Depkes RI dengan status rumah sakit type D Penuh untuk lima pelayanan (Tingkat
Dasar) sesuai Keputusan Menteri Kesehatan RI. No. HK.00.06.3.5.3709 tanggal 21 Desember 2013.
Pembangunan RS. St. Elisabeth Sambas ini menggunakan lahan seluas 6.923 m₂, diatas tanah Hak
Pakai Nomor 19 AK. 488.288.14.03.12.04.4.00019 tanggal 13 Agustus 1997, nama pemegang hak :
Keuskupan Agung Pontianak.
Bangunan Rumah Sakit St. Elisabeth Sambas, terdiri dari : Satu Unit UGD, Satu Unit
Klinik Anak-Anak, Satu Unit Laboratorium, Satu Unit Klinik Bedah Umum, Satu Unit Klinik
Penyakit Dalam, Satu Unit Klinik Mata, Satu Unit Klinik Kebidanan, Poli Gigi, Fisioterapi, ICU,
Satu Unit Radiologi, Instalasi Gizi, Bangsal Dan Rawat Inap, Kantor Tata Usahan, Dapur , Kamar
Mandi/ Cuci, Asrama Perawat, Bagian Pendaftaran Pasien, Dan Kamar Jaga Dokter. Untuk
pelayanan rawat jalan diperkirakan akan mampu melayani 50 orang per hari, sedangkan untuk rawat
inap tersedia 50 tempat tidur yang terdiri dari ruang VIP, Klas I, II, III, UGD dan ICU.
BAB III
VISI, MISI, MOTTO DAN TUJUAN RUMAH SAKIT UMUM SANTA ELISABETH SAMBAS
A. Visi :Menjadi Rumah Sakit pilihan utama bagi masyarakat Kab. Sambas dan sekitarnya
tahun 2020.
B. Misi :
D. Tujuan
Gambar.1.1 Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Santa Elisabeth Sambas tahun 2017
KETUA PPI
dr.Vidi Aditya P. W. P
IPCN
Dwi Angnesti Dian, A.Md, Kep
SEKRETARIS
Hardiyuda A.md KL
4. Memberikan pelatihan/pendidikan
kepada seluruh petugas dilapangan
tentang program pencegahan dan
pengendalian infeksi.
Tabel 1.1 Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit (PPI)
B. S u s u n a n K o m i t e P e n c e g a h a n d a n P e n g e n d a l i a n I n f e k s i R u m a h Sakit
U m u m Santa Elisabeth Sambas
A. T a t a H u b u n g a n K e r j a P e n c e g a h a n d a n P e n g e n d a l i a n I n f e k s i R u m a h
Sakit Umum Santa Elisabeth Sambas
Security Laboratorium
1. IGD
2. R.JALAN (Poliklinik)
3. R.Inap
4. Ruang VK
5. Fisioterapi
6. OK
Motivasi ke personil supir untuk bekerja dan memberikan pelayanan sesuai standar ppi.
Memonitor evaluasi dan memberikan umpan balik terutama dalam bidang kewaspadaan
isolasi dan penanganan limbah sesuai dengan pedoman ppi.
Mengobservasi tentang pemakaian obat yang rasional dan pengantaran obat sesuai
instruksi dokter
Memonitoring pelaksanaan kewaspadaan isolasi dan sanitasi disetiap unit rumah sakit
sesuai dengan standar yang
Melakukan observasi di lingkungan gizi yaitu kebersihan dan penyajian makanan bersih
terhinndar dari kontaminasi
Memantau manjemen sterrilisasi alat alat yang digunakan terutama alat yang dipakai
kembali serta sanitasi ruangan.
j. Hubungan kerja PPI dengan Security
Membuat laporan pasien yang terinfeksi / KLB bekerjasama dengan Rekam Medik.
A. P o l a K e t e n a g a a n K o m i t e P e n c e g a h a n d a n P e n g e n d a l i a n I n f e k i
Dalam upaya Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) disusun agar dapat mencapai
visi, misi dan tujuan dari penyelenggaraan PPI. PPI dibentuk berdasarkan kaidah organisasi yang
miskin struktur dan kaya fungsi dan dapat menyelenggarakan tugas, wewenang dan
tanggung jawab secara efektif dan efisien. Efektif dimaksud agar sumber daya yang ada di
rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya dapat dimanfaatkan secara optimal.
Adapun pola ketenagaan di Pencegahan dan Pengendalian Infeksi RSU. St. Elisabeth adalah
sebagai berikut :
Memberikan
pelatihan,motivasi dan
teguran
Tabel 1.4 K u a l i f i k a s i P e r s o n i l P e n c e g a h a n d a n P e n g e n d a l i a n I n f e k s i
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
Kegiatan orientasi Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RS. St. Elisabeth Sambas
disampaikan kepada seluruh karyawan dan khusus buat perawat disampaikan saat orientasi perawat
baru yang disampaikan oleh bagian IPCN. Pada kegiatan orientasi pegawai baru :
1. Struktur organisasi Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi RS. St. Elisabeth Sambas.
2. Kegiatan/Program yang dilaksanakan oleh Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi RS. St.
Elisabeth Sambas.
Hal-hal lain yang terkait dengan Komite pencegahan dan pengendalian infeksi RS. St. Elisabeth.
BAB X
Rapat rutin Komite Pencegahan dan Pengendalian di RS. St. Elisabeth Sambas dilaksanakan
setiap bulannya yang diselenggarakan pada tempat, ruang rapat unit kerja PPI, peserta (direktur,
kepala bagian, semua Komite PPI), materi; evaluasi kinerja pencegahan dan pengendalian
infeksi, masalah dan pemecahannya, evaluasi dan rekomendasi, isu terbaru terkait PPI.
2. Rapat Insidentil
Rapat Insidentil diselenggarakan sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang perlu
dibahas segera.
BAB XI
PELAPORAN
1. Laporan harian
Laporan harian yang disampaikan kepada Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
adalah laporan Infeksi Saluran Kemih (ISK), Flebitis, Dekubitus dan beberapa program
lainnya yang terjadi di RS. St. Elisabet Sambas.
2. Laporan bulanan
Laporan bulanan yang dilaporkan kepada komite pencegahan dan pengendalian infeksi
adalah rekapan bulanan dari laporan insiden laporan semua program.
3. Laporan tahunan
Di akhir tahun semua laporan evaluasi akan disampaikan kepada direktur untuk mendapat
rekomendasi.
Panduan Penyusunan Dokumen Akreditasi, Komisi Akreditasi rumah Sakit tahun 2012
Komisi Akreditasi Rumah Sakit. 2018. Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (Edisi I), Jakarta :
Komisi Akreditasi Rumah Sakit Tahun 2018.
DITETAPKAN : DI SAMBAS
PADA TANGGAL : 23 JULI 2018
DIREKTUR RSU.ST.ELISABETH SAMBAS