Anda di halaman 1dari 6

1.

Diameter Luka
Tabel Rata-rata Diameter Luka
Pengamatan Hari ke-3 Hari ke-5 Hari ke-7
X ± SD X ± SD X ± SD
Kontrol 1.085 ± 0.070711 1.07 ± 0.1414214 0.94 ± 0.1414214
Perlakuan 1.034 ± 0.015265 0.234 ± 0.023022 0.018 ± 0.017889
Keterangan: X ± SD : rata-rata ± standar deviasi

Dari data rata-rata diameter luka pada kedua kelompok di atas diperoleh hasil bahwa
pada, rata-rata diameter luka kelompok control mengalami penurunan mulai dari awal sampai
akhir pengamatan, sedangkan rata-rata diameter luka kelompok perlakuan mengalami penurunan
mulai dari awal sampai akhir pengamatan.

Dari data standar deviasi pada kedua kelompok di atas diperoleh hasil bahwa pada
standar deviasi diameter luka kelompok control mengalami peningkatan pada hari ke-3 sampai
akhir pengamatan hari ke-5 dan pada hari ke-7 standar deviasinnya konstan, sedangkan standar
deviasi diameter luka kelompok perlakuan mengalami peningkatan pada hari ke-3 sampai akhir
pengamatan hari ke-5.

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Diameter_Luka .259 30 .000 .796 30 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan Output Test of Normality dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov


didapatkan nilai p-value < α = 0,05 sehingga diputuskan tolak H0 maka disimpulkan data
diameter luka adalah tidak berdistribusi normal.

Terhadap Perlakuan

Test of Homogeneity of Variances


Diameter_Luka

Levene Statistic df1 df2 Sig.

5.870 4 25 .002
Berdasarkan Output Test of Homogeneity of Variances dengan menggunakan uji Levene
Statistic di dapatkan nila p-value < α = 0,05 sehingga diputuskan tolak H0 maka disimpulkan data
diameter luka adalah variansinya tidak sama.

Kruskal Wallis

Ranks

Perlakuan N Mean Rank

Kontrol Positif 6 24.75

Kontrol Negatif 6 16.92

EDST 20 % 6 12.33
Diameter_Luka
EDST 30 % 6 12.00

EDST 40 % 6 11.50

Total 30

Berdasarkan tabel di atas Output Kruskall Wallis nilai mean rank menunjukkan peringkat
rata-rata masing-masing perlakuan. Dalam kasus di atas, peringkat rata-rata perlakuan EDST 40
% memiliki peringkat rata-rata paling kecil (berarti diameter luka pada perlakuan ini yang paling
rendah), selanjutnya perlakuan EDST 30 %, kemudian perlakuan EDST 20 %, perlakuan kontrol
negatif dan yang paling besar peringkat rata-ratanya adalah perlakuan kontrol positif (berarti
diameter luka pada perlakuan ini yang paling besar).

Test Statisticsa,b

Diameter_Luka

Chi-Square 9.776
Df 4
Asymp. Sig. .044

a. Kruskal Wallis Test


b. Grouping Variable: Perlakuan

Berdasarkan tabel Test Statistics dengan menggunakan uji Chi-Square di dapatkan nilai
p-value < α = 0,05 sehingga diputuskan gagal tolak H0 maka disimpulkan terdapat perbedaan
yang signifikan diameter luka antar kelima perlakuan.

Terhadap Hari
Test of Homogeneity of Variances
Diameter_Luka

Levene Statistic df1 df2 Sig.

19.577 2 27 .000

Berdasarkan Output Test of Homogeneity of Variances dengan menggunakan uji Levene


Statistic di dapatkan nila p-value < α = 0,05 sehingga diputuskan tolak H0 maka disimpulkan data
diameter luka adalah variansinya tidak sama.

Kruskal Wallis

Ranks

Hari N Mean Rank

ke-3 10 23.85

ke-5 10 14.40
Diameter_Luka
ke-7 10 8.25

Total 30

Berdasarkan tabel di atas Output Kruskall Wallis nilai mean rank menunjukkan peringkat
rata-rata masing-masing perlakuan. Dalam kasus di atas, peringkat rata-rata hari ke- 7 memiliki
peringkat rata-rata paling kecil (berarti diameter luka pada hari ke-7 yang paling rendah),
selanjutnya hari ke-5, dan yang paling besar peringkat rata-ratanya adalah hari ke-3 (berarti
diameter luka pada hari ke-3 yang paling besar).

Test Statisticsa,b

Diameter_Luka

Chi-Square 15.988
Df 2
Asymp. Sig. .000

a. Kruskal Wallis Test


b. Grouping Variable: Hari

Berdasarkan tabel Test Statistics dengan menggunakan uji Chi-Square di dapatkan nilai
p-value < α = 0,05 sehingga diputuskan tolak H0 maka disimpulkan terdapat perbedaan yang
signifikan diameter luka antar hari penelitian.
2. Jumlah Makrofag
Tabel Rata-rata Jumlah Makrofag
Pengamatan Hari ke-3 Hari ke-5 Hari ke-7
X ± SD X ± SD X ± SD
Kontrol 28 ± 1.414214 44 ± 2.828427 56.5 ± 2.12132
Perlakuan 23.5 ± 0.547723 22 ± 0.894427 20.3 ± 0.516398
Keterangan: X ± SD : rata-rata ± standar deviasi

Dari data rata-rata jumlah makrofag pada kedua kelompok di atas diperoleh hasil bahwa
pada, rata-rata jumlah makrofag kelompok control mengalami peningkatan mulai dari awal
sampai akhir pengamatan, sedangkan rata-rata jumlah makrofag kelompok perlakuan mengalami
penurunan mulai dari awal sampai akhir pengamatan.

Dari data standar deviasi pada kedua kelompok di atas diperoleh hasil bahwa pada
standar deviasi jumlah makrofag kelompok control mengalami peningkatan pada hari ke-3
sampai akhir pengamatan hari ke-5, sedangkan standar deviasi jumlah makrofag kelompok
perlakuan mengalami peningkatan pada hari ke-3 sampai akhir pengamatan hari ke-5.

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Jumlah_Makrofag .332 30 .000 .647 30 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan Output Test of Normality dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov


didapatkan nilai p-value < α = 0,05 sehingga diputuskan tolak H0 maka disimpulkan data jumlah
makrofag adalah tidak berdistribusi normal.

Terhadap Perlakuan

Test of Homogeneity of Variances


Jumlah_makrofag

Levene Statistic df1 df2 Sig.

11.505 4 25 .000

Berdasarkan Output Test of Homogeneity of Variances dengan menggunakan uji Levene


Statistic di dapatkan nila p-value < α = 0,05 sehingga diputuskan tolak H0 maka disimpulkan data
jumlah makrofag adalah variansinya tidak sama.
Terhadap Perlakuan

Kruskal Wallis

Ranks

Perlakuan N Mean Rank

kontrol positif 6 27.33

kontrol negatif 6 21.67

EDST 20% 6 11.58


Jumlah_makrofag
EDST 30 % 6 9.58

EDST 40 % 6 7.33

Total 30

Berdasarkan tabel di atas Output Kruskall Wallis nilai mean rank menunjukkan peringkat
rata-rata masing-masing perlakuan. Dalam kasus di atas, peringkat rata-rata perlakuan EDST 40
% memiliki peringkat rata-rata paling kecil (berarti jumlah makrofag pada perlakuan ini yang
paling rendah), selanjutnya perlakuan EDST 30 %, kemudian perlakuan EDST 20 %, perlakuan
kontrol negatif dan yang paling besar peringkat rata-ratanya adalah perlakuan kontrol positif
(berarti jumlah makrofag pada perlakuan ini yang paling besar).

Test Statisticsa,b

Jumlah_makrof
ag

Chi-Square 23.119
df 4
Asymp. Sig. .000

a. Kruskal Wallis Test


b. Grouping Variable: Perlakuan

Berdasarkan tabel Test Statistics dengan menggunakan uji Chi-Square di dapatkan nilai
p-value < α = 0,05 sehingga diputuskan tolak H0 maka disimpulkan terdapat perbedaan yang
signifikan jumlah makrofag antar kelima perlakuan.

Terhadap Hari

Test of Homogeneity of Variances


Jumlah_makrofag

Levene Statistic df1 df2 Sig.

5.621 2 27 .009
Berdasarkan Output Test of Homogeneity of Variances dengan menggunakan uji Levene
Statistic di dapatkan nila p-value < α = 0,05 sehingga diputuskan tolak H0 maka disimpulkan data
jumlah makrofag adalah variansinya tidak sama.

Ranks

Hari N Mean Rank

ke-3 10 18.20

ke-5 10 15.30
Jumlah_makrofag
ke-7 10 13.00

Total 30

Berdasarkan tabel di atas Output Kruskall Wallis nilai mean rank menunjukkan peringkat
rata-rata masing-masing perlakuan. Dalam kasus di atas, peringkat rata-rata hari ke- 7 memiliki
peringkat rata-rata paling kecil (berarti jumlah makrofag pada hari ke-7 yang paling rendah),
selanjutnya hari ke-5, dan yang paling besar peringkat rata-ratanya adalah hari ke-3 (berarti
jumlah makrofag pada hari ke-3 yang paling besar).

Test Statisticsa,b

Jumlah_makrof
ag

Chi-Square 1.773
df 2
Asymp. Sig. .412

a. Kruskal Wallis Test


b. Grouping Variable: Hari

Berdasarkan tabel Test Statistics dengan menggunakan uji Chi-Square di dapatkan nilai
p-value > α = 0,05 sehingga diputuskan gagal tolak H0 maka disimpulkan tidak terdapat
perbedaan yang signifikan jumlah makrofag antar hari penelitian.

Anda mungkin juga menyukai