PENDAHULUAN
BAB II
ISI
2.1 Pengertian Issu, Trend, Etika Keperawatan
Trend adalah hal yang sangat mendasar dalam berbagai pendekatan analisa, trend juga
dapat didefinisikan salah satu gambaran ataupun informasi yang terjadi pada saat ini yang
biasanya sedang populer dikalangan masyarakat
Isu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat diperkirakan terjadi atau tidak terjadi
pada masa mendatang, yang menyangkut ekonomi, moneter, sosial, politik, hukum,
pembangunan nasional, bencana alam, ataupun tentang kritis.
Isu adalah sesuatu yang sedang dibicarakan oleh banyak orang namun masih belum jelas
faktanya atau buktinya.
Etika keperawatan adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan
bagi perilaku seseorang yang berkaitan dengan tindakan yang baik dan buruk yang
merupakan suatu kewajiban dan tanggung jawab moral.
Trend dan isu keperawatan adalah sesuatu yang sedang dibicarakan banyak orang
tentang praktek/ mengenai keperawatan baik itu berdasarkan fakta maupun tidak, trend dan
isu tentunya menyangkut tentang aspek legal dan etis keperawatan.
Pengertian etika biomedis juga masih perlu dipilah lagi dalam isu-isu etika
medis’tradisional’ yang sudah dikenal sejak ribuan tahun, dan lebih banyak menyangkut
hubungan individual dalam interaksi terapeutik antara dokter dan pasien. Kemungkinan
adanya masalah etika medis demikianlah yang dalam pelayanan di rumah sakit sekarang
cepat oleh masyarakat (dan media masa) ditunding sebagai malpraktek.
2. Isu-isu Bioetika
Beberapa contoh yang dapat dikemukakan tentang isu etika biomedis dalam arti
pertama (bioetika) adalah antara lain terkait dengan: kegiatan rekayasa genetik,teknologi
reproduksi,eksperimen medis, donasi dan transpalasi organ, penggantian kelamin,
eutanasia, isu-isu pada akhir hidup, kloning terapeutik dan kloning repraduktif. Sesuai
dengan definisi di atas tentang bioetika oleh International Association of Bioethics
,kegiatan-kegiatan di atas dalam pelayanan kesehatan dan ilmu-ilmu biologi tidak hanya
menimbulkan isu-isu etika,tapi juga isu-isu sosial, hukum, agama, politik, pemerintahan,
ekonomi,kependudukan,lingkungan hidup,dan mungikin juga isu-isu di bidang lain.
Sejak awal perawat dididik mengenal perannya dan berinteraksi dengan pasien.
Praktek keperawatan menggabungkan teori dan penelitian perawatan dalam praktek
rumah sakat dan praktek pelayanan kesehatan masyarakat. Para pelajar bekerja diunit
perawatan pasien bersama staf perawatan untuk belajar merawat, menjalankan prosedur
dan menginternalisasi peran. Kolaborasi merupakan proses komplek yang membutuhkan
sharing pengetahuan yang direncanakan yang disengaja, dan menjadi tanggung jawab
bersama untuk merawat pasien.
Pasien secara integral adalah anggota tim yang penting. Partisipasi pasien
dalam pengambilan keputusan akan menambah kemungkinan suatu rencana menjadi
efektif. Tercapainya tujuan kesehatan pasien yang optimal hanya dapat dicapai jika
pasien sebagai pusat anggota tim.
Kelebihan Telenursing
1. Mengurangi waktu tunggu dan mengurangi kunjungan yang tidak perlu,
2. Mempersingkat hari rawat dan mengurangi biaya perawatan,
3. Membantu memenuhi kebutuhan kesehatan,
4. Memudahkan akses petugas kesehatan yang berada di daerah yang terisolasi,
5. Mendorong tenaga kesehatan atau daerah yang kurang terlayani untuk mengakses
penyedia layanan
6. Dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan keperawatan
7. Meningkatkan rasa aman (safety) perawat dan klien
Kekurangan dan hambatan dalam telenursing
Tidak adanya interaksi langsung perawat dengan klien yang akan mengurangi
kualitas pelayanan kesehatan.
Gangguan cuaca dapat menggangu aktifitas pelayanan yang sedang berjalan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. The Health Belief Model (HBM) adalah model psikologis yang mencoba untuk menjelaskan dan
memprediksi perilaku kesehatan. Hal ini dilakukan dengan berfokus pada sikap dan keyakinan
individu
2. HBM atau Health Belief Model dikembangkan pertama kali tahun 1950-an oleh seorang
psikologf sosial di layanan kesehatan Publik AS yaitu dimulai dengan adanya kegagalan pada
program Pencegahan dan pencegahan penyakit ( Hocbaum 1958,Rosenstok 1960.1974 )
3. Health belief Model didasarkan atas 3 faktor esensial ;
a. Kesiapan individu intuk merubah perilaku dalam rangka menghindari suatu penyakit atau
memperkecil risiko kesehatan.
b. Adanya dorongan dalam lingkungan individu yang membuatnya merubah perilaku.
c. Perilaku itu sendiri.
4. Ada beberapa model perilaku untuk melindungi kesehatan yang umum digunakan yaitu :
a. Teori Tindakan Beralasan (Theory of Reasoned Action) disingkat dengan TRA.
b. Teori Motivasi perlindungan (Protection Motivation Theory)
c. Teori manfaat yang diharapkan dan subjektif (Subjective Expected Utility)
3.2 Saran
Mengingat besarnya manfaat dari teori Health Belief Model ini, maka seharusnya
teori Health Belief Model ini tidak hanya terbatas ilmu yang dipelajari kemudian dilupakan
begitu saja. tetapi seharusnya, seorrang yang mengabdi dibidang kesehatan khususnya kesehatan
masyarakat mampu menerapkan konsep Health Belief Model dalam kehidupan nyata.
Diharapkan, dengan pemahaman mengenai perilaku kesehatan masyarakat melalui Health
Belief Model, akan tercipta kualitas kesehatan masyarakat Indonesia yang baik pula.
DAFTAR PUSTAKA
Http//: www. Nursingworld. 1998.: Collaborations and Independent Practice: Ongoing Issues for
Nursing.
Ismaini, N. 2001. Etika Keperawatan. Jakarta : Widya Medika
Http//: www.pikiran-rakyat.com/cetak.2002.Isu-isu etika dalam keperawatan.Be Health Be
Happy.htm