Anda di halaman 1dari 19

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

BIDANG KEGIATAN:
PKM-K

Diusulkan Oleh:

Ketua : Fajar Zukhruf Ramadhan ( 201410160311117 )

Anggota : Muhammad Ananda Luthfi ( 201410160311138 )

Moch. Rodhi Abdul Jabbar (201410160311143 )

Arifan Muhammad Ridho ( 201410160311147 )

Tata Budhi Prasetyo ( 201410160311149 )

Dicha Charisma (201410160311151 )

Dhandi Fadlillah Naufal ( 201410160311155)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MALANG
2016
PENGESAHAN LAPORAN KEMAJUAN PKM-KEWIRAUSAHAAN
1. Judul Kegiatan : ON INDONESIA ( ONIGIRI INDONESIA)

2. Bidang Kegiatan : PKM-Kewirausahaan


3. Ketua Pelaksana
a. Nama Lengkap : Fajar Zukhruf Ramadhan
b. NIM : 201410160311117
c. Jurusan : Manajemen
d. Universitas : Universitas Muhammadiyah Malang
e. Alamat Rumah dan No HP : Jl. Raya Bypass Km 6,8 , Sumbawa Besar
f. Alamat e-mail : ramafajar6969@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 6 Orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap : Dra.Uci Yuliati,M.M
b. NIDN : 0019076502
c. Alamat dan No.Telp : Perum. Muara Sarana Indah Blok A No. 03
Dau, Malang / 087880862925

Malang, 10 Mei 2016


Menyetujui,

Ketua Jurusan Ketua Pelaksana Kegiatan

(Dr. Marsudi, M.Si.) (Fajar Zukhruf Ramadahan)


NIK. 10789090108 NIM. 201410160311117

Pembantu Rektor III Dosen Pendamping,


Bidang Kemahasiswaan,

(Dr. Diah Kurniati, Psi.) ( Dra.Uci Yuliati,M.M )


NIK. 10486110039 NIP. 0019076502
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................................................. 3
BAB I ............................................................................................................................................................ 4
Pendahuluan .............................................................................................................................................. 4
Gambaran Umum ...................................................................................................................................... 6
BAB III ......................................................................................................................................................... 9
Metode Pelaksanaan.................................................................................................................................. 9
BAB IV ....................................................................................................................................................... 10
Pelaksanaan Kegiatan ............................................................................................................................. 10
BAB V ........................................................................................................................................................ 14
Pembahasan............................................................................................................................................. 14
BAB VI ....................................................................................................................................................... 17
Evaluasi ................................................................................................................................................... 17
BAB VII ...................................................................................................................................................... 19
Penutup ................................................................................................................................................... 19
A. Kesimpulan ................................................................................................................................... 19
B. Saran............................................................................................................................................ 19
BAB I

Pendahuluan
A. Identifikasi Peluang Bisnis

Dewasa ini, bisnis kuliner menjadi salah satu bentuk bisnis yang menjanjikan. Berbagai
macam jenis makanan bermunculan dengan ragam kreatifitas yang menarik. Makanan biasa
dikreasikan menjadi makanan yang memiliki cita rasa dan nilai jual tinggi. Salah satu makanan
biasa yang sering kita temui adalah nasi dengan kandungan protein yang tinggi. Namun,
masyarakat mulai jenuh dengan bentuk dan rasa nasi yang biasa-biasa saja, tidak adanya inovasi.

Untuk itu, diperlukan inovasi baru dalam mengolah nasi tersebut sehingga penyajian nasi
tidak monoton. Kami mencoba mengkreasikan nasi tersebut dengan mengolah nasi menjadi
onigiri yang sehat, bergizi, serta bentuk yang mampu mengundang selera. Kelebihan onigiri yang
kami buat adalah bentuk yang bervariasi terdiri dari tiga bentuk yaitu, bulat, hati, bintang dan
rasa nasi yang unik dikemas dalam bentuk onigiri.

B. Penjelasan Produk

Cara membuat produk kami tidak berbeda jauh dengan membuat onigiri pada umumnya,
yaitu dengan langkah-langkah berikut ini:

1. Sendok nasi seukuran telapak tangan lalu taruh isian (daging, sayur, dll.) kemudian di
bentuk dengan kepalan tangan sampai berbentuk bundar atau segitiga.

2. Siapkan Loyang

3. Setelah itu, masukkan masukkan onigiri ke dalam wadah pembungkus

4. Sajikan.

C. Latar Belakang Bisnis

Alasan kami menawarkan produk ini adalah karena saat ini semakin banyak masyarakat
yang menderita kolesterol dan banyak penyakit yang disebabkan makanan yang dikonsumsi
tidak sehat dan semakin maraknya jajanan yang tidak higenis. Disini kami menawarkan produk
makanan yang merupakan solusi dari permasalahan tersebut. Mengingat kolesterol merupakan
salah satu penyebab kematian terbesar saat ini. Oleh karena itu masyarakat beralih pada
makanan yang rendah kolesterol seperti nasi. Namun masyarakat memandang nasi itu sebagai
makanan yang tidak menarik dari rasa maupun bentuknya walaupun merupakan makanan pokok
orang Indonesia. Padahal, begitu banyak manfaat yang dikandung oleh nasi seperti sumber
energi utama, menghambat proses penuaan dini, meningkatkan mood, mengobati disentri, baik
untuk tulang, baik untuk gigi dan mencegah kanker. Disini kami membantu masyarakat untuk
mencegah maupun menimalisir resiko penyakit kolesterol.

D. Tujuan

a. Mendapatkan keuntungan dari produk ini

b. Membudayakan makanan sehat

c. Membuat produk makanan yang mempunyai inovasi baru dan disukai seluruh kalangan
masyarakat

E. Potensi Bisnis

Produk ini memiliki peluang bisnis yang cukup menjanjikan. Karena makanan ini sangat dikenal
dan harganya yang ekonomis serta dapat dinikmati oleh semua kalangan. Onigiri nasi ini mampu
bertahan selama kurang lebih 3 hari disimpan di freezer dan disimpan dengan kemasan plastik.
BAB II

Gambaran Umum
Fungsi Manajemen
1. MSDM
Untuk Sumber Daya Manusia Kegiatan kami dilakukan oleh 6 orang dimana dibagi menjadi
tiga divisi yaitu Administrasi, Dapur, dan Server. Administrasi akan bertugas menangani
transaksi dan melakukan kontak langsung dengan pelanggan. Rekan-rekan yang berada di dapur
akan siap untuk menyediakan persediaan produk. Server bertugas untuk mengemas produk
hingga dapat dikonsumsi.
2. Manajemen Operasional
Input kami sendiri yaitu teman-teman kelompok, peralatan untuk membuat produk,
persediaan bahan baku, dan juga lokasi produksi. Transformasi produk kami sendiri lebih
mengembangkan dari produk yang sudah ada. Untuk output, kami mengedepankan kualitas
produk dan pelayanan.
3. Manajemen Pemasaran
Untuk pemasaran, kami memiliki nilai pembeda yang telah kami modifikasi produk
sebelumnya. Strategi pertmbuhan produk-pasar yang kami usulkan atas produk ini adalah
Diversifikasi. Adapun nama produk kami adalah “On Indonesia”. Dasar pemikiran kenapa
memilih nama tersebut adalah produk tersebut ada di Indonesia dan murni cita rasa Indonesia,
juga dengan harapan bias membangkitkan rasa kecintaan terhadap masakan Indonesia.
4. Manajemen Keuangan
Biaya produksi per unit adalah Rp. 2.313
Keuntungan per unit produk Rp. 687
Harga Konsumen Rp. 3.000
Ptongan harga Rp 1.000 jika membeli 2 produk

Rencana Manajemen

1. Strategi pemasaran

Telah banyak jenis onigiri yang bisa dijumpai di berbagai pusat perbelanjaan, seperti
pasar, departement store dan mall. Namun dari sekian banyak tempat perbelanjaan seperti itu
membuat lebih banyak pilihan dan kurang real karena tidak bisa mencoba dan memadupadankan
dengan selera yang sesuai dengan konsumen. Oleh sebab itu, masyarakat harus tau tentang
keberadaan produk kami. Untuk itu, kami telah menyusun strategi pemasaran. Tahapan-
tahapannya sebagai berikut:

a. Pengembangan produk

Onigiri memang telah banyak dijumpai di berbagai pusat perbelanjaan. Namun kami
memberikan rasa yang berbeda dan tampak lebih menarik serta lebih unik dengan bahan-bahan
yang baru. Onigiri nasi ini akan menambah cita rasa baru di dunia kuliner. Dengan adanya
onigiri nasi, diharapkan akan menambah variasi onigiri baru.

b. Pengembangan wilayah pemasaran

Area pemasaran utama adalah di sekitar daerah tempat tinggal kami. Contohnya di
kampus A Universitas Negeri Jakarta. Promosi dilakukan melalui kelompok-kelompok kecil
sampai pada tingkat yang lebih tinggi.

c. Kegiatan promosi

Promosi merupakan bagian dari proses pemasaran. Promosi sangat mempengaruhi


kelancaran dan keberhasilan suatu usaha. Kami melakukan promosi produk kami pada tahap
awal melalui mulut ke mulut. Selanjutnya dilakukan juga promosi melalui media sosial yang kini
marak di dunia maya.

2. Strategi Produksi

Kami memproduksi onigiri yang belum ada dipasaran. Kami juga memberikan pilihan
bentuk onigiri nasi yang menarik kepada konsumen. Kami berusaha menciptakan suatu
pembaharuan di dunia makanan khususnya onigiri. Proses produksi kami tidak dilakukan
sewaktu-waktu saja. Namun berjalan terus menerus selama ada waktu luang.

3. Strategi Penetapan Harga

Harga merupakan suatu variabel yang mempunyai peranan penting dalam dunia bisnis.
Harga menunjukkan level dari suatu produk juga menjadi acuan tentang bagaimana produk itu
seharusnya bila dilihat dari harganya. Harga yang kami tawarkan di sini, kami sesuaikan dengan
sasaran kami yaitu para masyarkat menengah ke bawah. Harga kami sesuaikan dengan bahan dan
berbagai variable lain. Kami akan mengutamakan kualitas makanan, dan tidak hanya berfokus
mengambil keuntungan semata.

4. Rencana Pengembangan Produksi

Rencana-rencana pengembangan produksi kami antara lain:

a. Memperluas wawasan dibidang makanan khususnya onigiri

b. Menemukan dan menciptakan cara terbaru dalam membuat onigiri

c. Memperluas berbagai cita rasa onigiri

d. Meningkatkan produksi

6. Analisis resiko usaha dan antisipasinya


BAB III

Metode Pelaksanaan

Pelaksanaan program usaha ini terbagi atas 3 tahap, yakni survey, penyusunan rencana
usaha, dan uji coba penjualan. Penjelasan tiap tahap akan dijelaskan sebagai berikut :
1. Survey
a) Survey Pasar
Survey pasar dilakukan untuk mengetahui target pasar yang akan dijangkau oleh usaha
yang akan dijalankan dan menangkap keinginan para target pasar. Survey pasar juga dilakukan
untun mengetahui kekuatan competitor lain dan menetapkan strategi apa yag diterapkan
b) Survey Tempat usaha
Survey ini dilakukan untuk mecari tempat yang strategis untuk mebuka usaha agar dapat
menarik perhatian konsumen dan dapat bersaing dengan competitor lainya.
2. Menyusun Rencana Usaha
Pada tahapan ini kami melakukan susunan rencana usaha yang sesuai dengan visi misi
yang kami jalankan dengan mencari inovasi terbaru untuk usaha ini adalah agar dapat
berkembang luas dan diterima semua masyarakat.
3. Uji Coba Penjualan
Pada tahapan ketiga ini kami akan mencoba melakukan uji coba penjualan agar dapat
sesuai dengan selera target pasar dan dapat diterima oleh target pasar.
JADWAL KEGIATAN PROGRAM
Kegiatan Pra-Operasional dan Jadwal Pelaksanaan
Jadwal Pelaksanaan Biaya
Jenis Kegiatan Pra-Operasional Bulan Bulan Bulan Bulan Pra-
Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Operasional
1. Survey Pasar 0
2. Menyusun Rencana Usaha 0
3. Survey Tempat Usaha 0
4. Survey Perlengkapan 0
5. Uji Coba Penjualan 0
TOTAL 0
BAB IV

Pelaksanaan Kegiatan
Perencanaan Bisnis

1. Sasaran dan Target Pasar

Sasaran kami adalah seluruh masyarakat dari segala usia. Untuk itu kami memulai
promosi dari daerah sekitar tempat tinggal kami serta melakukan promosi pada rekan mahasiswa
di kampus, karena kami menganggap promosi akan lebih efektif jika terjadi dalam suatu
kelompok. Selain itu kami juga mempunyai rumah produksi yang siap didatangi siapa saja dan
siap melayani pemesanan.

Untuk itu, kami menggalakkan promosi di berbagai media social, seperti facebook,
twitter, blog, dll. Hal ini kami maksudkan untuk memberi kemudahan dalam pemesanan dan
pembelian produk kami.

2. Pembiayaan

1. Biaya Tetap (Fixed cost)

Di bawah ini sedikit alat yang kami gunakan:

No Nama Barang Jumlah Harga Jumlah Harga


Barang Satuan

1 Kompor gas 1 buah Rp.175.000 Rp.175.000

2 Tabung gas 1 buah Rp.50.000 Rp. 50.000

3 Kukusan 1 buah Rp. 75.000 Rp. 75.000

4 Sarung Tangan 2 pasang Rp.5000 Rp. 10.000

5 Magic Jar 1 buah Rp.222.000 Rp.222.000

6 Loyang 1 buah Rp.40.000 Rp. 40.000


7 Taplak 1 buah Rp.60.000 Rp. 60.000

8 Alat Masak 1 set Rp.150.000 Rp. 150.000

9 Cetakan 1 set Rp.60.000 Rp 60.000

10 Penggorengan 1 buah Rp.140.000 Rp. 140.000

TOTAL Rp. 982.000

2. Biaya Variabel (Variable cost) - Per Produksi

Nama Barang Jumlah Harga


Barang

Nasi 90 kg 855.000

Telur puyuh 1200 butir 240.000

Nori (rumput laut) 1800 lembar 1.800.000

Rendang 120 ptg 1.200.000

Jamur 30 kemasan 360.000

Wortel 300 biji 540.000

Kentang 22.5 kg 168.750

Minyak goreng 6 liter 72.000

Saus tomat dan sambal 120 scht 720.000

Jumlah Harga Rp.5.955.750


3. Biaya Total

Biaya total = Variable cost + Fixed cost

= Rp. 982.000 + Rp.5.955.750

= Rp. 6.937.750

4. Biaya dan Harga Per Unit

Biaya tetap yang dibutuhkan untuk 1 kali produksi adalah Rp. 982.000 : 3000 Kali =Rp. 328

Total biaya produksi yang dikeluarkan per produksi = Rp 32.800 + Rp 198.525= Rp 231.325

Biaya per unit adalah Total biaya produksi dalam 1 kali produksi : jumlah produk yang
dihasilkan per bulan Rp. 231.325 : 3000 buah = Rp. 2.313

Harga jual per buah Rp 3.000

5. Modal Awal

Modal awal = Total Biaya Tetap + Biaya Variabel untuk 1 kali produksi

= Rp 982.000 + Rp 198.525

= Rp 1.180.525

6. Analisis Titik Impas (Break Even Point)

BEP harga = Total biaya produksi untuk 1 kali produksi : Produksi

= Rp. 231.325 : 3000 buah = Rp. 77.1 X 30 = Rp. 2.313

Harga jual per unit Rp 3.000

BEP produksi = Total biaya produksi untuk 1 kali produksi : Harga per unit

= Rp 231.325 : 3.000 = 77 buah

Jadi, untuk mencapai titik impas maka dalam 1 kali produksi onigiri yang harus terjual adalah 77
buah dengan harga per buah adalah Rp 3.000
7. Analisis Keuntungan

Pendapatan : Onigiri yang terjual x harga jual = 100 x Rp 3.000

= Rp. 300.000

Total biaya produksi dalam 1 kali produksi = Rp. 231.325

Keuntungan = Pendapatan –Total biaya produksi

= Rp 300.000 – Rp 231.325

= Rp 68.675

Jadi, keuntungan yang diperoleh dengan menjual 100 buah onigiri dengan harga Rp
3.000 per buah dalam 1 kali produksi adalah Rp 68.675

8. Pengembalian Modal

Total biaya Produksi : Laba usaha = Rp 231.325 : Rp 68.675

= 4 kali produksi

Jadi modal akan kembali dalam jangka waktu 4 kali produksi.


BAB V

Pembahasan
ANALISIS SWOT

1. Faktor Internal

1) Strength (Kekuatan)

a. Keunggulan produk

Kami menawarkan suatu produk makanan sehat dengan harga yang ekonomis dan rasa yang
lezat.

b. Kreativitas

Kami menawarkan kreativitas baru dalam mengolah nasi dengan mengabungkan berbagai rasa
onigiri nasi yang menarik, yaitu rasa original, isi rendang, isi pepes, isi jamur, isi ayam rica-rica,
dll.

c. Bahan baku mudah di dapat

Bahan baku pembuatan onigiri nasi ini tersedia banyak dan mudah di dapat serta harganya
terjangkau. Serta jenisnya beraneka ragam sehingga dapat meningkatkan pilihan rasa.

2) Weakness (Kelemahan)

a. Belum memiliki cukup pengalaman

Pengalaman untuk memulai usaha yang masih sangat minim merupakan suatu kelemahan yang
harus diatasi.

b. Kurangnya Sumber Daya Manusia

Keterbatasan sumber daya manusia sebagi produsen atau pembuat onigiri nasi. Kurangnya
keterampilan kami dalam proses pembuatan onigiri nasi itu sendiri.

2. Faktor Eksternal

1) Opportunities (Peluang)
a. Banyaknya konsumen

Banyaknya masyarakat yang menggemari berbagai macam variasi onigiri, karena onigiri
merupakan makanan yang sudah siap dan mudah diolah. Dengan adanya onigiri nasi ini akan
menambah variasi onigiri dan menawarkan cita rasa baru bagi masyarakat pada umumnya.

b. Sistem pemasaran

Pemasaran yang akan kami lakukan cukup mudah. Kami akan memasarkannya dilingkungan
kampus dan tempat tinggal.

2) Threats (Ancaman)

Salah satu bentuk ancaman yang dikhawatirkan bias terjadi adalah keacuhan konsumen.

Terkadang masyarakat kurang tertarik terhadap makanan yang di buat dari bahan sederhana
seperti nasi dan gaya konsumsi masyarakat saat ini di kuasai oleh makanan-makanan modern,
siap saji, dan dari bahan-bahan import.

STRATEGI SWOT Strength Weakness

a. Keunggulan produk a. Belum memiliki


cukup pengalaman
b. Keterampilan dan
keahlian b. Kurangnya Sumber
Daya Manusia
c. Bahan baku mudah
di dapat
Opportunity a. Melakukan program c. Melakukan latihan
promosi jitu terus-menerus
a. Banyaknya
konsumen b. Meningkatkan d. Belajar berbisnis
produksi dengan segala fasilitas
b. Sistem pemasaran
yang ada dan menjalin
koneksi seluas-
luasnya.

Threat a. Melakukan promosi a. Memperbaiki


kepada konsumen yang sistem manajemen
a. Keacuhan
sekiranya tertarik
konsumen b. Meningkatkan
dengan produk kami.
promosi
b. Menawarkan
c. Menjaga kualitas
keuntungan yang
produk
didapat dengan
membeli produk kami
BAB VI

Evaluasi

Dengan mempertimbangkan analisis swot yang terjadi, para konsumen mampu menggali
informasi tentang produk serta mendefinisikan tingkat kebutuhannya terhadap produk. Evaluasi
yang terjadi atas pertimbangan analisis swot akan digunakan untuk menemukan alternatif –
alternatif penentuan kebutuhan dan penentuan keputusan pembelian. Beberapa kriteria evaluasi
yang memiliki keterkaitan dengan analisis swot, adalah :
1. Harga
Harga menentukan pemilihan alternatif. Konsumen cenderung akan memiliha harga yang
murah untuk suatu produk yang ia ketahui spesifikasinya. Namun jika konsumen tidak bisa
mengevaluasi kualitas produk maka harga merupakan indikator kualitas. Oleh karena itu strategi
harga yang produk kami miliki telah disesuaikan dengan karakteristik produk.
2. Branding (merek)
merek merupakan pengganti dari mutu dan spesifikasi produk. Ketika konsumen sulit
menilai kriteria kualitas produk, kepercayaan pada merek akan mempersulit konsumen untuk
melakukan keputusan pembelian. Oleh karenanya untuk membantu konsumen menentukan
pilihannya produk kami memberikan variasi yang beragam sehingga mampu memberikan
kesempatan konsumen untuk menentukan keputusan pembeliannya.
3. Target Pasar
Penentuan target pasar membuat suatu produk yang dihasilkan menjadi pertimbangan penting
agar produk yang dihasilkan mampu bersaing di pasar dan menjadi tren yang ditakuti pesaing.
Produk adopsi kami berusaha bersaing untuk menciptakan citra baru dengan memberikan inovasi
yang mampu diterima konsumen sehingga konsumen memberikan perhatiannya kepada produk
kami.
Ketika alternatif pilihan telah terbentuk maka sebagai perusahaan penghasil produk harus
mampu menaksirkan alternatif pilihan konsumen yang ada di pasar guna meningkatkan faktor
keputusan pembelian konsumen dan tingkat fluktuasi volume penjualan. Terdapat beberapa
pertimbangan yang perlu dilakukan guna melakukan pendekatan untuk menaksirkan pilihan
alternatif konsumen, yaikni:
1. Akurasi Penilaian Individu
Di dalam akurasi penilaian individu secara garis besar dalam sudut pandang konsumen,
konsumen biasanya tidak memperhatikan perbedaan yang relatif kecil antara merek atau
perubahan atribut merek. Selain itu, kompleksitas kuantitas produk dan kualitas jasa serta fakta
bahwa beberapa aspek kinerja dapat dinilai hanya setelah sebuah produk digunakan.
2. Penggunaan Indikator Pengganti
Secara umum, indikator pengganti beroperasi lebih kuat. Terkadang konsumen akan
memiliki titik kelemahan dimana mereka tidak memiliki keahlian untuk membuat penilaian
informasi sendiri, hal tersebut terjadi apabila konsumen memiliki motivasi atau kepentingan
dalam pengambilan keputusan pembelian yang cukup rendah, dan ketika kualitas informasi
terkait lainnya yang kurang.

3. Pentingnya Relatif dan Pengaruh Kriteria Evaluatif


Pentingnya kriteria evaluatif bervariasi antara individu dan juga di dalam individu yang
sama dari waktu ke waktu. Penggunaan situasi, konteks Kompetitif-Secara umum, efek Iklan
dsb. Sebuah kriteria evaluatif mampu membuat individu (konsumen) memberikan penilaian
kualitatif terhadap suatu produk, dimana penilaian tersebut mampu digunakan dalam
pengambilan keputusan pembelian.

Setelah mengetahui kriteria-kriteria evaluasi atas pertimbangan analisis swot dan


penafsiran pilihan alternatif konsumen, perusahaan penghasil produk diharapkan mampu
mengasumsikan atau menafsirkan pilihan-pilihan yang akan di pilih konsumen karena konsumen
juga memiliki kemampuan untuk menghitung dan memperkirakan pilihan mana yang akan
memaksimalkan nilai suatu barang (produk) dan akan memilih atas dasar informasi yang telah
perusahaan berikan. Jika perusahaan telah mampu memperkirakan pilihan yang akan di pilih
oleh keonsumen maka pemilihan strategi pemasaran akan didapatkan secara efektif dan
sistematis dimana pengambilan keputusan untuk pemenuhan kepuasan konsumen akan dilakukan
secara efisien dan maksimal.
BAB VII

Penutup

A. Kesimpulan

Onigiri nasi merupakan suatu jenis makanan yang kami buat dengan memberikan variasi
rasa dan bentuk yang unik serta baru. Produk kami ini bertujuan membantu masyarakat untuk
lebih sering mengonsumsi makanan yang higenis dan sehat dalam kebutuhan gizi sehari-hari.
Karena, nasi dapat menurunkan kadar kolesterol, mencegah kanker payudara, serta mencegah
penuaan dini pada masyarakat. Proses pemasaran pada tahap awal kami lakukan melalui mulut
ke mulut, lalu tahap selanjutnya dilakukan melalui media sosial seperti blog, facebook, twitter.
Harga yang kami tetapkan cukup terjangkau oleh masyarakat menengah ke bawah. Kami juga
menyediakan pelayanan pemesanan onigiri.

B. Saran

Produk kami mengutamakan kepada unsur kesehatan yang terkandung di dalamnya.


Sehingga membedakan onigiri yang sudah ada dipasaran dengan onigiri produk kami. Oleh
karena itu, keterampilan dan keahlian menjadi sangat penting dalam produksi kami.

Anda mungkin juga menyukai