Pendekatan historis adalah pendekatan agama melalui ilmu sejarah.
Menurut ilmu ini, segala peristiwa
dapat dilacak dengan melihat kapan peristiwa itu terjadi, dimana, apa sebabnya, dan siapa yang terlibat dalam peristiwa tersebut. Melalui pendekatan ini, kita diajak menukik dari alam idealiske alam yang bersifat empiris dan mendunia. Pendekatan historis tergantung kepada dua macam data, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari sumber primer, yaitu si peneliti atau penulissecara langsung melakukan observasi atau penyaksian kejadian-kejadian yang dituliskan. Sedangkan data sekunder, diperoleh dari sumber sekunder yaitu peneliti melakukan penelitian dari hasil observasi orang lain yang satu kali (atau lebih) telah lepas dari kejadian aslinya. Diantara kedua sumber tersebut, sumber primer dipandang memiliki otoritas sebagai bukti tangan pertama dan diberi prioritas dalam pengumpulan data. Walaupun pendekatan historis mirip dengan penelaahan dan kepustakaan yang mendahului bentuk-bentuk rancangan lain, namun pendekatan historis lebih tuntas mencari informasi dari sumber yang lebih luas.1
1 Akhmad Taufik, et all, Metodologi Studi Islam, (Malang: Banyumedia, 2004), hlm. 18