Anda di halaman 1dari 3

KONSEP KELUARGA Single adult living alone : orang dewasa yg hidup

Logan’s (1979) sendiri


Keluarga sebuah sistem sosial dan sebuah kumpulan Stepparent family : Keluarga dgn orang-tua tiri
bbrp komponen yang saling berinteraksi satu dengan Commune family : Bbrp pasangan keluarga (dgn
yang lainnya. anaknya) yg hidup bersama dlm satu rumah, sumber
Gillis (1983) dan fasilitas yg sama, pengalaman yg sama
Keluarga adalah sbgmn sebuah kesatuan yang kompleks Nonmarital heterosexual cohabiting family : berganti-
dengan atribut yang dimiliki tetapi terdiri dari beberapa ganti pasangan tanpa melalui pernikahan
komponen yang masing-masing mempunyai arti Gay and lesbian families
sebagaimana unit individu. Cohabitating Couple: hidup bersama diluar ikatan
Baylon dan Maglaya perkawinan
Keluarga adlh kumpulan dua atau lebih individu yang Commuter Family : Kedua orang tua bekerja di kota yg
bergabung karena hubungan darah, perkawinan, atau berbeda, ttp salah satu kota tsb sbg tempat tinggal &
adopsi, hidup dlm satu rumah tangga, saling berinteraksi orang tua yg bekerja diluar kota bisa berkumpul p
satu sama lainnya dalam perannya, menciptakan dan saat ‘weekends’
mempertahankan suatu budaya. Kualitas Keluarga: kondisi keluarga yg mencakup aspek
Johnson (1992) pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial budaya,
Keluarga adlh kumpulan dua org atau lebih yang kemandirian keluarga, dan mental spiritual
memp. hubungan darah yang sama atau tidak, yang Kemandirian Keluarga: sikap mental dlm hal berupaya
terlibat dalam kehidupan yg terus menerus, yg tinggal meningkatkan kepedulian masy dlm pembangunan,
dlm satu atap, yg mempunyai ikatan emosional & mendewasakan usia perkawinan, membina &
mempunyai kewajiban antr satu orang dgn orang yg meningkatkan ketahanan keluarga
lainnya. Ketahanan Keluarga Kondisi dinamik keluarga yg
Komposisi Keluarga memiliki keuletan & ketangguhan serta mengandung
1. Pasangan (married, unmarried, homo/hetrosxual) kemampuan fisik-material & psikis-mental spiritual guna
2. Pasangan dgn anak (married, unmarried, hidup mandiri & mengemb diri & keluarganya u/ hidup
homo/hetrosxual) harmonis
3. Ortu dgn anak Keluarga Sejahtera: kondisi keluarga didlm masy tlh dpt
4. Saudara memenuhi seluruh kebutuhannya, baik yg bersifat dasar,
5. Klpk yg tdk ada hub saudara sosial, psikologis, maupun yg bersifat pengembangan
6. Multi generasi serta tlh dpt memberikan sumbangan nyata &
Macam Tipe Keluarga berkelanjutan bagi masyarakat.
1. Tradisional Tahap Keluarga Sejahtera
Nuclear family: suami, istri & anak 1. Prasejahtera
Dyad family : suami & istri (tanpa anak) yg hidup blm dpt memenuhi kebutuhan dasarnya scr minimal
bersama dlm satu rumah atau belum seluruhnya terpenuhi
Childless family : tanpa anak krn terlambat menikah 2. Sejahtera 1
Extended family : tiga generasi yg hdp bersama dlm dpt memenuhi kebutuhan dasarnya scr menimal,
satu rumah tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan sosial
Single-parent family psikologisnya
Keluarga usila: suami istri yg sudah tua dgn anak 3. Sejahtera 2
sudah memisahkan diri dpt memenuhi kebutuhan dasarnya dan kebutuhan
2. Nontradisional sosial-psikologisnya tetapi belum dapat memenuhi
Blended family : salah satu a/ keduanya pernah kebutuhan pengembangan
menikah dgn a/ tanpa anak 4. Sejahtera 3
Unmarried teenage mother: (ibu) dgn anak dr dpt memenuhi seluruh kebutuhan dasar, sosial-
hubungan tanpa nikah psikologis, & pengemb ttp blm dpt memberikan
sumbangan yg teratur bagi masy atau kepedulian  mempthnkan suasana rumah yg menyenangkan
sosialnya belum terpenuhi  tanggungjawab semua tugas rumah tangga
5. Sejahtera 3 plus  keakraban pasangan mempertahankan kontak
berperan aktif dlm kegiatan kemasytan a/ memiliki dengan anak partisipasi aktifitas sosial
kepedulian sosial yang tinggi
Tahap perkembangan keluarga 8. Keluarga dengan usia lanjut
McGoldrick dan Carter (1985)  persiapan dan menghadapi masa pensiun
1. ekspansi  kesadaran untuk saling merawat persiapan
2. kontraksi, dan suasana kesepian
3. penyusunan kembali (realigment).  perpisahan pertahankan kontak dengan anak-
Perkembangan keluarga cucu menemukan arti hidup
(menurut Spradley)  mempertahankan kontak dgn masyarakat
1. Pasangan Baru Struktur dan Fungsi
 membina hubungan & kepuasan bersama Struktur didasari oleh organisasi (keanggotaan dan pola
 menetapkan tujuan bersama hubungan yg terus menerus).
 mengembangkan keakraban 1. Siapa saja yang ada dlm keluarg ini ?
 membina hubungan dgn keluarga lain, teman, 2. Siapa yang melakukan tugas itu ?
kelompok sosial 3. Siapa yang mengambil keputusan ?
 diskusi tentang anak yang diharapkan Fungsi & Tugas Keluarga
2. Child bearing (menanti kelahiran) (Friedman,1992)
 persiapan untuk bayi 1. Fungsi afektif & koping
 role msg2 & tanggungjawab 2. Fungsi sosialisasi
 persiapan biaya 3. Fungsi reproduksi
 adapsi dengan pola hubungan sexual 4. Fungsi ekonomi
 pengetahuan tentang kehamilan 5. Fungsi fisik
 persalianan dan menjadi orang tua FUNGSI KELUARGA
3. Keluarga dgn anak praremaja (Allender, 1998)
 Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan 1. Affection
keluarga 2. Security and acceptance
 Merencanakan kelahiran anak, 3. Identity and satisfaction
 Pembagian tanggungjawab dgn angggota keluarga 4. Affiliation and companionship
4. Keluarga dengan anak sekolah 5. Socialization
 menyediakan aktivitas untuk anak 6. Controls
 kerjasama dgn penyelenggara kerja, Fungsi Keluarga
(BKKBN 1992)
 memperhatikan kepuasan anggota keluarga dan
Keagamaan , Sosbud, Cinta Kasih, Melindungi,
pasangan
Reproduksi, Sosialisasi & penddk Ekonomi , Pembinaan
 sistem komunikasi keluarga
lingk
5. Keluarga dengan anak remaja
STRUKTUR KEKUATAN
 menyediakan fasilitas dengan kebutuhan yang
1. Legitimate/authority power
berbeda
2. Referent power
 menyertakan remaja untuk tanggungjawab dalam
3. Resource or expert power
keluarga
4. Reward power
 mencegah adanya gap komunikasi
5. Coercive power
 mempertahankan filosofi hidup dalam keluarga
6. Informational power
6. Keluarga dengan anak dewasa (pelepasan)
7. Affective power
7. Keluarga dengan usia pertengahan
KEKUATAN
1. Konsensus  dengan subsistem keluarga dalam keseluruhan
2. Tawar menawar dan dengan lingkungan luarnya
3. Kompromi
4. Paksaan PROSES DAN STRATEGI KOPING
5. pengambilan keputusan Strategi Adaptasi
KELUARGA: FOKUS SENTRAL 1. Mekanisme Pertahanan
1. Sumber daya kritis untuk membawa pesan-pesan Cara yang dipelajari dari kebiasaan otomatis
kesehatan. bertujuan untuk menghindari masalah dan digunakan
2. Unit apabila ada disfungsi di dalam (penyakit, cidera, apabila tidak ada penyelesaian dalam keluarga
perpisahan) dapat mempengaruhi anggotanya. 2. Strategi Koping
3. Hubungan yang kuat antara keluarga dengan status upaya2 koping dan merup strategi yg positif, aktif,
kesehatan anggotanya serta khusus u/ pemecahan suatu masalah yg
4. Upaya penemuan kasus dihadapi keluarga
5. Pemahaman yang lebih jelas terhadap individu dan 3. Penguasaan
fungsinya apabila individu-individu tersebut di strategi adaptasi yg paling positif karena dapat
pandang dalam konteks keluarga ditpraktekkan dengan baik didasarkan pada
6. Sistem pendukung yang vital bagi anggotanya kompetensi keluarga
TINGKAT PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA Krisis
1. Tingkat I (Klg sbg Konteks) suatu keadaan dlm kehidupan keluarga yang penuh
 keluarga dipandang sebagai konteks bagi klien dgn stress a/ rentetan kejadian yg sgt menuntut
atau anggota keluarga. sumber2 keluarga ttp tanpa ada penyelesaian masalah
 Asuhan keperawatan berfokus pada individu. 1. Krisis Pengembangan
 Keluarga merupakan latar belakang berasal dr kejadian2 stressor yang dialami klg dlm
 Perawat dapat melibatkan keluarga sampai proses perkemb psikososial dari anggota klg dlm tahap
tingkatan tertentu kehidupan normal
 keluarga menjadi sumber dukungan utama. Ini 2. Krisis Situasi
disebut asuhan berfokus pada keluarga kejadian yang esacar normal tidak diharapkan sepetti
2. Tingkat II (Klg sbg penjumlahan anggotanya) kematiangan anggota keluarga
 perawatan diberikan pada semua anggota Strategi Koping
keluarga. 1. Internal
 Model ini dipraktekkan secara implisit dalam Mengandalkan klpk keluarga
keperawatan kesehatan komunitas. Penggunaan humor
 Dalam tingkatan ini, garis depannya adalah masing- Memelihara ikatan keluarga
masing klien yang dilihat sebagai unit yang terpisah Mengontrol arti dr masalah
dari unit yang berinteraksi Pemecahan masalah scr bersama
3. Tingkat III Fleksibilitas peran
 Subsistem keluarga adalah fokus dan penerima Normalisasi keadaan
pengkajian dan intervensi. 2. Eksternal
 Keluarga inti, keluarga besar dan subsistem Mencari informasi
keluarga lainnya adalah unit analisis dan asuhan. Memelihara hub aktif dgn
4. Tingkat IV (Klg sbg klien) berkomunikasi
 Keluarga dipandang sebagai klien Mencari dukungan social
 Keluarga menjadi bagian depan dan anggota Mencari dukungan spiritual
keluarga secara individu sebagai latar belakang
 Fokus hubungan dan dinamika keluarga secara
internal, fungsi dan struktur keluarga dalam
berhubungan

Anda mungkin juga menyukai