Anda di halaman 1dari 3

Nama : AFIFATUL ATIKAH

NIM/ Kelas : 160810301057/ SPM D


PENETUAN HARGA TRANSFER
PERTIMBANGAN UMUM
Jika dua atau lebih pusat laba bertanggungjawab bersama atas pengembangan,
pembuatan, dan pemasaran suatu produk, maka masing-masing harus membagi pendapatan
yang dihasilkan ketika produk tersebut terjual.
TUJUAN PENENTUAN HARGA TRANSFER
 Memberikan informasi yang relevan kepada masing-masing unit usaha untuk
menentukan imbal balik yang optimum antara biaya dan pendapatan perusahaan.
 Menghasilkan keputusan yang selaras dengn cita-cita, sistem harus dirancang
sedemikian rupa sehingga keputusan yang meningkatkan laba unit usaha juga akan
meningkatkan laba perusahaan.
 Membantu pengukuran kinerja ekonomi dari unit usaha individual.
 Sistem tersebut harus mudah dimengerti dan dikelola.
METODE PENENTUAN HARGA TRANSFER
A. Prinsip Dasar: Prinsip dasarnya adalah bahwa harga transfer sebaiknya serupa
dengan harga yang akan dikenakan seandainya produk tersebut dijual ke konsumen
luar atau dibeli dari pemasok luar.
B. Situasi Ideal. Harga transfer berdasarkan harga pasar akan menghasilkan keselerasan
cita-cita jika kondisi-kondisi di bawah ini ada:
 Orang-orang yang Kompeten
 Atmosfer yang Baik
 Harga Pasar
 Kebebesan Memperoleh Sumber Daya
 Informasi Penuh
 Negosiasi
C. Hambatan-hambatan dalam Perolehan Sumber Daya
Idealnya, seorang manajer pembelian bebas untuk mengambil keputusan
mengenai perolehan sumber daya. Demikian halnya dengan manajer penjualan, harus
bebas untuk menjual produk nya ke pasar yang paling menguntungkan.
 Pasar yang Terbatas: Pertama, keberadaan kapasitas internal mungkin membatasi
pengembangan penjualan eksternal. Kedua, jika suatu perusahaan merupakan
perusahaan tunggal dari produk yang terdeferensiasi, tidak ada sumber daya dari
luar. Ketiga, jika suatu perusahaan telah melakukan investasi yang besar, maka
perusahaan cenderung tidak akan menggunakan sumber daya dari luar kecuali
harga jual di luar mendekati biaya variabel perusahaan.
 Kelebihan atau Kekurangan Kapasitas Industri: Jika pusat laba penjualan tidak
dapat menjual seluruh produk ke pasar bebas, pusat laba tersebut memiliki
kapasitas yang berlebih. Jika pusat laba pembelian tidak dapat memperoleh
produk yang diperlukan dari luar sementara pusat laba penjualan menjual
produknya ke pihak luar.
D. Harga Transfer berdasarkan Biaya
Jika harga kompetitif tidak tersedia, maka harga transfer dapat ditentukan
berdasarkan biaya ditambah laba.
 Dasar Biaya: Dasar yang umum adalah biaya standar. Dibutuhkan suatu insentif
untuk menetapkan standar yang ketat dan untuk meningkatkan standar tersebut.
 Markup Laba: Terdapat dua keputusan dalam menghitung markup laba, (1) apa
dasar markup laba, dan (2) tingkat laba yang perbolehkan. Solusi konseptual
adalah membuat penyisihan laba berdasarkan investasi yang dibutuhkan untuk
memnuhi volume yang diminta oleh pusat laba pembelian. Nilai investasi
tersebut dihitung pada tingkat standar dengan aktiva tetap dan persediaan pada
tingkat biaya penggantian (replacement cost)
E. Biaya Tetap dan Laba Hulu
Pusat laba yang pada akhirnya menjual produk ke pihak luar mungkin tidak
menyadari jumlah biaya tetap dan laba bagian hulu yang terkandung di dalam harga
pembelian. Metode terkait masalah ini:
 Persetujuan Antarunit Usaha
 Dua Langkah Penentuan Harga
 Pembagian Laba
 Dua Kelompok Harga
PENENTUAN HARGA JASA KORPORAT
Terdapat dua jenis transfer:
1. Untuk jasa pusat yang harus diterima oleh unit penerima di mana unit penerima dapat
mengendalikan jumlah yang digunakan paling tidak secara parsial.
2. Untuk jasa pusat yang dapat diputuskan oleh unit usaha apakah akan digunakan atau tidak.
A. Pengendalian atas Jumlah Jasa
Unit usaha mungkin diharuskan untuk menggunakan staf korporat untuk jasa-jasa
seperti teknologi informasi serta riset dan pengembangan. Dalam situasi seperti ini,
manajer unit usaha tidak dapat mengendalikan efisiensi kinerja dari kegiatan tersebut,
namun ia dapat mengendalikan jumlah jasa yang diterimanya. Ada tiga teori
pemikiran mengenai jasa-jasa seperti ini.
B. Pilihan Penggunaan Jasa
Pihak manajemen mungkin memutuskan bahwa unit-unit usaha dapat memilih apakah
akan menggunakan unit jasa sentral atau tidak, memperoleh jasa dari pihak luar,
mengembangkan kemampuan mereka, atau memilih untuk tidak menggunakan jasa
ini sama sekali. Harga transfernya harus berdasarkan pada pertimbangan yang sama
dengan pertimbangan untuk mengendalian harga transfer yang lain.
C. Kesederhanaan dari Mekanisme Harga
Harga yang dibebankan untuk jasa korporat tidak akan mencapai tujuan yang
dimaksudkan, kecuali jika metode untuk menghitungnya dapat dimengerti dan
dipahami dengan cukup mudah oleh para manajer unit usaha.
D. Administrasi Harga Transfer
Administrasi ada untuk menghindari konflik:
 Negoisasi
Negoisasi dilakukan di antara unit usaha. Harga transfer melibatkan penilaian
subjektif pada tingkat tertentu. Unit usaha biasanya memiliki informasi yang
paling baik mengenai pasar dan biaya-biaya yang ada.
 Arbitrase dan Penyelesaian Konflik
Tugas untuk menengahi arbitrase bisa kepada seorang eksekutif ataupun dengan
membentuk suatu komite. Tingkat formalitas yang digunakan tergantung pada
jenis dan luasnya potensi arbitrase harga transfer. Dalam sistem yang formal,
kedua pihak menyerahkan kasus secara tertulis kepada pihak penengah /
pendamai (arbritrator).
 Klasifikasi Produk
Luas dan formalitas dari perolehan sember daya dan peraturan penentuan harga
transfer bergantung pada banyaknya jumlah transfer dalam perusahaan dan
ketersediaan pasar serta harga pasar.

Anda mungkin juga menyukai