Anda di halaman 1dari 15

Analisa Data

Data Masalah Penyebab


DS: Ibu klien mengatakan Pola napas tidak efektif Depresi pusat
anaknya sesak napas. pernapasan
DO:
- Dispnea
- Cyanosis bagian bibir dan
kuku.
- Pernapasan cuping hidung
(+)
- RR : 29 x / menit
DS: Ibu klien mengatakan Hipertermi Proses penyakit
anaknya demam sejak 4 hari
yang lalu.
DO:
- Akral panas
- Bibir kering
- Tampak pucat
- T: 38,1 0C
DS: Ibu klien mengatakan Nyeri akut Agen pencedera
anaknya merasa nyeri di bagian
perut.
P: distensi abdomen, perut
menegang
Q: ditusuk-tusuk.
R: Perut
S: 7
T: Saat bergerak
DO:
- Distensi abdomen
- Perut kencang dan
kembung
- Pasien meringis kesakitan
- TTV:

1
Prodi Profesi Ners FIK UNIJA Sumenep
RR: 29 x / menit
T: 38.1 0C
N: 124 x / menit
TD: 110/ 80 mmHg
DS: Ibu klien mengatakan Defisit nutrisi Ketidakmampuan
anaknya mual dan muntah. mencerna makanan
DO:
- Distensi abdomen
- Mukosa bibir kering
- Porsi makan tidak habis
- BB:

Diagnosa Keperawatan Sesuai Prioritas


1. Pola napas tidak efektif b.d depresi pusat pernapasan
2. Hipertermi b.d proses penyakit
3. Nyeri akut b.d
4. Defisit nutrisi b.d ketidakmampuan mencerna makanan

2
Prodi Profesi Ners FIK UNIJA Sumenep
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
(Nursing Care Plan)
HARI/ DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
TGL KEPERAWATAN
Pola napas tidak efektif b.d Setelah dilakukan tindakan a. Observasi TTV. a. Hirschsprung mempengaruhi
depresi pusat pernapasan keperawatan selama 3 x 24 jam, perubahan pada TTV.
masalah pola napas tidak efektif b. Monitor saturasi O2. b. Berkurangnya saturasi O2
dapat teratasi. menunjukkan kurangnya kebutuhan
Kriteria hasil: O2
a. Menunjukkan kepatenan c. Monitor warna kulit. c. Cyanosis menunjukkan bahwa
jalan napas. pasien sesak.
b. Kulit normal, tidak ada d. Posisikan pasien senyaman d. Kenyamanan posisi pasien
cyanosis. mungkin. membantu dalam proses ventilasi.
c. Saturasi O2 dalam batas e. Ajarkan pada keluarga e. Kandungan nikotin pada rokok
normal : 95 – 100 %. f. Himbau keluarga untuk tidak membahaykan kinerja paru anak.
d. Tidak terpasang alat bantu merokok di dalam ruangan anak.
pernapasan g. Kolaborasi dengan dokter dalam f. Jumlah terapi O2 ditentukan oleh
e. TTV normal: pemberian O2 dokter
N: 65 – 100 x / menit
RR: 20 – 25 x / menit
T: 36.5 – 37.2 0C
TD: 95 – 107 mmHg
Hipertermi b.d proses Setelah dilakukan tindakan a. Observasi suhu setiap 2 jam a. Perubahan suhu terkadang terjadi

3
Prodi Profesi Ners FIK UNIJA Sumenep
penyakit keperawatan selama 3 x 24 jam, sekali. dengan cepat.
masalah hipertermi dapat b. Observasi adanya tanda-tanda b. Hipertemi menyebabkan terjadinya
teratasi. dehidrasi dehidrasi.
Kriteria hasil: c. Observasi warna kulit. c. Kulit kemerahan menunjukkan
a. Akral hangat. terjadinya infeksi.
b. Warna kulit normal. d. Berikan kompres hangat pada d. Membantu proses evaporasi dengan
c. Tidak ada tanda-tanda bagian frontal dan aksila cepat.
dehidrasi. e. Anjurkan pada keluarga untuk e. Mengganti banyaknya cairan aktif
d. Suhu tubuh dalam rentang rutin memberikan air minum. yang keluar saat terjadi
normal f. Himbau keluarga untuk peningkatan suhu tubuh.
T: 36.5 – 37.2 0C memberikan pakaian yang tipis. f. Pakaian tipis membantu dalam
g. Kolaborasi dengan dokter dalam penyerapan keringat.
pemberian antipiretik. g. Untuk menurunkan suhu tubuh.
Nyeri akut b.d Setelah dilakukan tindakan a. Observasi keadaan umum pasien. a. Nyeri mempengaruhi keadaan
keperawatan selama 3 x 24 jam, umum pasien.
masalah nyeri pada anak dapat b. Kaji nyeri berdasarkan PQRST. b. Untuk mengetahui karakteristik
teratasi. nyeri
Kriteria hasil: c. Kaji adanya respon nyeri secara c. Pasien anak seringkali
a. Skala nyeri 0-2 nonverbal pada anak. mengekspresikan nyerinya melalui
b. Respon nonverbal tidak nonverbal.
menunjukkan kesakitan. d. Berikan tepid sponge pada daerah d. Kompres hangat membantu dalam
c. Keadaan umum normal nyeri. proses vasokontriksi.
e. Lakukan distraksi pada anak. e. Meminimalisir rasa nyeri pada

4
Prodi Profesi Ners FIK UNIJA Sumenep
anak.
f. Anjurkan pada keluarga untuk f. Aktifitas yang berlebih
membatasi aktifitas pada anak. mempengaruhi terjadinya nyeri.
g. Kolaborasi dengan dokter dalam g. Nyeri bisa diatasi dengan
pemberian analgesik. analgesik.
Defisit nutrisi b.d Setelah dilakukan tindakan a. Observasi waktu terjadinya mual a. Mual dan muntah pada penyakit
ketidakmampuan keperawatan selama 3 x 24 jam, dan muntah pada pasien. hirschsprung terjadi pada waktu
mencerna makanan masalah defisit nutrisi dapat tertentu.
teratasi. b. Observasi jumlah dan frekuensi b. Untuk mengetahui output cairan.
Kriteria hasil: muntah.
a. Tidak ada mual dan muntah. c. Observasi penurunan nafsu makan c. Mual muntah mempengaruhi nafsu
b. BB tetap/ meningkat. pada anak. makan pada anak.
c. Porsi makan habis. d. Monitor BB. d. Perubahan BB menjadi indikator
d. Nafsu makan meningkat. perkembangan pasien.
e. Berikan makanan yang hangat e. Makanan hangat membantu
pada pasien. meminimalisr mual karena
peningkatan asam lambung.
f. Anjurkan pada keluarga untuk f. Meminimalisir beban kerja
memberikan makan sedikit tapi lambung.
sering. g. Ahli gizi bisa memberikan terapi
g. Kolaborasi dengan ahli gizi. diet yang akan dijalankan.

CATATAN PERKEMBANGAN

5
Prodi Profesi Ners FIK UNIJA Sumenep
Nama Pasien : No. RM :
Umur : Dx Medis :
Hari/ Dx. Keperawatan Jam Implementasi TTD/ Evaluasi TTD/
Tgl Nama Nama
Pola napas tidak defektif b.d a. Mengobservasi TTV S: Ibu klien mengatakan anaknya tidak
depresi pusat pernapasan b. Memonitor saturasi O2 sesak lagi sejak dibantu dengan O2.
c. Memonitor warna kulit O:
d. Memposisikan pasien senyaman mungkin - Cyanosis (-)
e. Berkolaborasi dengan dokter dalam - Saturasi O2 98 %
pemberian nasal canul : 0-2 l - Warna kulit normal
- Pernapasan cuping hidung (-)
- Nasal canul (+)
- TTV:
RR: 24 x / menit
N: 106 x / menit
S: 37.1 0C
A: Masalah teratasi sebagian
Lanjutkan intervensi a - f

6
Prodi Profesi Ners FIK UNIJA Sumenep
Hipertermi b.d proses penyakit a. Mengobservasi suhu setiap 2 jam sekali. S: Ibu klien mengatakan anaknya sudah
b. Mengobservasi adanya tanda-tanda mulai berkeringat.
dehidrasi O:
c. Mengobservasi warna kulit - Akral hangat
d. Memberikan kompres hangat pada bagian - Bibir tidak kering
frontal dan aksila - Kulit normal
e. Menganjurkan pada keluarga untuk rutin - Tidak ada tanda-tanda dehidrasi
memberikan air minum. - S: 37.1 0C
f. Menghimbau keluarga untuk memberikan A: Masalah teratasi sebagian
pakaian yang tipis. P: Lanjutkan intervensi a, b, c, e, f, dan g
g. Berkolaborasi dengan dokter dalam
pemberian antipiretik.
Nyeri akut b.d a. Mengobservasi keadaan umum pasien. S: Ibu klien mengatakan merasa nyeri di
b. Mengkaji nyeri berdasarkan PQRST. bagian perut.
c. Mengkaji adanya respon nyeri secara P: distensi abdomen
nonverbal pada anak. Q: ditusuk-tusuk
d. Memberikan tepid sponge pada daerah R: abdomen
nyeri. S: 6
e. Melakukan distraksi pada anak. T: saat bergerak
f. Menganjurkan pada keluarga untuk O:
membatasi aktifitas pada anak. - Keadaan umum menurun
g. Berkolaborasi dengan dokter dalam - Wajah meringis
pemberian analgesik. - Tepid sponge (+)

7
Prodi Profesi Ners FIK UNIJA Sumenep
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi a - g
Defisit nutrisi b.d a. Mengobservasi waktu terjadinya mual S: Ibu klien mengatakan anaknya masih
ketidakmampuan mencerna dan muntah pada pasien. mual tapi tidak muntah, nafsu makan
makanan b. Mengobservasi jumlah dan frekuensi masih berkurang
muntah. O:
c. Mengobservasi penurunan nafsu makan - Porsi makan tidak habis
pada anak. - Muntah (-)
d. Memonitor BB. - Penurunan BB tidak ada
e. Memberikan makanan yang hangat pada BB
pasien. A: Masalah belum teratasi
f. Menganjurkan pada keluarga untuk P: Lanjutkan intervensi a-g
memberikan makan sedikit tapi sering.
g. Berkolaborasi dengan ahli gizi.

8
Prodi Profesi Ners FIK UNIJA Sumenep
Pola napas tidak efektif b.d a. Mengobservasi TTV S: Ibu klien mengatakan anaknya sesak
depresi pusat pernapasan b. Memonitor saturasi O2 ketika alat bantu napas O2 nya dilepas.
c. Memonitor warna kulit O:
d. Memposisikan pasien senyaman mungkin - Cyanosis (-)
e. Berkolaborasi dengan dokter dalam - Pernapasan cuping hidung (-)
pemberian nasal canul : 0-2 l - Saturasi O2 98 %
- Warna kulit normal
- Nasal canul (+)
- TTV:
RR: 22 x / menit
N: 104 x / menit
S: 36.4 0C
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi a - f

9
Prodi Profesi Ners FIK UNIJA Sumenep
Hipertermi b.d proses penyakit a. Mengobservasi suhu setiap 2 jam sekali. S: Ibu klien mengatakan anaknya sudah
b. Mengobservasi adanya tanda-tanda tidak panas lagi.
dehidrasi O:
c. Mengobservasi warna kulit - Akral hangat
d. Menganjurkan pada keluarga untuk rutin - Bibir tidak kering
memberikan air minum. - Kulit normal
e. Menghimbau keluarga untuk memberikan - Kompres (-)
pakaian yang tipis. - Tidak ada tanda-tanda dehidrasi
f. Berkolaborasi dengan dokter dalam - S: 36.70C
pemberian antipiretik. A: Masalah teratasi
P: Hentikan intervensi

10
Prodi Profesi Ners FIK UNIJA Sumenep
Nyeri akut b.d a. Mengobservasi keadaan umum pasien. S: Ibu klien mengatakan sudah membaik
b. Mengkaji nyeri berdasarkan PQRST. P: distensi abdomen
c. Mengkaji adanya respon nyeri secara Q: ditusuk-tusuk
nonverbal pada anak. R: abdomen
d. Memberikan tepid sponge pada daerah S: 4
nyeri. T: saat bergerak
e. Melakukan distraksi pada anak. O:
f. Menganjurkan pada keluarga untuk - Keadaan umum meningkat
membatasi aktifitas pada anak. - Tidak ada respon nyeri secara
g. Berkolaborasi dengan dokter dalam nonverbal
pemberian analgesik. - Tepid sponge (+)
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi a - g

11
Prodi Profesi Ners FIK UNIJA Sumenep
Defisit nutrisi b.d a. Mengobservasi waktu terjadinya mual S: Ibu klien mengatakan anaknya
ketidakmampuan mencerna dan muntah pada pasien. terkadang mual tapi tidak muntah,
makanan b. Mengobservasi jumlah dan frekuensi frekuensi makan 3 x / hari, nafsu makan
muntah. masih membaik
c. Mengobservasi penurunan nafsu makan O:
pada anak. - Porsi makan habis
d. Memonitor BB. - Muntah (-)
e. Memberikan makanan yang hangat pada - Penurunan BB tidak ada
pasien. BB
f. Menganjurkan pada keluarga untuk A: Masalah teratasi sebagian
memberikan makan sedikit tapi sering. P: Lanjutkan intervensi a-g
g. Berkolaborasi dengan ahli gizi.
Pola napas tidak efektif b.d a. Mengobservasi TTV S: Ibu klien mengatakan anaknya sesak
depresi pusat pernapasan b. Memonitor saturasi O2 jika O2 nya dilepas.
c. Memonitor warna kulit O:
d. Memposisikan pasien senyaman mungkin - Cyanosis (-)
e. Berkolaborasi dengan dokter dalam - Pernapasan cuping hidung (-)
pemberian nasal canul : 0-2 l - Saturasi O2 98 %
- Warna kulit normal
- Nasal canul (+)
- TTV:
RR: 23 x / menit
N: 82 x / menit

12
Prodi Profesi Ners FIK UNIJA Sumenep
S: 36.8 0C
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi a - f
Nyeri akut b.d a. Mengobservasi keadaan umum pasien. S: Ibu klien mengatakan sudah tidak
b. Mengkaji nyeri berdasarkan PQRST. merasa nyeri lagi
c. Mengkaji adanya respon nyeri secara P: distensi abdomen
nonverbal pada anak. Q: ditusuk-tusuk
d. Memberikan tepid sponge pada daerah R: abdomen
nyeri. S: 2
e. Melakukan distraksi pada anak. T: saat bergerak
f. Menganjurkan pada keluarga untuk O:
membatasi aktifitas pada anak. - Keadaan umum meningkat
g. Berkolaborasi dengan dokter dalam - Tidak ada respon nyeri secara
pemberian analgesik. nonverbal
- Tepid sponge (-)
A: Masalah teratasi
P: Hentikan intervensi
Defisit nutrisi b.d a. Mengobservasi waktu terjadinya mual S: Ibu klien mengatakan anaknya tidak
ketidakmampuan mencerna dan muntah pada pasien. mual muntah, porsi makan habis, frekuensi
makanan b. Mengobservasi jumlah dan frekuensi makan 3 x / hari.
muntah. O:
c. Mengobservasi penurunan nafsu makan - Tidak ada tanda-tanda malnutrisi
pada anak. - Porsi makan habis

13
Prodi Profesi Ners FIK UNIJA Sumenep
d. Memonitor BB. - Muntah (-)
e. Memberikan makanan yang hangat pada - Penurunan BB tidak ada
pasien. BB
f. Menganjurkan pada keluarga untuk A: Masalah teratasi
memberikan makan sedikit tapi sering. P: Hentikan intervensi
g. Berkolaborasi dengan ahli gizi.

14
Prodi Profesi Ners FIK UNIJA Sumenep
15
Prodi Profesi Ners FIK UNIJA Sumenep

Anda mungkin juga menyukai