Oleh
Nama : Anita Rahayu Anastasia
Kelas : A
Stambuk : 142 2012 0111
2. Energi yang cukup yaitu 25-45 kkal/kg BB. Pada fase akut nergi diberikan 1100-1500
kkal/ hari.
3. Lemak cukup yaitu 20-25% dari kebutuhan energi total. Utamakan sumber lemak tidak
jenuh ganda, batasi sumber lemak jenuh yaitu 10 % dari kebutuhan energi total.
Kolesterol dibatsi 300 mg.
4. Karbohidrat cukup yaitu 60-70% dari kebutuahn energi total. Untuk pasien dengan
diabetes mellitus diutamalan karbohidrat kompleks.
5. Vitamin cukup, terutama vitamin A, riboflavin B6, asam folat, B12, C dan vitamin E.
6. Mineral cukup, terutama kalsium, magnesium dan kalium. Penggunaan natrium dibatasi
dengan memberikan garam dapur maksimal 1 ½ sendok teh/ hari (setara dengan kira-kira
5 gram garam dapur atau 2 gram natrium).
7. Serat cukup, untuk membantu menurunkan kadar kolesterol darah dan mencegah
konstipasi.
8. Cairan cukup yaitu 6-8 gelas/hari, kecuali pada keadaan edema dan aistes, cairan dibatasi.
Minuman hendaknya diberikan setelah selesai makan agar porsi makanan dapat
dihabiskan. Untuk pasien dengan disfagia, cairan diberikan secara hati-hati. Cairan dapat
dikentalkan dengan gel atau guarcol.
2. Sumber protein hewani : Daging sapi dan ayam tanpa kulit, ikan, telur ayam, susu skim.
3. Sumber protein nabati : Semua kacang-kacangan dan produk olahan (Tahu, tempe)
4. Sayuran : Bayam, wortel, kangkung, kacang panjang, labu siam, tomat, taoge.
5. Buah-buahan : Buah segar, di jus ataupun di olah dengan cara di setup. Seperti pisang,
papaya, mangga, jambu biji, melon, semangka.
6. Sember lemak : minyak jagung dan minyak kedelai; margarine dan mentega dikonsumsi
dalam jumlah terbatas, Santan encer.
1. Sumber Karbohidrat : Mie, soda (Baking powder), kue-kue yang terlalu manis.
2. Sumber protein hewani : Daging sapi dan ayam yang berlemak, jeroan, keju, protein
hewani yang diawetkan.
4. Sayuran : Sayur-sayuran yang mengandung gas seperti kol, sawi, kembang kol, lobak.
5. Buah-buahan : Buah-buahan yang mengandung gas seperti durian, nangka, dan buah-
buah yang diawetkan (Buah kaleng).
Diet ketogenik adalah pola makan tinggi lemak dan rendah karbohidrat. Pola
makan ini membuat tubuh menghasilkan energi dengan membakar lemak, dan bukan
membakar glukosa. Contohnya dengan mengonsumsi makanan kadar loemak tinggi
seperti cokelat, mentega, daging dan mayonaise, serta menghindari konsumsi nasi dan
kentang.
Diet kategonik memastikan proses pembakaran lemak ini terus berlangsung. Diet
ini memaksa tubuh anak membakar lemak seoanjang waktu dengan konsumsi kalori yang
rendah dan lemak yang tinggu. Sekitar 80% sumber kalori akan berasal dari lemak.
Sedangkan sisanya dari karbohidrat dan protein.
2. Diet Reversal
Diet Reversal yaitu diet untuk mereka yang sudah mempunyai tanda-tanda
penyumbatan pada arteri dan ingin mendapatkan reversal yaitu memperkecil ukuran plak
yang telah terlanjur mengendap pada arteri. Menurut Dr. Ornish komposisi diet reversal
yaitu :
a. 10% kalori lemak. Sebagian besar lemak tidak jenuh tunggal dan lemak tidak jenuh
majemuk.
b. 70-75% kalori karbohidrat.
c. 10-15% kalori protein.
d. 5 mg kolesterol per hari.
e. Tidak termasuk makanan yang mengandung lemak jenuh yang tinggi seperti durian.
f. Mengandung kadar serat yang tinggi. Tidak mengandung semua macam minyak dan
semua macam produk peternakan kecuali susu non-fat dan yoghurt. Putih telur
diperbolehkan.
g. Tidak mengandung kafein, MSG, dan stimulan yang lain.
h. Menggunakan garam dan gula secara moderat.
Bahan makanan yang dianjurkan :
a. Sumber Karbohidrat : Beras di tim atau disaring; roti, mie, kentang, makaroni,
biskuit, tepung beras/terigu/sagu aren/sagu ambon, gula pasir, gula merah, madu, dan
sirup.
b. Sumber Protein Hewani : Daging sapi, ayam dengan lemak rendah, ikan, telur, susu
rendah lemak dalam jumlah yang telah ditentukan.
c. Sumber Protein Nabati : Kacang-kacangan kering, seperti : kacang kedelai dan hasil
olahnya, seperti tahu dan tempe.
d. Sayuran : Sayuran yang tidak mengandung gas, seperti: bayam, kangkung, kacang
buncis, kacang panjang, wortel, tomat, labu siam, dan tauge.
e. Buah : Semua buah-buahan segar, seperti : pisang, pepaya, jeruk, apel, melon,
semangka, dan sawo.
f. Lemak : Minyak jagung, minyak kedelai, margarin, mentega dalam jumlah terbatas
dan tidak untuk menggoreng tetapi untuk menumis, kelapa atau santan encer dalam
jumlah terbatas.
g. Minuman : Teh encer, coklat, sirup.
h. Bumbu : Semua bumbu selain bumbu tajam dalam jumlah terbatas.
Makanan yang tidak dianjurkan
a. Sumber Karbohidrat : Makanan yang mengandung gas atau alkohol, seperti : ubi,
singkong, tape singkong, dan tape ketan.
b. Sumber Protein Hewani : Daging sapi dan ayam yang berlemak, gajih, sosis, hati,
limpa, babat, otak, kepiting dan kerang-kerangan, keju, dan susu penuh.
c. Sumber Protein Nabati : Kacang-kacangan kering yang mengandung lemak cukup
tinggi seperti kacang tanah, kacang mete, dan kacang bogor.
d. Sayuran : Semua sayuran yang mengandung gas, seperti kol, kembang kol, lobak,
sawi, dan nangka muda.
e. Buah : Buah-buahan segar yang mengandung alkohol atau gas, seperti : durian dan
nangka matang.
f. Lemak : Minyak kelapa dan minyak kelapa sawit; santan kental.
g. Minuman : Teh/kopi kental, minuman yang mengandung soda dan alkohol seperti bir
dan wiski.
h. Bumbu : Lombok, cabe rawit, dan bumbu-bumbu lain yang tajam.
1. Dikarakterisasi dengan rasa tidak enak pada lidah, penurunan aliran saliva,
pagophagia ( COMPULSIVE EATING OF ICE)
2. Terapi besi secara oral dengan garam besi ferrous yang larut, bukan salut dan
bukan lepas lambat atau bertahap, direkomendasikan pada dosis harian 200
mg elemen besi dalam dua atau tiga dosis terbagi.
3. Makanan memiliki peran signifikan, besi diabsorbsin dengan baik dari daging,
ikan, dan unggas.
a. Ferro sulfat
b. Ferro glukonat
c. Ferro fumarat
e. Besi karbonat
f. Besi dekstran
g. Besi sukrosa
h. Epoetin alfa
6. Besi terutama diabsorbsi dari duodenum dan jejunum. Garam ferro diabsorbsi
3 kali lebih cepat disbanding bentuk ferri.
9. Pada pria sehat kehilangan besi dari urin, keringat, dan sel mukosa intestinal
sekitar 0,5 – 1 mg.
1. Suplemen vitamin B12 oral sama efektifnya dengan parenteral meskipun pada
beberapa pasien dengan anemia pernisiosa karena jalur absorbs vitamin B12
alternatif tidak dipengaruhi factor intrinsic.
4. Vitamin B12 berperan dalam pembentukan sel darah merah melalui aktivasi
koenzim asam folat
5. Absorbs vitamin B12 tergantung pada adanya factor intrinsic dan kalsium yang
cukup
3. Asam folat terdapat di plasma sekitar 15 – 30 menit setelah pemberian secara oral,
kadar puncaknya dicapai dalam 1 jam.
4. Setelah pemberian secara IV asam folat secara cepat dibersihkan dari plasma.