ABSTRAK

I Nyoman Raditya Surya Buana. 014.06.0024.2018 Hubungan Antara

Obesitas Sentral Dengan Kejadian Sindrom Koroner Akut di Rumah Sakit
Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2018.
Latar Belakang: Sindrom koroner akut (SKA) adalah suatu kondisi terjadi
pengurangan aliran darah ke jantung secara mendadak. SKA masih merupakan
masalah kesehatan yang serius. SKA dilaporkan merupakan penyebab
kematian utama di dunia.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara obesitas sentral dengan kejadian
sindrom koroner akut di Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara
Barat tahun 2018.
Metode: Penelitian ini bersifat analitik observasional dengan menggunakan
rancangan penelitian cross sectional yang bertujuan untuk untuk mengetahui
hubungan antara obesitas sentral dengan kejadian sindrom koroner akut di
Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2018. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik nonprobability
yaitu purposive sampling dengan jumlah sampel 34 orang.
Hasil: Berdasarkan hasil penelitian, dari 34 pasien yang pernah dirawat di
Ruang ICCU didapatkan jumlah pasien obesitas sentral yaitu 9 orang (26,5%).
Sedangkan pasien dengan diagnosis sindrom koroner akut yaitu 20 orang
(58,8%). Sedangkan yang tidak sindrom koroner akut melitus yaitu 14 orang
(41,2%).
Kesimpulan : Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan
yang signifikan antara obesitas sentral dengan kejadian sindrom koroner akut
dengan didapatkan hasil Uji Chi Square diperoleh nilai yaitu 0,250 (p>0,005).
Hal ini disebabkan karena banyaknya faktor risiko lain penyebab sindrom
koroner akut yang tidak dapat diubah seperti faktor keturunan atau genetik,
faktor usia dan jenis kelamin.
Kata Kunci: Hubungan, obesitas sentral, sindrom koroner akut

xiv
 ABSTRACT

Background: The acute coronary syndrome is a condition when the blood flow to
the hearth is suddenly decrease. Acute coronary syndrome is still a serious health
problem. It is the most cause of death in the world.
Objective: To determine the correlation between central obesity and acute coronary
syndrome in Rumah Sakit Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat in 2018.
Method: The research was an analytic observational study with a cross sectional
approach. This study uses non probability sampling, it was a purposive sampling
with the number of samples is 34 patients.
Result: From 34 patients who had been treated in the ICCU there are 9 (26,5%)
with obesity. Patients who had been diagnosed with acute coronary syndrome is 20
(58,8%), while the patients who had been not diagnosed with acute coronary
syndrome is 14 (41,2%).
Conclusion: There was not a significant correlation between central obesity and
acute coronary syndrome. Chi square test value is 0,250 (p>0,005). It was due to
the number of other risk factors that cause the acute coronary syndrome that can not
be changed such as heredity or genetics, age and gender.
Keys word: correlation, central obesity, acute coronary syndrome

xv