perorganisasian kegiatan keperawatan. Staf keperawatan harus tahu apa yang harus
dilakukan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, dan apa otoritas dari
masing-masing tugas tersebut. setiap orang harus terbiasa memahami kebijakan-
kebijakan dan aturan rumah sakit, baik tertulis mauoun tidak, dan perubahan-
perubahan yang telahdilakukan.
Apabila tidak ada rencana, maka yang ada adalah kebingungan. Perencanaan
membuat kita tahu kemana kita harus pergi dan bagaimana mencapainya. Tanpa
informasi tentang ini, semua aktivitas akan sia-sia atau hanya sedikit yang dapat
dicapai.
Dalam manajemen asuhan psien yang baik, perencanaan dan organisasi sangat
penting, tidak hanya menyediakan asuhan keperawatan yang baik tetapi juga untuk
koordinasi semua aktivitas. Organisasi sangat penting jika individu mengerti apa
yang diharapkan olehmereka. Dengan pengertian ini perasaan menjadi lebih aman.
Hal itu penting untuk memunculkan kepuasan kerja danmendorong semangat kerja
yang lebih baik.
pada saat mengorganisasi pekerjaan, setiap perencanaan kerja harud menjawan enam
pertanyaan what, why, whwn, who, where, dan how, sehingga perencanaan menjadi
lengkap.
Perencanaan dan organisasi dipakai sebagai dasar untuk supervise yang efektif.
Supervisi mencakup semua aktifitas yang diyakini manajeman akan membantu
mencapi tujuan administrasi. Kegiatan-kegiatan yang merupakan bagian integral
dari supervise dalam keperawatan mencakup pelaporan, pembagian tugas,
pemberian arahan, pengamatan, penilaian, pembimbingan, dan pendidikan
pekerjaan. Supervisi keperawatan meyakini bahwa semua pasien meminta asuhan
seperti yang seharusnya. Hal ini dimulai dengan memberikan laporan tentang
setiap pasien kepada staf perawat.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam keiatan supervise adalah sebagai
berikut.