Anda di halaman 1dari 14

TUGAS KELOMPOK 1

ALAT PENYEDIA AIR BERSIH UNTUK DAERAH YANG TERKENA BANJIR

Disusun oleh :

Fredrik Kepel 121140106

Denny Prayogo 121140167

Marthen Togar 121140217

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan
makalah tugas dari mata kuliah Teknologi Produk yang berjudul “Alat Penyedia Air
Bersih untuk Daerah yang Terkena Banjir” dengan baik.

Makalah ini dibentuk guna memenuhi tugas akademik di Program Studi Teknik
Kimia, Fakultas Teknologi Industri, UPN “Veteran” Yogyakarta. Melalui makalah ini,
penyusun mengucapkan terimakasih kepada :

1. Ibu Dra. Sri Wahyu Murni, M.T. selaku dosen pengampu Mata Kuliah
Teknologi Produk.
2. Pihak-pihak yang telah membantu baik langsung maupun tidak langsung,
sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini banyak terdapat
kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran dari para pembaca sangat diharapkan agar
dapat lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan pembaca.
BAB I

SPESIFIKASI UNIT

1.1 Latar Belakang

Bencana banjir masih menjadi masalah tahunan di beberapa kota besar di


Indonesia. Seakan kejadian banjir sudah menjadi musiman yang selalu menghiasi berita
di koran atau TV. Banjir itu sendiri adalah peristiwa dimana badan air seperti sungai
meluap kejalanan atau pemukiman warga. Kenaikan volume sungai bisa terjadi pada
musim penghujan berkepanjangan. Selain itu banjir bisa disebabkan oleh faktor umat
manusia sendiri. Sampah dari manusia yang menumpuk di badan sungai menambah
volume air disana. Adapun beberapa pohon yang bisa menyerap datangnya air lewat akar
sering ditebang sembarangan oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab.

Pasca banjir akan menyusul banyak masalah di daerah terkena bencana.


Lingkungan kotor, timbul beberapa penyakit, serta tercemarnya air sungai. Air sungai
pasca banjir akan terkontaminasi banyak bakteri dan virus. Adapun ide cemerlang untuk
mengatasi krisis air bersih dengan membuat alat yang dapat mengurangi kadar
kontaminan tanpa menggunakan energi listrik. Hasilnya air bersih yang dapat dipakai
untuk MCK (Mandi Cuci Kakus), cuci piring, cuci pakaian, dan sanitasi

Alat penyedia air bersih ini sejatinya merupakan alat purifikasi air banjir yang
terkontaminasi yang bekerja tanpa energi listrik. Alat ini dilengkapi dengan isian berupa
kapas, spons, zeolite, & karbon aktif. Masing-masing bahan isian akan bekerja khusus
terhadap target penghilangan tertentu. Misalnya karbon aktif akan bekerja selektif
menyerap polutan, yang menyebabkan bau tak sedap di air, namun meloloskan air serta
logam2 berguna bagi tubuh. Alat penyedia air ini akan di rangkaikan dengan bantuan alat
lain seperti tangki penampung dan sand filter. Hal ini pun akan lebih lanjut dibahas di bab
2.

1.2 Penentuan Kapasitas

Alat ini didesain untuk kepentingan masing-masing rumah tangga yang terkena
bencana banjir. Setiap rumah tangga akan diasumsi memiliki 5 anggota keluarga.
Tabel 1. Asumsi penggunaan air dalam kegiatan rumahan

Kebutuhan Air

No. Kegiatan 𝐿
( )
𝑂𝑟𝑎𝑛𝑔 × 𝐻𝑎𝑟𝑖

1 Mandi 40

2 Minum 5

3 Cuci Pakaian 30

4 Cuci Piring 15

Total 90

𝐿
Total = 90 (𝑂𝑟𝑎𝑛𝑔 ×𝐻𝑎𝑟𝑖) sebagai basis penggunaan air seorang setiap harinya

Alat ini didesain untuk bekerja dengan baik (tidak rusak) selama sebulan. Maka
kapasitas alat selama sebulan dapat ditentukan

𝐿
90 (𝑂𝑟𝑎𝑛𝑔 ×𝐻𝑎𝑟𝑖) x 5 orang x 30 hari = 13.500 L ≈ 15.000 L

Sementara itu laju produksi air bersih per hari dapat dicari dengan
mengasumsikan bahwa alat ini hanya aktif bekerja selama 10 jam setiap harinya

𝐿 1 𝐻𝑎𝑟𝑖 𝐿
90 (𝑂𝑟𝑎𝑛𝑔 ×𝐻𝑎𝑟𝑖) x 5 orang x = 45 𝑗𝑎𝑚
10 𝑗𝑎𝑚
1.3 Spesifikasi Unit
1.3.1 Air Banjir

Tabel 2. Kualitas air sungai ciujung pasca banjir periode 22 juli – 16 agustus 2013

Parameter

No Lokasi (mg/L)

Zat Padat Terlarut Zat Padat Tersuspensi

1 Hulu Cisalaraja 97 182

2 Ciberang 41 114

3 Jembatan Baru 62 108

4 Bandung Pamarayan 56 52

5 Kragilan 56 232

6 Jong Jing 73 61

(Sumber : Prihartanto. 2017. Pola Fluktuasi Kekeruhan Air di Area Potensial Banjir
Sungai Ciujung Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang. Pusat Teknologi Reduksi
Risiko Bencana – BPPT. Jakarta.)
Gambar 1. Kekeruhan Sungai Ciujung Hulu-Hilir di Sungai Ciujung

(Sumber : Prihartanto. 2017. Pola Fluktuasi Kekeruhan Air di Area Potensial Banjir
Sungai Ciujung Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang. Pusat Teknologi Reduksi
Risiko Bencana – BPPT. Jakarta.)
1.3.2 Air Bersih

Gambar 2. Spesifikasi air minum dan air bersih menurut Health Department of Malaysia

(sumber : Ching, Yun Chen et al. 2015. Effect of the Big Flood on the Water Quality of
the Muar River, Malaysia. Springer International Publishing.)

Gambar 3. Deskripsi kelayakan air berdasarkan pengelompokan kelas I-V menurut


Health Department of Malaysia

(sumber : Ching, Yun Chen et al. 2015. Effect of the Big Flood on the Water Quality of
the Muar River, Malaysia. Springer International Publishing.)
1.3.3 Spesifikasi Alat

Essential

 Menghasilkan air bersih


 Bekerja tanpa listrik
 Mudah diaplikasikan

Desirable

 Murah
 Tidak mudah rusak
 Berkapasitas besar

Useful

 Mudah dirangkai
 Air keluaran bebas bakteri 99%

Bahan-Bahan Penyusun

Kapasitas = 15.000 L
Laju Produksi per hari = 45 L/Jam
Material Rangka = PET/PVC
Material Body Luar = PET/PVC
Material Body Dalam = PET/PVC
Bahan Isian = - Spons
- Kapas
- Batu Zeolit
- Arang(Karbon Aktif)
BAB II
RANGKAIAN ALAT
ALAT

Bak Penampung

Sand Filter

Spons

Batu Zeolit

Karbon
Aktif

Kapas

Penampung Akhir

Gambar 4. Diagram alir proses purifikasi air banjir


BAB III

DETAIL DESIGN ALAT UTAMA

3.1 Perhitungan Ukuran Alat

Asumsi daya adsorpsi karbon aktif diambil dari hasil penelitian Risfiandi dkk
(2016) yaitu ± 2 % dari berat karbon aktif untuk padatan tersuspensi. Sementara itu daya
adsorpsi zeolite didapat ± 1% dari beratnya yang berasal dari hasil penelitian Manatap
dkk (2016). Kemudian kemampuan adsorpsi kapas dan spons untuk menjerap kami akan
asumsikan sama yaitu 1% dari beratnya masing-masing

Asumsi padatan tersuspensi yang terdapat pada air banjir sebanyak 200 mg/L dari
tabel 1. Jadi, dari beban laju produksi sebanyak 45 L/jam dapat dicari jumlah padatan
tersuspensi yang harus dijerap

𝐿 𝑚𝑔 𝑚𝑔
45 𝑗𝑎𝑚 x 200 = 9000 𝑗𝑎𝑚
𝐿

Untuk memasuki kriteria air bersih menurut Health Department of Malaysia di


gambar 2 dan 3. Maka air keluaran alat hanya tinggal mengandung 25-50 mg/L. kami
mengambil standar 30 mg/L.

𝑚𝑔 𝐿 𝑚𝑔
30 x 45 𝑗𝑎𝑚 = 1350 𝑗𝑎𝑚
𝐿

Jadi alat ini harus mampu menghilangkan padatan tersuspensi sebanyak

𝑚𝑔 𝑚𝑔 𝑚𝑔 𝑚𝑔
9000 𝑗𝑎𝑚 - 1350 𝑗𝑎𝑚 = 7650 𝑗𝑎𝑚 ≈ 8000 𝑗𝑎𝑚

Kemudian 8000 mg/jam diasumsikan akan dibagi menjadi 4 segmen sesuai


dengan jumlah level penjerapan di alat. Sehingga beban penjerapan masing-masing level
menjadi 2000 mg/jam. Jadi, kebutuhan berat masing-masing level penjerapan dapat di
hitung.

𝑚𝑔
2000 ⁄𝑗𝑎𝑚
= 2 %  berat karbon aktif = 100 g
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑘𝑎𝑟𝑏𝑜𝑛 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓
𝑚𝑔
2000 ⁄𝑗𝑎𝑚
= 1 %  berat zeolit = 200 g = berat kapas = berat spons
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑧𝑒𝑜𝑙𝑖𝑡

*catt : daya adsorpsi zeolite = daya adsorpsi spons = daya adsorpsi kapas

Kemudian untuk tata cara penyusunan alat dapat dilihat di gambar 4. Masing-
masing stage akan dibatasi oleh sekat setebal 0,5 cm. Untuk pemilihan diameter pipa PVC
sendiri sebagai badan alat kami memilih 2” atau 60 mm. dengan demikian masing-masing
tinggi stage dapat dihitung. Untuk tinggi stage 1 (spons) kami akan mengasumsikannya
sama dengan tinggi stage 4 (kapas) karena bentuk fisiknya yang hampir sama dan
mengapung dalam air. Jadi, massa jenis pasti tidaklah berbeda jauh. Perhitungan tinggi
sendiri akan didekati dengan volume silinder.

Stage 2 (zeolit) ; massa jenis = 2,3 g/cm3

𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 200 𝑔
V = 𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠= 𝑔 = 86,95 cm3
2,3 ⁄ 3
𝑐𝑚

t = 𝑣⁄𝜋 𝑥 𝑟 2 = 86,95⁄3,14 𝑥 32 = 3,07 cm

stage 3 (karbon aktif) ; massa jenis = 0,75593

100 𝑔
V= 𝑔 = 132,287 cm3
0,75593 ⁄ 3
𝑐𝑚

t = 132,287⁄3,14 𝑥 32 = 4,68 cm

stage 4 (kapas) ; massa jenis = 0,5 g/cm3

200 𝑔
V= 𝑔 = 400 cm3
0,5 ⁄ 3
𝑐𝑚

t = 400⁄3,14 𝑥 32 = 14,15 cm
Akhirnya volume total alat dapat dihitung dengan mencari tinggi total alat lewat
perhitungan stage dan tebal sekat

ttotal alat = 3,07 + 4,68 + 14,15 + 14,15 + (5 x 0,5) = 38,55 cm ≈ 50 cm

diameter alat = 6 cm

Volume alat = 3,14 x 32 x 50 =1413 cm3

3.2 Gambar Design Alat

0,5cm

t = 14,15 cm
Spons

0,5cm

Zeolit
t = 3,07 cm
D = 6 cm
0,5cm
t = 50 cm
Karbon Aktif
t = 4,68 cm

0,5cm

Spons t = 14,15 cm

0,5cm

Gambar 5. Design Alat Penjernih Air di Lokasi Banjir


BAB IV

HARGA ALAT DAN ONGKOS OPERASI

Harga pipa PVC 2” = 50000 @1 meter = 25000 @50 cm

Harga spons = 10000 @1 kg = 2000 @200 gram

Harga zeolit = 200000 @1 kg = 40000 @200 gram

Harga karbon aktif = 500000 @1 kg = 50000 @100 gram

Harga kapas = 35000 @1 kg = 7000 @200 gram

Sekat (saringan kawat 100 mesh) = 20000 @1 buah = 100000 @5 buah

Total harga = Rp 224.000 ≈ Rp 300.000


Daftar Pustaka

Ching, Yun Chen et al. 2015. Effect of The Big Flood Events on the Water Quality of the
Muar River, Malaysia. Springer International Publishing 2015.

Manatap, Johan Unduk dkk. 2016. Daya Adsorpsi Metanil Yellow dengan Menggunakan
Zeolit Alam Teraktivasi HCl. Universitas Riau.

Prihartanto. 2017. Pola Fluktuasi Kekeruhan Air di Area Potensial Banjir Sungai Ciujung
Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang. Pusat Teknologi Reduksi Risiko
Bencana – BPPT.

Risfiandi, Fadli dkk. 2016. Penentuan Daya Jerap Karbon Aktif dari Tempurung Kelapa
Terhadap Ion CU(II). Universitas Riau.

Anda mungkin juga menyukai