Anda di halaman 1dari 2

KESIMPULAN

Reflek pada manusia ada 6, yaitu reflek rumit, reflek sederhana, refek somatic, reflek
otonom, reflek kranial, dan reflek spinal. Reflek sederhna yaitu pada reflex patella, reflex
respon dekat yaitu ketika mata berkedip ketika kapas yang didekatkan ke mata danppil
membesar setelah terjadi akomodasi dankonvergensi, reflex invlunter yaitu ketika pupil
mengecil ketia cahaya terang karena mengatur jumlah cahaya yng masuk. Saraf autonom
(saraf simpatik) bekerja ketika menelan saliva, sedangkan saraf autonom (sadar) bekerja
ketika menelan air. Ketika ditetesi dengan sari jeruk, pH berubah menjadi asam. Reflek
somatik terasa ketika bagian tubuh diberi tekanan, yaitu pada saat punggung tangan yang
diberi 25 kotak disentuh (ditekan).
Sensasi indra dapat dibagi menjadi 2, yaitu sensasi indra umum dan sensasi indra
khusus. Sensasi indra umum dibagi menjadi 7, yaitu reseptor dan jalur sederhana, sensasi
tathil (sentuhan, tekaan, dan vibrasi/ getaran), sensasi termreseptif (panas dan digin), sensasi
sakit, sensasi propioseptif (keadaan atau aktifitas otot, tendon, sendi, keseimbangan).
Propioreseptor dapat terjadi ketika ada kontraksi otot. Sedangan untuk indra khusus (visual),
terdapat 2 sel yang dapat menerima rangsang sinar, yaitu sel batang dan sel kerucut yang
ampu menerima rangsang sinar takberwarna (sel batang) dan mampu menerima rangsang
sinar kuat yang berwarna (sel kerucut). Ketika sinar jatuh ada titik yang tidak ada sel batang
maupun sel kerucut, maka objek tidak akan terlihat. Titik inilah yang disebut titk buta. Titik
buta setiap individu berbeda-beda. Pada praktikum kami, titik buta subek berada ada jarak 22
cm di kanan objek utama. Selain itu, penglihatan binokuler merupakan penglihatan yang
menggunakan kedua mata secara serentak, sehingga kedua lubang pada kertas tidak dapat
terlihat 1 lubang meski didekatkan pada jarak maksimal. seanjunyaAdaptasi olfktori bisa
terjadi pada detik ke 13, karena subjek tidak mencium bau (cengkeh) apapun pada waktu
tersebut.
Pada reseptor gustatory, semakin kecil molekul-molekul larutan yang dierima, maa
reseptor lebih cepat menerima implus. Selanutnya, pengecap dan pembau memiliki
hubunganyag sangat erat. Sebenarnya banyak “rasa” yang ternyata itu adalah “arma”.
Meskipun bau dirasakan oleh ratusan reseptor, rasa saat ini diyakini kombinasi dari lima
sensai, yaitu manis, asin, asam, pahit, dan umami.
Ketajaman pedengaran ketika perlakuan bunyi menjuhi objek, frekuensi bunyi yang
tinggi menuju rendah, sehingga membrane basilaris yang bekerja terlebih dahulu adalah
memberan basilaris yang berfungsi untuk menerima frekuensi tinggi. Sedangkan ketika bunyi
mrndekati obek, membran basilaris yang bekerja lebih dahulu adalah membrane basilaris
yang berfungsi menerima frekuensi dengan tingkat rendah. Struktur membrane basilaris yang
lebar dan fleksibel menyebabkan bunyi yang frekuensinya rendah mampu dideteksi walaupun
sebenarnya masih jauh dari subjek. Selanjuutnya, mengenai penghantar suara, dimana jarak
yang sama suara dapat diterima oleh edua telinga dengan seimbang, karena jarak sumber
suara berkorelasi dengan kekutan yang mampu didengar oleh telinga.
Pada tes Romberg, manusia memiliki dua alat keseimbangan, yaitu krista ampularis
dan macula akustika. Selain itu, pengihatan memiliki peran penting untuk mengidentifikasi
dan megatur arah gerak sesuai lingkungan tempat kita berada. Kanalis semi sirkularis,
perputaran kepala menyebabkan endolimfe dalam saluran semisirkularis bergerak yang akan
mendorong kupula, sehingga kupula condong ke arah tertentu. Gerakan kupula ini akan
menggerakkan rambut sel-sel reseptor. Apabila gerakan rambut condong kea rah kinossilum,
maka pada sel reseptor akan terjadi hiperpolarisasi. Depolarisasi pada sel reseptor akan dikuti
dengan dilepaskannya neurotransmitter, yang slanjutnya akan membangkitkan implus pada
ujung saraf sensoris impplus tersebut selanjutnya disampaikan ke pusat keseimbangan di
dalam otak. Ketika kursi dihentikan mendada, subjek merasakan putaran, yang berarti alat
kesembangan dinamis pada subjek masih bekerja secara normal.

DAFTAR RUJUKAN

Basoeki, Soedjono. 1988. Anatomi dan Fisiologi Manusia. Jakarta: P2LPTK

Campbell, Neil A. 2004. Biologi. Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta : Erlangga.

Ilyas, Sidarta. Ilmu Penyakit Mata. Edisi ketiga. FKUI. Jakarta. 2007.

Soewolo, dkk. 1999. Fisiologi Manusia. IMSTEP JICA: Malang.

Anda mungkin juga menyukai