Menurut KBBI, selamat mempunyai arti, 1 a terbebas dr bahaya, malapetaka,
bencana; terhindar dr bahaya, malapetaka; bencana; tidak kurang suatu apa; tidak mendapat gangguan; kerusakan; 2 a sehat; 3 a tercapai maksud; tidak gagal; 4 n doa (ucapan, pernyataan, dsb) yg mengandung harapan supaya sejahtera (beruntung, tidak kurang suatu apa, dsb) 5 n pemberian salam mudah-mudahan dl keadaan baik (sejahtera, sehat dan afiat, dsb).
Setiap agama pasti mempunyai arti keselamatannya masing-masing. Tidak ada
ajaran yang salah mengenai keselamatan pada suatu agama karena tiap agama berfokus pada Tuhan. Tidak ada agama yang mengajarkan sesuatu yang salah kepada umatnya. Hanya penyampaiannya yang berbeda pada setiap agama.
Kali ini, saya mendapatkan kesempatan untuk mewawancarai penganut agama
Kristen Protestan. Berikut adalah hasil wawancara saya.
HASIL WAWANCARA
Biodata Narasumber
Nama : SH
Agama : Kristen Protestan
Pekerjaan : Wiraswasta
Keselamatan menurut agama Kristen
Keselamatan adalah pembebasan dari bahaya atau penderitaan. Keselamatan merupakan hal yang pasti akan diterima oleh setiap manusia. Keselamatan menurut iman Kristen meyakini bahwa keselamatan itu berasal dari Allah dan hanya dengan anugerah Allah. Konsep keselamatan manusia diperoleh melalui iman kepada Yesus Kristus mengajarkan bahwa keselamatan manusia tidak ditentukan oleh kemampuan seseorang melakukan perbuatan baik yang berupa kebenaran, kesucian dan kebajikannya sendiri, melainkan keselamatan itu merupakan anugerah atau kasih karunia Allah semata. Karena anugerah Allah semata, maka manusia tidak dapat bermegah atau membanggakan diri ketika diselamatkan. Sayangnya, setiap manusia pasti berbuat dosa. Bayi yang baru lahir pun sudah berdosa. Hal ini terjadi karena pada mulanya, Adam dan Hawa telah berbuat dosa. Dosa tersebut adalah dosa asal atau dosa keturunan. Manusia sudah mempunyai natur dosa dari ia lahir dan akan terus cenderung melakukan dosa (Roma 3 : 23). manusia akan lebih memilih melakukan dosa daripada kebaikan atau menaati perintah Tuhan. Dosa ini lah yang menghalangi manusia untuk menerima keselamatan. Dosa juga yang menyebabkan adanya “jurang” diantara hubungan Allah dan manusia. Keselamatan menurut iman Kristen adalah selamat dari “murka” Allah atau selamat dari dosa. Jika kita berdosa, tentu saja kita tidak bisa menerima keselamatan tersebut. Ingat, upah dosa ialah maut (Roma 6 : 23). Tetapi, karena kasih Allah yang begitu besar kepada manusia, Dia rela “membangun jembatan” untuk menghubungkan kembali jalan yang telah terpisah oleh jurang tersebut. Allah membangun jembatan dengan cara “mengirim” Anak-Nya ke dunia untuk menjadi manusia, dan mati di kayu salib demi menjadi jembatan untuk manusia, menebus setiap dosa manusia fana. Allah tidak mau manusia binasa. Allah mau manusia ciptaannya mendapatkan hidup kekal bersama-Nya (Yohanes 3 : 16). Kita sebagai manusia tidak seharusnya mendapatkan pengorbanan yang sebesar ini dari Yesus. Mengapa? Karena kita ini manusia berdosa yang seharusnya mati. Bayangkan jika kita tidak menerima keselamatan itu. Kita sebagai manusia berdosa pasti tidak bias masuk ke Sorga dan akan binasa. Kita tidak akan memperoleh hidup kekal yang telah dijanjikan Tuhan pada kita. Kita sepatutnya bersyukur karena kasih Allah yang luar biasa bagi kita. Dia yang tidak pernah melupakan kita sekalipun kita melupakan-Nya. Dialah Anak Domba yang dikirim Allah untuk menjembatani kita memasuki ruang mahakudus yang penuh dengan sukacita.
Pengalaman yang pernah di dapat mengenai keselamatan tersebut
Tentang keselamatan ini, beliau tidak bercerita terlalu banyak. Tetapi beliau berkata bahwa setiap orang yang telah lahir baru atau telah menerima keselamatan pasti mempunyai hidup yang berbeda dari kehidupan lamanya. Misalnya, dulu, sebelum menerima keselamatan, hidupnya tidak dipenuhi rasa syukur dan sukacita. Setelah menerima keselamatan, hidupnya selalu dipenuhi rasa syukur dan bersukacita. Beliau selalu bersyukur atas setiap persoalan yang terjadi pada hidupnya dan menyerahkan segala sesuatunya kepada Tuhan. Bahkan ada damai sejahtera yang selalu membuat hatinya tentram dan damai. Setelah menerima keselamatan, beliau juga makin semangat untuk melayani Tuhan dan terus belajar menyerahkan seluruh kehidupannya kepada Tuhan. Beliau berkata, pelayanan itu adalah salah satu bentuk ungkapan syukur kita yang selayaknya kita berikan dengan sepenuh hati. Setelah mendapat keselamatan, beliau juga mempunyai kasih dalam hidupnya. Beliau pun belajar menerapkan kasih dalam kehidupan sehari-harinya. Beliau belajar mengasihi seperti Yesus yang telah mengasihi kita. Keselamatan dapat membuat kehidupan seseorang berubah drastis. Bersyukur selalu karena Dia, Yesus Kristus, mau datang ke dunia, merendahkan diri, demi manusia yang berdosa. “Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.” (Markus 2 : 17b)