2
WATERTIGHT BULKHEAD
3
WATERTIGHT BULKHEAD
4
Tujuan dari peletakan kedap air melintang
Kekuatan
Sekat‐sekat ini memberi kekuatan kepada struktur kapal,
mengurangi kemungkinan terjadinya deformasi (racking),
dan menghindari beban yang terlalu besar pada area yang
besar.
Menghindari menjalarnya kebakaran jika salah
satu kompartemen mengalami kebakaran
Membagi kapal kedalam beberapa kompartemen
kedap air
5
Aturan sekat kedap air minimal yang harus
dimiliki kapal (BKI Vol II 2014, Section 11)
Sekat tubrukan (collision bulkhead)
Sekat tabung buritan (stern tube bulkhead)
1 sekat kedap air disetiap ujung kamar mesin
(engine room bulkhead)
Untuk kapal dengan kamar mesin di belakang,
sekat tabung buritan (stern Tube)berfungsi
sebagai sekat Belakang kamar mesin
6
kamar mesin di belakang
7
8
9
Jumlah minimal sekat untuk kapal yang tidak memiliki sekat
membujur (longitudinal bulkheads) pada area ruang muat,
jumlah sekat kedap air melintang tidak boleh kurang dari:
Note: BKI Vol II, 2014, Section 11 10
Sekat kedap air melintang sedapat mungkin berjarak
sama dengan lainnya
Jarak sekat kedap air melintang tidak perlu kurang
dari lebar kapal (B)
Satu atau lebih tambahan sekat boleh ditiadakan bila
kekuatan melintang kapal mencukupi
Untuk kapal yang kadang‐kadang atau selalu
membawa muatan berat (besi, bijih tambang,
phosphat, dll), panjang ruang muat tidak boleh lebih
dari 30 m.
11
Jika dilakukan perhitungan kebocoran
(floodable length), maka jumlah sekat kedap
air melintang didasarkan pada perhitungan
tersebut.
1. x = a/2
2. x = 0.015 Lc
3. x = 3 m
14
A collision bulkhead shall be located at a distance
from the forward perpendicular of not less than 0,05
Lc or 10 m, whichever is the less, and,
except as may be permitted by the Administration,
not more than 0,08 Lc or 0,05 Lc+ 3 m, whichever is
the greater
Note:
The length Lc is to be taken as 96 % of the total length on a waterline at 85 %
of the least moulded depth Hc measured from the top of the keel, or as the
length from the fore side of the stem to the axis of the rudder stock on that
waterline, if that be greater. In ships designed with a rake of keel the waterline
on which this length is measured shall be parallel to the designed waterline.
15
Where any part of the ship below the
waterline extends forward of the
forward perpendicular, e.g., a bulbous
bow, the distance x shall be measured
from a point either:
1. x = a/2
2. x = 0.015 Lc
3. x = 3 m
Whichever gives the smallest
measurement
16
Sekat tubrukan harus menerus sampai
freeboard deck.
19
Sekat kedap air lainnya pada dasarnya
diteruskan sampai ke freeboard deck.
Pemasangan sekat kedap air lainnya harus
memisahkan antara kamar mesin dengan
ruang kargo dan ruangan untuk penumpang.
Sekat diberikan di depan dan belakang kamar
mesin dan diteruskan sampai ke freeboard.
20
Pada sekat tubrukan, bukaan dengan
penutup kedap cuaca (closing weathertight
appliances) dapat dipasang diatas freeboard.
Jumlah bukaan sedapatnya seminimal
mungkin.
Pintu, manholes, access opening, saluran
ventilasi (ventilation ducts) tidak
diperbolehkan dipasang pada sekat tubrukan
diatas dasar ganda dan dibawah freeboard.
21
Selain pada sekat tubrukan, pada sekat kedap
air lainnya dapat dipasang pintu sekat kedap
air (watertight doors).
Dibawah garis air terdalam (deepest load
waterline), konstruksi pintu kedap air yang
digunakan adalah sliding doors.
Diatas garis air, menggunakan pintu jenis
hinged doors.
22
23
fully watertight bulkhead sliding doors with electro‐hydraulic drive system.
These doors are tested and approved according to SOLAS for use below freeboard deck.
http://www.hellbergs.com/
24
Single panel hinged weather tight doors
25
Single panel hinged watertight door Double panel hinged watertight doors
26
Watertight bulkhead at midship section Collision bulkhead
27
28
29
After peak bulkhead Corrugated bulkhead
e : width of element
b : breadth of face plate
s : breadth of web plate
d : distance between face plates
t : plate thickness
α ≥ 45⁰
Corrugated bulkheads sering dijumpai pada kapal tanker,
general cargo, ore carriers, dsb.
Keuntungan:
‐Kemudahan dalam pabrikasi
‐Mengurangi pekerjaan pengelasan reduction in buckling
‐Mengurangi kemungkinan karat pada daerah pengelasan
‐Kemudahan penyucian tangki/ruang muat
30
31
32
33
34
35
36
37
Ship Construction Sketches and Notes
Kemp and Young, Stanford Maritime London,
1984
Peraturan Biro Klasifikasi Indonesia Volume II,
Edition 2009
Peraturan Biro Klasifikasi Indonesia Volume II,
Edition 2014
38