Anda di halaman 1dari 24

Praktikum Thermal 2018

1 PERCOBAAN EJECTOR RIG

1.1. TUJUAN PERCOBAAN


 
- Mengukur laju aliran uap ( mS ) dan laju aliran air ( m W ) yang mengalir.

- Menyelidiki performance injektor sebagai heater dan feed water pump.

- Mencari efisiensi injektor sebagai heater dan feed water pump.

1.2. TEORI DASAR

Unit injektor dapat memberikan dua fungsi. Ini dapat berfungsi sebagai

feed water heater dan sebagai pump. Ketika difungsikan sebagai feed heater,

energi yang diberikan oleh uap tergantung kondensasinya yang diserap oleh

air.

Efisiensi perpindahan ini diberikan :

Energi yang diserap oleh air


Efisiensi 
Energi yang dilepas oleh uap

catatan :

mW = Massa aliran air/detik

mS = Massa aliran uap/detik

Cp = kapasitas panas spesifik air


hfg = Entalpi evaporasi pada tekanan uap
q = Fraksi kekeringan uap
tS = Temperatur saturasi dari uap
t1 = Temperatur yang disuplai injektor
t2 = Temperatur yang diserap oleh injektor.

Injector Rig/ 1
Praktikum Thermal 2018


m w Cp ( t 3  t 2 )
Efisiensi = 
 

m S q h fg  Cp ( t S  t 2 )

Pada waktu bekerja sebagai pompa feed water aliran uap mengalir ke

nozzle konvergen yang menyebebkan perubahan dari energi tekanan

menjadi energi kecepatan. Kecepatan bertambah (uap) disertai dengan

perubahan tekanan. Hal ini cukup menyebabkan air dalam lower tank keluar

mengalir ke pipa masukan air. Kondensasi uap mengalir ke nozzle dengan

aliran air yang selanjutnya mengurangi tekanan pada pipa masukan teratas

dan aliran air bertambah.

Energi yang dilepaskan uap bebas mengalir ke injektor yang digunakan

untuk mengangkat air dari suction tank ke delivery tank.

Energi yang dilepaskan uap = entalpi evaporasi + entalpi liquid


= mS [q hfg + Cp (tS – t2)]

dimana :


mS = Massa aliran uap selama pengetesan

Cp = kapasitas panas spesifik air

q = Fraksi kekeringan uap

tS = Temperatur saturasi dari uap

t2 = Temperatur delivery air

Kerja angkat air = gaya x jarak

= mw x g x H

dimana, H = tinggi angkat = tekanan angkat + suction head

Injector Rig/ 2
Praktikum Thermal 2018

dimana, 1 bar = 10,22 m.head

Kerja yang dilakukan


Efisiensi 
Energi yang di sup lai


mw x g x H

 

m S q h fg  Cp ( t S  t 2 )

1.3. LANGKAH PERCOBAAN

1. Boiler dijalankan untuk menghasilkan uap ke injektor.

2. Fraksi uap didapatkan dari pengukuran dengan alat ukur separating dan

throttling kalorimeter.

3. Tutup katup V3 pada tangki S1 dan buka katup pengering V4 diatas

tangki S2.

4. Buka katup V5 dan isi tangki S1 dengan air dari air utama.

5. Buka katup V2 pada tangki delivery dimana pipa dari injektor ke tangki

S2, dan tutup katup V1 ke injektor.

6. Katup Vs dibuka dan mengatur suplai uap ke injektor sampai air nampak

mengalir pada injektor (dari tangki suction) dan dilepaskan ke delivery

tank S2.

7. Kondisi dibiarkan stabil dan kemudian level air dijaga pada tangki S1

pada level konstan dengan membuka dan mengatur katup suplai air V5.

8. Mengukur dan mencatat :

a. Suction air : flow rate, tekanan, dan temperatur.

b. Delivery air : penunjukan level pada S2, tekanan dan temperatur.

c. Dan kemudian stopwatch ditekan.

Injector Rig/ 3
Praktikum Thermal 2018

9. Pengujian dilakukan sampai tangkiS2 mendekati penuh atau hampir

penuh, kemudian diukur dan dicatat semua tekanan dan temperatur yang

terbaca pada alat ukur dan level terakhir pada tangki S2.

Stopwatch dihentikan.

10. Dengan mengatur katup V1 dan V2 dapat dicapai berbagai vakum dan

tekanan balik yang diinginkan. Selanjutnya menyetel perbedaan kondisi

operasinya, hasil pengujian yang berbeda dapat ditentukan dan efisiensi

daerah kerja kondisi tersebut dapat pula didapatkan.

11. Membuka katup V3 dan menutup katup V4 dan V5 air dapat bersirkulasi

antara tangki S1 dan S2 yang akan menyebabkan temperatur mengalami

kenaikan dan dapat diukur perbedaan temperaturnya.

Injector Rig/ 4
Praktikum Thermal 2018

1.4. GAMBAR INSTALASI PENGUJIAN

Steam main inlet

Vs (katup suplai uap)

Ejector Delivery
inlet pressure Ps Pressure
P2
Ejector
E T2

Ejector Suction P1 V2
Pressure T1
V1

Flow meter

Suction Delivery
water supply V5 Tank (S1) Tank (S2)

Blowdown

V3 V4

Gambar 4. 1 Skema diagram Injektor Rig.

1.5. DATA PENGAMATAN

Injector Rig/ 5
Praktikum Thermal 2018

Waktu H H Suction Delivery Temperatur


INLET
Durasi Suction Delivery Water Water Water
NO
P1 Ts HS1 HS2 Hd1 Hd2 P2 T1 P3 T2 T3 T4
t(s)
[Bar] [°C] [cm] [cm] [cm] [cm] [bar] [°C] [bar] [°C] [°C] [°C]
1. 45 2,5 127,4 22 21 5 7,2 -0,8 35,6 0 63,4 37,9 90,3
2. 45 2,5 127,4 18,9 17,9 5 6,5 -0,9 35,6 0 63,2 40 92,9
3. 45 2 133,6 17,7 16,7 5 6,3 -0,9 35,6 0 67,5 39 94,2
4. 45 2 133,6 16,7 16,1 5 6,0 -0,9 35,6 0 69,3 38,14 93,2

Catatan :
- Kapasitas tangki = 958 ml/cm
- Suction lift = 750 mm = 0,75 m
- Cp air = 4,174 kJ/kgoC
- g = 9,81 m/s2

1.6. ANALISA DATA

Contoh Perhitungan Data No. 1

Diketahui :

 Tekanan Injector Steam Inlet, P1 = 2,5 bar

Injector Rig/ 6
Praktikum Thermal 2018

 Waktu, t = 45 det

 Temperatur Injector Steam Inlet, Ts = 127,4 oC

 Initial suction tank level, HS1 = 22 cm

 Final suction tank level, HS2 = 21 cm

 Initial delivery tank level, Hd1 = 5 cm

 Final delivery tank level, Hd2 = 7,2 cm

 Tekanan Injector Suction, P2 = -0,8 bar

 Temperatur Injector Suction, T1 = 35,6 oC

 Tekanan Injector Delivery, P3 = 0 bar

 Temperature Injector Delivery, T2 = 63,4 oC

 Temperature Water, T3 = 37,9 oC = 38 oC

T4 = 90,3 oC

 Kapasitas tangki, tc = 958 ml/cm

 Suction lift, Sl = 750 mm

 Kapasitas panas spesifik air, Cp = 4,174 kj/kgoC

 Percepatan gravitasi bumi, g = 9,81 m/s2


1. Massa aliran uap, mS :


mS = Vs .  / t

dimana :

Vs = 958 (Hd2 – Hd1) - (Hs1 – Hs2)

= 958 (7,2 - 5 ) - (22 –21)

Injector Rig/ 7
Praktikum Thermal 2018

= 958 (2,2 – 1)

= 958 ml/cm x 1,2 cm

= 1149,6 ml

= 1,1496 lt = 11,496.10-4 m3

Pada T3 = 38 oC dari tabel sifat-sifat air, diperoleh

 = 992,9 kg/m3 (interpolasi)

Sehingga :

 11,496 . 10 -4 x 992,9
mS = = 25,365. 10-3 kg/s
45


2. Massa laju aliran air, mW


mw = Vw .  / t

dimana :

VW = 958 ( Hs1 – Hs2 )

= 958 ( 22 – 21 )

= 958 ml/cm x 1 cm

= 958 lt

= 0,958 . 10-3 m3

Pada T2 = 63,4 oC dari tabel sifat-sifat air,

diperoleh  = 981,36 kg/m3. (interpolasi)

sehingga :

 0,958.10 -3 x 981,36,
mw = = 2,0892 x10-2 kg/s
45

3. Main Head (H)

Injector Rig/ 8
Praktikum Thermal 2018

H = pressure head + suction lift

Dimana :

Pabsolut = Pgauge + Patm

= 2,5 + 1

= 3,5 bar

Karena 1 bar = 10,2 mHead

Sehingga :

H = 10,2 . ( 3,5 ) + 0,75 = 36,45 m

4. Efisiensi injektor sebagai feed water heater, fw :


m w Cp (t 2  t1 )
fw  x 100 %
 

m S x h fg  Cp (t S  t1 )

Fraksi kekeringan uap (x) diperoleh dari hasil percobaan Nozzel Rig, yaitu

sebesar 0,968.

Dari tabel saturasi (A-3) dengan Pabs = 3,5 bar diperoleh Ts = 138,9 oC ;

hfg = 2148,1 kj/kgoC.

Jadi,

fw

2,0892 x10-2 x 4,174 (63,4  35,6)


 x 100 %
25,365  10 -3  [0,968 x 2148,1  4,174 (127,4  35,6)]

2,4242
 x 100 %
62,4622

Injector Rig/ 9
Praktikum Thermal 2018

= 3,88 %

5. Efisiensi injektor sebagai pompa,

Pada suhu rata-rata temperature air yang telah di ukur pada data ke 1 yakni

t = 64,1 oC + 273 = 337,1 K maka berdasarkan table uap diperoleh Cp =

4,1882 kj/kgoC ( interpolasi ) dan hfg = 2348,3 kj/kg°C (interpolasi)



mw x g x H
p  x 100 %
 

m S x h fg  Cp (t S  t1 )

20,892 x10 -2 x 9,81 x 36,45


 x 100 %
25,365.10 -3  [0,968 x 2348,3  4,1882 (127,4  35,6)]

7,4704
 x 100 %
67,4108

= 11,082 %

Contoh Perhitungan Data No. 2

Diketahui :

 Tekanan Injector Steam Inlet, P2 = 2,5 bar

 Waktu, t = 45 det

 Temperatur Injector Steam Inlet, Ts = 127,4 oC

Injector Rig/ 10
Praktikum Thermal 2018

 Initial suction tank level, HS1 = 18,9 cm

 Final suction tank level, HS2 = 17,9 cm

 Initial delivery tank level, Hd1 = 5 cm

 Final delivery tank level, Hd2 = 6,5 cm

 Tekanan Injector Suction, P2 = -0,9 bar

 Temperatur Injector Suction, T1 = 35,6 oC

 Tekanan Injector Delivery, P3 = 0 bar

 Temperature Injector Delivery, T2 = 63,2 oC

 Temperature Water, T3 = 40 oC

T4 = 92,9 oC

 Kapasitas tangki, tc = 958 ml/cm

 Suction lift, Sl = 750 mm

 Kapasitas panas spesifik air, Cp = 4,174 kj/kgoC

 Percepatan gravitasi bumi, g = 9,81 m/s2


1. Massa aliran uap, mS :


mS = Vs .  / t

dimana :

Vs = 958 (Hd2 – Hd1) - (Hs1 – Hs2)

= 958 (6,5 - 5 ) - (18,9 –17,7)

= 958 (1,5 – 1,2)

Injector Rig/ 11
Praktikum Thermal 2018

= 958 ml/cm x 0,3 cm

= 287,4 ml

= 0,2874 lt = 2,874.10-4 m3

Pada T3 = 40 oC dari tabel sifat-sifat air, diperoleh

 = 992,3 kg/m3 (interpolasi)

Sehingga :

 2,874.10 -4 x 992,3
mS = = 6,34. 10-3 kg/s
45


2. Massa laju aliran air, mW


mw = Vw .  / t

dimana :

VW = 958 ( Hs1 – Hs2 )

= 958 ( 18,9 – 17,9 )

= 958 ml/cm x 1 cm

= 958 lt

= 0,958 . 10-3 m3

Pada T2 = 63,2 oC dari tabel sifat-sifat air,

diperoleh  = 981,08 kg/m3. (interpolasi)

sehingga :

 0,958.10 -3 x 981,08,
mw = = 2,0886 x10-2 kg/s
45

3. Main Head (H)

H = pressure head + suction lift

Injector Rig/ 12
Praktikum Thermal 2018

Dimana :

Pabsolut = Pgauge + Patm

= 2,5 + 1

= 3,5 bar

Karena 1 bar = 10,2 mHead

Sehingga :

H = 10,2 . ( 3,5 ) + 0,75 = 36,45 m

4. Efisiensi injektor sebagai feed water heater, fw :


m w Cp (t 2  t1 )
fw  x 100 %
 

m S x h fg  Cp (t S  t1 )

Fraksi kekeringan uap (x) diperoleh dari hasil percobaan Nozzel Rig, yaitu

sebesar 0,968.

Dari tabel saturasi (A-3) dengan Pabs = 3,5 bar diperoleh Ts = 138,9 oC ;

hfg = 2148,1 kj/kgoC.

Jadi,

2,0886 x10 -2 x 4,174 (63,2  35,6)


fw  x 100 %
6,34  10 -3  [0,968 x 2148,1  4,174 (127,4  35,6)]

2,4061
 x 100 %
15,6125

= 15,41 %

5. Efisiensi injektor sebagai pompa,

Injector Rig/ 13
Praktikum Thermal 2018

Pada suhu rata-rata temperature air yang telah di ukur pada data ke 1 yakni

t = 66,45 oC + 273 = 339,45 K maka berdasarkan table uap diperoleh Cp =

4,1882 kj/kgoC dan hfg = 2342,6 kj/kgoC ( interpolasi )



mw x g x H
p  x 100 %
 

m S x h fg  Cp (t S  t1 )

2,0886 x10-2 x 9,81 x 36,45


 x 100 %
6,34.10 -3  [0,968 x 2342,6  4,1882 (127,4  35,6)]

7,4683
 x 100 %
16,8143

= 44,42 %

Contoh Perhitungan Data No. 3

Diketahui :

 Tekanan Injector Steam Inlet, P1 = 2 bar

 Waktu, t = 45 det

 Temperatur Injector Steam Inlet, Ts = 133,6 oC

 Initial suction tank level, HS1 = 17,7 cm

 Final suction tank level, HS2 = 16,7 cm

Injector Rig/ 14
Praktikum Thermal 2018

 Initial delivery tank level, Hd1 = 5 cm

 Final delivery tank level, Hd2 = 6,3 cm

 Tekanan Injector Suction, P2 = -0,9 bar

 Temperatur Injector Suction, T1 = 35,6 oC

 Tekanan Injector Delivery, P3 = 0 bar

 Temperature Injector Delivery, T2 = 67,5 oC

 Temperature Water, T3 = 39,2 oC

T4 = 94,2 oC

 Kapasitas tangki, tc = 958 ml/cm

 Suction lift, Sl = 750 mm

 Kapasitas panas spesifik air, Cp = 4,174 kj/kgoC

 Percepatan gravitasi bumi, g = 9,81 m/s2


1. Massa aliran uap, mS :


mS = Vs .  / t

dimana :

Vs = 958 (Hd2 – Hd1) - (Hs1 – Hs2)

= 958 (6,3 - 5 ) - (17,7 –16,7 )

= 958 (1,3 – 1)

= 958 ml/cm x 0,3 cm

= 287,4 ml

Injector Rig/ 15
Praktikum Thermal 2018

= 0,2874 lt = 2,874.10-4 m3

Pada T3 = 39 oC dari tabel sifat-sifat air, diperoleh

 = 992,66 kg/m3 (interpolasi)

Sehingga :

 2,874. 10 -4 x 992,66
mS = = 6,34. 10-3 kg/s
45


2. Massa laju aliran air, mW


mw = Vw .  / t

dimana :

VW = 958 ( Hs1 – Hs2 )

= 958 ( 17,7 – 16,7 )

= 958 ml/cm x 1 cm

= 0,958 lt

= 0,958 . 10-3 m3

Pada T2 = 67,5 oC dari tabel sifat-sifat air,

diperoleh  = 979,2 kg/m3. (interpolasi)

sehingga :

 0,958.10 -3 x 979,2
mw = = 20,85 x10-3 kg/s
45

3. Main Head (H)

H = pressure head + suction lift

Dimana :

Pabsolut = Pgauge + Patm

Injector Rig/ 16
Praktikum Thermal 2018

= 2 + 1

= 3 bar

Karena 1 bar = 10,2 mHead

Sehingga :

H = 10,2 . ( 3 ) + 0,75 = 31,35 m

4. Efisiensi injektor sebagai feed water heater, fw :


m w Cp (t 2  t1 )
fw  x 100 %
 

m S x h fg  Cp (t S  t1 )

Fraksi kekeringan uap (x) diperoleh dari hasil percobaan Nozzel Rig, yaitu

sebesar 0,968.

Dari tabel saturasi (A-3) dengan Pabs = 3 bar diperoleh Ts = 133,6 oC ;

hfg = 2163,8 kj/kgoC.

Jadi,

20,85.10 3 x 4,174 (67,6  35,6)


fw  x 100 %
6,34.10 3  [0,968 x 2163,8  4,174 (133,6  35,6)]

2,785
 x 100 %
15,873

= 17,54 %

5. Efisiensi injektor sebagai pompa,

Pada suhu rata-rata temperature air yang telah di ukur pada data ke 3 yakni t =

66,7 oC + 273 = 339,7 K maka berdasarkan table uap diperoleh Cp = 4,1896

kj/kgoC dan hfg = 2341,99 kj/kgoC. ( interpolasi )

Injector Rig/ 17
Praktikum Thermal 2018


mw x g x H
p  x 100 %
 

m S x h fg  Cp (t S  t1 )

20,85.10 3 x 9,81 x 31,35


 x 100 %
6,34 .10 3  [0,968 x 2341,99  4,1896(133,6  35,6)]

6,4123
 x 100 %
16,9762

= 37,77 %

Contoh Perhitungan Data No. 4

Diketahui :

 Tekanan Injector Steam Inlet, P1 = 2 bar

 Waktu, t = 45 det

 Temperatur Injector Steam Inlet, Ts = 133,6 oC

 Initial suction tank level, HS1 = 16,7 cm

 Final suction tank level, HS2 = 16,0 cm

 Initial delivery tank level, Hd1 = 5 cm

 Final delivery tank level, Hd2 = 6,0 cm

 Tekanan Injector Suction, P2 = -0,9 bar

Injector Rig/ 18
Praktikum Thermal 2018

 Temperatur Injector Suction, T1 = 35,6 oC

 Tekanan Injector Delivery, P3 = 0 bar

 Temperature Injector Delivery, T2 = 69,3 oC

 Temperature Water, T3 = 38,1 oC

T4 = 94,2 oC

 Kapasitas tangki, tc = 958 ml/cm

 Suction lift, Sl = 750 mm

 Kapasitas panas spesifik air, Cp = 4,174 kj/kgoC

 Percepatan gravitasi bumi, g = 9,81 m/s2


1. Massa aliran uap, mS :


mS = Vs .  / t

dimana :

Vs = 958 (Hd2 – Hd1) - (Hs1 – Hs2)

= 958 (6,0 - 5 ) - (16,7 –16,1 )

= 958 (1,0 – 0,6)

= 958 ml/cm x 0,4 cm

= 383.2 ml

= 0,3832 lt = 3,832.10-4 m3

Pada T3 = 38 oC dari tabel sifat-sifat air, diperoleh

 = 993,02 kg/m3

Injector Rig/ 19
Praktikum Thermal 2018

Sehingga :

 3,832.10-4 x 993,02
mS = . = 8,456. 10-3 kg/s
45


2. Massa laju aliran air, mW


mw = Vw .  / t

dimana :

VW = 958 ( Hs1 – Hs2 )

= 958 ( 16,7 – 16,1 )

= 958 ml/cm x 0,6 cm

= 0,5748 lt

= 0,5748 . 10-3 m3

Pada T2 = 69,3 oC dari tabel sifat-sifat air,

diperoleh  = 979,2 kg/m3. (interpolasi)

sehingga :

 0,5748.10-3 x 979,2
mw = = 12,49 x10-3 kg/s
45

3. Main Head (H)

H = pressure head + suction lift

Dimana :

Pabsolut = Pgauge + Patm

= 2 + 1

= 3 bar

Karena 1 bar = 10,2 mHead

Injector Rig/ 20
Praktikum Thermal 2018

Sehingga :

H = 10,2 . ( 3 ) + 0,75 = 31.35 m

4. Efisiensi injektor sebagai feed water heater, fw :


m w Cp (t 2  t1 )
fw  x 100 %
 

m S x h fg  Cp (t S  t1 )

Fraksi kekeringan uap (x) diperoleh dari hasil percobaan Nozzel Rig, yaitu

sebesar 0,968.

Dari tabel saturasi (A-3) dengan Pabs = 3 bar diperoleh Ts = 133,6 oC ;

hfg = 2163,8 kj/kgoC.

Jadi,

12,49.103 x 4,174 (69,3  35,6)


fw  x 100 %
8,45.10 3  [0,968 x 2163,8  4,174 (133,6  35,6)]

2,785
 x 100 %
21.15

= 13,16 %

5. Efisiensi injektor sebagai pompa,

Pada suhu rata-rata temperature air yang telah di ukur pada data ke 4 yakni t =

65,6 oC + 273 = 338,6 K maka berdasarkan table uap diperoleh Cp = 4,1891

kj/kgoC dan hfg = 2344,69 kj/kgoC.( interpolasi )



mw x g x H
p  x 100 %
 

m S x h fg  Cp (tS  t1 )

Injector Rig/ 21
Praktikum Thermal 2018

12,49.103 x 9,81 x 31,35


 x 100 %
8,45.10  3  [0,968 x 2344,69  4,1891(133,6  35,6)]

3,8412
 x 100 %
22,6476

= 16,96 %

G. TABEL HASIL ANALISA DATA


m wS VS VW H fw p
No.
[x10-4 m3] [x10-3 m3] [m] [%] [%]
[x 10-3 kg/s] [x10-3 Kg/s]

Injector Rig/ 22
Praktikum Thermal 2018

1.7. KESIMPULAN

Setelah melakukan percobaan di atas maka kami dapat menyimpulkan


bahwa :

1. Laju aliran massa uap ( mS ) mencapai 6,34 x10-3 kg/s sedangkan laju


aliran massa air ( m w ) memiliki nilai 20,85 x10-3 kg/s. Dengan kata lain

laju aliran massa uap cenderung lebih kecil dibandingkan dengan laju
aliran massa air.
2. Tekanan pada steam inlet, suction, dan delivery relatif memiliki nilai yang
hampir sama pada setiap waktu.

Injector Rig/ 23
Praktikum Thermal 2018

DAFTAR PUSTAKA

PNUP.2018.Praktikum Pengkuran Termal.makassar : tdk dipublikasikan

Injector Rig/ 24

Anda mungkin juga menyukai