Anda di halaman 1dari 1

1.

Pengertian Dermatitis Atopik (DA) adalah peradangan kulit berulang dan kronis
dengan disertai gatal. Pada umumnya terjadi selama masa bayi dan anak-
anak dan sering berhubungan dengan peningkatan kadar IgE dalam serum
serta riwayat atopi pada keluarga atau penderita. Sinonim dari penyakit ini
adalah eczema atopik, eczema konstitusional, eczema fleksural,
neurodermatitis diseminata,
DERMATITIS prurigo Besnier
ATOPIK
2. Tujuan Sebagai acuan :petugas
No. Dokumen dalam penanganan dermztitis atopik
239/SOP-PKMTMORI/11/2018
3. Kebijakan S SK Kepala UPT Puskesmas Talagamori Nomor tentang Rencana Layanan
No. Revisi :
O Medis
Tanggal terbit : 8 Maret 2018
.

4. Referensi KMK RI Nomor : 1/4 HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan Praktik


P Halaman
Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5.
UPTAlat dan Bahan
Puskesmas - ATK
Talagamori - Stetoskop Muslim Gafar, SKM
- Tensimeter Nip.197502051997301007
- Penlight
6. Prosedur 1. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut pasien
2. Petugas mengidentifikasi pasien
3. Petugas melakukan anamnesa keluhan pruritus (gatal), dapat hilang
timbul sepanjang hari, tetapi umumnya lebih hebat pada malam hari.
Akibatnya penderita akan menggaruk. Pasien biasanya mempunyai
riwayat juga sering merasa cemas, egois, frustasi, agresif, atau merasa
tertekan.
4. Petugas menanyakan faktor risiko
a. Wanita lebih sering terkena disbanding pri dengan ratio 3;1.
b. Riwayat atopi pada pasien atau keluarga ( rhinitis alergi,
konjungtivitis alergi/vernalis, asma bronchial, dermatitis alergi, dll)
c. Riwayat sensitifitas pada benang wol, bulu kucing, anjing, ayam
dan sejenisnya
d. Dapat dipicu oleh makanan, tungau debu rumah dan sering
mengalamai ISPA
5. Petugas melakukan pemeriksaan fisik ditemukan tanda patognomonis
Kulit penderita DA memiliki perabaan kering, pucat/redup, jari tangan
teraba dingin. Terdapat papul, likenifikasi, eritema, erosi, eksoriasi,
eksudasi dan krusta pada lokasi predileksi.
Predileksi :
a. Tipe bayi (infantil)
 Dahi, pipi, kulit kepala, leher, pergelangan tangan dan tungkai,
serta lutut (pada anak yang mulai merangkak)
 Lesi berupa eritema, papul vesikel halus, eksudatif, krusta.
b. Tipe anak
 Lipat siku, lipat lutut, pergelangan tangan bagian dalam,
kelopak mata, leher, kadang kadang di wajah.
 Lesi berupa papul, sedikit eksudatif, sedikit skuama,
likenifikasi, erosi. Kadang-kadang disertai pustul.
c. Tipe remaja dan dewasa
 Lipat siku, lipat lutut, samping leher, dahi, sekitar mata, tangan
dan pergelangan tangan, kadang-kadang ditemukan setempat
misalnya bibir mulut, bibir kelamin putting susu, atau kulit
kepala.
 Lesi berupa plak papular eritematosa, skuama, likenifikasi,
kadang-kadang erosi dan eksudasi, terjadi hiperpigmentasi.
d. Berdasarkan derajat keparahan terbagi atas:
 DA ringan: apabila mengenai < 10% luas permukaan kulit.
 DA sedang: apabila mengenai kurang dari 10-50% luas
permukaan kulit.
 DA berat: apabila mengenai kurang dari >50% luas permukaan
kulit.
6. Pemeriksaan penunjang bias dilakukan dengan pemeriksaan IgE serum
7. Dokter menegakkan diagnosa klinis dermatitis atopik dari anmnesis
dan pemeriksaan fisik, harus terdiri dari 3 kriteria mayor dan 3 kriteria
minor dari kriteria Williams (1994) di bawah ini.
Kriteria Mayor:
a. Pruritus
b. Dermatitis di muka atau ekstensor pada bayi dan anak
c. Dermatitis di fleksura pada dewasa
Melakukan Melakukanpeme
d. Dermatitis kronis atau berulang
Melakukan
konselling Menegakkan diagnosa
Anamnesa Pemeriksaan Fisikkeluarganya
e. Riwayat atopi pada dan penderita
edukasi atau klinis

Anda mungkin juga menyukai