Anda di halaman 1dari 5

PROSIDING KONFERENSI NASIONAL PPNI JAWA TENGAH 2013

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERILAKU


MENCUCI TANGAN SISWA SEKOLAH DASAR
Endang Zulaicha Susilaningsih*, Mega Hadiatama**

*) Prodi Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan UMS, email: endang.zulaicha@yahoo.com


**) Prodi Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan UMS

ABSTRAK
Perilaku mencuci tangan yang kurang tepat masih ditemukan pada anak sekolah, belum ada bukti
bahwa pendidikan kesehatan dapat mempengaruhi perilaku anak dalam mencuci tangan dan menjadi
kebiadsaan yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh pendidikan kesehatan tentang mencuci tangan terhadap perilaku mencuci tangan siswa SDN 01
Gonilan. Metode penelitian adalah quasi eksperiment dengan desain yang digunakan adalah pretest-postest
control group design. Sampel penelitian sebanyak 32 responden menggunakan metode random sampling.
Teknik pengumpulan data dengan kuesioner dan observasi. Data yang terkumpul dianalisis dengan uji paired t-
test uji independent t-test. Hasil analisis uji paired t-test pada kelompok eksperimen diperoleh hasil nilai ρ =
0,000 dan perilaku ρ = 0,000, maka disimpulkan adanya pengaruh pendidikan kesehatan terhadap perilaku
mencuci tangan pada siswa SDN 01 Gonilan. Sedangkan hasil perbandingan antara kelompok eksperimen
dangan kelompok kontrol diperoleh nilai ρ = 0,001 untuk pengetahuan dan nilai ρ = 0,039 untuk perilaku. maka
disimpulkan terdapat perbedaan pengetahuan dan perilaku mencuci tangan siswa antara kelompok eksperimen
dengan kelompok kontrol.

Kata kunci: Pendidikan kesehatan, mencuci tangan, pengetahuan, perilaku.

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Perilaku Mencuci Tangan Siswa Sekolah Dasar 145
Endang Zulaicha Susilaningsih, Mega Hadiatama
PROSIDING KONFERENSI NASIONAL PPNI JAWA TENGAH 2013
PENDAHULUAN dengan Sekolah Dasar lain yang berada di desa
Mencuci tangan dengan menggunakan Gonilan, seperti di SDN 02 Gonilan tercatat
sabun terbukti secara ilmiah efektif untuk 4,3% angka kesakitan dari 104 siswa dan di
mencegah penyebaran penyakit-penyakit Sekolah Dasar Madrasah Ibtidaiyah
menular seperti diare, Infeksi Saluran Muhammadiyah hanya tercatat 1,6% angka
Pernapasan Atas (ISPA) dan Flu Burung kesakitan siswa dari 242 siswa.
(Depkes, 2010). Mencuci tangan dengan Berdasarkan survei awal yang
menggunakan sabun dapat mencegah penyakit dilakukan dengan cara observasi pada siswa
yang menyebabkan kematian jutaan anak SDN 01 Gonilan ketika berada di sekolah,
setiap tahunnya, seperti diare dan Infeksi hanya delapan orang siswa yang mencuci
Saluran Pernapasan Atas (ISPA) yang tangan. Tiga dari delapan orang siswa,
dilaporkan telah membunuh 4 juta anak setiap mencuci tangan dengan air yang mengalir.
tahun di negara-negara berkembang. Karena Ketika mencuci tangan di sekolah, mereka
tangan merupakan pembawa utama kuman hanya mencuci telapak tangan dan punggung
penyakit dan praktek mencuci tangan dengan tangan, sehingga banyak bagian tangan yang
menggunakan sabun dapat mencegah 1 juta terlewatkan dari proses pencucian tangan
kematian anak. Perilaku mencuci tangan seperti pada sela-sela jari, kuku dan
menggunakan sabun yang tidak benar masih pergelangan tangan, dan ketika mencuci
tinggi ditemukan pada anak, sehingga tangan di sekolah, mereka tidak pernah
dibutuhkan peningkatan pengetahuan dan menggunakan sabun.
kesadaran mereka akan pentingnya mencuci
tangan dengan menggunakan sabun dan dapat METODE PENELITIAN
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Anak- Jenis penelitian yang digunakan dalam
anak merupakan kelompok yang paling rentan penelitian ini adalah quasi eksperimental
terhadap penyakit sebagai akibat perilaku yang design, dengan desain yang digunakan adalah
tidak sehat. Padahal anak-anak merupakan pretest-postest control group design. Pada
asset bangsa yang paling berperan untuk penelitian terdapat empat kelompok observasi,
generasi yang akan datang. (Depkes, 2009). observasi awal yaitu O1 dan O3 serta hasil
Menurut Djauzi (2008) Kuman ada observasi yaitu O2 dan O4. Penelitian ini
dimanapun, mencuci tangan merupakan salah dilaksanakan di SDN 01 Gonilan kecamatan
satu cara untuk menghilangkan kuman dan Kartasura. Pelaksanaan penelitian tahap pre
untuk menghindari penularan penyakit. Di test dan pemberian perlakuan pendidikan
sekolah anak tidak hanya belajar, tetapi kesehatan pada bulan Mei dan pelaksanaan
banyak kegiatan lain yang dapat dilakukan tahap post test sebulan setelah perlakuan.
oleh anak di sekolah seperti bermain, Populasi pada penelitian ini adalah
bersentuhan ataupun bertukar barang-barang siswa SDN 01 Gonilan dari kelas III, IV dan
dengan teman-teman. Kuman yang ada di alat- V, didapatkan populasi sejumlah 48 orang
alat tulis, kalkulator, buku-buku dan benda- siswa. Teknik pengambilan sampel yang
benda lain akan dengan mudah berpindah dari digunakan adalah simple random sampling.
tangan satu anak ke anak lainnya, sehingga Berdasarkan perhitungan, jumlah sampel 32
jika ada anak yang mempunyai penyakit siswa, masing-masing kelompok kontrol dan
tertentu akan mudah menular pada anak kelompok eksperimen terdiri dari 16
lainnya. Jadi, mencuci tangan harus dilatih responden.
sejak dini pada anak agar anak memiliki Teknik pengumpulan data dengan
kebiasaan mencuci tangan, sehingga anak kuesioner dan observasi. Data yang terkumpul
terhindar dari penyakit. dianalisis dengan uji paired t-test uji
Sekolah Dasar Negeri (SDN) 01 independent t-test.
Gonilan merupakan lembaga pendidikan
sekolah dasar dengan jumlah siswa 105 orang.
Berdasarkan data yang diperoleh dari presensi
siswa di SDN 01 Gonilan, dari bulan Juli
sampai dengan bulan Desember pada tahun
2010 telah tercatat 12,7% angka kesakitan
siswa dan angka kesakitan tersebut termasuk
angka kesakitan yang tinggi jika dibandingkan

146 Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Perilaku Mencuci Tangan Siswa Sekolah Dasar
Endang Zulaicha Susilaningsih, Mega Hadiatama
PROSIDING KONFERENSI NASIONAL PPNI JAWA TENGAH 2013

HASIL DAN PEMBAHASAN


56%
Karakteristik Responden 60% 50% 50%
38%
Gambar 1.1 Deskripsi Karakteristik Responden
40% Baik
Menurut Jenis Kelamin
Cukup
56% 56% 20%
44% 44% 6% Kurang
60% 0%
50%
40% 0%
30% Eksperimen Kontrol
20%
10% 2. Perilaku mencuci tangan
0%
a. Pre test perilaku mencuci tangan
Gambar 1.5 Distribusi Pre Test Perilaku
Responden Tentang Mencuci
Tangan

eksperimen kontrol

Gambar 1.2 Deskripsi Karakteristik Responden


Menurut Umur

b. Post test perilaku mencuci tangan

Gambar 1.6 Distribusi Post Test Perilaku


Responden Tentang Mencuci Tangan

Analisis Univariat
1. Pengetahuan Tentang Mencuci Tangan
a. Pre test pengetahuan tentang mencuci
tangan
Gambar 1.3 Distribusi Pre Test Pengetahuan
Responden Tentang
Mencuci Tangan

b. Post test pengetahuan tentang


mencuci tangan
Gambar 1.4 Distribusi Post Test Pengetahuan
Responden Tentang
Mencuci Tangan

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Perilaku Mencuci Tangan Siswa Sekolah Dasar 147
Endang Zulaicha Susilaningsih, Mega Hadiatama
PROSIDING KONFERENSI NASIONAL PPNI JAWA TENGAH 2013

Analisis Bivariat a. Uji Paired sample t-test pengetahuan


1. Uji Normalitas Data
Pengujian normalitas data Tabel 1.9 Hasil Uji Paired Sample T-Test
menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Pengetahuan

Tabel 1.5 Hasil Uji Normalitas Data No Kelompok thitung ρ-v Kesimpulan
Variabel zhitung ρ- Kesimpulan
value 1 Eksperimen 9,444 0,000 H0 ditolak
Pre test 1,257 0,085
Normal 2 Kontrol 0,899 0,383 H0 diterima
pengetahuan
Post test 0,857 0,455 Normal Gambar 1.7 Peningkatan Rata-Rata
Pengetahuan Kelompok
pengetahuan
Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Pre test 0,935 0,346 Normal
perilaku Peningkatan Pengetahuan
Post test 1,177 0,125 Normal
12
perilaku
10
2. Uji Homogenitas 8
Eksperimen
Uji dilakukan dengan 6
Kontrol
menggunakan metode Levene Statistic 4
Test. 2
0
Pre-test Posttest
Tabel 1.6. Hasil Uji Homogenitas

No Variabel Fhitung ρ Kesimpulan


b. Uji Paired sample t-test perilaku
1 Pengetahuan 1,590 0,217 H0 diterima mencuci tangan
2 Perilaku 0,613 0,440 H0 diterima
Tabel 4.10 Hasil Uji Paired Sample T-Test
3. Uji Independent Sample T-Test Perilaku
Analisis uji Independent sample t-
test menggunakan bantuan program SPSS No Kelompok thitung ρ-v Kesimpulan
15.00 for Windows.
a. Uji Independent sample t-test pretest 1 Eksperimen 5,175 0,000 H0 ditolak
pengetahuan dan perilaku 2 Kontrol 1,000 0,333 H0 diterima

Tabel 1.7 Hasil Uji Independent Sample T-Test Gambar 1.8 Peningkatan Rata-Rata Perilaku
Pre Test Kelompok Eksperimen
dan Kelompok Kontrol
No Variabel thitung ρ-v Kesimpulan
Peningkatan Perilaku

1 Pengetahuan 1,171 1,00 H0 diterima


12
2 Perilaku 1,710 0,098 H0 diterima
10
8
b. Uji Independent sample t-test post test 6
Eksperimen
pengetahuan dan perilaku 4
Kontrol

2
Tabel 1.8 Hasil Uji Independent Sample T-Test 0
Post Test Pre-test Posttest

No Variabel thitung ρ-v Kesimpulan


DISKUSI
1 Pengetahuan 3,539 0,001 H0 ditolak
Perilaku mencuci tangan responden
2 Perilaku 2,156 0,039 H0 ditolak
sebelum pendidikan kesehatan sebagian besar
adalah kurang. Perilaku mencuci tangan yang
4. Uji Paired Sample T-Test kurang pada kelompok ekperimen sebanyak

148 Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Perilaku Mencuci Tangan Siswa Sekolah Dasar
Endang Zulaicha Susilaningsih, Mega Hadiatama
PROSIDING KONFERENSI NASIONAL PPNI JAWA TENGAH 2013

69% dan pada kelompok kontrol sebanyak kontrol. Menunjukkan bahwa pemberian
56%. Perilaku mencuci tangan yang kurang pendidikan kesehatan terbukti mampu
tersebut terlihat ketika peneliti mengobservasi meningkatkan pengetahuan dan perilaku
perilaku mencuci tangan siswa sebelum mencuci tangan siswa. Dengan memberikan
diberikan pendidikan kesehatan. Menurut pendidikan kesehatan akan menambah
Tarwoto dan Wartonah (2004), salah satu pengalaman dan informasi, khususnya tentang
faktor yang mempengaruhi perilaku mencuci mencuci tangan.
tangan diantaranya adalah pengetahuan. Hasil tersebut sesuai dengan hasil
Seperti yang dinyatakan oleh Rogers dalam penelitian yang dilakukan oleh Kisworowati
Mubarak (2006) bahwa pengetahuan (2005) tentang “Pengaruh Pendidikan
merupakan domain yang sangat penting bagi Kesehatan Terhadap Pengetahuan, Sikap Dan
terbentuknya perilaku. Perilaku Penyalahgunaan Minuman Keras di
Pada kelompok eksperimen perilaku Kalangan Remaja di Kabupaten Grobogan”.
ketika post test sebagian besar cukup (68%). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa
Keadaan tersebut dipengaruhi karena dengan terdapat pengaruh pendidikan kesehatan
memberikan pendidikan kesehatan akan terhadap tingkat pengetahuan, sikap dan
menambah pengetahuan yang diperoleh siswa perilaku penyalahgunaan minuman keras
khususnya tentang mencuci tangan. Karena dikalangan remaja.
pengetahuan sangat erat kaitannya dengan
perilaku, sehingga dengan bertambahnya CONCLUSION
pengetahuan yang diperoleh akan merubah Terdapat pengaruh pendidikan kesehatan
perilaku. Perilaku mencuci tangan pada terhadap tingkat pengetahuan mencuci tangan
kelompok kontrol mengalami penurunan pada siswa dan terdapat pengaruh pendidikan
ketika post test. Dengan nilai rata-rata pre test kesehatan terhadap perilaku mencuci tangan
9,56 dan post test sebesar 8,25. Hal tersebut pada siswa SD Negeri 01 Gonilan Kartasura
disebabkan karena ketika pre test perilaku Sukoharjo.
responden kelompok kontrol memiliki perilaku
mencuci tangan sesuai dengan pemahaman DAFTAR PUSTAKA
atau pengetahuan yang mereka miliki. Setelah Djauzi, S. 2008. Raih Kembali Kesehatan
mereka melakukan mencuci tangan mereka Mencegah Berbagai Penyakit Hidup
selanjutnya secara personal melakukan Sehat Untuk Keluarga. Jakarta:
evaluasi terhadap perilaku yang mereka Kompas.
lakukan. Evaluasi yang benar menyebabkan Depkes. 2010. Buku Panduan Peringatan Hari
perilaku menjadi lebih baik, namun evaluasi Cuci Tangan Sedunia, Ketiga. Jakarta.
yang salah menyebabkan perilaku mereka Kisworowati. 2005. Pengaruh Pendidikan
menjadi lebih buruk. Kesehatan Terhadap Pengetahuan,
Berdasarkan hasil uji paired sample t- Sikap dan Perilaku Penyalahgunaan
test pengetahuan dan perilaku pada kelompok Minuman Keras Dikalangan Remaja
eksperimen diperoleh nilai signifikansi (ρv) Di Kabupaten Grobogan. Skripsi.
lebih kecil dari 0,05, dapat diambil kesimpulan Surakarta: Universitas
bahwa H0 ditolak atau ada perbedaan Muhammadiyah Surakarta.
pengetahuan dan perilaku siswa sebelum dan Machfoedz, I. 2005. Teknik Membuat Alat
setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang Ukur Penelitian Bidang Kesehatan.
mencuci tangan. Sedangkan pengetahuan pada Yogyakarta: Fitra Mayu.
kelompok kontrol diperoleh nilai signifikansi Suliha, U. 2002. Pendidikan Kesehatan Dalam
(ρv) yang lebih besar dari 0,05. Hasil nilai Keperawatan. Jakarta: EGC.
rata-rata perilaku setelah diberikan pendidikan Tarwoto & Wartonah. 2004. Kebutuhan Dasar
kesehatan untuk kelompok eksperimen sebesar Manusia dan Proses Keperawatan.
9,56, sedangkan nilai rata-rata kelompok Jakarta: Salemba Medika.
kontrol yang tidak diberikan pendidikan
kesehatan sebesar 8,25. Diperoleh nilai ρ-value
sebesar 0,039, karena nilai ρv < 0,05 (0,039 <
0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa H0
ditolak atau ada perbedaan perilaku antara
kelompok eksperimen dengan kelompok

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Perilaku Mencuci Tangan Siswa Sekolah Dasar 149
Endang Zulaicha Susilaningsih, Mega Hadiatama

Anda mungkin juga menyukai