Disusun oleh :
I. Analisa Kasus
I.1 Masalah
Indonesia merupakan salah satu negara besar didunia dengan jumlah penduduk
yang lebih dari 250 juta jiwa. Namun, suatu kesalahan sistem membuat Indonesia
menjadi pasar yang besar bagi negara lain. Hal ini disebabkan oleh pola pikir
masyarakat yang merasa lebih baik menjadi pegawai negeri sipil, tentara, polisi, atau
pekerjaan lain yang bergaji tetap. Pola pikir diatas tidak terlepas dari perilaku pejabat-
pejabat negara yang ‘doyan’ pelesiran ke luar negeri dengan anggaran APBN atau
APBD, bahkan banyak sekali pejabat negara yang kaya mendadak setelah memiliki
kekuasaan tertentu. Hal itu menimbulkan pandangan yang buruk terhadap masyarakat
dan menimbulkan keinginan kuat dari masyarakat untuk menjadi PNS saja.
Sedikitnya para pelaku bisnis khususnya yang berbasis UMKM di Indonesia telah
melemahkan sistem perekonomian negara kita. Seperti yang kita ketahui bahwa,
perekonomian suatu negara di pengaruhi oleh perkenomian daerahnya, dan daerah
sangat bergantung terhadap UMKM. Melihat hal itu, pemerintahan jokowi sekarang
ini yang sangat visoner merasa bahwa UMKM merupakan suatu hal yang penting dan
harus ditingkatkan.
Kebijakan-kebijakan pemerintah saat ini hampir dikatakan sangat mendukung
untuk membangun pengusaha-pengusaha baru dalam UMKM. Misalnya saja
kebijakan ekonomi ke 12 yang baru-baru ini dikeluarkan. Salah satu diantaranya
adalah pengurusan ijin yang dipermudah dan dipercepat sehingga, dapat mengurangi
biaya dan waktu.
Hal itu dapat mengurangi tantangan dalam usaha mikro kecil dan menengah dan
secara sekaligus juga meningkatkan peluang untuk berusaha. Oleh karena itu, banyak
pengamat ekonomi yang mengatakan bahwa Indonesia akan menjadi negara maju
dalam beberapa tahun ke depan lagi. Hal ini disebabkan dukungan besar pemerintah
serta meningkatnya kemauan masyarakat dalam berbisnis.
Untuk itu makalah ini ditulis agar pembaca dapat mengetahui beberapa tantangan
serta peluang dalam membangun sebuah bisnis UMKM.
III.Perkembangan di Masyarakat
Usaha Mikro Kecil dan Menengah merupakan usaha yang bersifat mandiri
sehingga, pergolakan dan krisis ekonomi nasional tidak akan mempengaruhi UMKM
secara signifikan. Hal ini dapat terlihat pada waktu krisis moneter 1998, waktu itu
pengusaha besar lebih memilih menanam modal di negara lain daripada di Indonesia,
ditengah kemerosotan ekonomi tersebut UMKM mampu menjadi penyokong utama
perekonomian negara.
Menuruta data Badan Pusat Statitsik (BPS) pada tahun 2006-2010, UMKM
menyumbangkan 57 % dari PDB dengan peningkatan UMKM dalam setiap aspeknya
seperti : kuantitas, tenaga kerja, modal, serta aset. Dan setiap tahunnya UMKM terus
berkembang, karena untuk menjadi negara maju maka sangat dibutuhkan masyarakat
yang mandiri.
Berikut ini adalah tabel perkembangan UMKM di Indonesia dari tahun 2006-2010
berdasarkan peningkatan jumlah UMKM dan jumlah tenaga kerja.
Tahun Jumlah UMKM Jumlah Tenaga Kerja
2006 49.021.803 unit 87.909.598 orang
2007 50.145.800 unit 90.491.930 orang
2008 51.409.612 unit 94.024.278 orang
2009 52.764.603 unit 96.211.332 orang
2010 53.823.732 unit 99.401.775 orang
(sumber : Kemenkop dan UMKM)
Sehingga, dapat kita simpulkan bahwa terdapat penaikan jumlah UMKM dan
jumlah tenaga kerja disetiap tahunnya. Namun, dibandingkan dengan jumlah
masyarakat Indonesia telah melebihi 250 juta jiwa maka data diatas menujukkan
masih terlalu sikit jumlah tenaga kerja dalam UMKM, yaitu hanya sekitar 39 % pada
tahun 2010 dengan anggapan jumlah penduduk adalah 250 juta jiwa.
Walupun demikian, nilai investasi UMKM menurut harga yang berlaku pada tahun
2008 mencapai 640 Trilyun atau sebesar 52,8% dari total nilai investasi nasional yang
mencapai 1.210 Triliun. Potensi lainnya adalah kontribusi UMKM dalam
pembentukan PDB. Sesuai dengan data BPS maka pada tahun 2008, UMKM
menyumbang sebesar 55,65% PDB dari total PDB 4696,5 Triliun.
Berikut ini adalah data UMKM terhadap pembentukan PDB :
Kontribusi UMKM terhadap Jumlah kontribusi UMKM
Tahun pembentukan PDB atas harga terhadap PDB atas harga
berlaku berlaku
2006 56,23% 1.783,4 trilyun
2007 56,28% 2.107,8 trilyun
2008 55,56% 2.609,4 trilyun
2009 56,53% 2.993,1 trilyun
2010 57,12% 3.466,3 trilyun
(sumber Kemenkop dan UMKM)
Berdasarkan perkembangan data diatas dan melihat potensinya maka, sudah
sewajarnya pemerintah Indonesia untuk lebih mengarahkan dan menumbuh-
kembangkan perekonomian khususnya bidang UMKM di Indonesia.
IV.Usaha Pemecahan Masalah