Anda di halaman 1dari 5

Tekstur Sedimen semakin kecil ukuran butir dalam mm, maka nilai

phi akan semakin positif.


A. Sortasi
- Very Well sorted (sortasi sangat baik) : ukuran 4. Mm
besar butir yang sangat seragam Mean adalah nilai rata-rata ukutan butir. Pada
- Well sorted (sortasi baik) : ukuran besar butir yang umumnya ukuran butir ini dinyatakan dalam phi atau
seragam dalam satuan mm.
- Moderately sorted (pemilahan sedang) : ukuran
besar butir yang agak seragam E. Bentuk butir
- Poorly sorted : ukuran besar butir yang beragam Berdasarkan diagram zingg (1935)
mulai dari lempung hingga kerikil
B. Kebundaran
- Membundar sempurna (well rounded) : hampir
semua permukaan cembung (ekuidimensional)
- Membundar (rounded) : umumnya memiliki
permukaan bundar, ujung-ujung dan tepi butiran
cekung
- Agak membundar (subrounded) : permukaan
umumnya datar dengan ujung-ujung yang
membundar
- Agak menyudut (sub angular) : permukaan datar
dengan ujung-ujung yang tajam
- Menyudut (angular) : permukaan kasar dengan
ujung-ujung butir runcing dan tajam
C. Komposisi
- fragmen : butiran yang berukuran lebih besar Merupakan keseluruhan kenampakan partikel secara
- matriks (massa dasar) : fragmen yang terletak tiga dimensi yang berkaitan dengan perbandingan atara
diantara massa dasar ukuran panjang, sumbu panjang, menengah dan
- semen : material pengisi rongga sebagai pengika pendeknya. Cara untuk mendefinisikan dikenalkan oleh
antar butiran Zingg, 1935 yaitu dengan cara menggunakan
D. Ukuran perbandingan b/a dan c/b , a adalah sumbu terpanjang, b
4 metode untuk menentukan ukuran butir : adalah sumbu menengah dan c adalah sumbu tebal atau
1. sieve analysis (analisis ayakan) merupakan suatu tinggi.
percobaan menyaring contoh tanah melalui satu set - Oblate : berbentuk seperti disk
ayakan, dimana lubang-lubang ayakan tersebut - Equant : berbentuk seperti bola bowling
makin kecil secata berurutan kebawah. Cara ini - Bladed : berbentuk tabular (beelembar-lembar)
biasanya digunakan untuk menyaring material / - Prolate : berbentuk tabung
partikel berdiameter > 0,075 mm. F. Tekstur di permukaan
2. Wentworth - butirannya beku : lingkungan eolian
- grain polish : lingkungan pantai
- grain striations : lingkungan glasial
G. Kemas
- tertutup : memiliki sedikit ruang antar butir
- terbuka : memiliki banyak rongga antar butir yang
memiliki butiran dari halus hingga lempung.
H. Kematangan sedimen
1. Texture : tekstur berubah dipengaruhi oleh
transportasinya
Kebundaran : sortasinya meningkat jauh dari
sumbernya
Sedimen dengan derajat kebundaran yang
membundar dan sortasi yang baik merupakan
kematangan dari tekstur.
2. Komposisi : bergantung pada komposisi butiran
dan stabilitas.
- butiran yang resisten biasanya kuarsa dan zircon
sedimen dengan proporsi ukuran butir yang
3. Phi scale resisten merupakan kematangan dari komposisi.
Krumbein (1934) mengembangkan skala Kuarsa biasanya resisten pada saat pelapukan hal
wentworth dengan menggunakan unit phi scale. ini berkaitan dengan indeks pada saat ter
Tujuannya untuk mempermudah pengklasifikasian transportasi.
apabila suatu sample sedimen mengandung
partikel yang berukuran kecil dalam jumlah besar.
Skala phi di dasarkan pada logaritme berbasis dua
dengan bentuk konversi.
Skala phi akan menghasilkan nilai positif dan nilai
negatif. Semakin besar ukuran butir dalam mm,
maka nilai phi akan semakin negatif. Sebaliknya,
Klasifikasi batuan sedimen silisiklastik d. bongkah : > 256 mm
1. Shale
- terkadang disebut juga batulempung apabila  Dapat di deskripsikan berdasarkan matriks dan
laminasinya tidak ada ukuran butir sebagai berikut :
- terdiri dari partikel detrital (tererosi dan a. grain supported
tertransportasi) b. matrix supported
- kemungkinan termasuk lempung yang terbentuk  Dapat di deskripsi berdasarkan litologinya
sebagai hasil dari pelapukan
- shale merupakan nama grup yang umum Intraformasional : kelas yang diturunkan secara lokal
digunakan, bisa termasuk batulempung. Extraformational : klas berasal dari cekungan yang berbeda
- Sebagian besar terdiri dari mineral lempung, (beda sumber)
kuarsa dan feldspar Diamictite : pengendapan konglomerat yang tidak jelas, istilah
- 4 kelompok lempung yaitu : illite (menyerupai ini sering digunakan untuk pengaplikasikan pada endapan
mika), smectite (lempung yang dapat di upgrade, glacial.
menjadi perhatian proyek kontruksi), Kaolinit dan
chlorite. Aliran fluida
Berikut merupakan cara untuk mendeskripsi serpih Partikel tertransportasi dengan aliran fluida yang bergerak:
(shale) dilihat dari warna : a. bedload transport
a. Hitam 1. traksi : termasuk rolling dan sliding
Kaya akan organik (> 10% bahan organik), 2. saltation : butiran mengikuti aliran air kemudian
sebagai sumber terpenting sebagai lapisan sumber terbalik.
minyak, warna lebih gelap menunjukan kandungan
organiknya tinggi
b. Abu-abu dan coklat
Bahan organiknya menengah
c. Merah
Sering mengindikasikan kondisi pengoksidasi
contohnya seperti di lingkungan pengendapan
terestrial
d. Hijau
Terendapakan dalam kondisi reduksi misalnya
seperti di rawa.
Berikut merupakan cara untuk mendeskripsi serpih
(shale) dilihat dari perlapisan :
a. perlapisan = ketebalan > 10 mm
b. laminasi = ketebalan < 10 mm b. suspended load
c. fissile = terbagi dengan mudah menjadi lembaran kekuatan turbulen ke atas lebih kuat dari pada gaya
tipis gravitasi.
d. platy = mirip dengan fissile 3 istilah untuk lingkungan berbeda :
e. blocky = sedikit atau tidak ada laminasi 1. wahsload : tertransportasi oleh air (biasanya
f. batulempung = tidak ada lapisan yg bisa di sungai, walaupun proses yang sama beroperasi di
identifikasi, mungkin karena kandungan lempung danau, sistem samudera)
yang tinggi 2. dustload : tertransportasi oleh angin
2. Siltstone 3. transportasi es.
- memiliki butiran > 50%
- umumnya memiliki mineral lempung yang
melimpah, partikelnya berukuran lempung
3. Conglomerat
- terdiri dari fragmen batuan
- memiliki setidaknya 30% partikel berukuran
kerikil
- apabila partikelnya bersudut disebut sebagai breksi
 Konglomerat dapat di deskripsikan berdasarkan
komposisinya sebagai berikut :
a. Oligomik : terdiri dari partikel yang sangat
stabil (kuarsit), memiliki komposisi terbatas
(biasanya tipe batuannya tunggal), biasanya Diagram Hjulström, menunjukkan hubungan antara kecepatan
polisiklik. aliran dan transportasi butir-butir lepas. Ketika butir telah
b. Polimer : terdiri dari berbagai partikel (jenis terendapkan, diperlukan energi yang lebih tinggi untuk mulai
batuan) menggerakkannya daripada menjaganya tetap bergerak ketika
c. Petromict : merupakan polimetri, terdiri dari telah bergerak. Sifat kohesif partikel lempung mengartikan
pastikel metastabil yang tidak stabil contohnya bahwa sedimen berbutir halus memerlukan kecepatan yang
seperti basalt, batu kapur, serpih dll. lebih tinggi untuk mengerosi kembali sedimen ini ketika
 Dapat di klasifikasikan berdasarkan ukuran butir sedimen ini terendapkan, khususnya ketika terkompaksi. (dari
sebagai berikut : Earth, edisi kedua oleh Frank Press dan Raymond Siever. 1974,
a. butiran : 2 – 4 mm 1978, dan 1986 oleh W.H. Freeman and Company).
b. kerakal : 4 – 64 mm
c. brangkal : 64 – 256 mm
Flow regimes, bedform, primary sedimentary structure Klasifikasi dari bedform
a. ripple mark A. berdasarkan ketebalannya :
Ripple mark merupakan salah satu struktur sedimen perlapisan > 1 cm
yang terbentuk akibat aktivitas erosional. Pengertian laminasi < 1 cm
ripple itu sendiri adalah suatu bentukan struktur yang laminasi di sebabkan fluktuasi jangka pendek dalam
menunjukkan adanya..undulasi berjarak teratur pada ukuran butiran, kandungan mineral, jumlah bahan
permukaan pasir atau pada permukaan perlapisan organic atau lempung dan kandungan mikrofosil.
batupasir. Perkembangan dari struktur ini adalah cross B. berikut sruktur untuk mendeskripsi suatu perlapisan
lamination, yang merupakan pola struktur laminasi 1. plane bedded (bidang perlapisan) merupakan
internal yang berkembang saat migrasi dari struktur bidang yang membatasi 2 lapisan batuan.
ripple. Umumnya di pasir
2. cross bedded merupakan struktur yang
membentuk lapisan simpang siur
3. interbedded
4. massive (tanpa struktur)
5. normal gradding (diakibatkan karena perubahan
pasokan sedimen atau perubahan energy)
6. reverse gradding hal ini di akibatkan karena
adanya gravitasi bumi, dimana butiran kecil
menyusup diantara butiran yang besar.
Pembentukan struktur ripple ini berasal dari
adanya suatu arus, misalnya arus angin yang Rezim morfologi untuk arus searah disuatu lapisan pasir (d50~
membawa material-material pasir sebagai material 2000 μm) dapat diklasifikasikan ke dalam :
transport kemudian dengan mekanisme pergerakan • Lower transport regime: flat bed, ribbons dan ridges, ,
arus yang khas mengendapkan material transport tadi ripples, dunes dan bars,
pada front side suatu ripple. • Transitional regime: washed-out dunes dan sand waves,
Ripple mark dapat dipergunakan dalam Upper transport regime: flat mobile bed dan sand waves (anti-
penentuan arah arus dan penentuan top and bottom. dunes).

Irregular stratification, secondary sedimentary structure


 Irregular Stratification
1. Convolute
Convolute bedding adalah struktur yang dibentuk
oleh perlipatan yang kompleks atau rumit saat
mengisutkan beds atau laminasi menjadi tidak teratur,
biasanya dalam skala kecil antiklin dan sinklin.
Umumnya seperti itu, tapi tidak tentu, terbatas pada
unit sedimentasi tunggal atau bed. Convolute bedding
biasanya ditemukan di pasir halus atau pasir
berlumpur, dan laminae biasanya dapat ditelusuri
melalui lipatan. Sesar umumnya tidak terjadi, tetapi
convolutions dapat dipotong oleh permukaan erosi
yang juga tergulung.
2. Flame struktur
Struktur flame yang bergelombang berbentuk dari
lumpur yang biasa disisipi oleh batu pasir. Struktur
flame biasanya berasosiasi dengan struktur lain yang
disebabkan oleh sedimen pemuatan.
3. Ball and pillow structure
Ball dan struktur bantal (pillow) berada pada bagian
bawah batu pasir, dan biasanya tidak berada pada
batu gamping. Ball dan struktur bantal terdiri dari
massa hemispherical (berbentuk batu pasir atau batu
gamping) yang menunjukkan laminasi internal.
4. Slump
1. perkembangan lanau pada saat kecepatan aliran Struktur slump ialah istilah umum yang biasa
meningkat yaitu : digunakan dalam deformasi penecontemporaneous
ripples → upper plane bedding → antidunes yang dihasilkan dari gerakan dan perpindahan dari
2. perkemabangan pasir sedang saat kecepatan aliran sedimen unconsolidated atau semiconsolidated.
meningkat yaitu : Struktur slump juga biasanya terjadi pada mudstones,
ripples → low velocity plane bedding → dunes → pasir halus dan tidak terjadi di batupasir,
upper plane bedding → antidunes batugamping, dan evaporit.
3. perkembangan kerikil pada saat kecepatan aliran 5. Dish dan struktur pilar
meningkat yaitu : Struktur dish berbentuk tipis, berwarna gelap,
low velocity plane bedding → (dunes ?) → antidunes subhorizontal, flat cekung ke atas, laminasi tanah liat,
yang terjadi di batupasir dan batulanau. Laminasi
biasanya hanya memiliki ketebalan beberapa
sentimeter saja, tapi individual dishes berukuran lebar
1cm hingga lebih dari 50 cm. - Menghasilkan jaringan kerucut yang saling terkait
6. Channels - Skala 1-5 cm
Channels (saluran) adalah struktur yang berbentuk U - Sangat langka
atau V pada cross-section dan cut-across yang d. Stylolites
sebelumnya telah dibentuk oleh bedding dan - Ditemukan di batu kapur, marmer
laminasi. Channels terbentuk karena adanya erosi, - Garis gelap dan tidak beraturan
terutama oleh arus tetapi dalam beberapa kasus oleh - Karbonat dikeluarkan - sering oleh larutan
gerakan massa. Channels dapat terisi oleh sedimen tekanan, stylolite adalah bahan yang tidak larut
yang berstektur berbeda dengan beds yang telah yang tertinggal (residu)
terpotong. Channles terlihat pada singkapan yang
lebar dan pada kedalaman beberapa sentimeter Klasifikasi batupasir menurut (Gilbert, 1982)
hingga meter. Bahkan pada channels yang besar
dapat didefinisikan sebagai pemetaan atau
pengeboran.

 Bedding plane markings


1. Groove cast
Groove cast yang memanjang dihasilkan dari
infilling tang tererosi yang kemudian diproduksi
sebagai hasil dari kerikil, shell, sepotong kayu.
2. Bounce, brush, prod, roll and skip marks
Bounce marks dihasilkan oleh alat yang membuat
kontak intermitent dengan dasar, menciptakan Batupasir yang mengandung matriks tanah liat kurang dari
bounce. Brush dan prodmarks berbentuk asimetris 10% disebut arenites. Ini dapat dibagi berdasarkan persentase
di cross-sectional. Roll dan skip marks dibentuk kuarsa, Feldspar, dan fragmen lithik yang tidak stabil.
oleh pantulan naik dan turun permukaan yang Batu pasir yang kaya feldspar disebut arkose. Batu pasir kaya
menghasilkan track terus menerus aluminium disebut litharenites. Subdivisi lebih lanjut
3. Flute casts ditunjukkan dalam diagram. Jika batu memiliki antara matriks
Flute casts adalah bentuk gerusaan pada permukaan lempung 10 dan 50%, batu itu disebut wacke. Kuarsa kuarsa
yang bentuknya seperti seruling. Flute casts terjadi sebagian besar kuarsa dikelilingi oleh matriks lumpur atau
secara tunggal atau bersamaan di mana semua flute tanah liat. Dalam wackes feldspath, feldspar lebih banyak, dan
yang berorientasi pada arah yang sama dalam wacke lithic, fragmen lithic lebih melimpah. Istilah
4. Load casts graywacke jarang digunakan saat ini, namun awalnya
Load casts adalah struktur sedimen yang digunakan untuk menggambarkan batuan padat lithic dengan
diakibatkan oleh perubahan (deformasi) yang matriks antara 10 dan 50% mika, tanah liat, atau klorit. Batu
ditimbulkan oleh beban diatasnya. Dengan kata dengan matriks tanah liat lebih dari 50% disebut batu lumpur
lain, load casts merupakan lekukan yang timbul berpasir, dan akan dibahas dalam ceramah tentang mudrock.
pada permukaan lapisan akibat beban yang berada Karena persentase kuarsa meningkat, kematangan mineralisasi
diatasnya. arenit meningkat. Juga, karena persentase matriks tanah liat
5. Mudcracks menurunkan tingkat penyortiran meningkat, dan dengan
6. Raindrop imprints demikian kematangan tekstur meningkat. Kematangan tekstur
juga meningkat dalam arah yang berlawanan karena matriks
 Secondary sedimentary tanah liat% meningkat dari 50 menjadi 100%.
a. concretion
- Bisa terbentuk di batuan klastik dan karbonat
- Mungkin kecil (mm) atau besar! (sampai 1 m + +) Klasifikasi batupasir menurut (Pettijohn, 1987)
dengan diameter
- Terlihat karena cuaca keluar dari batuan
sekitarnya; adalah lebih
tahan terhadap pelapukan
- Semen bervariasi: kalsit, kuarsa biasa terjadi, tapi
juga sulfat
konkresi
- Situs asli nukleasi mungkin merupakan variasi
kecil dalam kimia atau mineralogi
- Fosil biasanya mulai presipitasi semen:
pembusukan fosil menciptakan lingkungan anoksik,
mineral tertentu lebih cenderung diendapkan.
- Begitu nukleasi, pertumbuhan kristal terus
berlanjut
- Ukuran konkret seringkali jauh lebih besar
daripada fosil asli atau situs nukleasi Luasan segitiga pertama sampai kedua yaitu dimana terdapat
b. Kristal sekunder kandungan matriks 0 – 15 % dinamakan arenit. Untuk
c. Cone in cone klasifikasi selanjutnya, tergantung dari unsur utama penyusun
- Fitur solusi tekanan batuan itu.
- Biasa di batu kapur dan batu kapur shaley (marl) a. Jika unsur utamanya adalah fragmen batuan maka namanya menjadi
- Bentuk saat kristal sekunder menyelaraskan di batuan kurang lebih 50 % dengan kuarsa kurang lebih 20 %
sepanjang bidang tegangan
b. Jika batuan litik arenit tersebut banyak tercampur mineral
kuarsa, maka namanya menjadi sublitik arenit.
c. Jika unsur utamanya adalah feldspar, maka namanya
menjadi arkosic arenite; yaitu kandungan feldspar kurang lebih
50 % dengan kuarsa kurang lebih 20 %.
d. Jika batuan arkosic arenite tersebut banyak mengandung
mineral kuarsa, maka namanya menjadi subarkose.
e. Kalau kandungan kuarsa sudah sangat banyak (sekitar
lebih dari 90 %), maka nama batuan itu disebut quartz arenit.

Luasan segitiga kedua sampai ketiga yakni terdapat kandungan


matriks antara 15 % - 75, batuan yang terdapat di daerah
tersebut dinamakan wacke.
a. Jika unsur utamanya adalah fragmen batuan maka namanya
menjadi lithic wacke atau litik arenit, yaitu kandungan fragmen
batuan kurang lebih 50 % dengan kuarsa kurang lebih 10 %.
b. Jika unsur utamanya adalah feldspar, maka namanya
menjadi arkosic wacke; yaitu kandungan feldspar kurang
lebih 50 % dengan kuarsa kurang lebih 10 %.
c. Kalau kandungan kuarsa sudah sangat banyak (sekitar 90
%), maka nama batuan itu disebut quartz wacke.
d. Luasan segitiga ketiga dan seterusnya yakni terdapat
kandungan matriks lebih dari 75 %; batuan yang terdapat di
daerah itu disebut mudstone.

Klasifikasi batupasir menurut (Folk, 1974)

Anda mungkin juga menyukai