Oleh :
FARKHAN MAHARI SWASTIKO
115.160.062
KELOMPOK 2
Asisten Geolistrik
( )
IDENTIFIKASI ZONA MINERALISASI LOGAM DI DAERAH
BUKIT BERJO, GODEAN, SLEMAN, YOGYAKARTA
MENGGUNAKAN METODE INDUCED POLARIZATION
KONFIGURASI DIPOLE - DIPOLE
ABSTRAK
Alat Induced Polarization berupa Syscal digunakan untuk akuisisi data di sekitar Kawah
Sileri, Dieng, Jawa tengah dengan panjang lintasan 200 m, 150 m dan 120 m serta
menggunakan spasi antar elektroda 10 m. Data yang didapat berupa beda potensial, arus,
spasi, datum point dan chargeabilitas. Kemudian data tersebut diolah dan dilakukan least-
square inversion menggunakan software Microsoft Excel dan RES2DINV untuk
menganalisis zona alterasi pada struktur sebagai pengontrol aliran fluida hidrothermal pada
penampang. Penampang yang dihasilkan memiliki error yang bervariasi, baik pada
penampang resistivitas maupun pada penampang chargeabilitas. Berdasarkan dari
penampang yang telah dihasilkan, zona alterasi pada struktur sebagai pengontrol aliran
hidrothermal dapat diketahui dengan melihat warna pada penampang yang dihasilkan.
Berdasarkan geologi daerah penelitian, daerah tersebut terdapat alterasi argilic yang berada
mengisi struktur – struktur minor yang mengarah ke kawah Sileri. Hal ini sesuai dengan
penampang yang dihasilkan, terdapat 2 anomali yang menunjukan zona alterasi pada
struktur sebagai pengontrol aliran hidrothermal di daerah tersebut. Anomali pertama berada
di jarak 80 m dengan elevasi 125 m merupakan zona alterasi hidrotermal dengan nilai
resistivitas yang rendah dan nilai chargeabilitas yang tinggi dan berdasarkan penelitian lain
telah ditemukannya mineral serisit dan juga pH yang mendekati netral. Sedangkan anomali
kedua berada pada jarak 110 m dengan elevasi 110 m merupakan urat kuarsa dengan
mineral logam didalamnya yang berasosiasi dengan batuan andesit porfiri. Batuan andesit
profiri merupakan intrusi yang terjadi berulang – ulang hinga mengakibatkan bukit berjo
terbentuk.
ABSTRACT
Syscal is an induced polarization instrument used for data acquisition in the Bukit Berjo,
Godean, Sleman area with a path length of 170 m and a spacing of 10 m between electrodes.
The data obtained in the form of potential differences, currents, spaces, reference points.
Then, the data is processed and least-squares inverted performed using Microsoft Excel and
RES2DINV to locate the mineralized zones of metal based on the value of the resistivity and
loadability in cross-section. The resulting cross-section has an error of 172.7 in the
resistivity section and 92.1 in the chargeability section. Based on the section was generated,
the location of the mineralized zone can be determined by looking at the color of the resulting
section. Based on the geology of the study area, the area is a low sulphidation epithermal
deposit. This is consistent with the resulting section, there are two anomalies that indicate
the location of the mineralized metal zones in the area. The first anomaly is located at a
distance of 80 m with a height of 125 m is a hydrothermal alteration zones with low values
of resistivity and high chargeabilitas value and based on other studies have found sericite
minerals and a pH close to neutrality. While the second anomaly is located at a distance of
110 m with a height of 110 m is a quartz vein with metallic minerals associated with
porphyry andesite. The rock androsite profiri is an intrusion that is repeated until the hill is
formed.
Dimana :
Gambar 3.3. Rangkaian elekrode I = arus listrik (mA) pada transmitter V
konfigurasi Dipole-dipole = beda potensial (mV) pada receiver
= resistivitas semu
Untuk menambah kedalaman k = faktor geometris
penetrasi maka jarak ‘current dipole’ dan r = jarak elektrode
‘potential dipole’ diperpanjang, n = bilangan pengali
sedangkan jarak elektroda arus dan
elektroda potensial dibuat tetap. Hal ini
merupakan keunggulan konfigurasi 3. METODE PENELITIAN
dipole-dipole dibandingkan dengan a. Waktu dan Tempat Penelitian.
konfigurasi wenner atau schlumberger. Proses akuisisi data dilakukan di
Karena tanpa memperpanjang kabel bisa daerah Bukit Berjo pada tanggal 19
mendeteksi batuan yang lebih dalam. September 2018 pukul 07.00 WIB hingga
Dalam hal ini diperlukan alat pengukur pukul 15.00 dengan kondisi cuaca cerah
tegangan yang ‘high impedance’ dan berawan. Akuisisi data dilakukan dengan
‘high accuracy’. Ada alat dengan merk menggunakan alat geolistrik syscal
tertentu yang bisa menggunakan multi dengan konfigurasi dipole – dipole
‘potential electrode’ dan dapat dengan total panjang lintasan 170 meter
menampilkan hasilnya langsung pada dan spasi antar elektroda 10 meter.
layar monitor.
Dalam hal ini yang tergambar adalah
‘apparent resistivity’ dan bukan ‘true
b. Akuisisi Data